Anda di halaman 1dari 11

“Pendidikan Sebagai Transformasi Budaya”

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan


Multikultural yang diampu oleh
Dr. Hasinggahan Lubis

Disusun Oleh :
Fiqih Arjun A : 193106700036

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBNU CHALDUN
JAKARTA
2020/2021
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬Rabb semesta alam, kami memuji-Nya dan kami meminta
pertolongan kepada-Nya dan kami berlindung dari buruknya segala apa yang ada dalam diri
kami dan dari fakirnya amal kami. Barangsiapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah maka
tidak ada satupun yang dapat menyesatkannya dan Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah
maka tidak ada satupun yang mampu memberikannya petunjuk.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Hadis
Tarbawi, Bapak Dr. Hasinggahan Lubis yang telah memberi ilmu dan nasihatnya yang
membangun, juga para mahasiswa Prodi Tarbiyah angkatan 2020 yang telah banyak
memberikan masukan pada terciptanya makalah ini yang berjudul “Pendidikan Sebagai
Transformasi Budaya”.
Pada makalah ini dibahas tentang pengertian kebudayaan, unsur unsur, wujud, struktur
budaya dan lainnya.
Semoga makalah ini dan pembahasan didalamnya dapat berguna bagi para mahasiswa untuk
membekali mereka menjadi agen Pendidikan yang mumpuni di bidangnya, sebagai panduan
literasi mereka dan menambah wawasan mereka akan Pendidikan.
Kritik dan saran sangat kami terima mengingat makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, juga sebagai bahan instropeksi kami untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Atas perhatian yang telah diberikan kami ucapkan banyak terima kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kebudayaan ......................................................................
B. Unsur-unsur kebudayaan
C. Wujud kebudayaan ............................................................................
D. Budaya dan Non budaya ....................................................................
E. Struktur sosial budaya ........................................................................
F. Perubahan social budaya ....................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan budaya.Antara pendidikan dan
budaya terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal
yang sama, yaitu nilai-nilai. Kebudayaan mempunyai tiga hal penting yaitu:
(1) kebudayaan sebagai suatu tata kehidupan;
(2) kebudayaan merupakan suatu proses; dan
(3) kebudayaan mempunyai visi tertentu.
Pendidikan dalam rumusan tersebut sebenarnya merupakan proses pembudayaan. Dengan
demikian tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tidak ada suatu
pendidikan tanpa kebudayaan dan masyarakat.
Namun selama ini, pendidikan yang diselenggarakan masih terpisah dari budaya dan belum
bermakna sebagai proses transformasi budaya menuju mantapnya kehidupan berbangsa.
Pendidikan nasional saat ini baru sebatas menekankan pada kecerdasan akal. Hal itu
terungkap dalam sidang kelompok pendidikan K ongres Kebudayaan Indonesia 2008 di
Hotel Salak, Bogor. Soedijarto (Kompas.com, 2008) mengatakan, belum mantapnya sistem
politik, ekonomi nasional, rendahnya produktivitas, dan etos kerja nasional karena belum
tertanamnya dalam diri warga negara nilai-nilai budaya modern yang diperlukan untuk
mendukung kehidupan bernegara dan berbangsa. Pendidikan gagal menyiapkan generasi
muda yang berkemampuan tinggi dan memiliki nilai-nilai budaya yang diperlukan bagi
kehidupan negara Indonesia yang modern. Untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan
maju kebudayaa nnasionalnya, sekolah sebagai perwujudan sistem pendidikan nasional
harus berperan sebagai pusat pembudayaan.

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia
yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia. Hanya
manusia pula yang mengembangkan pendidikan sebagai produk kebudayaannya. Itu artinya,
peranan pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia baik secara individual maupun
secara komunal.Dengan kata lain, kebutuhan manusia terhadap pendidikan bersifat mutlak
dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa (Syafaruddin, dkk. 2006: 16)

BATASAN MASALAH
1. Apa pengertian kebudayaan ?
2. Apa saja unsur-unsur kebudayaan ?
3. Bagaimana wujud kebudayaan ?
4. Apa itu budaya dan non budaya ?
5. Apa saja struktur sosial budaya ?
6. Bagaimana perubahan social budaya ?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian budaya


2. Untuk mengetahui unsur-unsur budaya
3. Untuk mengetahui wujud kebudayaan
4. Untuk mengetahui budaya dan non budaya
5. Untuk mengetahui struktur sosial budaya
6. Untuk mengetahui perubahan social budaya
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu system makna dan symbol yang disusun dalam pengertian dimana
individu-individu mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaannya dan memberikan
penilaian-penilaiannya. Suatu pola makna yang ditransmisikan secara historis, diwujudkan
dalam bentuk-bentuk simbolik melalui sarana dimana orang-orang mengkomunikasikan,
mengabdikan, dan mengembangkan pengetahuan, karena kebudayaan merupakan suatu
system simbolik maka haruslah dibaca, diterjemahkan dan diinterpretasikan.
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
manusia dengan belajar. Kata budaya/kultur (culture) dipandang penting karena kata ini
membentuk dan merupakan bagian dari istilah Pendidikan Multikultural.
Kebudayaan juga terdiri dari keyakinan, symbol, dan interpretasi dalam kelompok manusia.
Esensi budaya bukan pada benda, alat, atau elemen budaya yang terlihat lainnya namun
bagaimana kelompok menginterpretasikan, menggunakan, dan merasakannya.

