Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ASSESMEN PEMBELAJARAN BAHASA dan SASTRA

INDONESIA SD/MI

Oleh :

Kelompok 3

Rosaina Falila (20171115004)

Erin Zakiah R. (20171115010)

Dhayu Dian E.T.M. (20171115014)

Yusti Hari Winayu (20171115015)

Robita Shofiya H. (20171115031)

Algananda Reza D. (20171115034)

Rumlah (20171115035)

Dewi Ratnasari (20171115044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD yang berjudul
“Assemen Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD/MI”. Dapat selesai
sesuai waktu yang kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan
moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penuis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bu Lilik Binti Mirnawati, S.Pd. I.,M.Pd selaku dosen pengampu

2. Orangtua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis


sehingga makalah ini dapat terselesaikan

3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat


agar makalah ini dapat diselesaikan

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini


disusun untuk memenuhi salahsatu tugas matakuliah Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia SD.

Tidak ada yang sempurna didunia ini penyusun menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi bentuk maupun penyusunan
materinya. Kritik kontruktif dari pembaca, penulis harapkan untuk makalah-
makalah selanjutnya.

Surabaya, 01 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
A. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ......................................... 2
B. Pengertian Asesmen ............................................................................. 5
C. Hakikat Asesmen (Penilaian) ................................................................ 5
D. Konsep Dasar Asesmen ...................................................................... 6
E. Model Assesmen (Penilaian) Pembelajaran Keterampilan
Berbahasa...............................................................................................8
F. Tujuan Assesmen Pembelajaran Berbahasa dan Sastra Indonesia
SD/MI..................................................................................................15
BAB III PENUTUP ................................................................................. 16
A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilapangan banyak guru yang belum mengetahui dengan benar
konsep assesmen.Satu istilah yang sering digunakan untuk mewadahi
kegiatan assesmen adalah penilaian.Penggunaan istilah penilaian untuk
mewadahi kedua kegiatan tersebut sebenernya tidak terlalu salah karena
dalam konsep assesmen mengandung unsur pegambilan kesimpulan.
Assesment merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi
hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis penilaian dan
mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan
perkembangan belajar siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari assesmen?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia?
3. Bagaimana hakikat dari assesmen?
4. Apa saja konsep dasar dari assesmen?
5. Apa tujuan assesmen pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
SD?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari assesmen
2. Untuk mengetahui pembe;ajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Untuk mengetahui hakikat dari assesmen
4. Untuk mengetahui konsep dasar dari assesmen
5. Untuk mengetahui tujuan assesmen pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di SD

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


Menurut Wardhaugh , 1972 (dalam Solhan T.W., dkk, 2007
: 1.3 ) Bahasa adalah symbol bunyi yang arbiter yang digunkan
untuk komunikasi manusia. Menurut Webster’s New Collagiate
Dictionary, 1981 (dalam Solhan T.W., dkk, 2007 : 1.3 ) Bahasa
adalah sebuah alat untuk mengkomunikasikan gagasan atau
perasaan secara sistematis melalui penggunaan tanda, suara, gerak
atau tanda-tanda yang disepakati, yang memiliki makna yang di
pahami. Menurut Halliday dan Hasan, 1991 (dalam Solhan T.W.,
dkk, 2007 : 1.4 ) Bahasa adalah salah satu dari sejumlah sistem
makna yang secara bersama-sama membentuk budaya manusia.
Rumusan definisi bahasa diatas menyimpulkan bahwa
bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia
berupa bunyi untuk mengungkapkan gagasan atau perasaan .
Halliday, 1979 (dalam Solhan T.W., dkk, 2007 : 1.31 )
Menyatakan ada tiga tipe belajar yang melibatkan bahasa.
1. Belajar Bahasa
Mempelajari suatu bahasa berfokus pada penguasaan
kemampuan berbahasa atau kemampuan berkomunikasi
melalui bahasa yang digunakan. Kemampuan ini melibatkan
dua hal yaitu:
a. Kemampuan untuk menyampaikan pesan, baik secara lisan
maupun tertulis.
b. Kemampuan memahami menafsirkan dan menerima pesan
baik secara lisan maupun tertulis.

