Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“KONSEP KURIKULUM 2013”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaan Kurikulum Matematika


yang di ampu oleh:
Hartini, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 8
Desi Wulandari 2016.11.0850

Mega Listari 2016.11.0869

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PARIS BARANTAI
KOTABARU
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Kurikulum
2013” ini tepat waktu, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Hartini,S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Telaah
Kurikulum Matematika, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membaca. Serta dapat membuka wawasan kita dan
pengetahuan kita mengenai dalam pelajaran Telaah Kurikulum Matematika.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik dan saran yang membangun oleh pembaca demi penyempurnaan makalah
yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa kritik dan saran yang membangun.

Kotabaru, 27 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Deskripsi Kurikulum 2013 ................................................................ 3


B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013........................................ 4
C. Landasan Kurikulum 2013 ................................................................ 6
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 .......................................... 7
E. Karakteristik Kurikulum 2013 .......................................................... 7
F. Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ....................... 8
G. Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ................................... 9
H. Metode Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 ............................... 10
I. Model-Model Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 . 12
J. Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013 ........................................ 15
K. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013.................................... 17
L. Perbedaan dan Persamaan Kurikulum 2013 dan KTSP .................. 18

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 22

A. Kesimpulan .................................................................................... 22
B. Saran .............................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia belum terlepas dari berbagai macam masalah. Salah
satu masalah pendidikan di negara kita yang masih menonjol saat ini adalah
adanya kurikulum yang silih berganti dan tanpa ada arah pengembangan yang
betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada
kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam lembaga pendidikan, yaitu sebagai salah satu penentu
keberhasilan pendidikan. Perubahan kurikulum selalu mengarah pada
perbaikan sistem pendidikan dan perubahan tersebut dilakukan dengan
didasari pada permasalahan pelaksanaan kurikulum sebelumnya yang
dianggap kurang maksimal baik secara materi maupun sistem
pembelajarannya sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha
perbaikan kurikulum tersebut mesti dilakukan demi menciptakan perubahan
yang lebih baik untuk sistem pendidikan di indonesia.
Semakin maju suatu bangsa maka semakin maju pula ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu kini diperlukan pendidikan dengan kurikulum yang mampu
menghasilkan generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah,
berketerampilan, dan berpengetahuan yang luas agar mampu bersaing di
dunia internasional.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana deskripsi mengenai Kurikulum 2013?
2. Apa rasional perubahan Kurikulum?
3. Apa landasan kurikulum 2013?
4. Apa tujuan pengembangan kurikulum 2013?
5. Apa saja karakteristik Kurikulum 2013 ?

1
6. Apa saja Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
7. Bagaimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 ?
8. Apa saja metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ?
9. Apa saja model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013?
10. Bagaimana sistem penilaian dalam kurikulum 2013 ?
11. Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013 ?
12. Apa perbedaan persamaan kurikulum 2013 dan KTSP?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk pembaca dapat
mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan tentang
Konsep Kurikulum 2013.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas
bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan
belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima materi pembelajaran. Adapun
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan
pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif),
berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang
berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif
dan lebih produktif.
Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan pendidikan, salah
satunya adalah penambahan jam pelajaran. Rasionalitas penambahan jam
pelajaran dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa
diberitahu menjadi mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output
menjadi berbasis proses dan output) memerlukan tambahan jam pelajaran.
Dengan alokasi waktu per jam pelajaran
SD = 35 menit
SMP = 40 menit
SMA = 45 menit
Sedangkan banyak jam pelajaran perminggu yaitu
SD
kelas 1 = 30 jam, Kelas 2 = 32 jam, Kelas 3 = 34 jam, Kelas 4,5,6 = 36 jam

3
SMP = 38 JAM,
SMA = 39 JAM

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19)
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(kebudayaan, 2013).
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006. Pengembangan kurikulum 2013 diorientasikan untuk
peningkatan dan keseimbangan yang mencakup kompetensi sikap (attitude),
pengetahuan (knowledge), dan keterampilan secara terpadu (skill). Hal ini
sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam
penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.
Rasional pengembangan Kurikulum 2013 perlu dilakukan karena adanya
berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal, sebagai berikut (kebudayaan, 2013):
1. Tantangan Internal
a. Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan
Standar Kompetensi Lulusan.
b. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif.

