Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


RANCANGAN DAN TAHAPAN PENGAJARAN
MENULIS PERMULAAN

Dosen: INDIANASARI, M.pd

Kelas: 3 BW 2 - PGSD

Disusun oleh:
KELOMPOK 8
DINDA. M
DIANA KURNIA SARI
DELA ANFA YUSTIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH


TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmad dan hidayahNya, serta shalawat dan salam tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, atas penyelesaian tugas kelompok kami yang berjudul
“Rancangan dan tahapan pengajaran menulis permulaan”, dan tak lupa berterimakasih
kepada dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing kami.

Disini kami akan menjelaskan tentang rancangan pengajaran menulis permulaan,


dan tahapan pengajaran menulis permulaan. untuk semua hal yang terdapat di dalam
makalah ini belumlah sempurna untuk sebagai bahan pembelajaran yang sangat baik,
sehingga saya sangat membutuhkan kritik dan saran kepada Dosen pengajar dan
rekan-rekan mahasiswa sekalian.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kepada semua pihak
yang memberi saran untuk memperbaiki isi makalah ini, saya ucapkan terima kasih

Pujorahayu, 25 Desember 2021


Penulis,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1


Latar Belakang ................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................1
Tujuan...................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................. 2


A.Rancangan pengajaran menulis permulaan......................................2
B. Tahapan Pengajaran Menulis Permulaan ........................................4

BAB 3 PENUTUPAN......................................................................................7
KESIMPULAN......................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar Belakang
Menulis permulaan merupakan dasar pengajaran yang pertama kali diajarkan guru
kepada anak kelas satu. keterampilan pengajaran menulis permulaan disajikan
dengan membaca permulaan sehingga sering disebut dengan MMP ( Membaca
Menulis Permulaan ) .
Pada umumnya tujuan dari penulisan permulaan ini adalah mengajarkan anak
menulis supaya anak bisa menulis dengan benar.
Menurut pendapat Saleh Abbas (106:125), Keterampilan menulis adalah
kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain
dengan melalui bahasa tulis. ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan
ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
Dalam pengajaran dikelas satu yang paling mendasar adalah keterampilan membaca
dan menulis, karna hal tersebut merupakan dasar pelajaran bagi kelas selanjutnya.
sehingga dalam pengajaran MMP ini keterampilan guru sebagai pengajar yang
pertama bagi anak kelas satu ini harus sangat penuh perhatian kepada anak.

B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksut dengan menulis permulaan?
2. Apa saja metode pengajaran menulis permulaan?
3. Apa saja media pengajaran menulis permulaan?
4. Seperti apakah pengajaran menulis permulaan?
5. Bagaimana tahapan pengajaran menulis permulaan?

C. Tujuan
a. Memahami pengertian menulis permulaan
b. Mengetahui metode pengajaran menulis permulaan
c. Media yang digunakan dalam pengajaran menulis permulaan
d. Mengetahui penagajaran menulis permulaan
e. Mengetahui tahapan pengajaran menulis permulaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rancangan pengajaran menulis permulaan

1. Pengertian menulis permulaan


Menulis merupakan kegiatan komunikasi verbal yang berisi penyampaian pesan
dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. pesan yang dimaksut disini adalah
isi atau muatan yang terkandung dalam tulisan , sedangkan tulisan pada dasarnya
adalah rangkaian huruf yang nermakna dengan srgala kelengkapan lambang tulisan
seperti ejaan dan pungtuasi. Dengan demikian, menulis merupakan salah satu bentuk
penggunaan bahasa, disebut keterampilan berbahasa yang melibatkn empat unsur,
yakni penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan , saluran atau medium
tulisan , dan pembaca penerima pesan ( Yunus, 2003:13 ) .
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Menulis adalah melahirakan
pikira atau gaagasan dengan tulisan. Dari pengertian menulis tersebut dapat
disimpulkan bahwa menulis adalah proses mengungkapkan gagasan, pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan .
Menulis permulaan (Beginning Writing) adalah cara merealisasikan simbol -
simbol bunyi menjadi huruf - huruf yang dapat dikenali secara konkrit sesuai dengan
tata cara menulis yang baik. Menulis permulaan merupakan proses belajar menulis
bagi siswa sekolah dasar kelas awal.