2
2. Belajar melalui bahasa
Dalam hal ini bahasa digunakan untuk mempelajari suatu
pengetahuan, sikap dan keterampilan.Belajar melalui bahasa
berfungsi sebagai alat untuk mempelajari sesuatu seperti beberapa
mata pelajaran yang ada pada jenjang sekolah.
3. Belajar tentang bahasa
Mempelajari bahasa berguna untuk mempelajari segala hal
yang terdapat pada suatu bahasa seperti sejarah sistem bahasa ,
kaidah berbahasa, dan produk berbahasa seperti sastra. (dalam
Solhan T.W., dkk, 2007 : 1.31) belajar bahasa ndonesia untuk
siswa SD pada dasarnya bertujuan untuk mengasah dan membekali
mereka dengan kemampuan berkomunikasi atau kemmapuan
menerapkan bahasa Indonesia dengan tepat untuk berbagai tujuan
dan dalam konteks yang berbeda.
Kemampuan berbahasa dibagi menjadi empat yaitu:
a. Kemampuan Menyimak dan Mendengarkan

Kemampuan menyimak dan mendengarkan merupakan


keterampilan seseorang untuk memahami dan menafsirkan
pesan yang disampaikan secara lisan oleh orang lain. Bukan
hanya mendengarkan percakapan, namun juga mendengrkan
berita, ceramah, cerita dll.

b. Kemampuan Berbicara

Kemampuan berbicara adalah kemampuan untuk


menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Yang
dimaksud dengan pesan ialah pikiran, perasaan, sikap,
tanggapan, penilaian, dll.

c. Kemampuan Membaca

Kemampuan berbicara adalah keterampilan seseorang


untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan

3
secara tertulis oleh orang lain. Kemampuan ini tidak hanya
untuk memahami simbol-simbol tertulis, namun juga
memahami pesan yang disampaikan.

d. Kemampuan Menulis

Kemampuan menulis merupakan kemampuan


menyampaikan pesan kepada orang lain secara tertulis.
Kemampuan ini tidak hanya menyusun dan menuliskan
simbol-simbol, namun juga dapat mengungkapkan pikiran,
pendapat, sikap, dan perasaannya secara jelas sehingga orang
lain mampu memahami apa yang dimaksud.

Berikut contoh kemampuan -kemampuan tersebut yang dapat


dilakukan secara bersamaan.

Menyimak Berbicara
 Mendengarkan guru  Menyampaikan
membacakan cerita tanggapan pada cerita
 Menyimak teman yang didengar atau
sekelas dibaca
menceritakan  Mendiskusikan cerita
kembali cerita yang yang dibuat dalam
didengarnya suatu kelompok
 Mendengarkan  Menceritakan kembali
cerita dari video, tv cerita yang telah
SASTRA dibaca

Membaca
 Membaca cerita Menulis
 Membaca puisi  Menyusun cerita dalam
 Membaca koran yang kelompok
ada dirumah  Menyusun pertanyaan tentang
hal-hal menarik dalam cerita
 Menuliskan kembali cerita

4
Walter Loban, 1976 (dalam Solhan T.W., dkk, 2007 : 1.31)
menyimpukan adanya hubungan antar keterampilan berbahasa
siswa dan keterampilan berbahasa dengan belajar. Pertama, siswa
dengan kemampuan berbahasa lisan (meyimak dan berbicara) yang
kurang efektif cenderung kurang efektif pula kemampuan
berbahasa tulisnya (membaca dan menulis).Kedua, terdapat
hubungan yang kuat antara kemampuan berbahasa siswa dengan
kemampuan akademik yang diperolehnya.

B. Pengertian Assesmen

Menurut Popham, 1995 (dalam Basuki, dkk, 2017 : 7)


memberikan definisi assesmen sebagai suatu upaya formal untuk
menetapkan status siswa terkait dengan sejumlah variabel minat
dalam Pendidikan. Menurut Griffin dan Nix (dalam Basuki, dkk,
2017 : 7) mendefinisikan penilaian sebagai suatu perntaan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik
seseorang atau sesuatu. Dari berbagai kesimpulan diatas, dapat
disimpulkan bahwa assesmen adalah Assesment merupakan
kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa yang
diperoleh dari berbagai jenis penilaian dan mengolah informasi
tersebut untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar
siswa. Berbagai jenis penilaian yang digunakan dalam assessment
antara lain : kuis, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok,
ulangan akhir semester, laporan kerja dan lain sebagainya.

