Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Dosen: Mukhlis .M.Pd.I

HARIFATUN

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA
DINI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-
KARIMIYYAH BERAJI GAPURA SUMENEP
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi robbil ‘alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat, rahmat, dan  karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini.
Makalah ini merupakan sebagian syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Sains
AUD.
            Dalam penulisan makalah ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan guna menyempurnakan penulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan pendidikan anak usia dini.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb

Sumenep, April 2020

                                                                                                Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................       i
DAFTAR ISI .........................................................................................       ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...............................................................................  ........      1
B.    Rumusan Masalah ....................................................................... .... ........      1
C.    Tujuan .....................................................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Pembelajaran.................................................. ................    2
B.    Manfaat Media Pembelajaran...................................................... ................ 2-4      
C.    Media Pembelajaran Sains Untuk AUD........................................................     5  
D.    Gambar, Lingkungan, Replika..................................................... ............... .... 5-8      

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ............................................................................................       9
Saran....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa usia dini merupakan pondasi pertumbuhan dan perkembangan awal yang
selanjutnya akan berpengaruh pada tahap kehidupan berikutnya. Merujuk pada pendapat
Freud dalam Muhammad Fadlillah (2012: 56) menerangkan pula bahwa perkembangan anak
sejak kecil akan berpengaruh ketika anak tersebut dewasa. Pengalaman- pengalaman yang
diberikan oleh pendidik dan orang tua kepada anak akan tertanam pada diri anak.
Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia dini 0-6 tahun yang unik, aktif dan
energik, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif, serta senang dan kaya akan fantasi
atau imajinasi. Karakteristik anak tersebut mendukung anak untuk belajar hal-hal yang ada di
lingkungannya. Pemahaman tentang lingkungan dapat diterapkan pada kemampuan anak
pada bidang sains. Mengacu pada pendapat Sumaji dalam Ali Nugraha (2005: 27) yang
menerangkan bahwa tujuan pembelajaran sains pada anak usia dini adalah untuk
mengembangkan seseorang agar dapat memahami arti dari sains secara menyeluruh dan
dapat menggunakan aspek-aspek pentingnya dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapi. Jadi pembelajaran sains hendaknya dapat memberi pemahaman, minat, dan
penghargaan anak didik terhadap dunia tempat tinggal mereka.

             B.     Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang didapat oleh
penulis, yaitu :
1.      Apakah yang dimaksud dengan Media Pembelajaran?
2.      Apa sajakah manfaat Media Pembelajaran?
3.      Apakah yang dimaksud dengan Media Pembelajaran Sains Untuk AUD?
4.      Apakah yang dimaksud dengan Gambar, Lingkungan, dan Replika?

           C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang didapat oleh penulis, yaitu :
1.      Agar dapat mengetahui maksud dari Media Pembelajaran.
2.      Agar dapat mengetahui manfaat dari Media Pembelajaran.
3.      Agar dapat mengetahui maksud dari Media Pembelajaran Sains Untuk AUD
4.      Agar dapat mengetahui maksud dari Gambar, Lingkungan, dan Replika.
BAB II
PEMBAHASAN

       A.    Pengertian Media Pembelajaran


Kata “media” berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti “perantara” atau
“pengantar”. Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak
disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Penggunaan
media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Menurut Danim, telah
banyak hasil penelitian yang membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media
dalam proses belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa.
Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab
lemahnya mutu belajar siswa.[1]
Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pendidikan. Jadi media adalah perluasan dari guru. Sedangkan menurut Asociation of
Education Comunication Technology (AECT), yang mana media diartikan dengan segala
bentuk dan saluran yang dapat dipergunakan untuk proses penyalur pesan.[2]
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah perantara yang berfungsi menyalurkan pesan dan informasi dari sumber pesan yang
akan diterima oleh si penerima pesan yang terjadi dalam proses pembelajaran.

