Anda di halaman 1dari 15

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK

KARAKTER ANAK USIA DINI


Zulfa Sahro
zulfazahro544@gmail.com
Jurusan Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Agama Islam
STAIN Majene

Abstrack
Pendidikan anak usia dini hendaknya dilakukan sejak anak masih kecil, karena usia dini
merupakan usia emas pada perkembangan anak. Keberhasilan masa kanak-kanak
menentukan kualitas hidup seorang anak ketika dewasa. Oleh karena itu dibutuhkan
peran orang tua dalam pendidikan karakter sangatlah penting. Tujuan dari penulisan
artikel ini ialah untuk menjelaskan peran orang tua dalam membentuk karakter anak usia
dini. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa peran orang tua terhadap membentuk karakter anak usia dini
menjadi faktor penting perkembangan fisik mental dan psikis anak yang di fasilitasi oleh
peran orang tua. Karena orang tualah pendidik pertama bagi anaknya. Pendidikan
dirumah memegang peranan penting dalam pengembangan kepribadian, watak, moral,
perilaku dan nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya dan kapabilitas sederhana untuk anak.
Ibu sebagai pendidik pertama bagi anaknya berhak mempengaruhi kepribadian anak-
anaknya, peran ayah berperan besar dalam membentuk kepribadian anak, namun tetap
mempunyai tugas untuk berpartisipasi, berinteraksi, mengajaknya bermain serta
berbicara dengannya.
Kata Kunci: Peran orang tua, Membentuk karakter, dan anak usia dini.

Abstrack

Early childhood education should be carried out when children are still small, because
early childhood is the golden age in children’s develpoment. Childhood success
determines a child’s quality of life as an adult. Therefore, the role of parents in character
education is very important. The purpose of writing this article is to explain the role of
parents in shaping the character of early childhood. This research method uses the library
method. The research results show that the role of parents in shaping the character of
early childhood is an important factor in the physical, mental and psychological
development of children which is faciliated by the role of parents. Because parents are
the first educators of their children. Education at home plays an important role in
developing personality, character, morals, behavior and religious values, cultural values
and simple capabilities for children. Mothers as the first educators of their children have
the right to influence their children’s personalities. The role of fathers plays a big role in
shaping children’s personalities. But still have the task participating, interacting, inviting
him to play and talking to him.

Keywords : The role of Parents, Forming Character, and Early Childhood.


PENDAHULUAN

Pendidikan karakter merupakan solusi mutlak terhadap permasalahan yang


semakin berkembang, karakter yang menyeluruh dan komprehensif yang tidak hanya
membentuk anak generasi muda menjadi orang yang cerdas dan baik, tetapi mereka juga
membentuk manusia agar menjadi orang yang berperilaku baik terhadap orang lain.
Pendidikan karakter inilah yang akan memberikan kontribusi terhadap perubahan tatanan
sosial masyarakat yang lebih baik. Pendidikan ialah dasar dari segalanya sebagai
pedoman bagi semua orang yang terlibat pelaksanaannya dalam kehidupan. Pendidikan
membawa manusia dari zaman kebodohan menuju pengetahuan. 1

Karakter memberikan ilustrasi tentang suatu bangsa sebagai identitas, penciri


sekaligus pemilah suatu bangsa dengan bangsa yang lain. Pengembangan karakter dan
tanggung jawab terhadap siswa bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah. Pendidikan
karakter dapat membentuk karakter dari setiap peserta didiknya, mulai dari sikap,
perilaku, tingkah laku, watak serta kepribadian yang baik dan teratur. Dalam peraturan
Presiden pasal 3 tahun 2017 No. 87, dalam rangka penguatan pendidikan karakter,
maksudnya, “ penguatan pendidikan karakter itu menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
pendidikan karakter terutama mencakup nilai-nilai agama, kejujuran, toleransi, disiplin,
tangguh, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, antusias kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, komunikasi, cinta kedamaian, rajin membaca, peduli terhadap
lingkungan, peduli sesama dan bertanggungjawab. 2

Pendidikan karakter harus di mulai lebih awal tahap belajar seseorang terjadi
ketika lingkungan dan isinya dapat mengembangkan keadaan yang menguntungkan
tempat dimana guru dan siswa dapat berinteraksi satu sama lain dan juga memberikan
ilmu agama apa yang di perlukan agar seseorang mempunyai nilai-nilai agama dalam
dirinya. Apapun agama seseorang pasti di dalam agama tersebut terdapat nilai-nilai moral

Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, ( Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 1
Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1. ( Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 1
yang baik dan mengajarkannya kepada anaknya atau kepada orang lain. Jika Anda sudah
diajar berperilaku baik sejak keci maka perilaku tersebut memiliki moral yang kuat dan
berdampak positif pada masa depan. Di lingkungan sekitar pun mampu mempengaruhi
sikap seseorang.3

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengertian Pendidikan Karakter
Setiap diri individu masyarakat mempunyai karakter yang berbeda-beda
yang dibawa dan terbentuk sejak lahir. Karakter seseorang dapat dilihat dari
lingkungan keluarga lingkungan masyarakat dimana individu itu tinggal. Karakter
yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik juga begitupun dengan karakter
yang buruk akan menghasilkan perilaku yang buruk juga. Lalu apa itu karakter?
Karakter berasal dari bahasa latin yakni Character yang berarti watak, tabiat,
sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, akhlak, kepribadian. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dengan orang lain. Menurut Direktorat Jenderal
sekolah dasar kementerian pendidikan nasional, kepribadian adalah cara berpikir
dan bertindak yang khas pada setiap individu ketika hidup dan bekerjasama dalam
keluarga, masyarakat dan bangsa. Orang yang berkarakter baik akan mampu
mengambil keputusan dan bersedia bertanggung jawab atas akibat dari keputusan
tersebut. Karakter juga biasa di sebut sebagai akhlak. Berikut ini adalah defenisi
karakter menurut beberapa ahli: 4
1. karakter Menurut Hibul Tanis, adalah sifat, akhlak, atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain (Tanis, 2013).
2. karakter Menurut Thomas Licona adalah kecenderungan alami seseorang
untuk merespons situasi secara moral. Ciri-ciri alami ini tercermin dalam

3
Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, (Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 2
4 Fadilah, dkk, Pendidikan Karakter, Cet. 1, (Jawa Timur: CV. Agrapana Media), h. 12
perilaku yang nyata melalui perilaku yang baik, jujur, bertanggung jawab,
adil, menghargai orang lain dll.
3. Kertajaya dan Suriyatno mengartikan karakter sebagai sifat-sifat yang melekat
pada diri seseorang atau suatu benda. Ciri-ciri realistis yang berakar pada
kepribadian dan objek individu, serta ciri-ciri yang menggerakkan bagaimana
seseorang bertindak, berbicara, dan bereaksi terhadap sesuatu. (Supriyanto
dan Wahyudi, 2020).
4. Karakter sebagaimana di defenisiskan oleh Ryan dan Bolin dalam Hasyim
terdiri dari tiga unsur pokok yaitu mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan,
dan berbuat baik. (Hasyim, 2015).

Berkaitan dengan pengertian karakter di atas, maka kita dapat memahami


bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha sadar atau tidak sadar yang
dilakukan oleh seluruh unsur pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai moral
yang baik dan akhlak yang baik pada diri peserta didik. Menurut Omeri (2015),
pendidikan karakter mengacu pada unsur pengetahuan, kesadaran, atau kemauan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap sang pencipta maupun diri
sendiri, sesama manusia, dan umat manusia. Nilai-nilai kepribadian yang
mencakup unsur perilaku. Lingkungan tempat tinggal seseorang dan tanah airnya
(Omeri, 2015). menurut Ratna Megawangi Pendidikan karakter yang dikutip dari
Munjiatun dipandang sebagai upaya mendidik agar bertanggung jawab atas setiap
perbuatannya dan bijaksana dalam mengambil keputusan serta bertindak. 5

Pendidikan adalah jalan yang di ciptakan oleh manusia sepanjang


hidupnya. Seseorang menjadi sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi
pendidikan sebagai sarana menghubungkan nilai dan pengetahuan,
menumbuhkan karakter bangsa yang tidak akan pernah hilang tentang peran yang
dimainkan oleh komunitas pendidikan. Pendidikan mempunyai dua tujuan utama