C. Hakikat Assesmen (Penilaian)


Istilah asesmen digunakan sebagai kategori yang sangat
luas, yang mencakup semua jenis metode yang digunakan, untuk
menentukan tingkat pencapaian siswa dalam hasil proses

5
pembelajaran. Hal ini meliputi pengujian dan juga penilaian
performa (performance assesment).
Misalnya, untuk menilai kemampuan mengemudi seseorang siswa,
tes objektif digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa tentang
cara mengemudikan mobil dan cara menggunakan aturan lalu
lintas.
Sedangkan untuk memastikan kemampuannya dalam
mengemudikan mobil, maka ia harus disuruh mengemudikan mobil
dalam waktu tertentu dan dalam jarak tertentu (performance
assement). Tes tentang penguasaan aturan lalu lintas mencakup
sampel aturan-aturan lalu lintas yang lebih banyak dari pada yang
mungkin ditemukan pada saat penilaian performa, tetapi
keterampilan mengemudikan mobil hanya bisa ditentukan dengan
cara ia duduk dibelakang setir dan kemudian mengemudikannya.
Kedua penilaian ini sangat penting. Tes pengetahuan menunjukkan
tingkat pengetahuan siswa tentang apa yang harus ia lakukan,
sedangkan penilaian performa menunjukkan tingkat keterampilan
yang ia bisa lakukan.

D. Konsep Dasar Assesmen


Menurut Hana 1993 (dalam Adi Suryanto : 1.7) sebagai
dasar kegiatan untuk mengumpulkan infomasi hasil belajar siswa
yang diperoleh dari beberapa jenis tagihan dan mengelolah
informasi tersebut. untuk menilai hasil belajar dan perkembangan
belajar siswa. Jenis tagihan yang digunakan dalam asesmen antara
lain : kuis, ulangan harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan
akhir semester, laporan kerja. Contoh, guru memberikan tugas
kepada siswa untuk mengarang yang harus dikumpulkan pada
tanggal yang telah ditetapkan, setelah itu guru mempriksa dan
member umpan balik kepada siswa.

6
Dalam konsep dasar asesmen (penilaian) terdapat konsep
asesmen alternative yang mana muncul pada tahun 1980-an sebagai
akibat banyaknya kritik terhadap asesmen tradisional yang hanya
menggunakan tes tertulis. Tes tertulis hanya dapat digunakan untuk
mengukur hasil belajar dalam rana kognitif dan keterampilan
sederhana.Tes tertulis hanya bisa mengukur sebagaian kecil dari
hasil belajar siswa dan tidak dapat mengukur hasil belajar yang
kompleks.
Menurut Grant P. Wiggins 1998 (dalam Adi Suryanto:3.4)
membedakan antara asesmen tradisional (tes) dengan asesmen
alternative sebagai berikut :

No. Asesmen Tradisional Asesmen Alternatif


(Tes)

1. Penilaian dilakukan untuk Penilaian dilakukan untuk


menilai kemampuan siswa menilai khualitas produk dan
dalam memberikan jawaban kerja unjuk siswa.
yang benar.

2. Tes yang diberikan tidak Tugas yang diberikan


berhubungan dengan realitas berhubungan dengan realitas
kegiatan hidup siswa. kehidupan siswa.

3. Tes terpisah dari Ada intergrasi antara


pembelajaran yang dilakukan pengetahuan dengan kinerja
siswa. atau produk yang dihasilakan.

4. Dapat di skor dengan Sulit di skor dengan reabilitas


reabilitas tinggi. tinggi.

5. Hasil tes diberikan dalam Hasil asesmen alternative


bentuk skor. diberikan dengan bukti
kinerja.

7
Menurut (Adi Suryanto:3.10-3.12) terdapat keunggulan dan
kelemahan asesmenalternatif yaitu :

1. Keunggulan
a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampil-
keteampilan yang tidak dapat dinilai dengan asesmen
tradisional. Asesmen alternative menuntut siswa untuk
menunjukkan kinerja yang nyata, yang meliputi proses dan
hasil.
b. Menyajikan penyajian yang lebih hakiki langsung dan lengkap.
c. Meningkatkan motivasi siswa.
d. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata.
e. Member kesempatan pada siswa untuk mampu melakukan
evaluasi diri terhadap hasil karyanya.
f. Membantu guru untuk menilai efektivitas pembelajaran yang
telah dilakukan.
g. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar.

