Loading ne ...
Latest News
Disclaimer
Privacy Policy
About
ws
Kumpulan Maka
lah
Lengkap
contoh
makalah
terbaru
lengk referensi dari bukuap dengan
buku,
dow
makalahnload
,
pendidikan terbaru,
RPP Silabus
Makalah
PUPNS
RPP
KEMAMPUAN EF
Putry Riana
Error
I
Add CoEKTt F MEMBACA
i ,
i
Sen n 09 Me 2011
We Recommend
PDF Co
Search...
SILABUS
mmen
Advertisement
Statis
76.098
6.987
4.987
398
Fans
Followers
Followers
Subcribers
t
li
nver er On ne
KEMAMPUAN EFEKTIF MEMBACA
ENTRI POPULER
A. Pendahuluan
Siswa mampu membaca bukan karena secara kebetulan atau didorong oleh inspirasi, tetapi
karena
diajari. Membaca bukanlah kegiatan alamiah, tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi
dan bertahap, yang kemudian terintegrasi dan menjadi otomatis. Tarigan (2008) menjelaskan bahwa
membaca adalah suatu proses yang dilakukan atau dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata/bahasa tulis.
Dalam proses pembelajaran biasanya seorang pembelajar merasakan nikmatnya membaca bukan
hanya sebagai peristiwa pemecahan kode, tetapi lebih sebagai penerimaan pengetahuan dan kesenangan.
Siswa kemungkinan menemukan kegembiraan saat membaca apabila arahan atau motivasi orangtua
dan guru dapat mereka terima. Biasanya orangtua atau guru merangsang anakanak untuk membaca
dengan menggunakan cerita. Cerita seolah membuat anak membaca dengan santai, sesuai dengan
kebutuhan atau pun hanya sekedar kesenangan atau penambah pengetahuan.
Kembali ke era yang penuh dengan informasi yang terus berkembang, membaca tidak lagi hanya
sekedar sebagai kesenangan, tetapi memang harus dilatih untuk menjadi sebagai kebutuhan. Artinya, setiap
orang wajib mengejar semua informasi. Ia harus memiliki keterampilan mengumpulkan data dengan cepat
sekaligus benar. Untuk mencapai hal tersebut, kemampuan efektif membaca menjadi hal utama yang perlu
diperhatikan. Dengan memahami kemampuan efektif membaca, kita dapat melihat diri sendiri
termasuk kategori pembaca yang bagaimana sehingga dapat
terus membekali diri dalam
pencapaian target seandainya yang terlihat tidak sesuai dengan harapan.
Ada banyak metode sebenarnya dalam melatih kemampuan membaca diantaranya seperti Speed
reading. Soedarso (2004) mengatakan metode speed reading merupakan semacam latihan untuk
mengelola secara cepat proses penerimaan informasi. Seseorang akan dituntut untuk membedakan
informasi yang diperlukan atau tidak. Informasi itu kemudian disimpan dalam otak.
Dewasa ini, upaya peningkatan kemampuan membaca anak seolah menjadi tanggung jawab guru.
Padahal, semua itu tidak sematamata tanggung jawab guru. Seorang guru hanya dapat berupaya membina
minat baca dan meningkatkan kemampuan membaca anak didiknya. Persoalan siswa mampu
mencapai kemampuan efektif membaca sesuai harapan, itu menjadi tanggung jawab bersama, yaitu
guru, orangtua,
dan siswa itu sendiri. Untuk itu, penanaman akan pentingnya kepemilikan KEM yang memadai
harus
disadarkan pada anak didik. Memiliki KEM yang tinggi di abad informasi akan menempatkan kita pada
posisi kehidupan yang layak. Dengan adanya rasa tanggung jawab bersama dan kesadaran diri, kita
berharap dapat mewujudkan masyarakat yang gemar membaca (literat).
B. TEORI
1. Kegiatan Membaca (Memaknai Kemampuan Membaca)
a.
kecepatan membacanya. Oleh karena hubungan membaca dengan tujuan yang dikehendaki dari
kegiatan membacanya itulah muncul istilah fleksibelitas kecepatan membaca. Fleksibelitas di
http://kum pulanm akalahlengakap.blogspot.co.id/2011/05/kem am puanefektifmembaca.html
MAKALAH TERBARU
ARSIP BLOG
2016 (16)
2015 (587)
2014 (468)
2013 551
2012 223
2011 33
Desembe
(
) 4
.:[Close][Klik 2x]:.
