Abstrack
Pendidikan anak usia dini hendaknya dilakukan sejak anak masih kecil, karena usia dini
merupakan usia emas pada perkembangan anak. Keberhasilan masa kanak-kanak
menentukan kualitas hidup seorang anak ketika dewasa. Oleh karena itu dibutuhkan
peran orang tua dalam pendidikan karakter sangatlah penting. Tujuan dari penulisan
artikel ini ialah untuk menjelaskan peran orang tua dalam membentuk karakter anak usia
dini. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peran orang tua terhadap membentuk karakter anak usia dini
menjadi faktor penting perkembangan fisik mental dan psikis anak yang di fasilitasi oleh
peran orang tua. Karena orang tualah pendidik pertama bagi anaknya. Pendidikan
dirumah memegang peranan penting dalam pengembangan kepribadian, watak, moral,
perilaku dan nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya dan kapabilitas sederhana untuk anak.
Ibu sebagai pendidik pertama bagi anaknya berhak mempengaruhi kepribadian anak-
anaknya, peran ayah berperan besar dalam membentuk kepribadian anak, namun tetap
mempunyai tugas untuk berpartisipasi, berinteraksi, mengajaknya bermain serta
berbicara dengannya.
Kata Kunci: Peran orang tua, Membentuk karakter, dan anak usia dini.
Abstrack
Early childhood education should be carried out when children are still small, because
early childhood is the golden age in children’s develpoment. Childhood success
determines a child’s quality of life as an adult. Therefore, the role of parents in character
education is very important. The purpose of writing this article is to explain the role of
parents in shaping the character of early childhood. This research method uses the library
method. The research results show that the role of parents in shaping the character of
early childhood is an important factor in the physical, mental and psychological
development of children which is faciliated by the role of parents. Because parents are
the first educators of their children. Education at home plays an important role in
developing personality, character, morals, behavior and religious values, cultural values
and simple capabilities for children. Mothers as the first educators of their children have
the right to influence their children’s personalities. The role of fathers plays a big role in
shaping children’s personalities. But still have the task participating, interacting, inviting
him to play and talking to him.
Pendidikan karakter harus di mulai lebih awal tahap belajar seseorang terjadi
ketika lingkungan dan isinya dapat mengembangkan keadaan yang menguntungkan
tempat dimana guru dan siswa dapat berinteraksi satu sama lain dan juga memberikan
ilmu agama apa yang di perlukan agar seseorang mempunyai nilai-nilai agama dalam
dirinya. Apapun agama seseorang pasti di dalam agama tersebut terdapat nilai-nilai moral
Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, ( Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 1
Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1. ( Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 1
yang baik dan mengajarkannya kepada anaknya atau kepada orang lain. Jika Anda sudah
diajar berperilaku baik sejak keci maka perilaku tersebut memiliki moral yang kuat dan
berdampak positif pada masa depan. Di lingkungan sekitar pun mampu mempengaruhi
sikap seseorang.3
3
Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, (Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 2
4 Fadilah, dkk, Pendidikan Karakter, Cet. 1, (Jawa Timur: CV. Agrapana Media), h. 12
perilaku yang nyata melalui perilaku yang baik, jujur, bertanggung jawab,
adil, menghargai orang lain dll.
3. Kertajaya dan Suriyatno mengartikan karakter sebagai sifat-sifat yang melekat
pada diri seseorang atau suatu benda. Ciri-ciri realistis yang berakar pada
kepribadian dan objek individu, serta ciri-ciri yang menggerakkan bagaimana
seseorang bertindak, berbicara, dan bereaksi terhadap sesuatu. (Supriyanto
dan Wahyudi, 2020).
4. Karakter sebagaimana di defenisiskan oleh Ryan dan Bolin dalam Hasyim
terdiri dari tiga unsur pokok yaitu mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan,
dan berbuat baik. (Hasyim, 2015).
5
Fadilah, dkk, Pendidikan Karakter, Cet. 1, (Jawa Timur: CV. Agrapana Media), h. 14
yakni, membantu orang menjadi cerdas dan bijaksana, menjadikan seseorang
berkualitas, dan bermoral dalam hidup. pendidikan karakter merupakan suatu
sistem yang mengajarkan nilai karakter kepada warga sekitar, termasuk unsur
pembentukan pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan dalam
penerapan nilai-nilai ini. Dalam pendidikan karakter sekolah, seluruh komponen
(tenaga kependidikan), termasuk unsur pendidikan itu sendiri yaitu, isi kurikulum,
proses pembelajaran, penilaian, pengelolaan dll.
