Filsafat merupakan sarana atau media yang lebih dominan dan
ditekankan pada berfikir dengan ciri-ciri yang terkandung di dalam filsafat itu sendiri. Mengapa demikian ?, karena semua aktivitas atau kegiatan dalam filsafat itu banyak melibatkan akal. Ada enam hal yang menjadi aktivitas dalam, atau yang harus ada ketika berfilsafat. Pertama adalah mendeskripsi. Mendeskripsi asal katanya adalah deskripsi yang diserap dari bahasa Inggris to describe yang berarti menjelaskan sesuatu dengan detail. Dalam filsafat, orang yang berfilsafat itu dalam mengutarakan sebuah pernyataan harus dinyatakan dengan satu-persatu sampai akhir, artinya secara detail dan dengan jelas sehingga pernyataan yang diutarakan oleh orang tersebut bisa diterima dengan baik oleh orang-orang sebagai pendengarnya. Tentunya, pernyataan tersebut akan diterima dengan baik hanya dengan akal yang baik juga, artinya bagaimana akal yang digunakan untuk berfikir bisa digunakan dengan baik. Kedua adalah analitik. Analitik berarti mengelompokkan, mengklasifikasi atau mengkategorikan. Setelah melalui aktivitas mendeskripsikan sebuah pernyataan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa pernyataan tersebut. Artinya adalah mengklasifikasikan pernyataan tersebut sesuai dengan jenis-jenisnya yang sama dari isi yang ada pada pernyataan tersebut. Baik analisis tersebut berdasarkan data maupun teori. Baik analisis secara garis besar ataupun yang lebih spesifik. Hal ini dapat mempermudah orang- orang dalam menangkap dan memahami isi pernyataan dari orang yang memberikan pernyataan tersebut. Ketiga adalah mengevaluasi. Mengevaluasi akar katanya adalah evaluasi. Evaluasi sendiri berarti menimbang-nimbang. Jadi mengevaluasi merupakan aktivitas menimbang- nimbang dan menilai setelah menyampaikan sebuah pernyataan yang sebelumnya sudah dilakukan proses deskripsi dan analitik. Sehingga dengan dilakukannya evaluasi ini, dituntut bagi orang yang berfilsafat (khususnya) agar bisa menjadi lebih baik baik dari pernyataan maupun sikapnya dalam menyampaikan pernyataanya. Keempat adalah menginterpretasi. Menginterpretasi berasal dari bahasa Inggris to interpretate yang berarti menafsirkan atau menerangkan. Jadi interpretasi merupakan salah satu aktivitas filsafat yang titik fokusnya pada penafsiran atau keterangan pada sebuah isi atau konten dalam pernyataan yang akan disampaikan. Interpretasi ini lebih dari kata deskripsi meskipun kedua-duanya sama-sama bermakna menjelaskan atau menerangkan. Perbedaan tersebut ada pada cara penjelasan atau penafsiran isi atau konten pada pernyataan yang akan disampaikan dengan penafsiran yang lebih dalam dan luas. Ini bertujuan agar tidak terjadi gagal paham bagi pendengar dalam menerima pernyataan tersebut. Kelima adalah kompherensi. Kompherensi berarti menyeluruh. Jadi bisa diartikan bahwa kompherensi adalah sebuah aktivitas filsafat dimana suatu pernyataan yang akan diutarakan tersebut harus dipandang tidak hanya dalam satu arah, melainkan dari berbagai arah pandangan. Misalnya kejadian penyerangan raja Abrahah beserta pasukannya ke Mekah untuk menghancurkan ka’bah. Mereka ingin menghancurkannya karena mereka menilai bahwa ka’bah ini adalah akan menjadi sebuah titik dimana seluruh umat islam seluruh dunia akan bersatu, dan juga ka’bah itu adalah bangunan yang dibangun oleh nabi Ibrahim ‘alaihi as Salam beserta putera tercintanya, nabi Isma’il ‘alaihi as Salam, sehingga hal tersebut mengundang datangnya murka Allah subhanahu wa ta’ala dengan mendatangkan burung- burung Ababil yang membawa batu kerikil dari neraka Sijjil, karena mereka akan menghancurkan ciptaannya yang dibuat oleh (melalui) utusannya. Pandangan tersebut apabila dipandang dari segi agama. Dalam pandangan lain bisa ditemukan, bahwa alasan mengapa raja Abrahah beserta pasukannya ingin menghancurkan ka’bah yang ada di kota Mekah tersebut karena kota Mekah pada saat itu menjadi kota tempat persinggahan saudagar- saudagar dunia dan pada saat itu menjadi kota ekonomi dunia. Sehingga mereka menginginkan untuk menghancurkan ka’bah tersebut dan ingin mengambil alih dominasi kemajuan ekonomi kota Mekah pada waktu itu. Dan itu merupakan pandangan tentang kejadian tersebut secara ekonomi. Keenam adalah spekulasi. Spekulasi berarti sebuah aktivitas menduga atau menebak kemungkinan atas pernyataan atau jawaban dari pertanyaan. Atau bisa diartikan juga sebagai sebuah opini, pemikiran atau kesimpulan berdasarkan dugaan tanpa harus menggali informasi yang cukup untuk memastikannya. Spekulasi hanya memerlukan imajinasi dan unsur kreativitas sehingga dapat mengembangkan kebebasan berfikit tentang apa saja.