5
Fadilah, dkk, Pendidikan Karakter, Cet. 1, (Jawa Timur: CV. Agrapana Media), h. 14
yakni, membantu orang menjadi cerdas dan bijaksana, menjadikan seseorang
berkualitas, dan bermoral dalam hidup. pendidikan karakter merupakan suatu
sistem yang mengajarkan nilai karakter kepada warga sekitar, termasuk unsur
pembentukan pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan dalam
penerapan nilai-nilai ini. Dalam pendidikan karakter sekolah, seluruh komponen
(tenaga kependidikan), termasuk unsur pendidikan itu sendiri yaitu, isi kurikulum,
proses pembelajaran, penilaian, pengelolaan dll.
Pendidikan karakter tidak serta merta harus menjadi salah satu bagian dari
mata pelajaran. Namun satuan pengajaran yang termasuk dalam rencana
pembelajaran ialah pendidikan karakter yang dimungkinkan melalui penyisipan
atau di sertakan dalam setiap pelajaran yang dapat di sesuaikan dalam subjek yang
telah di selidiki. Pelatihan ini tentang bagaimana memperoleh akhlak yang baik,
dapat mengeluarkan potensi dalam diri, potensi tersebut diharapkan akan
melahirkan kepribadian yang unggul. Penekanan pada pendidikan karakter bukan
hanya otak yang dilatih melainkan jiwa seseorang. Jiwa yang dilatih pun perlu di
ketahui juga bahwa pembentukan karakter tidak berlaku hanya di berikan pada
masa kanak-kanak kanak atau di tingkat sekolah, tidak hanya itu tapi pengetahuan
tingkat lanjut juga di perlukan. Dari masa kanak-kanak sampai kuliah ada tahapan
yang harus di lakukan dalam perkembangan kepribadian anak. 6

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Pendidikan ialah hak setiap anak, pendidikan di sediakan oleh ibu bukan
oleh anak. Pendidikan akan berhasil jika Anda melakukannya dengan benar untuk
diri sendiri dan orang lain Bahkan berdampak pada lingkungan. Oleh karena itu
suatu bangsa di negara tersebut berkembang dan maju di tentukan oleh kualitas-

6
Tatik Sutartik, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, (Yogyakarta: CV. Aksara
Media Pratama), h. 4
kualitas pendidikan masyarakat jika kualitas pendidikan masyarakat itu baik maka
bisa di sebut negara maju. Sedangkan kualitas pendidikan di negara ini masih
rendah dan dikatakan sebagai negara berkembang. Tidak hanya pendidikan
intelektual saja, namun pendidikan karakter mempunyai peranan penting menuju
anak usia dini. Ketika penanaman karakter anak usia dini mengalami kendala
maka hal tersebut dapat menimbulkan masalah terbentuknya pribadi dimasa
dewasanya nanti. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Di karenakan menanamkan
moral pada anak usia dini merupakan langkah strategis yang dapat diambil. 7

Masa usia dini merupakan masa yang sangat penting bagi seorang anak,
namun usia ini merupakan usia emas anak yang berumur (0-6 tahun). Di era ini
anak-anak telah mampu menyerap 80% informasi. Ini adalah angka yang cukup
tinggi, dan dalam hal ini keluarga juga memiliki pengaruh yang sangat besar
seperti pengembangan karakter pada anak.

Anak usia dini ditandai dengan sikapnya yang terkadang spontan ketika
melakukan aktivitas berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak dapat
membedakan berbagai jenis perilaku yang dapat diterima oleh orang lain atau
tidak dapat diterima oleh orang dewasa (misalnya orang tua, guru) jangan
memberi tahu anak secara langsung, menjelaskan secara langsung atau
memberikan contoh perilaku yang diharapkan masyarakat. Namun, beritahu anak-
anak tentang perilaku yang baik dan dorong mereka untuk berperilaku baik di
kehidupan sehari-hari dimanapun anak berada. Kendatipun, ini adalah sesuatu
yang perlu diingat membentuk sikap anak agar tumbuh menjadi pribadi yang
santun dan layak dewasa, anak kecil tidak tahu menahu tentang perilaku yang
dapat diterima di masyarakat oleh karena itu, diperlukan peran pendidikan untuk

7
Tatik Sutartik, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1, (Yogyakarta: Aksara Media
Pratama), h. 21
mendukung penanaman kita mengembangkan karakter anak sejak dini melalui
pendidikan karakter.8

Pendidikan anak usia dini pada awalnya ialah pendidikan yang di


selenggarakan dengan tujuan tertentu yakni mempromosikan pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak secara keseluruhan, terutama dari segi kepribadian
anak. Pendidikan anak usia dini memberikan peluang atau kesempatan kepada
anak untuk mengembangkan individualitasnya. Oleh karena itu, pendidikan anak
usia dini khususnya di taman kanak-kanak sangat diperlukan, agar kami dapat
menawarkan berbagai aktivitas yang mengembangkan berbagai aspek di
antaranya, aspek kognitif, emosional dan psikomotorik. Pendidikan anak usia dini
ini banyak menginspirasi, membimbing mempromosikan bahkan menyampaikan
kegiatan pembelajaran, juga dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas
anak, Ini juga merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
anak sejak lahir hingga usia 6 tahun komprehensif meliputi aspek fisik dan Non
fisik dengan memberikan dorongan untuk berkembang fisik, mental, moral,
spritual, atletik, intelektual, untuk tumbuh secara emosional dan optimal sesuai
dengan kepribadian dan pertumbuhan masa kecil pendidikan usia dini harus di
sesuaikan dengan tingkat perkembangannya bahkan anak kecil pun bisa
mengalaminya. Inisiatif dalam pendidikan anak usia dini tidak hanya dari segi
pendidikan, memberikan gizi dan kesehatan kepada anak agar bisa melaksanakan
pendidikan secara terpadu dan komprehensif.