Pendidikan karakter tidak serta merta harus menjadi salah satu bagian dari
mata pelajaran. Namun satuan pengajaran yang termasuk dalam rencana
pembelajaran ialah pendidikan karakter yang dimungkinkan melalui penyisipan
atau di sertakan dalam setiap pelajaran yang dapat di sesuaikan dalam subjek yang
telah di selidiki. Pelatihan ini tentang bagaimana memperoleh akhlak yang baik,
dapat mengeluarkan potensi dalam diri, potensi tersebut diharapkan akan
melahirkan kepribadian yang unggul. Penekanan pada pendidikan karakter bukan
hanya otak yang dilatih melainkan jiwa seseorang. Jiwa yang dilatih pun perlu di
ketahui juga bahwa pembentukan karakter tidak berlaku hanya di berikan pada
masa kanak-kanak kanak atau di tingkat sekolah, tidak hanya itu tapi pengetahuan
tingkat lanjut juga di perlukan. Dari masa kanak-kanak sampai kuliah ada tahapan
yang harus di lakukan dalam perkembangan kepribadian anak. 6
Pendidikan ialah hak setiap anak, pendidikan di sediakan oleh ibu bukan
oleh anak. Pendidikan akan berhasil jika Anda melakukannya dengan benar untuk
diri sendiri dan orang lain Bahkan berdampak pada lingkungan. Oleh karena itu
suatu bangsa di negara tersebut berkembang dan maju di tentukan oleh kualitas-
6
Tatik Sutartik, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, (Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 4
kualitas pendidikan masyarakat jika kualitas pendidikan masyarakat itu baik maka
bisa di sebut negara maju. Sedangkan kualitas pendidikan di negara ini masih
rendah dan dikatakan sebagai negara berkembang. Tidak hanya pendidikan
intelektual saja, namun pendidikan karakter mempunyai peranan penting menuju
anak usia dini. Ketika penanaman karakter anak usia dini mengalami kendala
maka hal tersebut dapat menimbulkan masalah terbentuknya pribadi dimasa
dewasanya nanti. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Di karenakan menanamkan
moral pada anak usia dini merupakan langkah strategis yang dapat diambil. 7
Masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi seorang anak,
namun usia ini merupakan usia emas anak yang berumur (0-6 tahun). Di era ini
anak-anak telah mampu menyerap 80% informasi. Ini adalah angka yang cukup
tinggi, dan dalam hal ini keluarga juga memiliki pengaruh yang sangat besar
seperti pengembangan karakter pada anak.
Anak usia dini ditandai dengan sikapnya yang terkadang spontan ketika
melakukan aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak dapat
membedakan berbagai jenis perilaku yang dapat diterima oleh orang lain atau
tidak dapat diterima oleh orang dewasa (misalnya orang tua, guru) jangan
memberi tahu anak secara langsung, menjelaskan secara langsung atau
memberikan contoh perilaku yang diharapkan masyarakat. Namun, beritahu anak-
anak tentang perilaku yang baik dan dorong mereka untuk berperilaku baik di
kehidupan sehari-hari dimanapun anak berada. Kendatipun, ini adalah sesuatu
yang perlu diingat membentuk sikap anak agar tumbuh menjadi pribadi yang
santun dan layak dewasa, anak kecil tidak tahu menahu tentang perilaku yang
dapat diterima di masyarakat oleh karena itu, diperlukan peran pendidikan untuk
7
Tatik Sutartik, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, (Yogyakarta: Aksara Media
Pratama), h. 21
mendukung penanaman kita mengembangkan karakter anak sejak dini melalui
pendidikan karakter.8
8
Mulianah Khaironi, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2
Dukungan dapat dimulai setelah anak menyelesaikan pendidikan sekolah dasar
kendatipun Sebenarnya pendidikan karakter dimulai sejak usia taman kanak-
kanak. Pendidikan karakter dasar hendaknya dimulai pada anak usia 0 hingga 5
tahun karena ketika seorang anak mencapai usia tersebut, maka itu membuktikan
bahwa ia benar-benar menentukan kemampuannya sendiri, Potensi anak akan kita
kembangkan. Menurut hasil penelitian, sekitar lima puluh persen variasi
kecerdasan orang dewasa muncul pada saat seorang anak berusia empat tahun,
peningkatan 30 % berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20 % sisanya terjadi
pada ujian tengah semester atau akhir dekade merupakan lingkungan pertama bagi
pembentukan kepribadian anak, terlebih lagi, pembentukan kepribadian anak pada
usia muda lebih mudah dilakukan (Rustini: 2012). 9
9
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 6
10
Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2
Ada tiga hal yang terjadi secara komprehensif dalam pengembangan
karakter. Pertama, anak memahami benar salah dan tindakan apa yang harus
dilakukan. Kedua, mencintai kebijakan dan membenci keburukan. Cinta itu
adalah pelita atau semangat untuk berbuat baik misalnya, anak tidak mau
melakukan hal itu. Ketiga, anak mampu beramal sholeh dan terbiasa beramal
sholeh melalui proses ini, anak diajarkan dengan sembilan pilar karakter penting.
