Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul "Guru Dalam Pembelajaran Pada Kurikulum K13 dan Kurikulum
Merdeka". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dalam rangka memenuhi
syarat mata kuliah “Implementasi Pembelajaran Tematik SD/MI di Program Studi
Pendidikan Guru Madrsah Ibtidaiyah” di Institu Agama Islam Negri Pontianak.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua


pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama proses penyusunan
makalah ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Mansur, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat
berharga. Tak lupa juga kepada teman-teman sekelas yang telah berkontribusi
dalam diskusi dan pertukaran ide, serta memberikan semangat dalam setiap
angkah perjalanan penyusunan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dengan baik. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.

Terimakasih

Pontianak, 6 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3

A. Karakteristik Kurikulum 2013........................................................3


B. Peran Guru dalam Kurikulum 2013................................................5
C. Tantangan yang di Hadapi Guru.....................................................6
D. Karakteristik Kurikulum Merdeka..................................................8
E. Peran Guru dalam Kurikulum Merdeka.........................................9

BAB II PENUTUP .............................................................................11

A. Kesimpulan.....................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam mengembangkan
potensi individu dan menciptakan generasi yang mampu beradaptasi
dengan dinamika zaman. Sejalan dengan perubahan masyarakat global dan
tuntutan akan kemajuan ilmu pengetahuan, sistem pendidikan di Indonesia
terus mengalami transformasi. Dua kurikulum yang menjadi tonggak
signifikan dalam perjalanan pendidikan di Indonesia adalah Kurikulum
2013 (K13) dan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum 2013 diperkenalkan dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan merespons kebutuhan peserta didik di era
globalisasi. Sementara itu, Kurikulum Merdeka hadir sebagai inisiatif
untuk memberikan kebebasan lebih kepada satuan pendidikan dalam
menyesuaikan kurikulum dengan realitas lokal, mendukung pemberdayaan
komunitas, dan menggali potensi lokal.
Dalam dinamika perubahan kurikulum ini, peran guru menjadi
sangat sentral. Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai
fasilitator pembelajaran yang memahami konteks kehidupan peserta didik.
K13 dan Kurikulum Merdeka menempatkan guru sebagai katalisator
utama dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang relevan dan
inspiratif.
Namun, di balik ambisi positif tersebut, banyak tantangan yang
dihadapi oleh guru. Mereka dihadapkan pada kompleksitas memahami dan
mengimplementasikan dua kurikulum sekaligus. Tantangan lainnya
mencakup pengelolaan perbedaan individu peserta didik, evaluasi hasil
belajar yang holistik, serta penyesuaian terhadap keunikan lokal dalam
konteks Kurikulum Merdeka.

1
Makalh ini bertujuan untuk merinci peran guru dalam
pembelajaran di bawah naungan Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka, menyoroti tantangan-tantangan nyata yang dihadapi, dan
mengidentifikasi strategi yang efektif untuk mengatasi dinamika kompleks
tersebut. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan signifikan bagi pengembangan kebijakan pendidikan yang
lebih adaptif dan mendorong pembelajaran yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik dalam kurikulum 2013 (K13)?
2. Bagaimana peran guru dalam implementasi Kurikulum 2013 (K13)?
3. Apa saja tantangan yang di hadapi guru ?
4. Bagaimana karakteristik dalam kurikulum Merdeka?
5. Bagaimana peran guru dalam kurikulum Merdeka?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaiman karakteristik dalam kurikulum 2013
(K13)
2. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam implementasi
kurikulum 2013 (K13)
3. Untuk mengetahui apa saja tantangan yang di hadapi guru
4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dalam kurikulum Merdeka
5. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam kurikulum Merdeka

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik dalam kurikulum 2013 (K13)


Kurikulum 2013 (K13) membawa sejumlah inovasi yang
signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia. Meskipun memiliki
sejumlah kelebihan yang menjanjikan, implementasinya juga menghadapi
berbagai tantangan yang perlu diatasi.
Kurikulum 2013 adalah sebuah sistem dan pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu atau mata pelajaran
untuk memberikan pengalaman yang bermakna serta luas kepada peserta
didik. Bermakna dalam hal ini adalah memahami konsepnya secara utuh
dan realistis. Luas berarti yang didapatkan oleh peserta didik tidak hanya
dalam satu ruang lingkup melainkan semua lintas disiplin yang dipandang
berkaitan satu sama lain(Merdeka, 2023).
kurikulum 2013 menetapkan standar minimal yang harus diikuti
oleh seluruh guru di Indonesia dalam melaksanakan pembelajaran. Standar
proses yang dimaksud adalah standar alokasi waktu pembelajaran, standar
pendekatan pembelajaran, standar perencanaan pembelajaran yang
meliputi disain silabus dan disain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), standar pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup(Shafa, 2014).