      B.     Manfaat Media Pembelajaran


Secara umum, manfaat media dalam proses pendidikan adalah memperlancar interaksi
antara pendidik dengan peserta didik sehingga kegiatan pendidikan akan lebih efektif dan
efisien. Menurut Kemp dan Dayton beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu[3] :
1.      Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
Setiap pendidik mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu konsep
materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat
dihindari sehingga dapat disampaikan kepada peserta didik secara seragam. Setiap peserta
didik yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama,
akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain.
Dengan demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara
peserta didik di manapun berada.
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui
suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran
yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat peserta
didik. Dengan media, materi pembelajaran bisa membangkitkan rasa keingintahuan peserta
didik dan merangsang peserta didik bereaksi baik secara fisik maupun emosional.
Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu pendidik untuk menciptakan suasana
belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu pendidik dan peserta didik
melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pendidikan. Tanpa media,
seorang pendidik mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada peserta didik. Namun
dengan media, pendidik dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya pendidik sendiri yang
aktif tetapi juga peserta didiknya.

4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga.


Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari pendidik adalah, selalu kekurangan waktu
untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi pendidik menghabiskan banyak waktu
untuk  menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika
pendidik dapat memanfaatkan media secara maksimal. Dengan media, tujuan belajar akan
lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan
media, pendidik tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya
dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami
pelajaran.
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga
membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya
dengan mendengarkan informasi verbal dari pendidik saja, peserta didik mungkin kurang
memahami pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman peserta
didik pasti akan lebih baik.
6.      Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
melakukan kegiatan pendidikan secara lebih leluasa, kapan pun dan dimana pun, tanpa
tergantung pada keberadaan seorang pendidik. Program-program pembelajaran audio visual,
termasuk program pendidikan menggunakan komputer, memungkinkan peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan
media akan menyadarkan peserta didik betapa banyak sumber-sumber belajar yang dapat
mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah
sangat terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan peserta didik di luar lingkungan sekolah.
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar.
Dengan media, proses pendidikan menjadi lebih menarik sehingga mendorong peserta didik
untuk      mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu
pengetahuan. Kemampuan peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan
bisa menanamkan sikap kepada peserta didik untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai
sumber belajar yang diperlukan.
8.      Mengubah peran pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang pendidik bukan lagi menjadi satu-satunya
sumber belajar bagi peserta didik. Seorang pendidik tidak perlu menjelaskan seluruh materi
pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, pendidik akan lebih
banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar peserta didik, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
9.      Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan
bantuan media. Misalnya materi yang membahas tentang proses terjadinya gunung meletus
dengan penggunaan media seperti miniatur gunung dan soda. Sehingga peserta didik dapat
dengan mudah memahami pendidikan tersebut.
10.  Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu.
Sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar angkasa dapat dihadirkan di dalam
kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa
lampau, dapat kita sajikan di depan peserta didik sewaktu-waktu. Dengan media pula suatu
peristiwa penting yang sedang terjadi di benua lain dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.
11.  Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.
Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat kita pelajari
melalui bantuan media. Demikian pula obyek berupa proses/kejadian yang sangat cepat atau
sangat lambat, dapat kita saksikan dengan jelas melalui media, dengan cara memperlambat,
atau mempercepat kejadian. Misalnya, proses perkembangan janin dalam kandungan selama
sembilan bulan, dapat dipercepat dan disaksikan melalui media hanya dalam waktu beberapa
menit saja.

         C.    Media Pembelajaran Sains Untuk AUD


Merupakan suatu perantara atau penggunaan alat bantu dalam pembelajaran sains
pada anak usia dini dengan berbagai macam bentuk seperti gambar, lingkungan, maupun
replika dengan tujuan mempermudah guru dalam memberikan pembelajaran sains dan
membuat anak tertarik dalam belajar sains serta menerapkan pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
 
         D.    Gambar, Lingkungan dan Replika
1.      Media Gambar
Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis
adalah suatu media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk
menggambarkan dan merangkum suatu ide dan peristiwa.[4] Media gambar adalah berbagai
peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, katakata,
simbol-simbol, maupun gambaran.[5] 
Menurut Sudjana, media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grafis
didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat
melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media grafis banyak
jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan
sebagainya.[6]
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah suatu
perantara yang memudahkan pembelajaran dalam bentuk gambar-gambar, garis, simbol-
simbol maupun kata-kata.

2.      Media Lingkungan
Secara umum media pendidikan dapat dibagi dua yaitu media yang dirancang secara
khusus (by design) untuk pendidikan dan media yang tidak dirancang untuk belajar tetapi
dapat dimanfaatkan untuk proses pendidikan (by utilization). Salah satu bentuk media belajar
yang tidak dirancang tersebut adalah lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang
sifatnya eksternal terhadap diri individu, karena lingkungan merupakan sumber informasi
yang diperoleh melalui pancaindera yang kemudian diterima oleh otak. Lingkungan
menyediakan berbagai hal yang dapat menjadi bahan pendidikan.[7]
Menurut Sudjana dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam
lingkungan belajar, yaitu lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.
a.        Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mengajarkan kita tentang sosial yaitu interaksi
terhadap sesama manusia.
b.        Lingkungan alam segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim,
suhu udara. Dengan mempelajari lingkungan alam siswa dapat lebih memahami materi
pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam.
c.        Lingkungan buatan yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan oleh manusia atau yang sudah
didesain sebelumnya. Lingkungan tersebut dapat dimanfaatkan sekolah untuk proses belajar
diluar jam pelajaran dalam bentuk penugasan terhadap siswa atau dalam waktu khusus sudah
dipersiapkan.[8]

3.      Media Replika
Replika adalah sebuah salinan yang sama persis dengan bentuk dan fungsi dari alat,
barang atau lainnya. Replika biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dalam
bidang sejarah, dan biasanya disimpan di dalam museum.[9]       
Media Replika yang biasa digunakan pada anak usia dini yaitu Media REPLAS (Replika
Alam Sekitar). Media REPLAS adalah media yang dapat membantu guru untuk
mempermudah proses kegitan belajar mengajar. Untuk Taman kanak-kanak yang berada di
daerah perkotaan, dengan adanya media ini guru tidak perlu melakukan kegiatan karya wisata
ke tempat yang jauh, sehingga tidak memerlukan biaya yang cukup banyak. Ditinjau dari segi
waktu dengan media ini kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan sesuai dengan RKH yang
di rancang tanpa harus memikirkan tambahan waktu untuk melakukan kunjungan. Selain itu
media ini dibuat dengan bahan yang tahan lama sehingga dapat disimpan dan digunakan lagi
jika diperlukan. Media REPLAS (Replika Alam Sekitar) terdiri dari replika daerah
pengunungan dan pedesaan dan di lengkapi beberapa kejadian- kejadian gejalan alam yang
memungkinkan bisa terjadi.[10]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
            Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa media
pembelajaran sains untuk anak usia dini merupakan suatu perantara atau penggunaan alat
bantu dalam pembelajaran sains pada anak usia dini dengan berbagai macam bentuk seperti
gambar, lingkungan, maupun replika dengan tujuan mempermudah guru dalam memberikan
pembelajaran sains dan membuat anak tertarik dalam belajar sains serta menerapkan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
SARAN
Dengan adanya makalah ini saran penulis diharapkan bisa digunakan dalam memilih
media pembelajaran sehinnga informasi yang akan disampaikan dapat diterima dengan
mudah oleh anak anak.

         
DAFTAR PUSTAKA
Arief  S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan
dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Azhar Arsyad. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
https://id.wikipedia.org/wiki/Replika 
Badru Zaman dan Cucu Eliyawati. Bahan Ajar Pendidikan Profesi Guru (PPG) : Media
Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. 
Iwan Falahudin. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Dalam Jurnal Lingkar
Widyaiswara. Edisi 1. No. 4. Oktober – Desember 2014.
M. Anwas. Lingkungan sebagai Media Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Kompetensi
Penyuluh Pertanian. Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 17 No. 3. Mei 2011.
Nana Sudjana. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2007.   
Nunu Mahnun. Media Pendidikan (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan
Implementasinya dalam Pendidikan. Dalam Jurnal Pemikiran Islam. Vol. 37. No. 1. Januari-
Juni 2012.  
Nur Saidatur Rohmah. Pengaruh Media 3d Replas Terhadap Kemampuan Sains Anak Kelompok B
Di Tk Budi Luhur Surabaya. Dalam Jurnal PAUD Teratai. Vol 6. No. 1. 2017.

Anda mungkin juga menyukai