Disusun oleh :
Dini 11308502200003
SEMESTER/KELAS : 6/A
KOTA SINGKAWANG
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah.....................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Kurikulum 1994......................................................................................................6
B. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004.................................9
C. Kurikulum KTSP....................................................................................................13
D. Kurikulum 2013 (K-13)..........................................................................................16
E. Kurikulum 2013 Revisi..........................................................................................20
F. Kurikulum Merdeka..............................................................................................22
G. Analisis Persamaan, Perbedaan, dan Konten Kurikulum......................................25
BAB III...............................................................................................................................27
PENUTUP..........................................................................................................................27
A. KESIMPULAN........................................................................................................27
B. SARAN..................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuni-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan salah
satu tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika. Kami
berterima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyusun makalah ini serta teman-teman yang mendukung
penyusunan makalah ini.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini banyak yang mengatakan bahwa kurikulum di Indonesia
selalu berubah-ubah seiring pergantian menteri sehingga banyak
masyarakat yang bertanya, jika kurikulum selalu diubah dan diganti maka
bagaimana tujuan pendidikan bisa dicapai dan pendidikan lebih maju
karena kurikulum yang sebelumnya belum tuntas dijalankan, diganti
dengan kurikulum baru. Pada hakikatnya awal sebenarnya manajemen
kurikulum sebagai salah satu substansi yang utama di sekolah karena
dengan adanya manajemen kurikulum menegaskan bahwa proses
pembelajaran dapat dipantau dan menjadi tolok ukur pencapaian tujuan
dari suatu sekolah atau pendidikan untuk mendorong guru terus
melakukan yang terbaik sebagai pendidik. (Bradley Setiyadi, 2020)
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan
kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan
oleh setiap negara. Pendidikan merupakan program strategis jangka
panjang yang pada penyelenggaraannya harus mampu menjawab
kebutuhan serta tantangan secara nasional. Terwujudnya tujuan
pendidikan secara nasional tidak terlepas dari peran guru sebagai
pelaksana pembelajaran yang merupakan bagian dari sistem pendidikan
nasional. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi
yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Penguasaan kompetensi pedagogik pada dasarnya tidak dapat dilepaskan
dari pemahaman tentang konsep kurikulum dan pembelajaran. Setiap
pendidik dan tenaga kependidikan selain menguasai kemampuan teknis
yang relevan dengan tugasnya, harus memiliki pemahaman konseptual
mengenai kurikulum dan pembelajaran termasuk kemampuan
mengembangkan kurikulum di sekolah.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan nasional. Seorang guru professional harus memahami
tentang konsep kurikulum dan pembelajaran dalam implementasi tugas
kesehariannya. Begitupun bagi mahasiswa pendidikan seni yang akan
menjadi calon pendidik dimasa yang akan datang, harus memiliki
kompetensi sebagai calon pendidik profesional yang salah satunya
mampu memahami konsep kurikulum dan pembelajaran.
Kurikulum adalah perangkat pengalaman belajar yang akan didapat
oleh peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan.
Kurikulum dirancang untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kurikulum 1994
1. Konsep Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 pada dasarnya dibuat sebagai penyempurnaan
kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-
Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran,
yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem
caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya
dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran
cukup banyak.
Dalam kurikulum tahun 1994, pembelajaran matematika
mempunyai karakter yang khas, struktur materi sudah
disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak, materi
keahlian seperti komputer semakin mendalam, model-model
pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai
pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu
mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal
kontekstual yang berkaitan dengan materi. Soal cerita menjadi
sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini diberikan
dengan pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan
permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari-hari.
Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya
disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan
perkembangan berpikir siswa, sehingga diharapkan akan
terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan
keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari
hal yang mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana
ke hal yang komplek. Pengulangan-pengulangan materi yang
7
lebih luas bagi sekolah, guru dan peserta didik, dan bahkan
masyarakat untuk melaksanakan inovasi dan improvisasi
berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial
dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan
profesionalisme yang dimiliki. Perlibatan masyarakat dalam
pengembangan KBK mendorong sekolah untuk lebih terbuka,
demokratis dan memiliki akuntabilitas. Yang pada gilirannya
sekolah akan dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
efektif dan sekaligus menghasilkan out put yang memiliki
kompetensi dasar yang diperlukan dalam menghadapi
kehidupannya. (Anarisa, 2020)
C. Kurikulum KTSP
1. Konsep KTSP
Menurut ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap
sekolah/madrasah diamanatkan untuk mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan
berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Satuan Pendidikan yang
telah melakukan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh
diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan
14
F. Kurikulum Merdeka
23
sedangkan sekolah
dalam hal ini guru
dituntut untuk
mampu
mengembangkn
dalam bentuk silabus
dan penilainnya
dilakukan sesuai
dengan kondisi
sekolah.
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum adalah perangkat pengalaman belajar
yang akan didapat oleh peserta didik selama ia mengikuti
suatu proses pendidikan. Kurikulum dirancang untuk dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan dari suatu
kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada
faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru.
Artinya, guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam
upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang
dalam suatu kurikulum resmi.
Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan
perubahan zaman. Oleh sebab itu dari kurikulum 1994
hingga kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan
kemampuan peserta didik untuk menghadapi tantangan
globalisasi.
B. SARAN
Adanya perubahan kurikulum yang terus bergilir
sesuai dengan kemajuan zaman, sebagai calon tenaga
pendidik sebaiknya kita memahami apa saja persamaan
maupun perbedaan antar kurikulum serta memahami isinya.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi miskonsepsi guru
dalam menjalankan perannya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsih, I., Marliyani, T., Hadiyansah, Y., A. H., & Prihantini. (2022). Analisis
Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar . JURNAL
BASICEDU .
Yusuf, W. F. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 (K13) Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Sekolah Dasar (SD). Jurnal Al-Murabbi.