Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN BAHASA DAN

SASTRA KELAS RENDAH

DIAN IKAWATI RAHAYUNINGTYAS, M. Pd.


TEORI PBSI KELAS RENDAH
• Karakteristik anak usia SD yang telah mampu
melakukan koordinasi antara otak dan otot
nya sehingga mereka selalu aktif bergerak
melakukan aktivitas baik permainan maupun
gerakan gerakan jasmaniah lainnya, seperti
melompat, lari, memegang pensil dan
sebagainya.
• Pembelajaran adalah upaya mengkreasi
lingkungan dimana struktur kognitif murid
dapat muncul dan berubah.
• Tujuannya adalah menyediakan pengalaman
belajar yang member kesempatan murid
mempraktikkan operasi-operasi itu.
• Model pembelajaran yang diasumsikan cocok
untuk murid kelas rendah(I-II SD) adalah
model pembelajaran yang lebih didasarkan
pada interaksi sosial dan personal (Joy dan
Weil, 1992) atau model interaksi dan
transaksi (Brady, 1989) dari pada
menggunakan model-model pembelajaran
behavioral dan ekspositoral.
• Dari model-model tersebut dapat
diidentifikasi berbagai prinsip pembelajaran
yakni sebagai berikut:
a. Melibatkan siswa supaya belajar aktif.
b. Didasarkan pada perbedaan individual.
c. Dikaitkan antara teori dan praktik.
d. Mengembangkan komunikasi dan kerjasama
dalam belajar.
e. Melatih anak supaya berani dalam mengambil
resiko dan belajar dari kesalahan.
f. Belajar sambil bermain dan berbuat.
g. Sesuaikan pembelajaran dengan taraf
perkembangan kognitif yang masih pada
taraf operasi konkrit.
MODEL PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH
1. Pertemuan Kelompok (Partner-partner
dalam belajar)
a. Langkah-langkah pembelajaran
1) Murid menghadapi situasi “puzzling”
2) Murid mengeksplorasi reaksi terhadap situasi itu.
3) Merumuskan tugas dan mengorganisasikan
pelaksanaannya.
4) Mempelajari secara individu dan kelompok.
5) Menganalisis kemajuan dan proses.
6) Mengulangi kegiatan lagi 1-5 jika hasil
menganalisis kurang memadai.
b. Sistem sosial yang diperlukan
Sistem sosialnya adalah demokratis, aktivitas
kelompok muncul dengan petunjuk dari guru.
Murid dan guru mempunyai status yang sama
kecuali peranan dari masing-masing.
c. Prinsip-prinsip reaksi
Guru berperan sebagai fasilitator yang
membantu murid merumuskan rencana, tindakan
dan mengatur kelompok serta mengarahkan
kegiatan sesuai dengan yang diinginkan. Guru
juga berfungsi sebagai konselor akademik.
d. Sistem Pendukung
• Perlengkapan sekolah seperti pepustakaan,
media pembelajaran dan alat-alat peraga harus
memenuhi keperluan pembelajaran ini.
• Di samping itu juga hendaknya dimungkinkan
untuk dapat mmenggunakan media di luar
ruangan.
2. ROLE PLAYING
a. Langkah-langkah pembelajaran
1) Mengidentifikasi atau memperkenalkan
masalah, dan membuat masalah menjadi
jelas. Menginterpretasi latar belakang
masalah dan isu-isu, menjelaskan prosedur
pelaksanaan role playing.
2) Memilih partisipan
3) Menetapkan tahapan
4) Menyiapkan pengamat
5) Pelaksanaan
6) Diskusi dan evaluasi
b. Sistem sosial yang diperlukan
1) Model ini tersusun secara moderat.
2) Guru mengemukakan langkah-langkah dan
mengarahkan murid dalam pelaksanaan setiap
langkah.
3) Isi diskusi atau tema dan pelaksanaan
umumnya ditentukan oleh murid.
c. Prinsip-prinsip reaksi
1) Terimalah semua respon murid tanpa
mengevaluasi.
2) Membantu murid menggali berbagai sisi
situasi masalah.
3) Meningkatkan kesadaran-kesadaran siswa
tentang pandangan dan perasaan sendiri
melalui refleksi dan menyimpulkan respon-
respon mereka.
4) Tekankan bahwa ada berbagai cara
memainkan peran dan juga ada banyak cara
untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
d. Sistem Pendukung
Role playing hanya memerlukan sedikit saja
material pendukung kecuali kondisi awal, misal
tempat yang agak luas, benda-benda
dilingkungan sekitar atau dari alam
3. PERAN GURU DALAM PBSI KELAS RENDAH

a. Guru sebagai pembimbing


b. Guru sebagai model
c. Guru sebagai administrator
d. Guru sebagai innovator
e. Guru sebagai evaluator

Anda mungkin juga menyukai