Berbagai karakteristiknya memberikan arah yang jelas menuju


pengembangan kompetensi peserta didik secara holistik. Secara singkat,
berikut adalah beberapa poin kesimpulan terkait Kurikulum 2013:

1. Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi

K13 bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik,


mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru diharapkan
mampu membimbing siswa menuju pencapaian kompetensi tersebut.

3
2. Pendekatan Saintifik

Filosofi pendekatan saintifik menggugah kreativitas dan rasa ingin


tahu siswa. Pembelajaran tidak lagi bersifat pasif, melainkan aktif,
kolaboratif, dan menekankan proses eksplorasi.

3. Keterkaitan Antar Mata Pelajaran


K13 merancang pembelajaran dengan melibatkan keterkaitan antar
mata pelajaran. Hal ini membantu siswa melihat hubungan konsep dari
berbagai disiplin ilmu, menciptakan pemahaman yang lebih
mendalam.
4. Kemajuan Bertahap
Kurikulum ini dirancang secara progresif untuk mengikuti tahapan
perkembangan peserta didik. Ini memastikan bahwa materi
pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan siswa.
5. Pembelajaran Inklusif
K13 mendorong pendekatan inklusif, menekankan bahwa setiap
peserta didik memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.
Guru diharapkan untuk memahami dan mengakomodasi keberagaman
siswa.
6. Penilaian Formatif dan Sumatif
Sistem penilaian K13 mencakup penilaian formatif selama
pembelajaran berlangsung dan penilaian sumatif pada akhir periode.
Ini membantu guru memberikan umpan balik yang berkelanjutan dan
mengevaluasi pencapaian siswa secara menyeluruh.
7. Penguatan Karakter
Selain aspek akademik, K13 menekankan pentingnya penguatan
karakter siswa. Pendidikan karakter melibatkan pembentukan nilai-
nilai moral dan sikap positif terhadap lingkungan dan masyarakat.

4
Dengan karakteristik-karakteristik tersebut, Kurikulum 2013
diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih
dinamis, responsif, dan relevan dengan tuntutan perkembangan
masyarakat dan peserta didik di era globalisasi. Implementasi yang baik
memerlukan peran guru yang aktif dan kreatif dalam mendukung visi dan
misi kurikulum tersebut.

B. Peran Guru dalam Kurikulum 2013 (K13)

Inovasi yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan kurikulum


2013 edisi revisi tertumpu pada kualifikasi guru. Guru harus mampu
mengembangkan kualifikasinya secara mandiri dan berkesinambungan,
karena perubahan kurikulum adalah keniscayaan yang tidak dapat
dihindari lagi. Alasan kurikulum berubah selalu diawali perubahan
peradaban manusia dari berbagai aspek,yakni: sosial, ekonomi, budaya,
teknologi,pertahanan, hukum, dan ilmu pengetahuan. Peran guru dalam
Kurikulum 2013 (K13) sangat sentral dan memiliki dimensi yang lebih
luas dibandingkan dengan peran guru dalam kurikulum sebelumnya.

