Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

‘’pengenalan kurikulum 2013’’

Dosen pengampu : Drs. Akhtiar deman.M.Ag

DISUSUN OLEH:

Fitri mela sugiarti ( 202180067 )

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikn kami kemudahan sehinnga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tetunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah tetang “desain muatan intruksional”

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “KURIKULUM PENDIDIKAN
BAHASA ARAB”. Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I    PENDAHULUAN
             A.   Latar Belakang........................................................................................... 
             B.   Rumusan Masalah....................................................................................... 
   C.   Tujuan Penulisan.......................................................................................... 

BAB II   PEMBAHASAN
A.   Pengertian Kurikulum 2013......................................................................... 

B.   Karakteristik Kurikulum 2013..................................................................... 

C.   Kurikulum 2013 untuk SD/MI (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah) - Kompetensi Inti (KI)


dan Kompetensi Dasar (KD………………………................................ 
D.   Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013......................................................... 

E.  Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013 .............................................. 

BAB III  PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau
pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu komponen dari
pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan pembelajaran akan berjalan secara
terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan
kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya, dan perubahan pada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang
kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang diberlakukan.
Sebagaimana yang akan dibahas di makalah ini, kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan( KTSP ). Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk
lebih memperbaiki lagi kualitas pendidikan yang ada saat ini.
Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementasinya baru dimulai di
lapangan mulai tahun 2013 ini. Karena kurikulum ini masih sangat baru, maka sosialisasi pada
masyarakat pun juga masih sedang berjalan sekarang ini Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan
kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan
karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya
revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan
berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu
bersaing di dunia internasional.
Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula
tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia
internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi
mengangkat martabat bangsa.
 

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kurikulum 2013 itu?
        2. Bagaimanakah karakteristik kurikulum 2013?
3. Bagaimana kurikulum 2013 di SD/MI?
4. Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013?
5. Apa perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP?

C. Tujuan Pembahasan
  1. Untuk mendeskripsikan tentang kurikulum 2013.
  2. Untuk mendeskripsikan karakteristik kurikulum 2013
  3. Untuk mengetahui bagaimana kurikulum 2013 di SD/MI
  4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan kurikulum 2013
  5. Untuk mengetahahui perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag
ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum
merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada
Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan
Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.  Sehubungan
dengan itu,  Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. 
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala
sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP, dan guru Kelas
X SMA/SMK.  Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah
menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata
pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak
menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
 Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya potensi
peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengaraakan peserta didik
menjadi:
1.   Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
2.   Manusia terdidik yang beriman  dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
3.   Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.[1]
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingakat Satuan
Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan otonomi penuh kepada lembaga
sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan 
masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa
pemerintahan Mbah Harto, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau bersentral pada
pemerintah. Jadi, guru tidak disibukkan lagi dengan tugas harus membuat silabus dan RPP,
karena guru harus lebih berfokus pada bagaimna proses pembelajaran dan transformasi ilmu bisa
maksimal.
Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua
komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem pendidikan itu sendiri.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh dan seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.
Karakter adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang mencerminkan
nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Orang yang berkarakter memeilki
berbagai dimensi misalnya, dimensi sosial, fisik, emosi, dan akademik. Jika disejajarkan dengan
ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki ranah kognisi, afeksi, dan psikomotorik yang
baik, ditambah dengan emosi, spiritual, ketahanan menghadapi masalah dan sosial.[2]
 Dengan demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi dan karakter dalam kurikulum
ini diharapkan siswa dapat meningtkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan
menginternalisasi  serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
Penddidikan karakter dalam kurikulum 2013 bukan hanya tanggung jawab sekolah
semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk mengefektifkan program
pendidikan karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan kordinasi,
komunikasi dan jalinan kerja antara sekolah, orangtua, dan pemerintah dalam semua sisi.

