Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING
KEDUDUKAN ANAK DAN REMAJA DALAM RENTANG PERKEMBANGAN
MANUSIA SERTA URGEN DALAM PERILAKU PERGAULAN
DOSEN PEMBIMBING: Irwan Ledang

Disusun oleh:
Kelompol ll
Japar Talaohu
Nurcama Kilbaren
Darwan Abdullah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURURAN
INSTUTUT AGAMA ISLAM NEGERI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “kedudukan anak dan
remaja dalam rentang perkembagan manusi serta urgen dalam perilaku pergaulan”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Ambon, maret 2023

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB l PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar belakang.........................................................................................................
B. Rumusan masalah....................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................

BAB ll PEMBAHASAN.......................................................................................................

A. Pengertian Perkembangan.......................................................................................
B. tugas perkembangan pada masa kanak-kanak......................................................
C. Perkembangan Usia Kanak-kanak dalam Islam....................................................
D. tugas perkembangan pada masa remaja.................................................................
E. Pentingnnya perkembangan perilaku remaja dalam pergaulan..........................

BAB lll PENUTUP...............................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rentang kehidupan manusia diawali dari dalam kandungan, infacy, bayi, kanak-kanak,
remaja, dewasa, lansia bahkan samapi alam barzah atau setelah meninggal, disetiap rentang
kehidupan tersebut manusia memiliki berbagai tugas perkembanganyang harus dilaluinya.
Dalam setiap tugas perkembangan, setiap tahap harus berkembangsesuai dengan masa dan
usianya, jika terlewati maka tahap tersebut akan sulit untukdirubah atau dididik kembali.
Perubahan dalam diri manusia terdiri dari perubahan kualitatif dan perubahankuantitatif.
Perubahan kualitatif yaitu yang berhubungan dengan psikis dan disebutdengan
perkembangan. Sedangkan perubahan kuantitatif berkaitan dengan fisik dandisebut dengan
pertumbuhan. Kajian dalam ilmu psikologi berkaitan dengan perkembangan manusia, karena
membahas yang berkaitan dengan fungsi strukturkejiwaan kompleks serta dinamika
prosesnya, meskipun pertumbuhan fisik sedikit banyak juga mempengaruhi perkembangan
psikis (jiwa) manusia.
Terdapat beberapa fase perkembangan manusia, salah satunya yaitu masa kanak-kanak, masa
ini memiliki keistimewaan dan sering disebut masa keemasan(golden age), Dikatakan masa
keemasan karena pada masa ini mulai terbentuknya pondasi sikap, perilaku, mental dan
kecerdasan (spiritual, intelektual, emosional, kinestetik, seni dansosial) yang semuanya
terjadi secara intensif.
Oleh karena itu perkembangan anak khususnya pada usia dini menjadi perhatianyang sangat
penting bagi orang tua maupun seorang guru. Karena proses kembang anakmenuju dewasa
sangat dipengaruhi oleh masa ini.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu perkembangan?


2. Apa tugas perkembangan pada masa kanak-kanak?
3. Apa tugas perkembangan Usia Kanak-kanak dalam Islam?
4. Apa tugas perkembangan pada masa remaja?
5. Kenapa Pentingnnya perkembangan perilaku remaja dalam pergaulan?

C. Tujuan

F. Mengetahui Perkembangan
G. Mengetahui tugas perkembangan pada masa kanak-kanak
H. Mengetahui Perkembangan Usia Kanak-kanak dalam Islam
I. Mengetahui tugas perkembangan pada masa remaja
J. Mengetahui Pentingnnya perkembangan perilaku remaja dalam pergaulan
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian perkembangan
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik yang berkaitan dengan fisik maupun psikisnya.Perkembangan
merupakan suatu proses yang terus terjadi atau dengan katalain diartikan sebagai proses yang
tidak pernah berhenti (never ending process), Maksudnya manusia/individu selalu mengalami
perkembangan secara terus-menerusyang dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar.
Semua aspek yang terdapat dalamdiri individu (manusia) terus berkembang dan saling
mempengaruhi baik dari aspekfisik, emosi, intelegensi maupun sosial, semua aspek tersebut
saling mempengaruhi jika salah satu dari aspek tersebut tidak ada. Perkembangan mengikuti
pola atauarah tertentu, artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan
selanjutnya.
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangan pada waktu dan tempo yang berbeda,
ada yang mengalami perubahan tersebut dengan cepat maupunlambat. Setiap fase
perkembangan mempunyai ciri khas tertentu. Setiap individuyang normal akan mengalami
tahapan perkembangan. Perkembangan fisik yangdapat diamati dalam perkembangan
individu misalnya perubahan tinggi badan, berat badan, warna kulit, jenis rambut dan lain
sebagainya. Perkembangan psikis (rohani) pada individu juga akan mengalami perubahan
secara terus-menerus, misalnya perubahan aspek kognitif, sosial, moral,emosional, bahasa,
seni dan agama. Perubahan ini terjadi mulai dari didalamkandungan, infancy, bayi, kanak-
kanak, remaja sampai dewasa. Setiap individumerupakan cerminan dalam kehidupan yang
dijalaninya. Jika individu mengalami perkembangan yang positif hal ini akan berdampak
positif pula bagi kehidupannya.
Perkembangan dibagi menjadi 3 aspek, yakni perkembangan kognitif, afektifdan
psikomotorik.
1

