Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pengembangan Media Pembelajaran


Mata Kuliah : Media Pembelajaran PAI
Dosen Pengajar: Muhammad Anwar, Ss. M. Pd. I

Di susun Oleh Kelompok V :


Nor Annisa 2020122414
Lana Mag’firah 2020122407
A. Ridhani 2020122402

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini, Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di
dunia dan di akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelaajaran PAI
dari Bapak Muhammad Anwar, SS. M.Pd.I yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran” dan juga untuk teman-teman sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan
serta informasi yang semoga bermanfaat.

Kerja keras usaha maksimal yang kami lakukan demi selesainya makalah ini, tetap
akan selalu ada kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen
Mata Kuliah Media Pembelajan PAI yang saya harapkan sebagai bahan koreksi untuk
kami guna perbaikan makalah berikutnya agar lebih baik. Besar harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin yaa Rabbal’Aalamiin. Terima kasih.

Daha Selatan, 09 Maret 2022

Kelompok V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Masalah .........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3

A. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran......................................3


B. Langkah-langkah Pemilihan Media ...........................................................4
C. Langkah-Langkah Pengembangan Media ............................................... 5

BAB III PENUTUP ...........................................................................................15

A. Kesimpulan ..............................................................................................15
B. Saran ........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam
menyambut dan menghadapi perkembangan jaman di era global. Maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan teknologi berdampak pada
bidang pendidikan. Proses pembelajaran tidak terlepas dari media, metode dan hasil
belajar. Media dapat digunakan sebagai hasil sarana dalam memberikan materi
pendidikan yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Sedangkan metode belajar
mengatur pada pengorganisasian bahan ajar dan strategi penyampaiannya. Selanjutnya
hasil belajar di ukur dengan efektif dan efisien untuk mengetahui kemampuan dan minat
siswa terhadap mata pelajaran.
Permasalahan yang sering di hadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak belajar secara
teori. Pembelajaran di kelas lebih di arahkan pada kemampuan anak untuk memahami
materi pelajaran. Sedangkan teori yang dipelajarai siswa kurang adanya penerapan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa kurang mengerti lebih dalam dari
materi suatu pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, kehadiran guru diharapkan
dapat mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga siswa dapat mempunyai
pengetahuan tidak hanya teori, namun bisa mempraktekannya guna untuk masa yang akan
datang dalam perkembangan jaman.
Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sumber belajar yang dapat membantu
guru dalam memperkaya wawasan siswa dengan berbagai jenis media pembelajaran oleh
guru maka dapat menjadi bahan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa.
Pemakaian media pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar hal baru
dalam materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat dengan mudah
dipahami. Media pembelajaran yang menarik bagi siswa dapat menjadi rangsangan bagi

1
siswa dalam proses pembelajaran. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sangat
dibutuhkan dalam lembaga pendidikan formal. Media pembelajaran dpat digunakan
sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai guru harus dapat memilih
media pembelajarab sesuai dan cocok untuk digunakan sehingga tercapai tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas, yaitu :
1. Apa yang di maksud dengan pengembangan media pembelajaran?
2. Apa saja Langkah-langkah dalam pemilihan media?
3. Apa saja Langkah-langkah dalam pengembangan media?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian pengembangan media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam pemilihan media.
3. Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam pengembangan media.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengembangan secara etimologi
berasal dari kata kembang yang berarti menjadi tambah sempurna (tentang pribadi,
fikiran, pengetahuan dan sebagainya).1 Pengembangan berarti proses, cara, perbuatan.
Dan secara istilah, pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan baik berupa proses, produk, dan
rancangan.2
Sedangkan, kata media sebagai bentuk jamak dari kata medium yang berarti
“perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.3
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan
performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.4
Dan pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam
bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran,
dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah
diolah secara bermakna melalui pembelajaran.5 Kegiatan belajar dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 1989), 414.
2 Punaji Setyosari, Metode Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta: Prenamedia Group, 2013), 277.
3 Hidayatullah, Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), (Jakarta: Thariqi Press, 2008), 29.
4 Asnawir, dkk. Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 11.
5 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),

265.

