Anda di halaman 1dari 20

Prinsip Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Multikultural dan

Prinsip Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Nilai

“Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah

Pendidikan IPS SD 1”

Dosen Mata Kuliah : Dra. Sitti Jauhar, M.Si

Oleh :

28. D

Kelompok III

AUDRIAN AHMAD (1847241041)

YOAN THANAMA (1847241047)

WAHNI (1847241050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas seluruh limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Prinsip Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Multikultural dan
Prinsip Pendidikan IPS sebagai Pendidikan Nilai” dengan baik dan tepat
waktu. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu
pemenuhan tugas “Pendidikan IPS SD 1” demi tercapainya tujuan
pemebelajaran.

Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan


bimbingan, arahan, koreksi, dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-
dalamnya kami sampaikan kepada : Dra. Sitti Jauhar, M.Si., selaku dosen mata
kuliah “Pendidikan IPS SD 1”.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan


dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya, dan
semoga dengan adanya makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Watampone, 11 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................ iii

Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang .................................................................................. 1


b. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
c. Tujuan ............................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

a. Prinsip Pembelajaran ......................................................................... 3


b. Prinsip Pembelajaran IPS SD sebagai Pendidikan Multikultural ..... 4
c. Prinsip Pembelajaran IPS SD sebagai Pendidikan Nilai ................... 9

Bab III Penutup

a. Kesimpulan ....................................................................................... 15
b. Saran .................................................................................................. 16

Daftar Pustaka ............................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemebelajaran merupakan suatu sistem dimana siswa diajak berproses


agar agar mendapatkan suatu ilmu yang sesuai dengan apa yang direncanakan
agar terlaksana dan bias dievaluasi secara sistematis agar peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran efektif dan efisien. Dalam pembelajaran IPS
seorang guru juga harus mengetahui pengertian Ips untuk sekolah dasar itu apa
karena pengertian IPS antar SD, SMP, dan SMA itu berbeda.

Selain memahami pengertian dari pembelajaran dasar IPS SD seorang


guru juga harus mengetahui prinsip-prinsip disiplin ilmu supaya guru tersebut
mampu mengajarkan dan menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran
tersebut. Dalam pembelajaran IPS dasar sudah sewajarnya guru memahami
prinsip-prinsip dasar dalam melakukan pembelajaran IPS. Prinsip-prinsip ini
merupakan satu kesatuan guna mencapai tujuan pembelajaran IPS bagi seluruh
peserta didik.

Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama


Menurut Badudu dan Zein (2001). Menurut Syah Djanilus (1993), prinsip adalah
sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dan sebagainya. Suatu
kebenaran yang kebenaranya sudah terbukti dengan sudah terbukti dengan
sendirinya menurut Dardiri(1996). Jadi prinsip dapat diartinkan sebagai sesuatu
yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak, atau bertindak.

Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar


Aktivitas ini merupakan proses dua arah, anatara pihak guru dan peserta didik.
Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
menyatakan”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Jadi prinsip pembelajaran

1
2

adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan


pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan
terarah.

Pendidikan multikultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (set of


believes) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman
budaya dan etnis didalam membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas
pribadi, kesempatan pendidikan dari individu, kelompok maupun Negara (Banks
2001).

Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada


diri seseorang. Dengan demikian pendidikan niali tidak hanya merupakan
program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, tetapi mencakup
pula keseluruhan proses pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud prinsip pembelajaran ?
2. Bagaimana prinsip pemebelajaran IPS SD sebagai pendidikan
multikultural ?
3. Bagaimana prinsip pembelajarann IPS SD sebagai pendidikan nilai ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu prinsip pembelajaran
2. Untuk mengetahui Bagaimana prinsip pemebelajaran IPS SD sebagai
pendidikan multicultural
3. Untuk mengetahui Bagaimana prinsip pembelajarann IPS SD sebagai
pendidikan nilai.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip pembelajaran

Kata prinsip berasal dari bahas latin” Asas(Kebenaran yang menjadi


pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) Dasar”. Dalam bahasa inggris,
prinsip tersebut principle yang berarti a truth or believe that is accepted as a base
for reasoning or action. Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan
yang diterima sebagai dasar dalam berpikir atau bertindak.

Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama


Menurut Badudu dan Zein (2001). Menurut Syah Djanilus (1993), prinsip adalah
sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dan sebagainya. Suatu
kebenaran yang kebenaranya sudah terbukti dengan sudah terbukti dengan
sendirinya menurut Dardiri(1996). Jadi prinsip dapat diartinkan sebagai sesuatu
yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak, atau bertindak.

Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono(2009:9), belajar


merupakan suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responya menjadi lebih
baik. Sebaliknya, bila ia tidak maka responya menurun. Menurut Gagne dalam
Dimyati dan Mudjiono (2009:10), belajar merupakan kegiatan yang kompleks.
Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan,
pengatahuan, sikap, dan nilai. Menurut Wingkel (1987), belajar adalah suatu
aktivitas mental dan psikis dalam berinteraksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan perilaku pada diri sendiri.

Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar


Aktivitas ini merupakan proses dua arah, anatara pihak guru dan peserta
didik.Dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
menyatakan”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”

3
4

Jadi prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak


dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses
pembelajaran yang dinamis dan terarah.

B. Prinsip Pembelajaran IPS SD Sebagai pendidikan Multikultural


a. Pengertian pendidikan multikultural

Pendidikan multicultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (Set Of


Beliefs)dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman budaya
dan etnis di dalam membentuk gaya hidup, kelompok maupun Negara (Banks,
2001). Di dalam pengertian ini terdapat adanya pengakuan yang menilai penting
aspek keragaman budaya dalam membentuk perilaku manusia.

James A. Banks dalam bukunya” Multikultural Education “


mendefinisikan pendidikan multicultural sebagai ide, gerakan pembaharuan
pendidikan dan proses pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengubah
struktur lembaga pendidikan supaya siswa baik pria maupun wanita, siswa
berkebutuhan khusus, dan siswa yang merupakan anggota dari kelompok ras,
etnis, dan kultur yang bermacam-macam itu akan memiliki kesempatan yang sama
untuk mencapai prestasi akademis di sekolah.

Dengan melihat dan memperhatikan beberapa pengertian pendidikan


multicultural, disimpulkan bahwa pendidikan multukultural adalah sebuah proses
pengembangan yang tidak mengenal sekat-sekat dalam interaksi manusia. Sebagai
wahana pengembangan potensi, pendidikan multicultural adalah pendidikan yang
menghargai heterogenitas dan pluralitas, pendidikan yang menjunjung tinggi nilai
kebudayaan, etnis, suku dan agama.

b. Dasar pendidikan Multikultural

Berdasarkan kondisi masyarakat Indonesia yang multicultural, maka untuk


membentuk Negara Indonesia yang kokoh perlu mengembangkan jenis
5

pendidikan yang cocok untuk bangsa yang multicultural. Jenis pendidikan yang
cocok untuk bangsa yang multikultural .

Pendidikan multikultural paling tidak menyangkut tiga hal yaitu:


1. Kesadaran Nilai Penting Keragaman budaya

Perlu peningkatan kesadaran bahwa semua siswa memiliki karakteristik


khusus karena usia, agama, gender, kelas sosial, etnis, ras, atau karakteristik
budaya tertentu yang melekat pada diri masing-masing. Pendidikan multicultural
berkaitan dengan ide bahwa semua siswa tanpa memandang karakteristik
budayanya itu seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di
sekolah.

2. Gerakan Pembaharuan Pendidkan

Ide penting yang lain dalam pendidikan multicultural adalah bahwa


sebagainya siswa yang karakteristik, ternyata ada yang memiliki kesempatan yang
lebih baik untuk belajar di sekolah favorit tertentu sedangkan siswa dengan
karakteristik budaya yang berbeda tidak memiliki kesempatan itu. Beberapa
karakteristik institusional dari sekolah secara sistematis menolak kelompok siswa
untuk mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama, walaupun itu dilakukan
secara halus. Dalam arti, dibungkus dalam bentuk aturan yang hanya bias
dipenuhi oleh segolongan tertentu dan tidak bias dipenuhi oleh golongan yang
lain.

3. Proses pendidikan

Pendidikan multicultural juga merupakan proses (Pendidikan ) yang


tujuanya tidak akan pernah terrealisasikan secara penuh. Pendidikan multicultural
adalah proses menjadi pendidikan multikulturan harus dipandang sebagai suatu
proses yang terus –menerus (an ongonging process), dan bukan sebagai sesuatu
yang langsung bias tercapai. Tujuan utama dari pendidikan multicultural adalah
untuk memperbaiki prestasi secara utuh bukan sekedar meningkatkan skor.
6

c. Tujuan Pendidikan Multikultural

Tujuan pendidikan multicultural dapat mengcakup tiga aspek belajar


(kognitif,afektif, dan tindakan) dan berhubungan baik nilai-nilai intrinsic
instrumental maupun nilai pendidikan multicultural.