2. Metode pengajaran menulis permulaan


Metode pengajaran menulis permulaan adalah sebagai berikut:
a. metode eja ( metode abjad atau metode alfabet), dengan latihan menulis lambang
tulisan, seperti b, c, d dan seterusnya. Selanjutnya menulis suku kata, misal: b, u, k, u
menjadi bu - ku. dilanjutkan dengan merangkai huruf yang berupa suku kata. contoh
bu - ku menjadi buku.
b. metode suku kata ( metode rangkai - kupas ), diawali dengan pengenalan suku kata
ba, bi, bu, be, bo dan seterusnya. kemudian dirangkai menjadi kata - kata bermakna.
misal bo - bi dan sebagainya. dilanjutkan proses perangkaian kata menjadi kelompok
kata, contoh: ka - ki ku - da, ba - ca bu - ku.
c. Metode kata (metode kata lembaga), langkah-langkah: (a) Pengenalan suku kata,
(b) Menguraikan suku kata menjadi huruf, (c) Perangkaian huruf menjadi suku kata,
(d) Perangkaian suku kata menjadi kata.
d. Metode global (metode kalimat), untuk membantu pengenalan kalimat dimaksud,
biasanya digunakan gambar. Di bawah gambar tersebut, dituliskan sebuah kalimat
yang kira-kira merujuk pada makna gambar tersebut. Selanjutnya, setelah anak
diperkenalkan dengan beberapa kalimat, barulah proses pembelajaran menulis
permulaan dimulai. Melalui proses deglobalisasi (proses penguraian kalimat menjadi
satuan-satuan yang lebih kecil, yakni menjadi kata, suku kata, dan huruf), selanjutnya
anak menjalani proses belajar menulis permulaan. Proses penguraian kalimat menjadi
2
kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf-huruf, tidak disertai dengan
proses sintesis (perangkaian kembali).
5.Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), merupakan salah satu jenis metode yang
bisa digunakan untuk proses pembelajaran menulis permulaan bagi siswa pemula.
(PGMI/IV/UTS/IAIN SALATIGA)

3. Media yang digunakan dalam pengajaran menulis permulaan


Untuk mengajarakan menulis permulaan ada beberapa jenis media yang dapat
digunakan antara lain :
a.       Papan tulis, digunakan guru untuk memberikan contoh, dan oleh siswa
digunakan untuk menuliskan apa yang ditugaskan oleh guru. Misalnya menulis kata,
kalimat, nama sendiri, dan sebagainya.
b.      Papan selip digunakan oleh guru untuk menyelipkan gambar atau kartu kata,
kartu kalimat yang harus disalin oleh siswa atau gambar yang harus dituliskan
judulnya oleh siswa.
c.       Papan tali, digunakan untuk menggantungkan kartu kalimat, kartu-kartu kata,
dan huruf yang harus disalin oleh siswa, atau gambar yang perlu dituliskan judulnya.
d.      Majalah anak-anak dapat digunakan untuk tugas menyalin kalimat sederhana
yanga da didalamnya atau menyalin judul 
e.       Papan nama, kartu nama, label, dan sebaginya digunakan untuk tugas menyalin.

4. Pengajaran menulis permulaan


Kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan
membaca permulaan.Pada tingkat dasar atau permulaan, pembelajaran menulis
lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik.Anak-anak dilatih
untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar)
lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-
lambang itu menjadi bermakna.Selanjutnya dengan kemampuan dasar ini, secara
perlahan-lahan anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan,
pikiran, perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulis melalui lambang-lambang tulis
yang dikuasainya.Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya.
Untuk kemampuan menulis di kelas satu (kelas rendah), kurikulum 2004
menetapkan standar kompetensi sebagai berikut : Siswa mampu menulis
beberapa kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas dan huruf sambung,
menulis kalimat yang didiktekan guru,dan menulis rapi menggunakan huruf
sambung. Standar kompetensi ini diturunkan menjadi beberapa kompetensi dasar,

3
yaitu :
1.   Membiasakan sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan
alat tulis).
2.      Menjiplak dan menebalkan.
3.      Menyalin.
4.      Menulis permulaan.
5.      Menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung.
6.      Menulis kalimat yang didiktekan guru.
7.      Menulis dengan huruf sambung.