a. Perkembangan kognitif
Kognitif merupakan ranah yang berhubungan dengan kognisi(perolehan), dengan tujuan akhir
berupa pengetahuan yang didapat melalui percobaan, penelitian, penemuan dan pengamatan.
Pengetahuan yang diperolehharus sesuai dengan fakta dan pengalaman yang telah dilakukan
sesuai kejadianyang terjadi sehingga bisa dibuktikan kebenarannya. Kognitif berhubungan
erat dengan pikiran, memori, nalar, intelektual, kemampuan berhitung, logika,eksakta, sains,
numerik dan akademik.
1
Miftahul Jannah “tugas-tugas pada usia kanak-kanak” internasional journal of child and gender studies, Vol. 1 No.2,
September 2015, hal 87-88
Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan Perubahan yangterjadi dalam rentang
kehidupan manusia untuk memahami,mengolah informasi, memecahkan masalah dan
mengetahuisesuatu. Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang menelititentang perkembangan
kognitif dan mengemukakan tahapantahapanperkembangan koginitif.
b. Perkembangan afektif
Afektif merupakan ranah yang berhubungan dengan psikis, jiwa danrasa. Kecerdasan ini
meliputi sikap (menikmati, menghormati), penghargaan(Reward , Punishment ), nilai (moral,
sosial) dan emosi (sedih, senang). Bersamadengan berkembangnya kecerdasan kognitif, anak
juga perlu dilatihmengembangkan afektif (rasa). Anak tidak hanya didorong untuk pintar,
tetapi juga aktif, bertingkah laku baik kepada sesama maupun makhluk hidup lainnya.
Contoh penerapan dalam ranah afektif menurut harsanto yang di kutip oleh Toto Haryadi
dalam jurnanya sebagai berikut.
 Penerimaan, kepekaan diri terhadap fenomena dan stimulus untuk memberikan
perhatian terkontrol dengan implementasi dalam pembelajaran bertanya, memilih,
senang mendengarkan – membaca, mengerjakan.
 Resposi, menunjukan perhatian secara aktif, ingin dan puas merespon, dengan
implementasi manaati aturan, mengerjakan tugas, merenungkan
 Menghayati nilai, termotivasi dan berkomitmen untuk bertindak sesuai nilai yang
dianut dengan implementasi mengapresiasi, menghargai, bersimpati.
 Karakterisasi dengan nilai(satu kompleks), menentukan kepribadian dan tingkah laku
sesuai dengan system nilai yang dimiliki atau dianut dengan implementasi
membulatkan tekad untuk melaksanakan perintah Allah, untuk terus hidup di siplin.

c. Perkembangan psikomotorik
Perkembangan psikomotorikPsikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan(Skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Ranah psikomotorik adalah ranah yang berhubungan denganaktivitas fisik.2
Yang dimaksud aktivitas fisik disini seperti berlari, melompat,melukis, menggambar dan lain
sebagainya. Dalam dunia pendidikan, psikomotorik terkandung dalam mata pelajaran praktik.
Psikomotorik memilikihubungan (korelasi) dengan hasil belajar yang dicapai melalui
manipulasi ototdan fisik.3

Contoh penerapan dalam ranah psikomotorik menurut Sunandar yang dikutip oleh Toto
Haryadi dalam jurnalnya, sebagai berikut:

2
Siti Aminah”upaya guru dalam meningkatkan perkembangan siswa plus darusssalam Blokagung
banyuwangi”,jurnal Pendidikan, komunikasi, dan pemikiran hokum islam,Vol, 7 No, 1,September 2015, hal,100
3
Toto Haryadi-Aripin, Op.cit., hal 43
domain Iplementasi dalam pembelajaran

Peniruan (Immitation) Menirukan gerakan yang telah diamati


Penggunaan (manipulation) Menggunakan konsep untuk melakukan gerakan
Ketepatan (precision) Melakukan gerakan dengan teliti dan benar
Perangkaian (articulation) Merangkaikan berbagai gerakan secara berkesinambungan
Naturalisasi (naturalization) Melakukan gerak secara wajar dan efisien

B. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak


Menurut Robert J. Havighurst yang dikutip oleh Miftahul Jannah dalam jurnalnya
mengartikan tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yangterjadi pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dilakukan dengan benar
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ketugas perkembangan pada tahap selanjutnya,
namun jika gagal akan mengakibatkan
Kekecewaan pada individu tersebut dan tidak menutup kemungkinan bahwa diaakan
mengalami kesulitan dalam melanjutkan tugas pada tahap selanjutnya.Robert J. Havighurst
mengklasifikasikan tugas-tugas perkembangan padasetiap tahap/fase perkembangan individu,
yaitu:
a. Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak-kanak (0-6 tahun)

1. Belajar berjalan
2. Belajar memakan makanan padat
3. Belajar berbicara
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7. Membentuk konsep/pengertian sederhana dalam hal sosial dan alam
8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang disekitarnya
9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berartimengembangkan kata
hati.

b. Tugas-tugas perkembangan pada masa sekolah


Pada tahap ini anak mulai belajar mengenai hal-hal sebagai berikut, diantaranya belajar:
1) Memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan, seperti sepak bola,
lompat tali maupun berenang
2) Membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
3) Bergaul dengan teman sebaya
4) MMemainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5) Keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6) Mengembangkan konsep sehari-hari
7) Mengembangkan kata hati
8) Memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
9) Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembagayang ada
 
C. Tugas dan Perkembangan Usia Kanak-kanak dalam Islam
Konsep perkembangan dalam Islam memiliki istilah sesuai dengan bahasaArab yakni:4
a. Masa kanak-anak disebut dengan fase thufulah (2-7 tahun)
Pada fase ini orang tua dan anak berperan untuk mengembangkan kasihsayang secara dua
arah dimana ibu memberikan kasih sayangnya dan dalamwaktu bersamaan juga
mengembangkan kemampuan anak, memberikan responterhadap anak. Ini seperti yang sering
kita perhatikan dalam fase pertumbuhananak secara umum dimana orang tua memang
diharapkan dapat mengajari danmemperhatikan anak untuk dapat memberikan respon dengan
baik, karena anaktidak akan berkembang maksimal jika orang tua (atau orang sekitar),
kurangmemberikan stimulasi pada anak.
b. Masa Tamyiz(7-10 tahun)
Fase ini anak sudah mulai mampu untuk membedakan baik dan
buruk berdasarkan nalarnya sendiri sehingga di fase inilah orang tua sudah mulaimempertegs
pendidikan pokok syariat kepada anak.
Orang tua dan masyarakat bertanggungjawab penuh supaya anak dapattumbuh dan
berkembang manjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri,keluarga, masyarakat,
bangsa, negara dan agamanya sesuai dengan tujuan dankehendak Tuhan. Pertumbuhan dan
perkembangan anak diisi oleh pendidikanyang dialami dalam hidupnya, baik dalam keluarga,
masyarakat dan sekolahnya.Karena manusia menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya
ditempuh melalui pendidikan, maka pendidikan anak sejak awal kehidupannya,
menempati posisikunci dalam mewujudkan cita-cita“menjadi manusia yang berguna”.
Allah SWT memandang bahwa anakmerupakan perhiasaan dunia. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam al-Qur’an
Surat al-Kahfi ayat 46
َ ِّ‫ت َخ ْي ٌر ِع ْن َد َرب‬
‫ك ثَ َوا بًا َّوخَ ْي ٌر اَ َماًل‬ ّ ٰ ‫ت ال‬
ُ ‫صلِ ٰح‬ ُ ‫اَ ْل َما ُل َو ْالبَـنُوْ نَ ِز ْينَةُ ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا ۚ  َوا ْل ٰبقِ ٰي‬