Ada empat hal utama yang dapat dilakukan guru untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 edisi revisi. Pertama, semua
guru memiliki kewajiban mengajarkan karakter secara hidden kurikulum.
Artinya guru memiliki peran moral dalam membmbing karakter siswa,
walaupun tidak melakukan penilaian secara langsung dan terstruktur. Hal
ini juga sekaligus menjawab tantangan pendidikan yang kedua, yakni
dalam hal kompetensi dan spesialisasi. Kedua, guru harus melakukan
pengembangan dalam pembelajaran, khususnya dalam hal membuat
rencana pembelajaran yang efektif, praktis, dan kreatif. Hal ini juga
menjadi jawaban tantangan pendidikan yang pertama, yakni dalam hal
perubahan lingkungan alam dan sosial yang dinamis. Ketiga, guru harus
memiliki referensi strategi pembelajaran yang up to date sehingga mampu
mengkreasi pembelajaran dan mengembangkan tema dan sub tema secara
mandiri. Hal ini sekaligus menjawab tantangan pendidikan yang ketiga

5
dalam hal literasi dan inovasi teknologi. Keempat, guru harus mempu
mengembangkan keterampilan berpikir siswa berbasis kecakapan abad 21
dengan mengkreasi pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
tersebut, ini juga menjawab tantangan yang ketiga dalam hal literasi dan
digital teknologi(Widodo, 2018).

pemerintah menerapkan kurikulum 2013 yang kemudian direvisi


berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ditemukan. Bagi guru tentunya
harus mampu berinovasi dalam pembelajaran, karena berdasarkan revisi
tersebut berarti ada hal baru yang harus dirubah untuk menjadi lebih baik.
Inovasi yang dapat dilakukan guru dalam menyikapi hal tersebut yakni:

1. guru harus mengajarkan spiritual dan sosial dengan cara


mengintegrasikan dalam pembelajaran dan praktik sehari-hari dalam
lingkungan sekolah (hidden curriculum).
2. guru melakukan inovasi silabus dan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan, dapat menyesuaikan dengan situasi, kondisi, dan
perkembangan zaman.
3. guru kreatif dalam memilih dan menerapkanstrategi pembelajaran
(pendekatan, model, dan metode pembelajaran),bahkan khusus guru
SD dapat menginovasi tema dan sub tema sesuai dengan.

C. Tantangan yang di Hadapi Guru


Guru perlu melakukan penyesuaian pengetahuan sedangkankan
kecepatan belajar dengan kecepatan perkembangan ilmu berbeda.
Penyesuaian ini didasari oleh rasa ingin tahu. Selama guru masih
memiliki rasa ingin tahu maka dia akan terus belajar untuk bisa.
Dengan demikian, guru adalah seorang pembelajar sepanjang hayat.
Profesionalisme pun dengan sendirinya akan terpenuhi.
Kreativitas pembelajaran pun menjadi tantangan tersendiri bagi
guru. Pembelajaran yang komunikatif, menyenangkan, mengedepankan
berpikir kritis, kerjasama adalah hal yang perlu ditanamkan dalam setiap

6
kegiatan pembelajaran. Guru harus meng-upgrade kemampuannya.
Dalam hal ini, tantangan utama ada dalam diri guru sendiri
yaitu kemauan dan profesionalisme. Artinya, profesionalisme
termasuk tantangan yang harus ditaklukkan guru. Kini guru telah
diakui sebagai salah satu profesi. Sebagai sebuah profesi, maka ada
tuntutan profesionalisme yang harus dipenuhi sehingga guru tidak boleh
berhenti untuk terus mengembangkan diri. Tantangan dari dalam diri
guru ini merupakan tantangan yang sulit ditaklukkan. Tantangan
tersebut antara lain: sulit mengubah pola pikr, sulit mengalahkan rasa
malas untuk belajar, tidak kreatif dan inovatif, kurangnya
kemampuan/keterampilan IT dan teknologi digital serta tidak mau upgrade
ilmu(Taraju et al., 2022).

Berikut tantangan yang di hadapi oleh guru secara umumnya yautu :

1. Krisis Moral
Akibat pengaruh IPTEK dan globalisasi telah terjadi pergeseran
nilainilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai
tradisional yang sangat menjunjung tinggi moralitas kini sudah
bergeser seiring dengan pengaruh iptek dan globalisasi. Di
kalangan remaja begitu terasaikan pengaruh iptek dan globalisasi.
2. Melek Digital
Melek digital merupakan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang digunakan dalam berbagai perangkat digital seperti smart phone,
tablet, laptop, and PC desktop, yang semuanya dianggap sebagai
jaringan dari pada perangkat koputasi. Sebagai seorang guru
dituntut untuk menguasai keterampilan komputer untuk dapat
mengakses informasi yang memudahkan untuk memecahkan
masalah dalam berbagai hal dan dapat berguna juga untuk
mencari bahan untuk mengajar. Serta mempermudah pekerjaan dan
menyelesaikan tugastugas administrasi guru serta administrasi
pelaporan. Tentunya membutuhkan teknologi computer.