2. Kelemahan
a. Membutuhkan banyak waktu
b. Adanya unsur subjektifitas penskroran
c. Ketetapan penskoran rendah
d. Tidak tepat untuk kelas besar

E. Model Assesmen (Penilaian) Pembelajaran Keterampilan


Berbahasa
Bahasan tentang penilaian pembelajaran bahasa di SD akan di
fokuskan pada model penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa.
Meliputi: 1. penilaian pembeljaran berbahasa tulis yang mencakup

8
penilaian membaca dan menulis sedangkan 2. Penilaian pembelajaran
berbahasa lisan yang mencakup, penilaian menyimak dan berbicara.
1. Penilaian pembeljaran berbahasa tulis yang mencakup penilaian
membaca dan menulis :
a. Penilaian Membaca
Kemampuan membaca siswa banyak ditentukan oleh
pengalamannya membaca dan kemampuannya menguasai
pengetahuan yang berkaitan dengan aspek aspek kebahasaan
,misalnya kosakata dan struktur. Aspek terpenting dalam
penilaian membaca adalah pemahaman.Karnanya, alat ukur
yang paling tepat digunakan berbentuk tes. Ada 2 jenis tes yang
dapat digunakan untuk menguji kemampuan membaca siswa sd
yaitu :
1) Tes Pemahaman Kalimat
Jenis tes ini biasanya diberikan dikelas rendah dalam
menyusun tes pemahaman kalimat guru harus memilih cara
yang tepat agar tidak membuat siswa frustasi karna tidak
mampu mengerjakan tes
2) Tes Pemahaman Wacana
Tes pemahaman wacana bersifat integratif. Artinya, banyak
aspek yang dapat diukur dengan menggunakan tes ini,
misalnya, penguasaan kosakata, penguasaan struktur dan
pemahaman isi wacana. Tes pemahaman wacana terdiri dari
tes pilihan ganda dan isian rumpang ( cloze procedure )
a) Tes Pilihan Ganda
Penggunaan tes pilihan ganda harus memperhatikan
panjang pendeknya wacana yang dibaca.Wacana pendek
berupa tes bacaan yang terdiri dari 35-75 kata,
sedangkan wacana panjang adalah tes bacaan yang
terdiri dari 100-300 kata.
Contoh :

9
1. Ibukota Indonesia adalah
a. Jakarta
b. Yogyakarta
c. Kalimantan
d. Sulawaesi
b) Tes Isian Rumpang
Adalah tes pemahaman wacana yang disajikan dengan
cara siswa diminta mengisi rumpang-rumpang dalam
teks bacaan yang kata-katanya telah ditanggalkan .
b. Penilaian Menulis
Beberapa tes yang biasa digunakan dalam pembelajaran
menulis adalah tes pratulis, tes menulis terpandu, dan tes
menulis bebas.
1) Tes Pratulis
Tes pratulis dinamakan juga tes respon terbatas.Tes
ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
menggunakan kosakata dan struktur dalam menulis
wujudnya berupa pengabungan kalimat atau penyusunan
kalimat dengan menggunakan kata-kata yang diberikan
secara acak.

Contoh :

a. Gabungkan kedua kalimat ini dengan menggunakan


kata : sehingga : ! Dia sakit. Dia tidak bisa ke kantor
b. Susunlah kata-kata berikut menjadi kalimat yang baik!
Pisang-makan-roti-tidak-saya-suka.

10
2) Tes Menulis Terpadu
Pelaksanaan tes ini berupa tugas bagi siswa untuk
menuliskan kembali dengan kata-katanya sendiri paragraf
atau cerita yang telah dibacanya atau dibacakan guru.
Kelemahannya, tes ini tidak bisa mengukur kemampuan
siswa dalam menyusun organisasi tulisan dan penilaiannya
pun memakan banyak waktu.
3) Tes Menulis Bebas
Dengan menggunakan teknik tes seperti ini, siswa
diminta menulis secara bebas dengan rambu-rambu yang
telah diberikan guru. Tes ini bisa mengukur kemampuan
siswa secara menyeluruh.Tes ini memungkinkan siswa
untuk mengungkapkan gagasannya secara bebas dalam
bentuk tulisan.Kelemahannya, memerlukannya banyak
waktu dalam menilai hasil tulisan siswa dan sifat
penilainnya menjadi subjektif.