B. Unsur-unsur budaya

Unsur-unsur Kebudayaan yakni


1. Sistem Bahasa. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Menurut Keesing,
kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman
tentang fenomena social yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya
kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada Bahasa.
2. Sistem Pengetahuan. Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan
istem peralatan hidup dan teknologi karena system pengetahuan bersifat abstrak dan
berwujud di dalam ide manusia. System pengetahuan sangat luas batasannya karena
mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam
kehidupannya. Manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan
teliti ciri-ciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap
kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-
tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya.
3. Unsur Sosial. Unsur budaya berupa system kekerabatan dan organisasi social
merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk
masyarakat melalui berbagai kelompok social, menurut koentjaningrat tiap kelompok
masyarakat kehidupannya diatur oleh istiadat dan aturan-aturan mengenal berbagai
macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari.
Kesatuan social yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang
dekat dan kerabat yang lain.
4. System Peralatan Hidup dan Teknologi. Manusia selalu berusaha untuk
mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau
benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan
manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-
benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih
sederhana.
5. System Mata Pencaharian Hidup. Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu
masyarakat menjadi focus kajian penting etnografi.peneliti etnografi mengenai system
mata pencaharian suatu kelompokmasyarakat atau system perekonomian mereka untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya.
6. Sistem Religi. Asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya
pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan ghaib yang
dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai
cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan degan kekuatan
supranatural tersebut.
Kebudayaan memberi acuan nilai mengenai bagaimana manusia harus hidup yang berisi
pandangan hidup dunia dan cita kedepan mengenai apa yang benar, apa yang baik, dan apa
yang indah.
Secara ontologi kebudayaan dapat dipahami sebagai produk dari eksistensi manusia, yang
meliputi semua aspek kegiatan manusia, baik dibidang social, politik, ekonomi, kesenian,
ilmu pengetahuan dan teknologi maupun agama.

C.Wujud Kebudayaan
Wujud kkebudayaan terdiri dari
1. Wujud idial (adat tata kelakuan) yang bersifat abstrak, tak dapat diraba. Terletak
di alam pikiran dari warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu
hidup.
2. Wujud sistem social. Yakni mengenai kelakuan berpola dari manusia itu sendiri.
sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi yang selalu
mengikuti pola tertentu.
3. Wujud kebudayaan fisik. Yang bersifat paling konkrit dan berupa benda yang
dapat diraba dan dilihat.
Kebudayaan idiil memberi arah pada perbuatan dan karya manusia. Pikiran atau ide
dan karya manusia menghasilkan benda kebudayaan fisik.

D.Budaya dan Non Budaya


Apa yang membedakan budaya dan non budaya ?
Hal-hal yang sudah non budaya mencakup benda yang keberadaannya sudah ada dengan
sendirinya atau ciptaan Tuhan yang tidak/belum mendapat sentuhan aktivitas manusia.
(benda-benda alamiah seperti batu, pohon, gunung, tanah). Sementara itu, budaya
mencakup sesuatu yang keberadaannya sudah mendapat sentuhan tangan manusia,
misalnya patung marmer, bonsai, bangunan, aturan makan, dll. Jadi, batu dan kayu dapat
dipandang sebagai non budaya bila didapatkan apa adanya sebagai batu gunung dan
pepohonan, nmaun menjadi sebuah benda budaya bila mendapat campur tangan manusia.

E. Struktur Sosial Budaya


Struktur sosial dipahami sebagai suatu bangunan sosial yang terdiri dari berbagai unsur
pembentuk masyarakat. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain dan
fungsional.

Struktur sosial merupakan pedoman bagi tingkah laku manusia. Karena di dalam konsepsi
mengenai struktur social terkandung relasi sosial yang berlaku sebagai kenyataan, atau
relasi sosial yang kongkret, dan meliputi role expectation, yaitu tingkah laku yang
diharapkan secara timbal balik, yaitu sifatnya relative konstan dan bersifat menetap.
Struktur sosial suatu masyarakat sesungguhnya merupakan proses social dan alamiah yang
berlangsung dalam waktu yang sangat Panjang. Struktur social merupakan karakteristik
yang khas dan dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda
dari masyarakat lainnya.