7
3. Krisis Sosial
Internet merupakan suatu bentuk teknologi yang menyediakan
berbagai metode kehidupan dunia maya yang mirip dengan
metode kehidupan dunia nyata. Munculnya media sosial online
menyebabkan masyarakat pada saat ini lebih cenderung menyukai
menjalin pertemanan yang lebih erat di dunia maya dibandingkan
pertemanan yang dijalin secara langsung di dunia nyata.
4. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK yang cepat dan mendasar mendorong guru
harus bisa menyesuaikan diri dengan responsif, arif, dan bijaksana.
Responsif artinya guru harus bisa menguasai dengan baik produk
IPTEK, terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan, seperti
pembelajaran dengan menggunakan multimedia.
5. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Dalam pendidikan kehadiran media pembelajaran khususnya media
computer sangat membantu proses pembelajaran karena dapat
membawa sesuatu yang dapat memberikan pembelajaran yang
bermakna. Untuk itu di era revolusi industri guru sangat
dianjurkan untuk menguasai bidang Ilmu Teknologi (IT) yang
dapat menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

D. Karakteristik Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk


memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dalam merancang kurikulum
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal.

Kurikulum merdeka belajar merupakan salah satu Langkah yang


dipilih oleh pemerintah sebagai pemulihan Pendidikan di Indonesia
pasca polemik Covid 19 beberapa tahun silam. sebagai pengembangan
dan inovasi pembelajaran, kurikulum merdeka belajar menawarkan konsep
belajar yakni merdeka berpikir, merdeka berinovasi, merdeka belajar

8
mandiri dan kreatif.Terdapat Tiga elemen utama yang menjadi
karakteristik kurikulum merdeka belajar(Nafi’ah et al., 1967).

Tiga karakteristik tersebut diantaranya;

1. Karakter Pancasila,pada penerapannya berbentuk Pembelajaran


berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter
sesuai profil pelajar Pancasila.
2. Berbasis Kompetensi, yakni Fokus pada materi esensial sehingga
ada waktu cukup untuk pembelajaran yangmendalam bagi
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Pembelajaran yang Fleksibel, artinyaFleksibilitas bagi guru untuk
melakukan pembelajaran yang terdiferensiasisesuai
dengankemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan
konteks dan muatan local.

E. Peran Guru dalam Kurikulum Merdeka


Efektivitas dalam pembelajaran tentunya merupakan hal
yang penting, namun jika dilihat dari perkembangan yang ada dalam
dunia pendidikan dan juga peran guru yang semakin berubah saat
ini maka sangat penting sekali untuk membahasefektivitas dan
peran guru dalam kurikulum merdeka belajar. Guru sebagai penggerak
merdeka belajar, berarti seorang guru yang dituntut untuk mampu bersikap
aktif dan semangat, kreatif, inovatif serta terampil guna menjadi
fasilitator penggerak perubahan di sekolah.
Oleh karena dilihat dari dunia pendidikan bahwa memang
benar efektivitas dalam pembelajaran merupakan sebuah tuntunan,
tuntutan dalam artian hal yang sangat penting demi meningkatkan
kualitas dari sumber daya manusia sehingga dapatmengimbangi
perkembangan dari Iptek ini sendiri dan juga efektivitas dalam
pembelajaran inilah yang nantinya akan turut mempengaruhi tujuan