Contoh :

Pilih salah satu topik berikut, kemudian kembangkan menjadi


sebuah karangan yang lengkap!

Manfaat menabung
Kebersihan lingkungan sekolah
Kejadian yang tak terlupakan.

2. Penilaian pembelajaran berbahasa lisan yang mencakup, penilaian


menyimak dan berbicara.
a. Penilaian Menyimak
Kemampuan menyimak Menurut (Puji Santosa : 7.14)
adalah kemampuan memahami isi ujaran. Ada beberapa faktor
yang mempunyai pertalian yang sangat erat dengan
kemampuan ini. Pertama, faktor fisik berupa alat penyimak atau

11
pendengaran dan situasi lingkungan tempat berlangsunya
kegiatan menyimak. Kedua, faktor kebahasaan berupa kosakata
dan struktur. Ketiga, faktor isi berupa pesan yang disampaikan
melalui wacana lisan.
Ada tiga jenis tes yang dapat digunakan dalam penelitian
pembelajaran menyimak, yaitu:
1) Tes Respon Terbatas
Bentuk tes ini memungkinkan siswa, menjawab
secara verbal atau non verbal. Jawaban verbal yang
diharapkan dari siswa berupa sepatah atau dua patah
kata saja, tidak merupakan deretan kata yang
membangun sebuah kalimat lengkap. Jenis tes ini cocok
untuk siswa kelas rendah yang kemampuan
berbahasanya
2) Tes Respon Pilihan Ganda
Bentuk tes respon pilihan ganda hampir sama
dengan tes respon terbatas. Pilihan jawaban pada tes
respon terbatas hanya berwujud sepatah dua patah kata
saja atau gambar sederhana, sedangkan wujud pilihan
jawaban pada tes respon pilihan ganda berupa kata,
frase atau kalimat.
3) Tes Komunikasi Luas
Bahasa merupakan sarana komunikasi verbal dan
menyimak merupakan salah satu bentuk kegiatan
berbahasa. Kegiatan menyimak dilakukan setiap hari
oleh siswa disekolah dan dimana saja. Kemampuan
menyimak mereka, tidak dapat diukur hanya dengan
menggunakan kedua bentuk tes, seperti diuraikan
dimuka, tetapi juga harus diukur dengan tes komunikasi
luas.

12
b. Penilaian Berbicara
Dibandingkan dengan penilaian pembelajaran keterampilan
berbahasa lainnya penilaian pembelajaran keterampilan
berbicara, sulit dilaksanakan, karena persiapan, pelaksanaan
penskorannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
Ada 3 jenis tes yang dapat digunakan guru untuk mengukur
kemampuan berbicara para siswanya, yaitu tes respons terbatas,
tes terpandu, dan tes wawancara.
1. Tes Respon Terbatas
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara
siswa secara terbatas atau secara singkat. Yang termasuk
kedalam jenis tes ini yaitu:
a. Tes Respon Terarah
Dalam tes respon terarah, siswa diminta menirukan
isyarat yang disampaikan guru.
b. Tes Isyarat atau Penanda Gambar
Gambar dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengukur kemampuan berbicara siswa kelas rendah.
Guru menggunakan gambar sederhana sebagai dasar
untuk bertanya.
c. Tes Berbicara Nyaring
Guru meminta siswa membaca dengan bersuara kalimat
atau paragraf yang disediakan.
2. Tes Terpandu
Panduan perlu diberikan guru untuk mendorong siwa
menampilkan kemampuan berbicaranya.
a. Tes Parafrase
Dalam pelaksanaanny, tes keterampilan berbicara
ini dapat dipadukan dengan pembelajaran menymak dan
membaca. Kemudian mereka diminta menceritakan