3
Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru melakukan peranan-peranan
tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Selain itu, pembelajaran merupakan suatu proses membelajarkan peserta didik agar dapat
mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka, di samping itu juga
untuk mengembangkan pengalaman belajar dimana peserta didik dapat secara aktif
menciptakan apa yang sudah diketahuinya dengan pengalaman yang diperoleh. Dan
kegiatan ini akan mengakibatkan peserta didik mempelajari sesuatu dengan cara lebih
efektif dan efisien.6
Jadi, pengertian pengembangan media pembelajaran adalah suatu proses yang
dipakai dalam mengembangkan sebuah produkdengan memberikan stimulus kepada
siswa dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran PAI adalah segala sesuatu (baik berbentuk cetak meupun
berbentuk lainnya) yang dapat digunakan untuk melakukan proses transmisi pesan-pesan
pembelajaran bagi siswa yang sedang mempelajari materi PAI agar terjadi proses belajar
dalam dirinya secara efektif dan efisien serta menyenangkan sehingga tujuan
pembelajaran PAI dapat tercapai dengan baik. Makna menyenagkan disinidimaksudkan
bahwa penggunaan media pembelajaran PAI hendaknya meenumbuhkan semangat
belajar yang tinggi dan menggairahkan serta tidak membosankan.7
B. Langkah-langkah Pemilihan Media
Penggunaan media tidak semata-mata langsung diterapkan akan tetapi dalam
penggunaan media ada langkah-langkah dalam pemilihannya. Adapun langkah-langkah
dalam pemilihan media pembelajaran yakni:8
a. Media jadi dan media rancangan
Media di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu media jadi, karena sudah
merupakan bentuk media yang sudah diperjual-belikan di pasaran luas dalam keadaan

6 Muhaimin, dkk, Strategi belajar mengajar (Surabaya: Citra Media , 1996), 157.
7 Hidayatullah, Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), 31.
8 Nur Azizah, “Pengembangan Media Pembelajaran Buku Bergambar Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Materi Menulis Puisi”, (Skripsi, Program Sarjana, UIN Maulana Malik Ibrahim-Malang, 2016),
p. 19-21.

4
siap pakai (media by utilization) dan media rancangan karena perlu dirancang dan
dipersiapkan secara khusus untuk tujuan pembelajaran tertentu (media by design).
b. Dasar pertimbangan pemilihan media
Adapun beberapa pertimbangan dasar orang dalam memilih media antara lain
(a) bermaksud mendemonstrasikan, (b) merasa sudah terbiasa dengan media tersebut,
(c) ingin memberikan penjelasan yang lebih konkrit, (d) merasa bahwa media dapat
mengatasi permasalahan yang ada.
c. Kriteria Pemilihan
Kriteria Pemilihan Kriteria pemilihan harus dikembangkan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan
mempertimbangkan karakteristik media tersebut serta mempertimbangkan faktor-
faktor yang lainnya seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar dan alokasi
waktu.
d. Model/Prosedur Pemilihan media
Dilihat dari bentuknya model pemilihan media terdiri atas tiga macam yakni
model flowchart yang menggunakan sistem pengguguran dalam pengambilan
keputusan pemilihan, model matriks yang menangguhkan proses pengambilan
keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasikan, dan
model checklist yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua
kriterianya dipertimbangkan. Adapun model yang tepat dalam media rancangan yakni
menggunakan model matriks.
C. Langkah-langkah Pengembangan Media
Arif Sadiman, dkk memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil
dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut: 9
a. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa,

9 Zulkifli Rusby dkk, “Upaya Guru Mengembangkan Media Visual dalam Proses pembelajaran Fiqh”,
Jurnal Al-hikmah Vol. 14, No. 1, (April, 2017), 28-30.