9
serta capaian dalam akhir pembelajaran. Semakin tinggi tingkat
efektifnya sebuah pembelajaran maka semakin jelas juga tujuan dan
capaian yang akan diraih diakhir, namun tentunya tidak mudah untuk
menciptakan suasana pembelajaran dengan efektif melihat peranan
dari guru yang semakin kompleks dan reaksi dari para murid ketika
menerima pembelajaran merupakan faktor penting demi terwujudnya
tingkat efektivitas yang tinggi pada kegiatan pembelajaran(Arviansyah
& Shagena, 2022)
Peran guru dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya sebatas
memberikan informasi kepada siswa, tetapi lebih pada membimbing dan
membantu mereka menjadi individu yang lebih berkualitas dan siap
menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu tidak diherankan bahwa salah satu aspek
dasar dansebagai pegangan atau pedoman dari seorang guru yakni
kurikulum akan mengalami berbagai perubahan demi menyesuaiakan
dengan perkembangan yang ada. Hal inilah yang membuat adanya
kurikulum merdeka belajar yang mana fokus pengembangan
kurikulum tidak hanya kepada guru semata melainkan turut
berpengaruh kepada seluruh elemen yang ada khususnya bagi bidang
akademik. Dengan begitu hadirnya kurikulum merdeka belajar ini
dapat memberikan suatu perubahan dan arah yang jelas bagi
pendidikan di Indonesia yang saat ini tentunya masih tertinggal
dengan pendidikan di negara-negara lainnya. Merdeka belajar
juga memiliki nilai respresentatif yang mana peserta didik diberikan
keaktifan serta kebebasan untuk belajar, sesuai dengan namanya yakni
kurikulum merdeka belajar.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 (K13) membawa inovasi signifikan dalam sistem
pendidikan Indonesia dengan fokus pada pengembangan kompetensi peserta
didik secara holistik. Beberapa karakteristiknya, seperti pembelajaran berbasis
kompetensi, pendekatan saintifik, keterkaitan antar mata pelajaran, kemajuan
bertahap, pembelajaran inklusif, penilaian formatif dan sumatif, serta
penguatan karakter, memberikan arah yang jelas menuju pembelajaran yang
dinamis dan responsif. Penerapan standar minimal untuk guru, termasuk
alokasi waktu pembelajaran, pendekatan pembelajaran, dan perencanaan
pembelajaran, merupakan langkah penting untuk menjaga kualitas
pembelajaran. Meskipun demikian, tantangan seperti krisis moral, melek
digital, krisis sosial, dan perkembangan teknologi memerlukan penyesuaian
dan pengembangan terus-menerus dari guru.
Kurikulum Merdeka menjadi upaya pemerintah untuk memberikan
kebebasan lebih kepada sekolah dalam merancang kurikulum sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik lokal. Dengan karakteristik seperti karakter
Pancasila, berbasis kompetensi, dan pembelajaran yang fleksibel, Kurikulum
Merdeka menawarkan pendekatan yang adaptif dan responsif terhadap konteks
dan kebutuhan setempat. Peran guru dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai
pembimbing, fasilitator, dan penggerak perubahan. Guru diharapkan memiliki
kreativitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan relevan dengan tuntutan perkembangan zaman.
Sebagai guru dalam era Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,
kesadaran akan perubahan, komitmen terhadap pengembangan diri, dan
keterlibatan dalam pembelajaran inovatif menjadi kunci keberhasilan dalam
memenuhi tuntutan pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arviansyah, M. R., & Shagena, A. (2022). Efektivitas Dan Peran Dari Guru
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Lentera, 17(1), 40–50.

Merdeka, K. P. (2023). Karakteristik Penilaian Pembelajaran Terhadap


Pelaksanaan. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmu Pendidikan, 7(1), 115–
128. https://journal-center.litpam.com/index.php/e-Saintika/index%0AMaret

Nafi’ah, J., Faruq, D. J., & Mutmainah, S. (1967). Karakteristik Pembelajaran


Pada Kurikulum Merdeka Belajar Di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Mi, 5–24.

Shafa, S. (2014). Karakteristik Proses Pembelajaran Kurikulum 2013. Dinamika


Ilmu, 14(32), 81–96. https://doi.org/10.21093/di.v14i1.9

Taraju, A. R., Nurdin, N., & Pettalongi, A. (2022). Tantangan dan Strategi Guru
Menghadapi Era Revolusi Industri 4 . 0. Prosiding Kajian Islam Dan
Integrasi Ilmu Di Era Society 5.0 (KIIIES 5.0) Pascasarjana Universitas
Islam Negeri Datokarama Palu, 1, 314–315.

Widodo, S. (2018). Peran Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013


Edisi Revisi. JURNAL PENA KARAKTER Jurnal Pendidikan Anak Dan
Karakter, 01(01), 46–54.

12

Anda mungkin juga menyukai