4
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pendagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan lain globalisasi (WTO, ASEAN Community,
APEC, CAFTA), Masalah lingkungan hidup, Kemajuan teknologi
informasi, Konvergensi ilmu dan teknologi, Ekonomi berbasis
pengetahuan, Kebangkitan industri kreatif dan budaya, Pergeseran
kekuatan ekonomi dunia,Pengaruh dan imbas teknosains, Mutu,
investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, Materi TIMSS
dan PISA.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan
menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal,
memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk
bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya dan
memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pendadogi antara lain neurologi,
psikologi, observation based (discovery) learning dan collaborative
learning.
e. Fenomena negatif yang mengemuka antara lain perkelahian pelajar,
narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.

5
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan
dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir
dalam proses pembelajaran, seperti sebagai berikut (kebudayaan, 2013):
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa,
b. dari dari satu arah menuju ineraktif,
c. dari dari isolasi menuju lingkungan jejaring,
d. dari pasif menuju kreatif menyelidiki,
e. dari dari abstrak menuju konteks dunia nyata,
f. dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis IT atau
kelompok,
g. dari luas menuju prilaku khas memberdayakan kaidah keterkaitan,
h. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala arah,
i. dari alat tunggal menuju alat media,
j. dari hubungan satu arah menuju kooperatif,
k. dari produksi massa meuju kebutuhan pelanggan,
l. dari usaha sadar tunggal menuju jamak,
m. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak,
n. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan,
o. dari pemikiran faktual menuju kritis,
p. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan

C. Landasan Kurikulum 2013


1. Landasan Filosofis
a. Filosifis pancasila yang memberikan berbagai pronsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
b. Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.

6
2. Landasan Yuridis
 RPJMM 2010-1014 sektor pendidikan tentang perubahan tentang
metodologi pembelajarn dan penatan kurikulum.
 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
 INPRES Nomor 1 tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pengembangan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode
pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk
membentuk daya saing dan karakter bangsa.
3. Landasan Konseptual
 Relevansi pendidikan (link and match)
 Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
 Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
 Pembelajaran aktif (student active learning)
 Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh (Mulyasa, 2013).

D. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013


Seperti yang dikemukakan di berbagai media massa, bahwa melalui
pengembangan kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum
difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa
paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan
peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya
secara kontekstual (Mulyasa, 2013).

E. Karakteristik Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut
dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

7
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif
dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta
didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas
tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan
menengah berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual
(kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan
vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di
kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang
untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.

F. Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


 Menurut Sudjana , pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan
dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik
melakukan kegiatan belajar.
 Menurut Gulo pembelajaran adalah untuk menciptakan sistem lingkungan
yang mengoptimalkan kegiatan belajar.

8
 Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi
atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan
anak didik, sehingga terjadi proses belajar. Yang dimaksud lingkungan
disini adalah ruang belajar, guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium
dan sebagainya yang relefan dengan kegiatan belajar siswa.
 Biggs membagi konsep pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu:
1. Pengertian kuantitatif
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk
menguasai ilmu yang disampaikan kepada siswa, sehingga
memberikan hasil optimal.
2. Pengertian institusional
Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien. Guru
harus selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.
3. Pengertian kualitatif
Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa. Peran guru tidak hanya
menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa dalam
aktivitas belajar yang efektif dan efisien. Kesimpulannya pembelajran
merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan
menciptakan sitem lingkunagn dengan berbagai metode sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta
dengan hasil yang optimal.

G. Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 terdapat 2 proses pembelajaran, yaitu;
1. Pembelajaran Intrakulikuler
Pembelajaran intrakulikuler didsarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Proses pembelajaran intrakulikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan
dilakukan dikelas, sekolah dan masyarakat.