Anak kecil di bawah usia 8 tahun sangat membutuhkan bimbingan dan


kepemimpinan dari orang tua dan orang dewasa yang membantu anak memahami
lebih dari sekedar nilai dan dapat menerapkannya tidak hanya pada kepribadian
Anda di masyarakat, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali
orang tua salah menira bahwa penting untuk mengembangkan kepribadian anak.

8
Mulianah Khaironi, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2
Dukungan dapat dimulai setelah anak menyelesaikan pendidikan sekolah dasar
kendatipun Sebenarnya pendidikan karakter dimulai sejak usia taman kanak-
kanak. Pendidikan karakter dasar hendaknya dimulai pada anak usia 0 hingga 5
tahun karena ketika seorang anak mencapai usia tersebut, maka itu membuktikan
bahwa ia benar-benar menentukan kemampuannya sendiri, Potensi anak akan kita
kembangkan. Menurut hasil penelitian, sekitar lima puluh persen variasi
kecerdasan orang dewasa muncul pada saat seorang anak berusia empat tahun,
peningkatan 30 % berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20 % sisanya terjadi
pada ujian tengah semester atau akhir dekade merupakan lingkungan pertama bagi
pembentukan kepribadian anak, terlebih lagi, pembentukan kepribadian anak pada
usia muda lebih mudah dilakukan (Rustini: 2012). 9

Pendidikan dasar merupakan suatu strategi pengajaran yang ditujukan


kepada anak Stimulasi pendidikan untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan jasmani. Menurut pusat bahasa kementerian pendidikan nasional,
itu adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, dan watak. Karakter adalah
kepribadian kepribadian, tingkah laku, sikap, dan budi pekerti. Karakter berasal
dari bahasa yunani yang berarti nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah
laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan berperilaku jelek lainnya
dikatakan orang berkarakter dengan kaidah moral, karakterristik ialah realisasi
perkembangan positif sebagai individu yang memiliki karakter baik atau unggul
adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang baik terhadap Tuhan
YME, diri sendiri maupun sesama lingkungan, bangsa dan negara serta dunia
internasional dengan mengoptimalkan potensi pengetahuan dirinya yang disertai
dengan sikap emosi, kesadaran dan juga motivasinya.10

9
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 6
10
Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2
Ada tiga hal yang terjadi secara komprehensif dalam pengembangan
karakter. Pertama, anak memahami benar salah dan tindakan apa yang harus
dilakukan. Kedua, mencintai kebijakan dan membenci keburukan. Cinta itu
adalah pelita atau semangat untuk berbuat baik misalnya, anak tidak mau
melakukan hal itu. Ketiga, anak mampu beramal sholeh dan terbiasa beramal
sholeh melalui proses ini, anak diajarkan dengan sembilan pilar karakter penting.
Seperti, dia bermula dari rasa cinta terhadap Tuhan dan alam semesta beserta
isinya, tanggung jawab, disiplin dan mandiri, kejujuran; rasa hormat dan sopan
santun, cinta akan pertimbangan dan kerjasama, percaya diri, kreativitas, kerja
keras dan pantang menyerah. 11

Peran Orang Tua


Faktor penentu perkembangan fisik dan mental anak adalah peran orang
tua pendidik pertama dan terpenting bagi anak sejak lahir hingga dewasa.
Terlampir sangat penting bagi orang tua untuk membangun pengetahuan dengan
cara yang berbeda dan cara membesarkan anak. Pendidikan dirumah memegang
peranan penting dalam pengembangan kepribadian, nilai budaya, nilai agama dan
moral keterampilan mudah.