B. Karakteristik Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
a)      Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI)
satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
b)     Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
c)     Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK.
d)    Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan
intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
e)      Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
f)      Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g)     Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
h)      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran
dan kelas tersebut.
C. Kurikulum 2013 untuk SD/MI (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah) - Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
     A. Kompetensi Inti
      Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hardskillsdansoftskills.
     Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi
vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar
adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
     Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut
dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama
mata pelajaran dan isi mata pelajaranuntukkurikulumyangakandikembangkantidak
perluterikatpadakaedahfilosofiesensialismedanperenialisme.
            Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan
Sosial, Seni Budaya dan Prakarya,danPendidikanJasmani,OlahragadanKesehatan.
           
D.    Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013

1.    Kelebihan Kurikulum 2013

a)    Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena


berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi
sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek
belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami
berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.
b)   Kurikulum 2013 yang berbasis karakter  dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan
kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu
pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan
aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi
tertentu.
c)   Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat
menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
d)  Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter
juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur
dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
e)  Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali
anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
f)   Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya  melalui pelatihan-
pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara
terus menerus.

2.     Kelemahan Kurikulum 2013

a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum
2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b)  Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c)  Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

I.   Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-
sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013.
Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013
mempunyai perbedaan dengan KTSP.[10]
Perbedaan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar adalah:
1. Tematik Integratif
Pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar
ini menyuguhkan proses belajar  berdasarkan temauntuk kemudian dikombinasikan dengan mata
pelajaran lainnya.
2. Enam Mata Pelajaran                         
Untuk sekolah dasar, saat ini ada sepuluh mata pelajaran yang diajarkan. Namun, dalam
kurikulum 2013 mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran.
3. Pramuka sebagai Ekstra Kurikuler Wajib
Dalam kurikulum 2013, pramuka merupakan ekstra kurikuler wajib dan itu diatur dalam
undang-undang. Pramuka ini menjadi ekstra kurikuler wajib pada satuan pendidikan dasar dan
menengah, untuk berbagai jenjang pendidikan. Untuk meningkatkan layanan secara profesional,
maka dalam implementasi pramuka kemendikbud bekerjasama dengan kemenpora.
4. Bahasa Ingggris Hanya Ekskul
Sebelumnya terjadi polemik mengenai bahasa Inggris di SD, yaitu bahasa Inggris akan
dihapus dari kurikulum. Rencana penghapusan ini didasari oleh kekhawatiran akan membebani
siswa dan memprioritaskan terhadap penguasaan bahasa Indonesia. Ternyata, dalam kurikulum
2013 ini, bahasa Inggris menjadi ekstra kurikuler bersama PMR, UKS, dan Pramuka.
5. Belajar di Sekolah Lebih Lama
Penambahan jam pelajaran merupakan isi dari perubahan kurikulum baru yang mulai
diterapkan bulan Juli 2013 untuk anak-anak SD.
Itulah beberapa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat
perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat
kesamaan ESENSI Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach)
yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan
bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP).  Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi
masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan
di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila
guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

2.   Persamaan
  1.Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
     2.Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama            dibuat atau
dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
     3.Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
     4.Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada hakekatnya
berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag
ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum
merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
     Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya kompetin si inti dan
kompetinsi dasar. Biggs membagi konsep dasar pembelajaran dalam tiga pengertian yaitu,
pengertian kuantitatif, pengertian instutisional, dan pengertian kualitatif. Ada juga perbedaan
antara kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 diantaranya adalah kalau kurikulum KTSP
pelajaran wajib berjumlah 10 pelajaran, tapi dalam kurikulum terbaru hanya ditetapkan enam
saja.
B. Saran
          Adapun saran dari pada penulis yaitu agar pembaca bisa memahami, mengerti, dan
mendalami tentang kurikulum 2013. 
DAFTAR PUSTAKA

1
Muhammad Nuh, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 213 SD Kelas
IV(Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjminan Mutu Pendidikan, 2013), hlm. 72.

[2] 
Anisah Izzaty, Inovasi dalam Bidang Kurikulum 2013 dan mutu Pendidikan.,dalam
Http//Izzatyalmuhyi.blogspot.com (on line) diakses pada tanggal 5 Desember 2013.

[3]
 Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.28
[4]
 Ibid
[5] 
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30
[6] I
bid. Hal 34

Anda mungkin juga menyukai