9
b. Proses belajar di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, san SMK/MAK berdasarkan rencana pelaksanaan
pemelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menuasai KD dan KI yang memuaskan.
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi.
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental
dilaksanakan berkesinambunganantara satu pertemuan dengan
pertemuan lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung terjadi pada setiap kegiatan
belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa
aktif melalui kegiatan mengamati, menanya, menganalisis, dan
mengkomunikasikan.
h. Pembelajaran remidial dilaksanakan untuk membantu peserta didik
menguasai kompetensi yang masih kurang.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pelajaran remidial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran Ekstrakulikuler
Pembelajaran ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk
aktifitas yang dirancang sebagai kegiatan diluar kegiatan pembelajaran
terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakulikuler terdiri atas
kegiatan wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakulikuler wajib dinilai yang
hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakulikuler

H. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode

10
pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran,
antara lain:
1. Metode Ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik
verbal maupun nonferbal.
2. Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan
tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal
3. Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab
oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan
selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak
didik menjawab.
4. Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik
ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat
mengamati atau mengalami secara langsung.
5. Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau
suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
6. Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik
untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam
kehidupan sosial.
7. Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak
didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup
maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab,
dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.

11
8. Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa
diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok
9. Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa.
Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk
melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru
10. Metode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
11. Metode proyek
Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.

Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah


disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya
bersifat kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam
pembelajaran antara lain:

1. Tujuan pembelajaran
2. Tingkat kematangan anak didik
3. Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran

I. Model-Model Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013


Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran
adalah suatu pola yang digunakan sabagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas atau pembelajran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film,
komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Model pembelajaran memiliki empat ciri khusu yang tidak dimiliki oleh
strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah :
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta tau
pengembangnya.

12
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajran yang akan dicapai).
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.

Suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagi


berikut :

1. Sahih (valid). Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal:


a. Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik
yang kuat ?
b. Apakah terdapat konsistensi internal ?
2. Praktis. Aspek kepraktisannya dapat dipenuhi jika :
a. Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat
terapkan.
b. Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat
diterapkan.
3. Efektif. Parameter :
a. Ahli dan praktisi menyatakan bahwa model tersebut efektif
b. Secara operasional, model tersebut memberikan hasil sesuai dengan
harapan.

Arends menyeleksi enam model pengajaran yang sering dan praktis


digunakan guru dalam mengajar, yaitu presensi, pengajaran langsung,
pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah
dan diskusi kelas. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu
harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai.

13
Berdasarkan permendikbud nomor 65 tentang standar proses, model
pembelajaran yang yang diutamakan dalam implementasi kurikulum 2013
adalah;
1. Model Inquiry Learning
Langkah-langkah dalam model inquiry yaitu:
b. Observasi atau mengamati berbagai fenomena alam.
c. Mengajukan tentang fenomena yang dihadapi
d. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban
e. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan
f. Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis
2. Model Discovery Learning
a. Stimulation (memberi stimulasi)
Guru memberikan stimulan dapat berupa bacaan, gambar, situasi, sesuai
dengan materi pembelajaran.
b. Problem statement (mengidentifikasi masalah)
Peserta didik diharuskan menemukan masalahapasaja yang dihadapi.
c. Data colllecting (mengumpulkan data)
Peserta didik diberi pengalaman mencari dan mengumpulkan data yang
dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah.
d. Data processing (mengolah data)
Melatih kemampuan logis dan aplikatif.
e. Verification (memferifikasi)
Mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebenaran hasil
pengolahan data serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu
kesimpulan.
f. Generalization (menyimpulkan)
Peserta didik dituntut untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya
pada suatu kejadian.
3. Problem Based Learning
Model ini bertujuan untuk merangsang peserta didik untuk belajar melalui
berbagai permasalahan nyata.

14
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
4. Project Based Learning
Model ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didikdalam melakukan
investigasi dan memahami pemelajaran melalui investigasi.
a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
b. Mendesain perencanaan proyek.
c. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
d. Memonitir kegiatan dan perkembangan proyek.
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi kegiatan

J. Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013


1. Jenis-Jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
 Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan, proses, dan keluaran
pembelajaran.
 Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
 Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaia yang dilaksanakan
untuk menlai keseluruhan entitas belajar peserta didik.
 Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran.

15
 Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
KD atau lebih.
 Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik seelah
melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.
 Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester.
 Ujian tingkat kompetensi(UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi.
 Ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi.
 Ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentuyang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan.
 Ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi diluar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan.
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang penidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
 Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
 Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana.
 Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.