13
kembali hasil menyimak atau membaca dengan kata-
katanya sendiri.
b. Tes Penjelasan
Siswa diminta menjelaskan topik tertentu dalam
waktu yang telah ditetapkan misalnya dalam waktu 3
menit. Kegiatan ini dapat diawali dengan memberikan
rangsangan dengan cara memperlihatkan gambar atau
benda-benda lain yang diakrabi siswa. Misalnya, sambil
memperlihatkan sebatang pensil dan
mendeskripsikannya.
c. Tes Bermain Peran Terpadu
Tes ini diberikan kepada siswa yang kurang mampu
berimajinasi atau pemalu lalu guru memberikan siswa
naskah dialog. Sebelum dialog dilangsungkan, guru
menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan dialog,
misalnya apa dialog itu, mengapa kita berdialog, dan
bagaiman berdialog itu. Topik yang diangkat dalam
dialog sebaiknya berkaitan dengan hal-hal yang dekat
dengan siswa.
3. Tes Wawancara
Wawancara tidak hanya sebatas menanyakan nama,
usia, pekerjaan kepada orang yang wawancari. Dalam
mewawancarai, antara siswa yang satu dengan yang lainnya
terjadi kecakapan seperti halnya mereka bercakap-cakap
dalam kehidupan sehari-hari. selama berwawancara, siswa
pewawancara harus bersikap wajar, tidak di buat-buat, dan
tidak bersikap kasar
Banyak hal yang dijadikan topik wawancara,
misalnya kebiasaan siswa yang datang terlambat, cara
belajar siswa atau minat baca siswa.

14
F. Tujuan Assesmen Pembelajaran Berbahasa dan Sastra Indonesia
SD/MI
Diantara tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam evaluasi
pembelajaran adalah :
1. Mengumpulkan informasi hasil belajar siswa dan menentukan
angka atau nilai kemajuan dari siwa tersebut. Berfungsi sebagai :
a. Laporan kepada orang tua atau wali siswa
b. Penentuan kenaikan kelas
c. Penentuan kelulusan siswa
2. Menempatkan siswa kedalam situasi dan kondisi belajar mengajar
yang tepat dan serasi serta efisien dengan tingkat kemampuan,
minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh siswa.
3. Pendidik dapat mengenal latar belakang setiap individu (siswa),
seperti: Psikologis, fisik dan lingkungan siswa tersebut yang
berguna, baik bagi penempatan maupun penentuan sebab – sebab
belajar para siswa
4. Sebagai umpan balik bagi seorang guru, bisa digunakan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar, dimana untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik, serta berguna untuk program remidial
selanjutnya bagi siswa.
Selain itu, berdasarkan undang – undang sisdiknas nomer 20 tahun
2003 bab XVI pasal 57 (1) Assesment pendidikan dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak yang
berkepentingan.

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Assesment merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi
hasil belajar siswa yang diperoleh dari berbagai jenis penilaian dan
mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan
perkembangan belajar siswa. Berbagai jenis penilaian yang digunakan
dalam assessment antara lain : kuis, ulangan harian, tugas individu, tugas
kelompok, ulangan akhir semester, laporan kerja dan lain sebagainya.
Istilah asesmen digunakan sebagai kategori yang sangat luas, yang
mencakup semua jenis metode yang digunakan, untuk menentukan tingkat
pencapaian siswa dalam hasil proses pembelajaran. Hal ini meliputi
pengujian dan juga penilaian performa. Dalam konsep dasar asesmen
(penilaian) terdapat konsep asesmen alternative dan tradisional. Dan
didalam konsep dasar assesmen terdapat model penilaian yang meliputi
penilaian pembeljaran berbahasa tulis yang mencakup penilaian membaca
dan menulis, penilaian pembelajaran berbahasa lisan yang mencakup,
penilaian menyimak dan berbicara. Tujuan dibentuknya assesmen
pembelajaran ini ialah sebagai umpan balik bagi seorang guru, bisa
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, dimana untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, serta berguna untuk program remidial
selanjutnya bagi siswa.

B. Saran
Sebaiknya guru menerapkan asesmen pada pembelajaran yang
diampunya, agar gunu dapat mengukur setiap kemampuan peserta
didiknya, dengan adanya assesmen pembeljaran guru atau sekolah dapat
meninjak lanjuti akan kebutuhan peserta didiknya dalam pelakasanaan
pembelajaran sehingga tujuan Pendidikan yang diinginkan dapat tercapai.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adi Suryanto, dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta:


Universita Terbuka.

Hariyanto, I. B. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Puji Santosa, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Solhan, dkk. 2007. Pendidikan Bahasa di SD. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Suparman, U. 2016. Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:


Media Akademi.

Syaifuddin. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis.


Yogyakarta: CV. Budi Utama.

17

Anda mungkin juga menyukai