5
maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki siswa sebelumnya.
Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini
dapat disederhanakan dengan cara menganalisa topik-topik materi ajar yang dipandang
sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat
ditentukan mana tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indra
mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
b. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objetive) dengan operasional dan
khas
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, yaitu: (a) Tujuan
instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu benar-
benar harus menyatakan adanya perilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh
setelah proses belajar dilakukan, dan (b) Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang
operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu perilaku/perbuatan yang dapat
diamati atau diukur. Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai
berikut:
Kategori Kata Operasional
Kata Kerja Operasional Kata Kerja Tidak
Operasional
Menyebutkan Memahami
Menunjukkan Menghargai
Memilih Menyukai
Menjelaskan Mempercayai
Menguraikan Dan lain-lain.
Merumuskan
Menyimpulkan
Mendemonstrasikan
Membuat
Menghitung

6
Menunjukkan
Menemukan
Membedakan, dan lain-lain.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang
dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut;
A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B = Behavior adalah menyatakan perilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat
dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C = Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat
mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya.
D = Degree adalah menyebutkan Batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat
dicapai
c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan
atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi
yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses
belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah
selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang
lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
d. Mengembangkan Alat Ukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum
naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai dan materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat
pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau checklist perilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan
tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalnya instrumen
pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut.

7
Kemudian, dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penugasan materi
yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang
dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya.
Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi
kemenarikan maupun efektivitas penyajiannya.
e. Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun
secara baik seperti yang telah dijelaskan diatas. Supaya materi pembelajaran itu dapat
disampaikan melaui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau
gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam
memproduksi media. Artinya, menjadi penuntun kita dalam mengambil gambar dan
merekam suara, karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh
kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
f. Mengadakan tes atau uji coba dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektivitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut.
Suatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu
tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang
ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan dbaik melalui perseorangan atau
melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran
yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi
adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan
atas hasil dari tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada
lagi hal yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk
tampilan, akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setelah
disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian

8
medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan
perbaikan (revisi)terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para anggotanyaakan
mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian pengembangan media pembelajaran adalah suatu proses yang dipakai
dalam mengembangkan sebuah produkdengan memberikan stimulus kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
Langkah-langkah Pemilihan media:
➢ Media jadi dan media rancangan
➢ Dasar pertimbangan pemilihan media
➢ Kriteria pemilihan
➢ Model/prosedur pemilihan media

Langkah-langkah pengembangan media :

• Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa


• Merumuskan tujuan instruksional (Instruction objective) dengan operasional dan
khas
• Meru,uskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
• Mengembangkan alat ukur keberhasilan
• Menuliskan naskah media
• Mengadakan tes atau uji coba dan revisi
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, tentunya dalam penulisan
makalah ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam
penyajiannya yang kurang jelas, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna.

10
DAFTAR PUSTAKA

Maesah, M. Pengembangan Media Pembelajaran di akses di


“http://repository.uinbanten.ac.id/4195/4/BAB%20II.pdf” Pada 25 Februari 2022 pukul
19:43 WITA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.
Punaji Setyosari, Metode Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Prenamedia
Group, 2013.
Hidayatullah, Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Jakarta:
Thariqi Press, 2008.
Asnawir, dkk. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
Muhaimin, dkk, Strategi belajar mengajar, Surabaya: Citra Media , 1996.
Hidayatullah, Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI.
Nur Azizah, “Pengembangan Media Pembelajaran Buku Bergambar Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi”, Skripsi, Program Sarjana, UIN
Maulana Malik Ibrahim-Malang, 2016.
Zulkifli Rusby dkk, “Upaya Guru Mengembangkan Media Visual dalam Proses
pembelajaran Fiqh”, Jurnal Al-hikmah Vol. 14, No. 1, April, 2017.

11

Anda mungkin juga menyukai