16
 Transparan, beratrti prosedur penilaian,kriteria penilsisn,dan dasar
pengambilsn keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
 Menyatu dengan kegiatan pembelajaran,dan berkesinambungan.
 Akuntabel, bereti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,prosedur, dan
hasilnya.
 Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

K. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013


1. Kelebihan Kurikulum 2013
 Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat
alamiah karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik
untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik
merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara
alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan
kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.
 Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan
pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara
optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
 Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
 Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan
inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi
menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter
harus diintegrasikan kesemua program studi.

17
 Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak
desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi
kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
 Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu
kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon
guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus
menerus.
2. Kelemahan Kurikulum 2013
a. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas
yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan
langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan
hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena
kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.

L. Perbedaan dan Persamaan Kurikulum 2013 dan KTSP


Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014
pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara
resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai
perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai
perbedaan dengan KTSP.

Berikut ini Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KTSP dengan Kurikulum


2013 di Tingkat SMA/MA:
1. Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP
NO Kurikulum 2013 KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan terlebih
Lulusan) ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas
dahulu, melalui Permendikbud No 22 Tahun 2006. Setelah itu
No 54 Tahun 2013. Setelah itu ditentukan SKL (Standar

18
baru ditentukan Standar Isi, Kompetensi Lulusan) melalui
yang bebentuk Kerangka Dasar Permendiknas No 23 Tahun
Kurikulum, yang dituangkan 2006
dalam Permendikbud No 67, 68,
69, dan 70 Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan pengetahuan
hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-VI untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per Jumlah jam pelajaran lebih
minggu lebih banyak dan jumlah sedikit dan jumlah mata
mata pelajaran lebih sedikit pelajaran lebih banyak
dibanding KTSP dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema Standar proses dalam
di jenjang SD dan semua mata pembelajaran terdiri dari
pelajaran di jenjang Eksplorasi, Elaborasi, dan
SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmas
dengan pendekatan ilmiah
(saintific approach), yaitu
standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran.
Komunikasi) bukan sebagai
mata pelajaran, melainkan

19
sebagai media pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan
penilaian otentik, yaitu pada aspek pengetahuan
mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai Penjurusan mulai kelas XI
kelas X untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan BK lebih pada menyelesaikan
mengembangkan potensi siswa masalah siswa
Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun
kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013
dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum
2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada
hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai
esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses
(PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi
masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan
ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan
pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan
tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
2. Persamaan Kurikulum 2013 dan KTSP
a. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama
menampilkan teks sebagai butir-butir KD.
b. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-
sama dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
c. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.

20
d. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah
yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru, hasil penyempurnaan
kurikulum sebelumnya, Kurukum KTSP atau Kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Dan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah. Pendekatan ilmiah tersebut meliputi, mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan membentuk jejaring. Secara konseptual kurikulum 2013 jelas
ada perubahan signifikan. Perubahan itu tentunya di maksudkan untuk
menjadikan pendidikan menjadi lebih baik dan usaha unutk selalu
memperbaruhi tata cara pelaksanaan pendidikan din indonesia agar merata
disetiap daerahnya.

3.2 Saran
Dengan makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat memahami
dan mengetahui Konsep Kurikulum 2013. Tentunya, makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Dengan itu, penulis berharap adanya kritik dan saran
yang membangun oleh para pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan
penulisan makalah dikemudian hari.

22
DAFTAR PUSTAKA

Mudzakir,Faizal.“Kurikulum2013”.https://mudzakirfaizal.wordpress.com/2014/11
/05/makalah-kurikulum-2013(diakses 25 September 2018)

Rinea.”Konsep Dasar Kurikulum 2013”. http://berbagiituindah13.blogspot.com/


2016/01/makalah-konsep-dasar-kurikulum-2013.html (diakses 25
Semptember 2018)

Liviena.”Pelaksanaan Kurikulum 2013”.https://liviena28.wordpress.com


/2014/07/08/makalah-kurikulum-2013/(diakses 25 September 2018)

Octadianti,Laili.”Kurikulum2013”.https://www.academia.edu/28608587/Makalah
_Kurikulum_2013_kelompok_8_.docx(diakses 25 September 2018)

23

Anda mungkin juga menyukai