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-
menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan.”
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 46)5
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
‫ـرهُ ْم‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫ْصـوْ نَ َ َمـ ۤـا اَ َمـ‬ ُ ‫ٰۤيا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا قُ ۤوْ ا اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَ ْهلِ ْي ُك ْم نَا رًا َّوقُوْ ُدهَا النَّا سُ َوا ْل ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َم ٰلِٓئ َكـ ةٌ ِغاَل ظٌ ِشـدَا ٌد اَّل يَع‬
َ‫َويَ ْف َعلُوْ نَ َما يُْؤ َمرُوْ ن‬

4
Miftahul Jannah, Op. cit, hal 92
5
Apk Al-qur’an in indonesia
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan
keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)6
Dengan demikian mendidik dan membina anak beragama Islam adalahmerupakan suatu cara
yang dikehendaki oleh Allah agar anak-anak kita dapatterjaga dari siksa neraka. Cara
menjaga diri dari api neraka adalah dengan jalantaat mengerjakan perintah-perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Menurut Zakiah Darajat dalam buku Jalaluddin yang dikutip olehMiftahul Jannah dalam
jurnalnya pada diri manusia itu terdapat kebutuhan pokok, selain dari kebutuhan jasmani dan
rohani, manusiapun mempunyai suatu kebutuhan akan adanya kebutuhan keseimbangan
dalam kehidupan jiwanya agartidak mengalami tekanan.
Unsur-unsur kebutuhan yang dikemukakan yaitu kebutuhan akan rasa kasihsayang, rasa
aman, rasa harga diri, rasa bebas, rasa sukses dan rasa ingin tahu.Dari keenam macam
kebutuhan tersebut menyebabkan orang memerlukanagama, dengan melaksanakan agama
dengan baik maka segala kebutuhantersebut akan terpenuhi7.
D. Tugas pada Masa Remaja
Setelah masa kanak-kanak, tahap yang dilalui individu dalam perkembanganhidupnya yakni
masa remaja.
1. Definisi Remaja
Kata remaja berasal dari kata Adolescere Dari bahasa Latin yang berartitumbuh ke arah
kematangan. Kematangan dalam hal ini meliputi kematangan fisikmaupun soai-psikologis.
Pada tahun 1974,WHO(World Health Organization) Memberikan definisikonseptual tentang
remaja, yang meliputi kriteria biologis, psikologis dan sosialekonomi. Definisi remaja dalam
beberapa kriteria sebagai berikut:
Kriteria biologis, dimana individu berkembang dari saat pertama iamenunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapaikematangan seksualnya.
Kriteria sosial-psikologis, individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa
Kriteria sosial-ekonomi, dalam masa ini terjadi peralihan dari ketergantungansosial ekonomi
yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
2. Tahapan Perkembangan Pubertas (11/12 tahun-15/16 tahun)
Pubertas merupakan periode atau masa remaja awal yang ditandai dengan perubahan dalam
penampilan fisik dan fungsi fisiologis, hal ini memungkinkansetiap remaja mempunyai
bentuk dan fungsi tubuh sesuai dengan jenis kelaminnya.Perubahan yang dialami dapat
digolongkan menjadi 2 karekteristik, yaitu perubahan primer dan sekunder. Perubahan primer
6
Ibid.
7
Miftahul Jannah, Op. cit, hal 95
adalah perubahan yang terjadi dari segifungsi fisiologis atau yang berhubungan dengan
kematangan seks primer. Dikatakanseks primer karena berhubungan langsung dengan
reproduksi. Sedangkan perubahansekunder adalah perubahan dalam bentuk fisik biasanya
meliputi propesi muka dan badan serta penampilan sesuai jenis kelamin (dikenal dengan
istilah karateristik seksskunder) karateristik seks skunder, biasanya pada remaja putri ditandai
dengan pembesaran buah dada, pinggul, perubahan bentuk tangan dan kaki
(lebihmenampakakn penimbunan lemak), sedangkan perubahan sekunder yang dialamiremaja
putra seperti pembesaran suara, tumbuh bulu dikaki, dada dan kumis.Sedangkan
pertumbuhan bulu disekitar kemaluan, ketiak, perubahan warna kulit,otot, dialami oleh setiap
remaja baik remaja putri maupun putra.
a. Kriteria Pubertas
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan seorang anak telahmencapai kematangan
seksual adalah sebagai berikut; pada anak laki-lakimengalami mimpi basah (Nocturnal
emission) sedangkan anak perempuanmendapatkan menstruasi pertama (Menarche). Bila
menstruasi pertama ataumimpi basah terjadi, organ seks dan seks sekunder mulai matang
tetapi belummencapai kematangan penuh. Menstruasi pertama ini biasanya dialami olehanak-
anak perempuan sekitar usia 12 sampai dengan 16 tahun. Walaupun paraahli mengemukakan
patokan usia, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan individual.
b. Kondisi Penyebab Pubertas
Proses pematangan tubuh yang menyangkut perkembangan ukuran tubuhmaupun kematangan
seksual dikendalikan oleh kelenjar pituitari, yaitu sebuahkelenjar endokrin yang terletak pada
dasar otak.Kelenjar Pituitari menghasilkan 2 hormon yaitu:
1) Hormon pertumbuhan, hormon yang mempengaruhi ukuran tubuh individu
2) Hormon gonadotropik, hormon yang merangsang kelenjar gonad (kelenjarseks)
menjadi lebih aktif.
Aktifitas kelenjar gonad ini menyebabkan organ seks yang menyangkutkarakteristik primer
yaitu pada wanita ovarium dan laki-laki pada testis, berkembang dalam ukuran dan mulai
berfungsi/mencapai kematangan.Disamping ini juga, menyebabkan karakteristik seks
sekunder berkembang.
c. Karakteristik Fase Pubertas
a) Periode tumpang tindih dan singkat
Pubertas dikatakan sebagai periode tumpang tindih sebab terjadi ± 1-3 tahun sebelum periode
anak berakhir dan 1-2 tahun pada permulaan periode remaja. Dikatakan sebagai periode yang
singkat karena terjadi dalamkurun waktu sekitar 2-4 tahun saja.
b) Merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat.
Pubertas merupakan periode dalam kehidupan yang ditandai oleh pertumbuhan yang cepat
dan dibarengi oleh perubahan bentuk tubuh, perubahan proporsi muka dan badan serta
tercapai kematangan seksualwalau belum sepenuhnya tercapai. Biasanya pertumbuhan yang
cepat initerjadi 1-2 tahun sebelum anak laki-laki atau perempuan mencapaikematangan
seksual, dan dilanjutkan ½-1 tahun sesudah mencapaikematangan seksual tersebut. Jadi dapat
dikatakan pertumbuhan yang cepatini berlangsung sekitar ± 3 tahun. Perubahan yang cepat
ini menyebabkananak remaja putra maupun remaja putri mengalami kebingungan, adanya
perasaan tidak puas (Inadequate) Dan gelisah (Insecure) Keadaan inilahyang terkadang
menyebabkan remaja putra maupun putri memperlihatkantingkah laku yang negatif (misalnya
marah-marah, membangkang).
d. Hal-hal yang Rawan pada Fase Pubertas