B. Tahapan pengajaran menulis permulaan


Tahapan kegiatan menulis permulaan terbagi ke dalam dua kelompok, yakni (a)
pengenalan huruf, dan (b) latihan.
1. Pengenalan Huruf
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran
membaca permulaan.Penekanan pembelajaran diarahkan pada pengenalan bentuk
tulisan serta pelafalannya dengan benar.Fungsi pegenalan ini dimaksudkan untuk
melatih indeta siswa dalam mengenal dan membeda-bedakan bentuk dan
lambang-lambang tulisan.
Mari kita perhatikan salah satu contoh pembelajaran pengenalan bentuk
tulisan untuk murid kelas 1 SD.Misalnya guru hendak mengenalkan huruf a, i,
dan n.  Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a.         Guru menunjukkan gambar seorang anak perempuan dan seorang
anak laki-laki.  Dua anak tersebut diberi nama "nana" dan "nani".
b.        Guru mengenalkan nama kedua anak itu sambil menunjuk tulisan
"nani" dan "nana" yang tertera di bawah masing-masing gambar.
c.         Melalui proses tanya-jawab secara berulang-ulang, anak diminta
menunjukkan mana "nani" dan mana "nana" sambil diminta menunjuk
bentuk tulisannya.
d.        Selanjutnya, guru memindahkan dan menuliskan kedua bentuk tulisan
tersebut di papan tulis, dan anak diminta untuk memerhatikannya.  Guru
hendaknya menulis secara perlahan-lahan, dan anak diminta untuk
memperhatikan gerakan-gerakan tangan, serta contoh pengucapan dari
bentuk tulisan yang sedang ditulis guru.
e.         Setiap tulisan itu kemudian dianalisis dan disintesiskan
kembali.  Perhatikan contoh tulisan berikut.
Demikianlah seterusnya, kegiatan ini dilakukan berulang-ulang bersamaan
dengan pembelajaran membaca permulaan.
4
2. Latihan
Proses pemberian latihan dilaksanakan dengan mengutip prinsip dari yang
mudah ke yang sukar, dari latihan sederhana menuju latihan yang kompleks.
Ada beberapa bentuk latihan menulis permulaan yang dapat kita lakukan,
antara lain berikut ini.
a.    Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang
benar.  Tangan kanan berfungsi untuk menulis, tangan kiri untuk menekan
buku tulis, agar tidak mudah bergeser.  Pensil diletakkan di antara ibu jari dan
telunjuk. Ujung jari telunjuk, dan jari tengah menekan pensil dengan luwes,
tidak kaku.  Posisi badan ketika duduk hendaknya tegak, dada tidak menempel
pada meja, jarak antara mata dengan buku kira-kira 25-30cm.
b.    Latihan gerakan tangan.  Mula-mula melatih gerakan tangan di udara
dengan telunjuk sendiri, atau dengan bantuan alat seperti pensil.  Kemudian
dilanjutkan dengan latihan dalam buku latihan.  Agar kegiatan ini menarik,
sebaiknya disertai dengan kegiatan bercerita. Misalnya, untuk melatih
membuat garis lurus, guru dapat bercerita yang ada kaitannya dengan pagar,
bulatan dengan telur, dan sebagainya.
c.    Latihan mengeblat, yakni menirukan atau menebalkan suatu tulisan
dengan menindas tulisan yang sudah ada.  Ada beberapa cara mengeblat yang
bisa dilakukan anak, misalnya dengan menggunakan karbon, menggunakan
kertas tipis, menebalkan tulisan yang sudah ada.  Sebelum anak melakukan
kegiatan ini, guru hendaknya memberi contoh cara menulis dengan benar di
papan tulis, kemudian anak menirukan gerakan tersebut dengan telunjuknya di
udara.  Setelah itu, barulah kegiatan mengeblat dimulai.  Pengawasan dan
bimbingan harus dilakukan secara individual sampai seluruh anak
terperhatikan.
d.   Latihan menghubung-hubungkan tanda titik yang membentuk
tulisan.  Latihan dapat dilakukan pada buku-buku yang secara khusus
menyajikan latihan semacam ini.
e.    Latihan menatap bentuk tulisan.  Latihan ini dimaksudkan untuk melatih
koordinasi antara mata, ingatan, dan jemari anak ketika menulis, sehingga
anak dapat mengingat bentuk kata/huruf dalam benaknya, dan
memindahkannya ke jemari tangannya.  Dengan demikian, gambaran kata
yang hendak ditulis tergores dalam ingatan dan pikiran siswa pada saat dia
menuliskannya.
f.     Latihan menyalin, baik dari buku pelajaran maupun dari tulisan guru pada
papan tulis.  Latihan ini hendaknya diberikan setelah dipastikan bahwa semua
anak telah mengenal huruf dengan baik.  Ada beragam model variasi latihan
5
menyalin. Di antaranya menyalin tulisan apa adanya sesuai dengan sumber yang ada,
menyalin tulisan dengan cara berbeda, misalnya dari huruf cetak ke huruf tegak
sambung.  Atau sebaliknya dari huruf bersambung ke huruf cetak.
g.    Latihan menulis halus/indah. Latihan dapat dilakukan dengan
menggunakan buku bergaris untuk latihan menulis atau buku otak.  Ada
petunjuk berharga yang dapat anda ikuti, jika murid-murid anda tidak
memiliki fasilitas seperti itu.  Perhatikan petunjuk berikut denga cermat.
1)      Untuk tulisan/huruf cetak, bagilah setiap baris halaman buku menjadi
dua.  
2)      Untuk tulisan tegak bersambung, bagilah setiap baris halaman
menjadi tiga. 
h.        Latihan dikte/imla.  Latihan ini dimaksudkan untuk melatih siswa
dalam mengoordinasikan ucapan, pendengaran, igatan, dan jari-jarinya
(ketika menulis), sehingga ucapan seseorang itu dapat didengar, diingat, dan
dipindahkan.
i.          Latihan melengkapi tulisan (melengkapi huruf, suku kata, atau kata)
yang secara sengaja dihilangkan. Melengkapi tulisan dapat berupa :
1) Melengkapi huruf
2) Melengkapi suku kata
3) Melengkapi kata
j.          Menuliskan nama benda yang terdapat dalam gambar.
k.        Mengarang sederhana dengan bantuan gambar.  Dengan langkah
sebagai berikut.
1)      Guru menunjukkan suatu susunan gambar berseri.
2)      Guru bercerita dan bertanya-jawab tentang tema, isi, dan maksud
gambar.
3)      Siswa diberi tugas untuk menulis karangan sederhana, sesuai
dengan penafsirannya mengenai gambar tadi, atau sesuai dengan cerita
gurunya dengan menggunakan kata-kata sendiri.