Dalam ilmu sosiologi struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara
posisi-posisi social dan antara peranan-peranan. Interaksi dalam system social
dikonsepkan secara lebih terperinci dengan menjabarkan manusia yang menempati posisi-
posisi dan melaksanakan perannya. Ada beberapa unsur struktur social diantaranya adalah:
1. Kelompok social. Adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
Bersama, oleh karena ada hubungan antara mereka.
2. Kebudayaan. menurut keontjaningrat ialah keseluruhan hasil kelakuan manusia
yang teratur dari tata kelakuan yang harus diperoleh dengan belajar.
3. Lembaga Sosial (Lembaga Kemasyarakatan). Merupakan himpunan norma-norma
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat.
4. Stratifikasi Sosial. Menurut patirim A Sorokin adalah pembedaan sesuatu
masyarakat (populasi) ke dalam kelas-kelas secara hierarki (bertingkat).

F. Perubahan Sosial Budaya

Tidak ada kehidupan masyarakat yang terhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa.
Perubahan-perubahan tersebut dapat dalam bentuk perubahan nilai social, norma social,
pola perilaku masyarakat atau Lembaga dan yang lainnya. Oleh William F. Oqbun
berpendapat, ruang lingkup perubahan social meliputi unsur-unsur kebudayaan, baik
material maupun yang bukan material.

Perubahan social adalah berubahnya struktur atau susunan social kemasyarakatan dalam
suatu masyarakat. Perubahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang
masa dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu juga terjadi sesuai dengan hakikat
dan sifat dasar manusia yang selalu ingin berubah dari suatu keadaan kepada keadaan yang
lain.
Manusia sering tidak puas dan bosan pada suatu keadaan dan berusaha untuk mencari cara
atau alternative lainnya untuk menghilangkan kebosanannya dan menemukan cara baru
yang lebih menyenangkan, mudah dan murah.
Perubahan social budaya dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini :
1. Perubahan lambat dan perubahan cepat.
perubahan lambat disebut juga evolusi. Terjadi karena usaha-usaha masyarakat
dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru
sejalan pertumbuhan masyarakat .
Perubahan cepat bisa disebut revolusi, yaitu perubahan social mengenai unsur
kehidupan dan Lembaga kemasyarakatan berlangsung relatif cepat. Perubahan
revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat yang
sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Revolusi
adalah wujud perubahan social.
2. Perubahan kecil dan perubahan besar.
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur social
yang tidak membawa pengaruh langsung yang berarti bagi masyarakat.
Contoh ; perubahan mode rambut atau mode pakaian.
Sebaliknya, perubahan besar terjadi pada unsur-unsur struktur social yang
membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Contoh; dampak ledakan penduduk
dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
3. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak
dikehendaki atau direncanakan.
BAB III
PENUTUP
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
manusia dengan belajar.
Unsur-unsur Kebudayaan yakni
Sistem Bahasa.
Sistem Pengetahuan.
Unsur Sosial.
System Peralatan Hidup dan Teknologi.
System Mata Pencaharian Hidup.
Sistem Religi.
Wujud kkebudayaan terdiri dari
1. Wujud idial (adat tata kelakuan) yang bersifat abstrak, tak dapat diraba.
2. Wujud sistem social.
3. Wujud kebudayaan fisik.
Non budaya mencakup benda yang keberadaannya sudah ada dengan sendirinya atau ciptaan
Tuhan yang tidak/belum mendapat sentuhan aktivitas manusia. Budaya mencakup sesuatu
yang keberadaannya sudah mendapat sentuhan tangan manusia.
beberapa unsur struktur social diantaranya adalah:
Kelompok social. Kebudayaan. Lembaga Sosial (Lembaga Kemasyarakatan). Stratifikasi
Sosial.
Perubahan social adalah berubahnya struktur atau susunan social kemasyarakatan dalam
suatu masyarakat. Perubahan tersebut merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu juga terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat
dasar manusia yang selalu ingin berubah
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Nurasmawi M.Pd, Ristiliana S.Pd M.PdE, Pendidikan Multikultural, (Asa Riau
2021)
2. William Haviland, Antropologi, (Jakarta: erlangga, 1985)
3. Jacobus Ranjabar, system social budaya Indonesia; suatu pengantar (bogor: Ghalia
Indonesia 2006)
4. Koetjaningrat, 2000
5. https://jurnal.stikomcki.ac.id/index.php/cos/article/download/54/53
6. https://kbm.pasca.ugm.ac.id/merancang-perumusan-kebijakan-kebudayaan-bagian-1/
#:~:text=Kebudayaan%20menurut%20Koentjaraningrat%20ialah
%20keseluruhan,belajar%20(1990%3A%20180).

Anda mungkin juga menyukai