Seperti, dia bermula dari rasa cinta terhadap Tuhan dan alam semesta beserta
isinya, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, kejujuran; rasa hormat dan sopan
santun, cinta akan pertimbangan dan kerjasama, percaya diri, kreativitas, kerja
keras dan pantang menyerah. 11
Dalam proses pendidikan karakter dengan kata lain, orang tualah yang
memimpin rumah tangga. Tugas pengawasan orang tua terus berlanjut
pemantauan berkelanjutan merupakan salah satu bentuk dari implementasi
pengembangan karakter. Orang tua memegang peranan penting cocok untuk
mengembangkan kepribadian anak. anak lebih banyak berada di rumah dari pada
diluar rumah, selain itu sekolah juga merupakan lingkungan yang terkendali
dimana anak-anak takut pada aturan yang di tegakkan. Dan rumahlah yang
11
Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 7
menjadi tempat anak-anak pertama kali berkomunikasi dan bersentuhan dengan
lingkungan. 12
a. Orang tua dapat menjelaskan apa yang baik dan buruk bagi anaknya. Penting
bagi anak untuk dijelaskan apakah perilaku ini mungkin atau tidak, dengan
kata-kata yang mudah dimengerti.
b. Disiplin yang keras juga dapat menyebabkan kepribadian anak menjadi lebih
keras.
c. Anak dapat meniru apa yang dilakukan orang tuanya
d. Orang tua harus mampu melindungi anaknya dari lingkungan sosial yang
buruk.
e. Memberikan kasih sayang dan motivasi kepada anak-anak agar anak merasa
dicintai.13
12
Edi Widianto, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Dalam Keluarga, Volume 2, Nomor 1, Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, 2015, hal 1-75
13
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 8
Orang tua bukan lagi satu-satunya yang berperan dalam
mempengaruhi kepribadian anaknya hanya ibu yang akan menanggung
bebannya. Peran ayah dalam perkembangan kepribadian anak sangatlah
penting, akan lebih baik jika para ayah tetap dituntut untuk terlibat dalam
menjaga kontak dengan anak, misalnya dengan mengajaknya berbicara,
bercanda, dan bermain. Anak-anak jelas tidak bisa dipisahkan dari orang tua. 14
Dalam proses pendidikan karakter dengan kata lain, orang tualah yang
memimpin rumah tangga. Tugas pengawasan orang tua terus berlanjut,
pertumbuhan anak yang berkelanjutan adalah salah satu bentuk dari
implementasi pengembangan karakter. Inilah yang perlu Anda pantau: disiplin
dimulai saat Anda bangun di pagi hari itu biasakan berangkat ke sekolah pada
hari itu, biasakan berdoa sebelum makan, biasakan berbicara dengan sopan,
berbicara dengan tertib dalam rapat lainnya. Jika seorang anak melakukannya
maka harus menanamkan kebiasaan berbuat baik. Namun, bagi anak yang
belum bisa menerapkan kebiasaan berbuat baik atau sering melakukan sesuatu
yang menyimpang dari aturan yang dilakukan. Langkah menarik untuk
melakukan ini ialah menerapkan hal-hal yang berbau positif. Orang tua
berperan sangat penting cocok untuk mengembangkan kepribadian anak. 15
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 9
14
Edi Widianto, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
15
Dalam Keluarga, Volume 2, Nomor 1, Jurnal PG-PAUD Trijoyono, 2015, hal 1-75
DAFTAR PUSTAKA
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia
Dini, h. 6
Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2