1) Kerawanan yang berhubungan dengan segi fisik


Mengalami tidakseimbangan, sebagai akibat pembentukan hormone gonadotropik pada
periode pubertas. Pembentukan jumlah hormon pertumbuhan yang kurang pada periode anak
akhir dan pubertas, menyebabkan individu akan mempunyai bentuk tubuh yang kecil di
bandingkan kelompok seusianya ( tubuh kecil tapi penampilan “matang” ). Sedangkan
pembentukan jumlah hormone gonad yang kurang pada pubertas menjadi tidak seimbang
dengan hormone pertumbuhan, menyebabkan individu akan tumbuh menjadi lebih besar
dibandingkan kelompok susianya. Disamping itu juga, akan mempengaruhi perkembangan
organ-organ seks dan karakteristik seks sekunder, sehingga pada kelompok kedua ini
kemungkinan individu akan memiliki penampilan yang kekanak-kanakan (tubuh besar tapi
“matang”).
Pembentukan jumlah hormon gonad yang berlebihan, menunjukkanada ketidakseimbangan
aktivitas kelenjar pituitari dan gonad sehingga dapatmenyebabkan pembentukan jumlah
hormon gonad secara berlebihan padausia yang muda. Keadaan ini menyebabkan periode
pubertas yang dialamiindividu akan terjadi 5 tahun atau 6 tahun lebih awal dari
semestinya,sehingga individu pubertas mengalami kematangan seksual yaitu organ seksmulai
berfungsi, tetapi individu tersebut memiliki bentuk tubuh yang masihkecil dan karakteristik
seks sekunder berkembang kurang sempurna.
2) Kerawanan yang berhubungan dengan segi psikologis
Remaja yang tidak dipersiapkan dalam menghadapi perubahan fisikdan psikologisnya, ia
akan merasa belum siap menerima keadaan dirinya,sehingga perubahan yang dialami dapat
menjadi pengalaman yang traumatis,dan berakibat kepada sikap atau tingkah laku mereka
kurang sesuai denganlingkungan.