1. Pengembangan Literasi Etnis dan Budaya

Tujuan utama pendidikan multicultural adalah mempelajari tentang latar


belakang sejarah, bahasa, karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis,
individu yang berpengaruh, dan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dari berbagai
kelompok etnis mayoritas dan minoritas.

2. Perkembangan Pribadi

Dan psikologi pendidikan multicultural menekankan pada pengembangan


pemahaman diri yang lebih besar, konsep diri yang positif, dan kebanggaan pada
identitas pribadinya. Penekanan bidang ini merupakan bagian dari tujuan
pendidikan multicultural yang berkontribusi pada perkembangan pribadi siswa,
yang berisi pemahaman yang lebih baik tentang diri yang pada akhirnya
berkontribusi terhadap keseluruhan prestasi intelektual, akademis, dan sosial
siswa.

3. Klarifikasi Nilai Dan Sikap

Pendidikan multicultural mengangkat nilai-nilai inti yang berasal dari


prinsip martabat manusia (Human dignity), keadilan , persamaan, kebebasan, dan
demokrasi, maksudnya adalah mengajari generasi muda untuk menghargai dan
menerima pluralisme etnis, menyadarkan bahwa perbedaan budaya tidak sama
dengan kekurangan atau rendah diri, dan untuk mengakui bahwa keragaman
merupakan bagian integral dari kondisi manusia.

4. Kompentensi Multikultural

Pendidikan multikultikural dapat meredakan ketegangan ini dengan


mengajarkan keterampilan dalam komunikasi lintas budaya, hubungan antar
7

pribadi, pengambilan perspektif, analisis kontekstual, pemahaman sudut pandang


dan kerangka berpikir alternative, dan menganalisisa bagaimana kondisi budaya
mempengaruhi nilai, sikap, harapan, dan perilaku. Pendidikan multicultural dapat
membantu siswa mempelajari bagaimana memahami perbedaan budaya tanpa
membuat pertimbangan nilai yang semena-mena tentang nilai intrinsiknya. Untuk
mencapai tujuan ini anak dapat diberi pengalaman belajar dengan memberi
berbagai kesempatan pada siswa untuk mempraktekkan kompetensi budaya dan
berinteraksi dengan orang, pengalaman, dan situasi yang berbeda.

5. Kemampuann keterampilan dasar

Tujuan utama pendidikan multicultural adalah untuk memfasilitasi


pembelajaran untuk melatih kemampuan keterampilan dasar dari siswa yang
berbeda secara etnis. Pendidikan multicultural dapat memperbaiki penguasaan
membaca, ,menulis dan keterampilan matematika, materi pelajaran, dan
keterampilan proses intelektual seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan
pemecahan konflik dengan memberi materi dan teknik yang lebih bermakna untuk
kehidupan dan kerangka berpikir dari siswa yang berbedaa secara etnis.

6. Persamaan dan keunggulan pendidikan

Tujuan persamaan multicultural berkaitan erat dengan tujuan penguasaan


keterampilan dasar, namun lebih luas dan lebih filosofis. Untuk menentukan
sumbangan komparatif terhadap kesempatan belajar, pendidik harus memahami
secara keseluruhan bagaiamana budaya membentuk gaya belajar, perilaku
mengajar, dan keputusan pendidikan.

7. Memperkuat pribadi untuk reformasi sosial

Tujuan terakhir dari pendidikan multicultural adalah memulai proses


perubahan di sekolah yang pada akhirnya akan meluas ke masyarakat. Tujuan ini
akan melengkapi penanaman sikap, nilai,kebiasaan dan keterampilan siswa
sehingga meraka menjadi agen perubahan sosial (social change agents) yang
memiliki komitmen yang tinggi dengan reformasi masyarakat untuk memberantas
8

perbedaan (disparities) etnis dan rasial dalam kesempatan dan kemauan untuk
bertindak berdasarkan komitmen ini.

d. Fungsi pendidikan multikultural

The National Council for social studies (Gorski, 2001) mengajukan


sejumlah fungsi yang menunjukkan pentingnya keberadaan dari pendidikan
multicultural. Fungsi tersebut adalah:

1. Memberi konsep diri yang jelas,


2. Membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan budaya ditinjau
dari sejarahnya,
3. Membantu memahami bahwa konflik anatara ideal dan realitas itu
memang ada pada setiap masyarakat,
4. Membantu mengembangkan pembuatan keputusan( Decision making),
Partisipasi sosial dan keterampilan kewarganegaraan (Citizenship skills),
5. Mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.

