Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS SD

Dosen Pengampu : Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 4

1. Zumrotun Nafi'ah 1401420043

2. Luthfiatun Hanifah 1401420081

3. Nia Hidayanti 1401420111

4. Dwi Astuti 1401420203

5. Luqna Ikhtiara Fadianti 1401420353

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat serta hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd.,
M.Pd. pada mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS SD di Universitas Negeri
Semarang. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai Pengembangan Media
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 17 September 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

DAFTAR ISI..............................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5

A. Latar Belakang................................................................................................................5

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5

C. Tujuan.............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

A. Pengertian Media Pembelajaran......................................................................................6

B. Fungsi Media...................................................................................................................7

C. Macam-macam Media dalam Pembelajaran IPS..........................................................10

D. Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran IPS..............................................................11

E. Teknik Pemilihan Media Dalam Pembelajaran IPS......................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................................15

A. Kesimpulan...................................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini media pendidikan memiliki peranan penting di dalam proses
pembelajaran. Dunia pendidikan menuntut penggunaan media pendidikan dari yang
sederhana sampai yang canggih. Dengan kata lain media itu tidak hanya sekedar sebagai
alat bantu, melainkan dipandang sebagai komponen penting dalam
pembelajaran.  Kegiatan pembelajaran dewasa ini telah banyak menggunakan multimedia
dan mulai mengurangi penyampaian bahan pelajaran dengan cara ceramah. Lebih-lebih
pada kegiatan pembelajaran yang menekankan keterampilan proses, maka peranan media
menjadi sangat penting.
Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik
perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) akan membawa
perubahan yaitu bergesernya peranan guru termasuk guru IPS sebagai penyampai
pesan/informai. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber informasi dalam
pembelajaran karena siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya
buku literatur, TV, siaran radio, surat kabar, dan majalah, bahkan dari jaringan internet.
Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas mengenai media pembelajaran yang
digunakan pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apakah fungsi dari media pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran berdasarkan klasifikasinya?
4. Teknik apakah yang digunakan untuk memilih media yang tepat dalam pembelajaran
IPS di SD?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui fungsi dari media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran berdasarkan klasifikasinya.
4. Untuk mengetahui teknik yang digunakan untuk memilih media yang tepat dalam
pembelajaran IPS di SD.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Secara harafiah kata “media” berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu.
Assosistion for Education and Communication Technology (AECT) mendifinisikan media
adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Lebih
jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983) mendefinisikan media sebagai
berikut:  “Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses
belajar pada dirinya”. Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat terjadi proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Selanjutnya Husein Achmad menyatakan bahwa media pendidikan pengertiannya
identik dengan keperagaan. Pengertian keperagaan berasal dari kata “raga” yang berarti
sesuatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan yang dapat diamati melalui indera
kita. Oemar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa dalam proses pendidikan  dan pengajaran di sekolah. (Oemar
Hamalik. 1977:23).
Sedangkan media pengajaran (Kosasih Djahiri.1978/1979:66) adalah segala alat
bantu yang dapat memperlancar keberhasilan mengajar. Alat bantu mengajar ini berfungsi
membantu efisiensi pencapaian tujuan. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar,
guru harus selalu menghubungkan alat bantu mengajar dengan kegiatan mengajarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud media adalah alat atau sarana
yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk menyampaikan pesan dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses komunikasi yang didalamnya ada
unsur-unsur: sumber pesan (guru), penerima pesan (siswa), dan pesan yaitu materi
pelajaran yang diambil dari kurikulum. Sumber pesan harus melakukan enconding, yaitu
menerjemahkan gagasan, pikiran, perasaan atau pesannya ke dalam bentuk lambang

6
tertentu. Lambang tersebut dapat berupa bahasa, tanda-tanda atau gambar. Dalam
melakukan enconding, guru harus memperhatikan latar belakang pengalaman penerima
pesan, agar pesan tersebut mudah diterima.
Di lain pihak penerima pesan harus melakukan decoding, yaitu menafsirkan
lambang-lambang yang mengandung pesan. Apabila pesan/pengertian yang diterima oleh
penerima pesan (siswa) sama atau mendekati sama dengan pesan/pengertian yang
dimaksud oleh sumber pesan (guru), maka komunikasi dapat dikatakan efektif. Media
dapat membantu guru menyalurkan pesan. Semakin baik medianya, makin kecil
distorsi/gangguannya, makin baik pesan tersebut diterima siswa.

B. Fungsi Media
Dalam rangka menciptakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) serta mengembangkan
keterampilan proses pada siswa, penggunaan berbagai macam media (multimedia) sangat
membantu proses pembelajaran.
Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi, kegiatan di kelas
merupakan tempat guru dan siswa melakukan tukar pikiran dan mengembangkan ide-
idenya. Dalam berkomunikasi sering terjadi penyimpangan- penyimpangan sehingga
komunikasi menjadi tidak efektif karena adanya kecenderungan verbalisme,
ketidaksiapan, dan kurangnya minat siswa. Salah satu usaha mengatasinya adalah dengan
menggunakan media secara terintegrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan
fungsi media dalam kegiatan pembelajaran disamping sebagai penyaji stimulus informasi
dan sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-
hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta
memberikan umpan balik.
Dewasa ini media tidak lagi dipandang hanya sebagai alat bantu yang digunakan jika
perlu atau sekedar selingan, melainkan dipandang sebagai komponen dari sistem
instruksional. Oleh karena itu penggunaan media harus dirancang, disiapkan, dipilih dan
disusun secara cermat sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai. Sebagai
salah satu komponen sistem, maka media ikut mempengaruhi bekerjanya komponen lain,
dengan demikian ikut menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dapat disimpulkan
bahwa media bukan lagi sekedar sebagai alat bantu, tetapi merupakan bagian integral dari
sistem instruksional. Maka penggunaan media dalam proses pembelajaran mutlak
diperlukan.

7
Penggunaan media dalam proses pembelajaran, menurut Basyaruddin Usman dan H.
Asnawir (2002; 13-15) mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut:
a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
Pengalaman masing-masing individu sangat beragam, misalnya dua siswa yang
berasal dari dua lingkungan keluarga dan masyarakat yang berbeda akan menentukan
pengalaman yang berbeda pula. Media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan
tersebut.
b. Media dapat mengatasi ruang kelas
Di dalam kelas banyak hal yang sulit untuk dialami langsung oleh siswa. Misalnya
obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang terlalu cepat atau
terlalu lambat, dan hal-hal yang terlalu komplek, semuanya dapat diperjelas dengan
menggunakan media.
c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan
Misalnya mengamati, mengidentifikasi gejala fisik/lingkungan dan masalah- masalah
sosial di masyarakat.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
Pengamatan yang dilakukan siswa secara bersama-sama dapat diarahkan kepada hal-
hal yang penting sesuai tujuan yang ingin dicapai.
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
Penggunaan media gambar, film model, grafik, atau bahkan benda-aslinya dapat
memberikan konsep yang benar.
f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru
Dengan menggunakan media, pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin
tajam, pemahaman konsep-konsep semakin lengkap. Dengan demikian menambah
rasa ingin tahu siswa, selanjutnya dapat menimbulkan minat baru untuk belajar.
g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar
Pemasangan gambar dengan warna yang menarik di papan tulis, mendengarkan siaran
radio, pemutaran film, semuanya itu dapat menimbulkan rangsangan untuk belajar
lebih lanjut.
h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai
kepada sesuatu yang abstrak
Pemutaran film tentang suatu benda atau peristiwa yang tidak dapat dilihat secara
langsung oleh siswa akan memberikan gambaran secara konkrit tentang wujud,
8
ukuran, dan lokasi. Selain itu juga dapat pula mengarahkan kepada generalisasi
tentang arti kepercayaan dan kebudayaan.
Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran harus dipersiapkan secara
matang. Sebelum menetapkan jenis media apa yang akan digunakan dalam proses
pembelajarannya, sebaiknya seorang guru memperhatikan hal-hal penting tentang media
pengajaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru sebelum menggunakan media pengajaran
adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang manunggal
(integrated) dengan proses atau sistem mengajar, bukan merupakan tambahan atau
ekstra yang digunakan apabila waktu mengijinkan atau kalau waktu senggang saja.
Sebab penggunaan media pengajaran diperuntukkan mencapai tujuan tertentu.
b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dari pada data. Hal ini sangat
dibutuhkan dalam metode inkuiri, problem solving, dan diskusi.
c. Dalam penggunaan media pengajaran guru hendaknya memahami benar hirarki
(sequance) dari pada jenis alat dan kegunaannya. Sebab sebagaimana kita Pahami siswa
lebih mudah menghayati hal yang langsung dari pada hal yang tidak langsung, begitu
pula lebih mudah memahami hal-hal yang konkrit dari pada hal- hal yang abstrak.
Berdasarkan konkrit abstraknya gambar yang disajikan, kerucut Edgar Dale
menggambarkan tingkat-tingkat pengalaman sebagai berikut:
1) Pengalaman langsung bertujuan
2) Pengalaman tiruan
3) Pengalaman dramatisasi
4) Demonstrasi
5) Karyawisata
6) Pameran
7) Televise
8) Gambar hidup atau film
9) Rekaman, radio, gambar tetap / diam; gambar
10) Lambang visual, seperti :bagan, grafik, peta
11) Lambang kata¸ seperti : membaca, mendengarkan, bicara.

9
d. Dalam penggunaan media pengajaran hendaknya diuji kegunaannya, sebelum, selama,
dan sesudah penggunaannya. Artinya guru benar-benar memperhitungkan untung rugi
dan kebaikan dari penggunaan atau memilih midia tersebut.
e. Media pengajaran akan sangat efektif dan efisien penggunaannya apabila giorganisir
secara sistematis, jadi jangan hanya asal menggunakan.
f. Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan akan memperlancar proses
dan merangsang semangat belajar siswa. Dengan multi media akan mengurangi rasa
bosan siswa dan membantu siswa memfungsikan aneka jenis inderanya, sehingga
proses belajar siswa akan lebih mudah dan mantap. (Kosasih Djahiri. 1978/1979: 66-
68).

C. Macam-macam Media dalam Pembelajaran IPS


Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klasifkasi media pembelajaran antara lain:
a. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection,
gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta, dan globe.
b. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya transkripsi electris,
radio, rekaman pada tape recorder.
c. Alat-alat yang dapat dilihat dan didengar, misalnya, film, televisi, benda-benda tiga
dimensi yang biasanya dipertunjukkan (model, bak pasir, peta elektris, koleksi
diorama).
d. Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.

Disamping itu media pembelajaran juga dapat digolongkan atas kategori- kategori:
a. Berdasarkan atas penggunaannya, media pembelajaran terdiri dari:
1) Media yang tidak diproyeksikan (non-projected). Terdiri dari: papan tulis, gambar,
peta, globe, foto, model (mock-up), sketsa, diagram, grafik.
2) Media yang diproyeksikan (projected). Terdiri dari: slide, filmstrip, Overhead
Proyector (OHP, Micro Projection).
b. Berdasarkan atas gerakannya, media pembelajaran terdiri dari:
1) Media yang tidak bergerak (still). Terdiri dari: filmstrip, OHP, micro projector.
2) Media yang bergerak (motion). Terdiri dari: film loop, TV, Vidio tape, dan
sebagainya.
c. Berdasarkan fungsinya:

10
1) Visual media, media untuk dilihat seperti, gambar, foto, bagan, skema, grafik, film,
slide.
2) Audio media, yaitu media untuk didengarkan seperti: radio, piringan hitam, tape
recorder.
3) Hubungan a dan b: misalnya film bicara, TV, videotape.
4) Print media: misalnya barang-barang cetak, buku, surat kabar, majalah, buletin.
5) Dispay media, seperti: papan tulis, papan buletin, papan flannel.
6) Pengalaman sebenarnya dan tiruan, misalnya praktikum, permainan, karyawisata,
dramatisasi, simulasi.

D. Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran IPS


Jenis-jenis media pembelajaran yang dapat di siapkan dan dikembangkan dalam
pembelajaran IPS antara lain:
a. Media yang tidak diproyeksikan
Jenis media ini tidak memerlukan proyektor (alat proyeksi) untuk melihatnya. media
yang tidak diproyeksikan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: gambar
diam, bahan-bahan grafis, serta model dan realita (Mukminan. 2000 :91).
1) Gambar diam (still- picture)
Gambar diam adalah gambar fotografik atau menyerupai foto-grafik yang
menggambarkan lokasi atau tempat, benda-benda serta obyek-obyek tertentu.
Gambar diam yang paling banyak digunakan dalam pengajaran IPS adalah peta,
gambar obyek-obyek tertentu, misalnya: gunung, pegunungan, lereng, lembah
serta benda-benda bersejarah.
2) Bahan-bahan grafis (graphic-materials)
Bahan-bahan grafis adalah bahan-bahan non fotografik dan bersifat dua dimensi
yang dirancang terutama untuk mengkomunikasikan suatu pesan kepada siswa
(audience). Bahan grafis ini umumnya memuat lambang- lambang verbal dan
tanda- tanda visual secara simbolis. Bahan-bahan grafis ini terdiri dari: grafik,
diagram, chart, sketsa, poster, kartun, dan komik.
3) Model dan realita
Model adalah media yang menyerupai benda yang sebenarnya dan bersifat tiga
dimensi. Jadi benda ini merupakan tiruan dari benda atau obyek sebenarnya yang
sudah disederhanakan. Model seperti ini banyak dipakai di sekolah-sekolah
dewasa ini, misalnya: model gunung berapi yang dibuat dari (tanah liat, kertas
11
atau semen), tiruan tentang rumah, model candi, pabrik, model tiruan bumi
(globe) dan sebagainya.
Realita adalah model dan benda yang sesungguhnya seperti: uang logam,
tumbuh-tumbuhan, alat-alat, binatang yang pada umumnya tidak dianggap
sebagai visual, karena istilah visual mengandung makna representatif (mewakili
suatu benda/obyek dan bukan benda itu sendiri).
b. Media visual yang diproyeksikan
Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua macam
yaitu:
1) Media proyeksi yang tidak bergerak:
a) Slide : Slide adalah gambar atau “image” transparant yang diberi bingkai yang
diproyeksikan dengan cahaya melalui sebuah proyektor.
b) Film strip (film rangkai) : Pada dasarnya film stip ini sama dengan slide.
Perbedaan yang prinsip: kalau slide menyajikan gambarnya secara terpisah
atau satu persatu, sedang film strip gambar-gambar itu tidak terpisah tetapi
sudah tersusun  secara teratur berdasarkan sequencenya.
c) Overhead Projector (OHP) : OHP adalah alat yang dirancang untuk
menayangkan bahan yang berbentuk lembaran trasparansi berisi tulisan,
diagram, atau gambar dan diproyeksikan ke layar yang terletak di belakang
operatornya.
d) Opaque : Media ini disebut demikian karena yang diproyeksikan bukan
transparansi, tetapi bahan-bahan sebenarnya, baik benda-benda datar atau tiga
dimensi, seperti mata uang dan model-model.
e) Micro Projection : Berguna untuk memproyeksikan benda-benda yang terlalu
kecil (yang biasanya diamati dengan microscope), sehingga dapat diamati
secara jelas oleh seluruh siswa.
2) Media Proyeksi yang Bergerak :
a) Film : Sebagai media pengajaran film sangat bagus untuk menerangkan suatu
proses, gerakan, perubahan, atau pengulangan berbagai peristiwa masa
lampau.
b) Film Loop (Loop-film) : Media ini berbentuk serangkaian film ukuran 8 mm
atau 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan, sehingga dapat
berputar terus berulang-ulang selama tidak dimatikan. Karena tanpa suara
12
(silent) maka guru harus memberi narasi (komentar) sendiri, sementara film
terus berputar.
c) Televisi : Sebagai suatu media pendidikan, TV mempunyai beberapa
kelebihan antara lain: menarik, up to date, dan selalu siap diterima oleh anak-
anak karena dapat merupakan bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
Sifatnya langsung dan nyata.
d) Video Tape Recorder (VTR).
c. Media Audio
Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi suara
(manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan pembelajaran. Yang termasuk
media audio adalah:
1) Radio Pendidikan.
Media ini dianggap penting dalam dunia pendidikan, sebab dapat berguna bagi
semua tingkat pendidikan. Melalui radio, orang dapat menyampaikan ide-ide baru,
kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dalam dunia pendidikan.
Dibanding media yang lain, radio mempunyai kelebihan-kelebihan, diantaranya:
daya jangkauannya cukup luas, dalam waktu singkat, radio dapat menjangkau
audience yang sangat besar jumlahnya, dan berjauhan lokasinya. Tetapi karena
sifat komunikasinya hanya satu arah menyebabkan hasilnya sulit untuk dikontrol.
2) Rekaman Pendidikan
Melalui rekaman (recording), dapat direkam kejadian-kejadian penting, seperti:
pidato, ceramah, hasil wawancara, diskusi, dan sebagainya. Selain itu juga dapat
digunakan untuk merekam suara-suara tertentu, seperti: nyanyian, musik, suara
orang atau suara binatang tertentu yang tidak mungkin didengar langsung di
ruangan kelas. Kelebihan rekaman ini adalah “play-back” dapat dilakukan
sewaktu-waktu dan berulang-ulang, sehingga bagi guru mudah melakukan kontrol.
d. Sistem Multi Media
Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual yang
dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Jadi penggunaan secara kombinasi dua atau
lebih media pengajaran, dikenal dengan sistem multi media.

E. Teknik Pemilihan Media Dalam Pembelajaran IPS


John Jarolimek mengemukakan hal-hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru
dalam menentukan pemilihan media, yaitu:
13
1. Tujuan instruksional yang akan dicapai,
2. Tingkat usia dan kematangan anak,
3. Kemampuan baca anak,
4. Tingkat kesulitan dan jenis konsep pelajaran,
5. Keadaan/latar belakang pengetahuan atau pengalaman anak.
John U. Michaels menambahkan, jenis ragam media, jangan sampai
membingungkan atau berlebihan bagi anak. Sedangkan A. Kosasih Djahiri dalam bukunya
“Studi Sosial/IPS” menambahkan lagi beberapa kriteria lain, yaitu:
1. Keadaan dan kemampuan ekonomi guru, sekolah, siswa, serta masyarakat.
2. Keadaan dan kemampuan guru dalam menggunakan media.
3. Tingkat kemanfaatannya dari pada alat tersebut dengan membandingkan satu dengan
lainnya). (A. Kosasih Djahiri. 1978/1979:68). Menurut M Basyiruddin Usman dan H.
Asnawir (2002), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa,
ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis,
dan biaya.
Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih
media, antara lain:
1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2. Aspek materi, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media.
Sesuai tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada
hasil pembelajaran.
3. Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-betul tentang
kondisi siswa dalam memilih media. Misalnya faktor umur, intelegensi, latar belakang
pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhtian dan pertimbangan
dalam memilih media.
4. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk mendesain sendiri
media yang akan dipergunakan, merupaka hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru.
5. Media yang dipilih hendaknya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
siswa secara tepat, dalam arti tujuan yang ditetapkan dapat tercapai secara optimal.
6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil
yang akan dicapai. Media sederhana mungkin akan lebih menguntungkan dari pada
14
menggunakan media canggih tetapi hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana
yang dikeluarkan.

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Media adalah alat atau sarana yang digunakan sebagai perantara (medium) untuk
menyampaikan pesan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Media berfungsi sebagai alat yang membantu mencapai tujuan yang sudah
direncanakan. Selain itu, fungsi media dalam kegiatan belajar mengajar tidak lagi
dipandang sebagai alat bantu yang digunakan apabila perlu atau sekedar selingan, tetapi
sudah dipandang sebagai komponen dari sistem instruksional. Dengan kata lain bahwa
media berfungsi membawa pesan/informasi atau pesan pembelajaran yang sangat
dibutuhkan oleh siswa.
Dalam pembelajaran IPS digunakan media yang banyak sekali macamnya. Selain itu
terdapat pula cara mengklasifikasikan media pembelajaran atas dasar kategori-kategori
tertentu. Karena banyaknya media pengajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
IPS, maka seorang guru harus menguasai teknik memilih media. Dalam memilih media
hendaknya memperhatikan faktor-faktor: kemampuan siswa, tujuan penggunaan, isi
media, keanekaragaman media, waktu, tenaga, dan biaya.

B. Saran
Guru yang baik seharusnya mengetahui media apa saja yang harus digunakan dalam
pembelajaran IPS di SD karena anak SD sangat membutuhkan media pembelajaran yang
konkrit sehingga apa yang kita sebagai guru ajarkan dapat dengan mudah dimengerti  oleh
anak.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Direktorat Jendral


Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

17

Anda mungkin juga menyukai