Dalam proses pendidikan karakter dengan kata lain, orang tualah yang
memimpin rumah tangga. Tugas pengawasan orang tua terus berlanjut
pemantauan berkelanjutan merupakan salah satu bentuk dari implementasi
pengembangan karakter. Orang tua memegang peranan penting cocok untuk
mengembangkan kepribadian anak. anak lebih banyak berada di rumah dari pada
diluar rumah, selain itu sekolah juga merupakan lingkungan yang terkendali
dimana anak-anak takut pada aturan yang di tegakkan. Dan rumahlah yang

11
Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 7
menjadi tempat anak-anak pertama kali berkomunikasi dan bersentuhan dengan
lingkungan. 12

Menurut Thomas Licona, manusia pada umumnya menganggap bahwa


keluarga sebagai sumber pendidikan moral terpenting bagi anak. Hubungan orang
tua dan anak di pengaruhi oleh perbedaan berbagai emosi khusu yang di
bangkitkan anak merasa dicintai dan dihargai, begitu pula sebaliknya (Licona,
2016:48). Karena itulah lingkungan keluarga juga mempengaruhi perkembangan
kepribadian anak. Suasana kekeluargaan tanpa kekerasan merupakan solusi yang
sangat efektif terhadap permasalahan seperti: biarkan anak merasa nyaman, damai
dan tenang dirumah, bagaimanapun anak-anak stabil secara emosi, sehingga
mereka mengembangkan kepribadian yang baik. Orang tua lebih banyak berperan
dalam mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak-anak. Adapun beberapa bentuk
peran orang tua dalam membentuk karakter anak usia dini yaitu:

a. Orang tua dapat menjelaskan apa yang baik dan buruk bagi anaknya. Penting
bagi anak untuk dijelaskan apakah perilaku ini mungkin atau tidak, dengan
kata-kata yang mudah dimengerti.
b. Disiplin yang keras juga dapat menyebabkan kepribadian anak menjadi lebih
keras.
c. Anak dapat meniru apa yang dilakukan orang tuanya
d. Orang tua harus mampu melindungi anaknya dari lingkungan sosial yang
buruk.
e. Memberikan kasih sayang dan motivasi kepada anak-anak agar anak merasa
dicintai.13

12
Edi Widianto, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Dalam Keluarga, Volume 2, Nomor 1, Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, 2015, hal 1-75
13
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 8
Orang tua bukan lagi satu-satunya yang berperan dalam
mempengaruhi kepribadian anaknya hanya ibu yang akan menanggung
bebannya. Peran ayah dalam perkembangan kepribadian anak sangatlah
penting, akan lebih baik jika para ayah tetap dituntut untuk terlibat dalam
menjaga kontak dengan anak, misalnya dengan mengajaknya berbicara,
bercanda, dan bermain. Anak-anak jelas tidak bisa dipisahkan dari orang tua. 14

Dalam proses pendidikan karakter dengan kata lain, orang tualah yang
memimpin rumah tangga. Tugas pengawasan orang tua terus berlanjut,
pertumbuhan anak yang berkelanjutan adalah salah satu bentuk dari
implementasi pengembangan karakter. Inilah yang perlu Anda pantau: disiplin
dimulai saat Anda bangun di pagi hari itu biasakan berangkat ke sekolah pada
hari itu, biasakan berdoa sebelum makan, biasakan berbicara dengan sopan,
berbicara dengan tertib dalam rapat lainnya. Jika seorang anak melakukannya
maka harus menanamkan kebiasaan berbuat baik. Namun, bagi anak yang
belum bisa menerapkan kebiasaan berbuat baik atau sering melakukan sesuatu
yang menyimpang dari aturan yang dilakukan. Langkah menarik untuk
melakukan ini ialah menerapkan hal-hal yang berbau positif. Orang tua
berperan sangat penting cocok untuk mengembangkan kepribadian anak. 15

Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 9
14

Edi Widianto, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
15

Dalam Keluarga, Volume 2, Nomor 1, Jurnal PG-PAUD Trijoyono, 2015, hal 1-75
DAFTAR PUSTAKA

Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, ( Yogyakarta:


CV. Aksara Media Pratama), h. 1

Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, ( Yogyakarta:


CV. Aksara Media Pratama), h. 1

Tatik Sutarti, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, Cet. 1,


(Yogyakarta: CV. Aksara Media Pratama), h. 2

Fadilah, dkk, Pendidikan Karakter, (Jawa Timur: CV. Agrapana Media),


h. 12

Fadilah, dkk, Pendidikan Karakter, (Jawa Timur: CV. Agrapana Media),


h. 14

Tatik Sutartik, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, (Yogyakarta:


CV. Aksara Media Pratama), h. 4

Tatik Sutartik, Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini, (Yogyakarta:


Aksara Media Pratama), h. 21

Mulianah Khaironi, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2

Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia
Dini, h. 6
Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h. 2

Tin Rustini, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, h.


Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak
Usia Dini, h. 8
Susi Fatmala, Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Karakter Anak
Usia Dini, h. 9

Edi Widianto, Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Pendidikan


Karakter Anak Usia Dini, Volume 2, Nomor 1, Jurnal PG-PAUD
Trijoyono, 2015, hal 1-75

Anda mungkin juga menyukai