Pendidikan multicultural memberi tekanan bahwa sekolah pada dasarnya


berfungsi mendasari perubahan masyarakat dan meniadakan penindasan dan
ketidak adilan. Fungsi pendidikan multicultural yang mendasar adalah
mempengaruhi perubahan sosial. Jalan di atas dirinci menjadi tiga butir
perubahan:

1. Perubahan diri,
2. Perubahan sekolah dan persekolahan,
3. Perubahan masyarakat.
e. Prinsip – prinsip Pendidikan Multikultural

Sebagai suatu gerakan pembaharuan dan proses untuk menciptakan


lingkungan pendidikan yang setara untuk seluruh siswa, pendidikan multicultural
memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
9

1. Prinsip pertama : pendidikan multikultural adalah gerakan politik yang


bertujuan menjamin keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat tanpa
memandang latar belakang yang ada.
2. Prinsip kedua : pendidikan multikultural mengandung dua dimensi
pembelajaran (kelas) dan kelembagaan (sekolah) dan antara keduanya
tidak bisa dipisahkan, tetapi justru harus ditangani lewat reformasi yang
komprehensif.
3. Prinsip ketiga : pendidikan multikultural menekankan reformasi
pendidikan yang komprehensif dapat dicapai hanya lewat analisis kritis
atas sistem kekuasaan dan privileges untuk dapat dilakukan reformasi
komprehensif dalam pendidikan.
4. Prinsip keempat : berdasarkan analisis kritis ini, maka tujuan pendidikan
multikultural adalah menyediakan bagi setiap siswa jaminan memperoleh
kesempatan guna mencapai prestasi maksimal sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
5. Prinsip kelima : pendidikan multicultural adalah pendidikan yang baik
untuk seluruh siswa, tanpa mengandung latar belakangnya.
C. Prinsip Pembelajaran IPS SD sebagai Pendidikan Nilai
1. Pengertian pendidikan nilai

Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada


diri seseorang. Mardiatmaja mengemukakan pendidikan nilai sebagai bantuan
terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta
menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya.

Dengan demikian pendidikan nilai tidak hanya merupakan program khusus


yang idajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, tetapi mencakup pula
keseluruhan proses pendidikan. Konsep utama pendidikan nilai adalah bagaimana
orang dapat hidup dengan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan dengan pengakuan
yang sadar baik secara kognitif, emosional dan perilaku. Pendidikan nilai
merupakan usaha khusus, tetapi juga dapat disebut sebagai dimensi dalam
keseluruhan usaha pendidikan.
10

2. Tujuan dari pendidikan nilai dalam pembelajaran IPS


a. Siswa memiliki kesadaran dan keperdulian terhadap masyarakat atau
lingkungan, melalui pemahaman terhadap nilai – nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu sosial yang kemudian digunakan
untuk memecahkan masalah sosial.
c. Mampu menggunakan model dan proses berfikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
d. Perhatian terhadap isu dan masalah sosial, serta mampu membuat
analisis yang kritis dan mampu mengambil tindakan yang tepat.
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar bertanggung jawab membangun
masyarakat.
3. Nilai yang dikembangkan dalam pembelajaran IPS
a. Nilai Edukatif

Salah satu pokok ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu


adanya perubahan perilaku sosial peserta didik kearah yang lebih baik. Perilaku
ini meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peningkatan perilaku
kognitif disini tidak hanya terbatas meningkatnya pengetahuan sosial, melainkan
meliputi pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif – alternatif
pemecahan masalah sosial.

Dalam proses peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan nilai


edukatif, tidak hanya terbatas pada perilaku kognitif, melainkan lebih mendalam
lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya. Justru perilaku inilah mewarnai aspek
kemanusiaan. Melalui pendidikan IPS, perasaan kesadaran, penghayatan, sikap
kepedulian, dan tanggung jawab sosial peserta didik ditingkatkan. Kejelian
mereka tehadap ketimpangan sosial, penderitaan orang lain, perilaku yang
11

menyimpang dari norma dan nilai, melalui IPS, yang ditanamkan sampai
menyentuh nuraninya.

b. Nilai Praktis

Pelajaran dan pendidikan apapun, nilainya tidak berarti apabila tidak dapat
diterpkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pelajaran
dan pendidikan tidak memiliki makna yang baik, jika tidak memiliki nilai praktis.
Oleh karena itu, kompetensi dasar / pokok bahsan IPS itu, jangan hanya tentang
pengetahuan yang konseptual – teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan
sehari-hari.

c. Nilai Teoritis

Kemampuan mereka berteori dalam pendidikan IPS, dibina dan


dikembangkan. Dalam mengahadapi kehidupan sosial yang berkembang dan
berubah, kemampuan berteori ini sangat berguna serta strategis. Melalui
pendidikan IPS, nilai teoritis ini dibina dan dikembangkan.

d. Nilai Filsafat

Kemampuan mereka berfilsafat tidak luput dari jaringan IPS. Dengan


demikian, nilai filsafat yang demikian berfaedahnya dalam kehidupan
bermasyarakat, tidak luput dari perhatian pendidikan IPS ini.

e. Nilai Ketuhanan

Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moralitas SDM hari ini, terutama untuk
masa yang akan datang. Hal ini wajib menjadi perhatian kita semua selaku guru
IPS bahwa materi dan proses pembelajaran apapun pada pendidikan IPS, wajib
berlandaskan nilai ketuhanan.

4. Prinsip pendidikan nilai


a. Ketika nilai-nilai positif dan pencairan makna dan tujuan ditempatkan
di jantung belajar dan mengajar, pendidikan itu sendiri adalah
dihargai.
12

b. Belajar adalah terutama ditingkatkan ketika terjadi dalam nilai-nilai


pembelajaran berbasis masyarakat, dimana nilai yang disampaikan
melalui pengajaran berkualitas, dan peserta melihat konsekuensinya,
untuk diri mereka sendiri, orang lain dan dunia pada umumnya, dan
tindakan yang tidak didasarkan pada nilai-nilai.
c. Dalam membuat nilai-nilai yang berbasis lingkungan belajar
mungkin, pendidik tidak hanya memerlukan kualitas yang sesuai
dengan pendidikan guru dan pengembangan professional yang
berkelanjutan, mereka juga perlu dihargai, dipelihara, dan dirawat
didalam komunitas belajar.
d. Pada nilai-nilai ajar, pengembangan nilai-nilai pembelajaran berbasis
lingkungan merupakan bagian integral dari nilai-nilai pendidikan,
bukan tambahan opsional.
e. Pendidikan nilai-nilai tidak hanya subjek pada kurikulum.
f. Nilai efektif pendidik sadar akan pikiran mereka sendiri, perasaan,
sikap dan perilaku dan peka terhadap dampak ini pada orang lain.
g. Langkah pertama dalam nilai-nilai pendidikan bagi guru untuk
mengembangkan persepsi yang jelas dan akurat dari sikap mereka
sendiri, perilaku dan emosional sebagai bantuan untuk hidup nilai-
nilai mereka sendiri.
h. Wacana pendidikan, berfikir, merasa, dan mengahrgai. Adalah baik
analitis dan puitis.
5. Penanaman nilai dan sikap dalam pengajaran IPS

Penanaman sikap atau mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak
dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku
dimasyarakat. Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS
bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik.

Bebrapa sikap dan tingkah laku menuru (Paul Suparno, SJ. 2001) antar
lain sebagai berikut:
13

a. Sikap penghargaan kepada setiap manusia, penghargaan bahwa


pribadi manusia itu sendiri, tidak boleh direndahkan atau disingkirkan
tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia, siapapun orangnya
adalah bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini
harus dipunyai.
b. Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia,
sopan Dan tepat janji Sikap ini jelas membantu orang dalam
berhubungan dengan orang lain dan hidup bersama orang lain.
c. Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup
bersama orang lain yang berbeda. Sikap ini jelas sangat membantu
kita menjadi manusia, karena memanusiakan manusia lain.
d. Kebebasan dan bertanggung jawab, sikap manusia sebagai pribadi
adalah ia mempunyai kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya
dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini berlaku baik
terhadap dirinya sendiri, tehadap orang lain maupun terhadap alam
dan tuhan.
e. Penghargaan terghadap alam, alam diciptakan untuk dimanfaatkan
oleh manusia agar dapat hidup bahagia. Berkenaan dengan hal
tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak
dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat
memberikah kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar.
Keserakahan dalam penggunaan alam adalah kesalahan.
f. Penghormatan kepada sang pencipta, sebagai makhluk kita
menghormati sang pencipta kita melalui penghayatan iman, siswa
diajak untuk menhormati dan memuji sang pencipta, dan pijian itu
dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makhluk
ciptaan, termasuk kepada diri sendiri.
g. Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti
disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih
menunjang penyempurnaan diri pribadi. Sikap mental dan tingka laku
tersebut harus selalu dikembangkan.
14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan


harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang
dinamis dan terarah.

Pendidikan multikultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (set of


believes) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman
budaya dan etnis didalam membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas
pribadi, kesempatan pendidikan dari individu, kelompok maupun Negara (Banks
2001). Prinsip – prinsip Pendidikan Multikultural : 1) Prinsip pertama :
pendidikan multikultural adalah gerakan politik yang bertujuan menjamin
keadilan sosial bagi seluruh warga masyarakat tanpa memandang latar belakang
yang ada. 2) Prinsip kedua : pendidikan multikultural mengandung dua dimensi
pembelajaran (kelas) dan kelembagaan (sekolah) dan antara keduanya tidak bisa
dipisahkan, tetapi justru harus ditangani lewat reformasi yang komprehensif. 3)
Prinsip ketiga : pendidikan multikultural menekankan reformasi pendidikan yang
komprehensif dapat dicapai hanya lewat analisis kritis atas sistem kekuasaan dan
privileges untuk dapat dilakukan reformasi komprehensif dalam pendidikan. 4)
Prinsip keempat : berdasarkan analisis kritis ini, maka tujuan pendidikan
multikultural adalah menyediakan bagi setiap siswa jaminan memperoleh
kesempatan guna mencapai prestasi maksimal sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. 5) Prinsip kelima : pendidikan multicultural adalah pendidikan yang
baik untuk seluruh siswa, tanpa mengandung latar belakangnya.

Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada


diri seseorang. Mardiatmaja mengemukakan pendidikan nilai sebagai bantuan
terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta

15
16

menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Prinsip


pendidikan nilai : 1) Ketika nilai-nilai positif dan pencairan makna dan tujuan
ditempatkan di jantung belajar dan mengajar, pendidikan itu sendiri adalah
dihargai. 2) Belajar adalah terutama ditingkatkan ketika terjadi dalam nilai-nilai
pembelajaran berbasis masyarakat, dimana nilai yang disampaikan melalui
pengajaran berkualitas, dan peserta melihat konsekuensinya, untuk diri mereka
sendiri, orang lain dan dunia pada umumnya, dan tindakan yang tidak didasarkan
pada nilai-nilai. 3) Dalam membuat nilai-nilai yang berbasis lingkungan belajar
mungkin, pendidik tidak hanya memerlukan kualitas yang sesuai dengan
pendidikan guru dan pengembangan professional yang berkelanjutan, mereka
juga perlu dihargai, dipelihara, dan dirawat didalam komunitas belajar. 4) Pada
nilai-nilai ajar, pengembangan nilai-nilai pembelajaran berbasis lingkungan
merupakan bagian integral dari nilai-nilai pendidikan, bukan tambahan opsional.
5) Pendidikan nilai-nilai tidak hanya subjek pada kurikulum. 6) Nilai efektif
pendidik sadar akan pikiran mereka sendiri, perasaan, sikap dan perilaku dan
peka terhadap dampak ini pada orang lain. 7) Langkah pertama dalam nilai-nilai
pendidikan bagi guru untuk mengembangkan persepsi yang jelas dan akurat dari
sikap mereka sendiri, perilaku dan emosional sebagai bantuan untuk hidup nilai-
nilai mereka sendiri. 8) Wacana pendidikan, berfikir, merasa, dan mengahrgai.
Adalah baik analitis dan puitis.

B. Saran

Demikian makalah yang telah diselesaikan oleh penulis. Semoga makalah


ini bisa bermanfaat bagi semua kalangan khususnya para pendidik serta calon
pendidik, untuk memperbaiki kualitas, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dr, Supriyana, M.Ed. (2009). Pendidikan IPS.Konsep dan Pembelajaran .PT.


Remaja Rosidakarya.Bandung.

Hotman. Frintz.2006. Sosiologi untuk SMA/MA, PT. Intan Pariwara (Hal-34)

https://pediahmad.wordpress.com/2014/05/07/globalisasi-dan-pendidikan-nilai

http://deantrisanti.blogspot.com/2015/12/nilai-nilai-yang-wajib-
dikembangkan.html

http://sutikmatic.blogspot.com/2010/10/makalah-pendidikan-multikultural.html

17

Anda mungkin juga menyukai