e. Tugas perkembangan pada pubertas

1) Menerima perubahan tubuh yang dialaminya.


2) Menerima peran sesuai jenis kelamin, yang akan menuju ke arahkedewasaan.8

3. Karakteristik Masa Remaja

8
Miftahul Jannah- Fakhri Yacob – ajaulianto, Op., hal 104-107
Masa remaja merupakan masa “topan dan badai” masa penuh emosi dan Adakalanya
emosinya meledak-ledak, yang muncul karena adanya pertentangannilai-nilai. Emosi yang
menggebu-gebu adakalanya menyulitkan, baik bagi siremaja, maupun bagi orang tua atau
orang lain yang ada disekitarnya. Namun tidakhanya berdampak negatif, emosi yang
menggebu-gebu ini juga dapat bermanfaat bagi remaja dalam upaya menemukan jati diri atau
identitas dirinya. Reaksi dariorang-orang disekitar akan menjadi pengalaman belajar bagi si
remaja untukmenentukan tindakan apa yang kelak akan dilakukannya.9
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam rentangkehidupan, suatu periode
transisional, masa perubahan, masa usia bermasalah, masa dimana individu mencari identitas
diri, usia menyeramkan, masa unrelism dan masamenuju kedewasaan.
4. Tugas Perkembangan Masa Remaja (11/12-18 tahun)
Menurut Harlock tugas perkembangan remaja meliputi:
Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya.
Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasalainnya.
Mempersiapkan karir ekonomi.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilakumengembangkan ideologi. 10

Hurlock juga menjelaskan sebagian besar orang-orang primitif selama berabad-abad


mengenal masa puber sebagai masa yang penting dalam rentangkehidupan setiap orang.
Mereka sudah terbiasa mengamati berbagai upacarasehubungan dengan kenyataan bahwa
dengan terjadinya perubahan-perubahantubuh, anak yang melangkah dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa. Setelah berhasil melampaui ujian-ujian yang merupakan bagian penting dari
semua upacara pubertas, anak laki-laki dan anak perempuan memperoleh hak dan
keistimewaansebagai orang dewasa dan diharap memikul tanggung jawab yang mengiringi
status orang dewasa.
Dalam masa remaja, penampilan anak berubah, sebagai hasil peristiwa pubertas yang
hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa. Pikiranmereka juga berubah,
mereka lebih dapat berpikir secara abstrak dan hipotesis.Perasaan mereka berubah terhadap
hampir segala hal. Semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja
menghadapi tugas utama mereka, yaknimembangun identitas, termasuk identitas seksual
yang akan terus mereka bawasampai masa dewasa
E. Pentingnnya Memperhatikan perkembangan sosial remaja

9
Surwono, Op.cit.,
10
Herlina, Bibliotherapy: mengatasi anak dan remaja melaui buku. Bandung: pustaka cendekia Utama, 2013.
Masa remaja dikatakan sebagai periode yang sangat penting di karenakan perkembangan
fisisk yang cepat dan di sertai dengan cepatnya perkembangan mental yang juga
menyesuaikan mental, pembentukan sikap, nilai dan minat baru.

Remaja adalah generasi yang paling berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita sutu
bangsa,generasi penerus bangsa dan generasi yang diharapkan oleh suatu bangsa untuk
merubah keadaan bangsanya menjadi bangsa yang lebih baik. Keadaan remaja Indonesia
sini sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat di lihat dari kondisi sebagian remaja saat
ini yang cenderung lebih bebas dan kurang memperhatikan nilai moral yang terkandung
dalam setiap perbuatan yang mereka lakukan.

1. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter salah satu Pendidikan yang membawa etika para remaja untuk
melakukan suatu tindakan positif. Para remaja juga membutuhkan orang dewasa untuk
membimbing karakter para remaja untuk selalu membuat perkembangan karakter yang positif
para remaja. Dengan demikian Pendidikan sangat penting bagi remaja karena remaja pada
dasarnya adakah generasi penerus bangsa. Melalui Pendidikan juga remaja akan memahami,
memperhatikan serta melakukan nilai-nilai etika yang inti, sebagai orang dewasa juga harus
mengambil ahli untuk membuat karakter remaja berkembang karena Pendidikan karakter
pada dasarnya adalah memotifasikan para remaja untuk selalu membuat karakter mereka
lebih baik. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi, paling tidak
mengurangi, masalah karakter remaja yang dibicarakan itu adalah Pendidikan (Wahidin,
2017:256)

2. Peran keluarga
Keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan sosial sangat besar perananya dalam
membentuk pertahanan seseorang terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Orang
tua yang sibuk dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan bagaimana
perkembangan anak anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak
terhadap serangan penyakit sosial. Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan
kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-
anaknya tumbuh dan berkembang. Namun peran orangtua dalam pengasuhan anak berubah
seiring pertumbuhan dan perkembangan anak. Ayah dan ibu sama-sama memiliki peran yang
penting sejak anak dalam kandungan. Namun ada sedikit perbedaan sentuhan dari apa
yang ditampilkan oleh ayah dan ibu (Roslina dalam Silalahi, 2010, p.180).

Ibu cenderung menumbuhkan perasaan mencintai dan mengasihi anak melalui interaksi
yang melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang. Sedangkan ayah cenderung
menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermain
yang melibatkan fisik. Orang tua memiliki peran penting dalam pengasuhan dan
pembinaan terhadap perilaku anaknya. Dalam perkembangan anak orang tua berperan
sebagai pemuas kebutuhan anak, tumbuh kembang anak, teladan bagi anak, dan
pembentuk konsep diri dalam keluarga

BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik yang berkaitan dengan fisik maupun psikisnya yang dibagi menjadi 3
aspek, yakni perkembangan kognitif, afektifdan psikomotorik.
tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yangterjadi pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dilakukan dengan benar akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan ketugas perkembangan pada tahap selanjutnya, namun jika
gagal akan mengakibatkan
Remaja adalah generasi yang paling berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita sutu
bangsa,generasi penerus bangsa dan generasi yang diharapkan oleh suatu bangsa untuk
merubah keadaan bangsanya menjadi bangsa yang lebih baik. Maka dari itu Pendidikan
karakter yang harus di tanamkan dalam remaja untuk ruang lingkup masyarakat dan peran
keluarga.
B. Saran
Pengembangan perilaku anak atau remaja seharusnya disosialisasikan kepada seluruh orang
tua agar mereka mengawasi anaknya dengan baik. Baik dalam pergaulan maupun totonan apa
saja seharusnya dapat di awasi agar mereka tidak mencontoh hal-hal yang tidak baik, itu saja
saran dari penulis bila ada kata salah mahon di koreksi.

DAFTAR PUSTAKA
Aimah, Siti. 2015. “Upaya Guru dalam Meningkatkan Perkembangan Siswa Plus
DarussalamBlokagung Banyuwangi”,Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran Hukum
Islam,Vol. 7 No. 1
Al-Qu’an In Indonesia
Haryadi, Toto –Aripin. 2015. “Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak
Sekolah Dasar melalui Perancangan Game Simulasi “Warungku”,Jurnal Desain Komunikasi
Visual & Multimedia,Vol. 1 No.2
.Herlina. 2013.Bibliotherapy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja melalui Buku.
Bandung:Pustaka Cendekia Utama
Jannah, Miftahul. 2015 “Tugas-tugas Perkembangan pada Usia Kanak-kanak
”, Internasional Journal of Child and Gender Studies,Vol. 1 No. 2.
Jannah, Miftahul – Fakhri Yacob –Julianto. 2017. “Rentang Kehidupan Manusia (Life Span
Development) Dalam Islam”,International Journal of Child and Gender Studies,Vol.3 No. 1
Sarwono. 2011. Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011.Sobur, Drs. Alex.
2003.Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai