TEORI PBSI KELAS RENDAH • Karakteristik anak usia SD yang telah mampu melakukan koordinasi antara otak dan otot nya sehingga mereka selalu aktif bergerak melakukan aktivitas baik permainan maupun gerakan gerakan jasmaniah lainnya, seperti melompat, lari, memegang pensil dan sebagainya. • Pembelajaran adalah upaya mengkreasi lingkungan dimana struktur kognitif murid dapat muncul dan berubah. • Tujuannya adalah menyediakan pengalaman belajar yang member kesempatan murid mempraktikkan operasi-operasi itu. • Model pembelajaran yang diasumsikan cocok untuk murid kelas rendah(I-II SD) adalah model pembelajaran yang lebih didasarkan pada interaksi sosial dan personal (Joy dan Weil, 1992) atau model interaksi dan transaksi (Brady, 1989) dari pada menggunakan model-model pembelajaran behavioral dan ekspositoral. • Dari model-model tersebut dapat diidentifikasi berbagai prinsip pembelajaran yakni sebagai berikut: a. Melibatkan siswa supaya belajar aktif. b. Didasarkan pada perbedaan individual. c. Dikaitkan antara teori dan praktik. d. Mengembangkan komunikasi dan kerjasama dalam belajar. e. Melatih anak supaya berani dalam mengambil resiko dan belajar dari kesalahan. f. Belajar sambil bermain dan berbuat. g. Sesuaikan pembelajaran dengan taraf perkembangan kognitif yang masih pada taraf operasi konkrit. MODEL PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH 1. Pertemuan Kelompok (Partner-partner dalam belajar) a. Langkah-langkah pembelajaran 1) Murid menghadapi situasi “puzzling” 2) Murid mengeksplorasi reaksi terhadap situasi itu. 3) Merumuskan tugas dan mengorganisasikan pelaksanaannya. 4) Mempelajari secara individu dan kelompok. 5) Menganalisis kemajuan dan proses. 6) Mengulangi kegiatan lagi 1-5 jika hasil menganalisis kurang memadai. b. Sistem sosial yang diperlukan Sistem sosialnya adalah demokratis, aktivitas kelompok muncul dengan petunjuk dari guru. Murid dan guru mempunyai status yang sama kecuali peranan dari masing-masing. c. Prinsip-prinsip reaksi Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu murid merumuskan rencana, tindakan dan mengatur kelompok serta mengarahkan kegiatan sesuai dengan yang diinginkan. Guru juga berfungsi sebagai konselor akademik. d. Sistem Pendukung • Perlengkapan sekolah seperti pepustakaan, media pembelajaran dan alat-alat peraga harus memenuhi keperluan pembelajaran ini. • Di samping itu juga hendaknya dimungkinkan untuk dapat mmenggunakan media di luar ruangan. 2. ROLE PLAYING a. Langkah-langkah pembelajaran 1) Mengidentifikasi atau memperkenalkan masalah, dan membuat masalah menjadi jelas. Menginterpretasi latar belakang masalah dan isu-isu, menjelaskan prosedur pelaksanaan role playing. 2) Memilih partisipan 3) Menetapkan tahapan 4) Menyiapkan pengamat 5) Pelaksanaan 6) Diskusi dan evaluasi b. Sistem sosial yang diperlukan 1) Model ini tersusun secara moderat. 2) Guru mengemukakan langkah-langkah dan mengarahkan murid dalam pelaksanaan setiap langkah. 3) Isi diskusi atau tema dan pelaksanaan umumnya ditentukan oleh murid. c. Prinsip-prinsip reaksi 1) Terimalah semua respon murid tanpa mengevaluasi. 2) Membantu murid menggali berbagai sisi situasi masalah. 3) Meningkatkan kesadaran-kesadaran siswa tentang pandangan dan perasaan sendiri melalui refleksi dan menyimpulkan respon- respon mereka. 4) Tekankan bahwa ada berbagai cara memainkan peran dan juga ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan. d. Sistem Pendukung Role playing hanya memerlukan sedikit saja material pendukung kecuali kondisi awal, misal tempat yang agak luas, benda-benda dilingkungan sekitar atau dari alam 3. PERAN GURU DALAM PBSI KELAS RENDAH
a. Guru sebagai pembimbing
b. Guru sebagai model c. Guru sebagai administrator d. Guru sebagai innovator e. Guru sebagai evaluator