6
BAB 3
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Jadi dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa menulis
merupakan kegiatan komunikasi verbal yang berisi penyampaian pesan dengan
menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Sedangkan menulis permulaan
(beginning writing) adalah cara merealisasikan simbol-simbol bunyi menjadi
huruf-huruf yang dapat dikenali secara konkrit sesuai dengan tata cara menulis
yang baik. 
Adapun beberapa tujuan menulis secara umum yaitu, untuk memberikan
suatu informasi,untuk meyakinkan atau mendesak pembaca, untuk menghibur
atau menyenangkanpembaca, dan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi
yang kuat
Dalam menulis permulaan, tujuannya adalah agar siswa dapat menulis kata-
kata dan kalimat sederhana dengan tepat.

B. DAFTAR PUSTAKA
 Hartati, Tatat dkk.(2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah.Bandung : UPI PRESS.
Indi Bernati, Rhapsona .(2012). Membaca Menulis Permulaan. [online]
Tersedia :
http://inbe-oliv.blogspot.com/2012/01/membaca-menulis-permulaan.html. [diakse
s pada 20 Maret 2014]
The history.(2012). Konsep Dasar Menulis. [online]
Tersedia :
http://thehistorygrafi.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-menulis.html. [diakses
pada 28 Februari 2014]

Anda mungkin juga menyukai