Ok(obe ) 7
Ju ( 3)
Me 19 r ( )
sini Keh
adalah
Roman sme
dupan
pada a asaat
Med a Pembe
an d membaca
SD
sesuai dengan
tujuan yang
ingin dicapai
Ana s s Komponen
Kebahasaan
da amdari
Pembe a a an B
kegiatan
atau
1/13
t 10/4/2016
r( )
li ( )
i(
l j r
l
l j r
)
ti
li i
l
t
...
l j r
i...
2/13
gagasangagasan penti ngsaja dan menghiraukan halhal kecil atau rincianrincian khusus dalam
bacaannya tersebut.
b. Pemahaman Membaca
Sebagaimana t el ah d ijelaskan sebe lu mnya, selain kecepatan membaca, pemahaman
membaca mempunyai a rti pen ting da am
l keg iatan membaca. Apalah artinya membaca bila tidak
Puisiku
Pesan itu begitu dalam
disertai dengan pemahaman te rhadap baca an tersebut. Pada tingkatan membaca lanjut,
umumnya orang selalu be rupaya un tuk dapa t memahami sesuatu yang dibacanya. Sekalipun
kadangkadang ia har us mengaba ikan kecepa tan membacanya. Bahkan tidak jarang ada orang
yang membaca sebuah wacana leb
sebuah wacana, walaupun wacana
tingkat pemahaman ini juga men jad i sa lah satu masalah utama dalam membaca dan
pengajarannya di sekol ah maupun di perguruan tinggi.
Minimnya tingkat pemahaman ini menjadi hambatan dalam membaca, karena ada
kecenderungan anggapan bahwa semakin lambat cara membaca seseorang, makin tinggi pula
pemahamannya. Padahal, pada kasus latihan membaca cepat, justru peningkatan kecepatan
membaca akan diikuti dengan peningkatan pemahaman terhadap bacaan tersebut. Dalam
kaitannya dengan tingkat pemahaman ini, faktor intelejensi (IQ) mempunyai peranan penting,
mengingat membaca itu merupakan sesuatu proses berpikir yang menuntut kemampuan
intelektual yang tinggi.
Kita semua sepakat bahwa membaca pada hakikatnya adalah proses berpikir. Edward L.
Thorndike (Yunus, 2010) berkata bahwa reading as thinking and reading as reasoning. Artinya
bahwa ketika seseorang sedang membaca pada hakikatnya ia sedang berpikir dan bernalar.
Dalam proses membaca jelaslah terlibat aspekaspek berpikir seperti mengingat, memahami,
membedabedakan,
membandingkan,
menganalisis,
mengorganisasi,
menerapkan apaapa yang terkandung dalam bacaan. Oleh karena itu, dalam proses membaca
yang sesungguhnya, pembaca benarbenar dituntut memusatkan perhatian atau berkonsentrasi
penuh terhadap bacaan agar dapat memahami isi wacana secara keseluruhan, sehingga pembaca
dapat mengambil manfaat dari apa yang terkandung dalam bacaan. Selain itu, pembaca harus
pula mampu memberi tanggapan terhadap apa yang dibaca.
2. Kemampuan Efektif Membaca (KEM)
a. Definisi Kemampuan Efektif Membaca (KEM)
Kemampuan membaca yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bacaan. Dalam
proses membaca terdapat dua komponen utama yang bekerja secara dominan, yakni (a) kerja mata untuk
melihat lambanglambang grafis, dan (b) kerja otak untuk memahami dan memaknai lambanglambang
grafis tadi menjadi sebuah informasi yang utuh dan lengkap. Kemampuan fisik berupa kemampuan mata
melihat lambang, selanjutnya disebut kemampuan visual, sedangkan kemampuan psikis yang
melibatkan kemampuan berpikir dan bernalar, selanjutnya disebut kemampuan kognisi (Mulyati, 2003).
Beberapa pakar pendidikan dan pengajaran membaca menyamakan istilah KEM dengan
speed reading (membaca cepat). Kemampuan membaca cepat atau kecepatan membaca itu ditunjukkan
oleh kemampuan membaca sejumlah kata yang dibaca dalam satuan menit (kata per menit), yakni
ratarata tempo baca untuk sejumlah kata tertentu dalam waktu tempuh baca tertentu. Penggunaan istilah
KEM di kalangan para ahli bahasa memiliki istilah berbedabeda. Harjasujana ( dalam Yunus, 2010)
menyebutkan KEM
sebagai
Kecepatan
Efektif
Membaca,
sedangkan
Tampubolon
(2008)
menyebutnya
sebagai Kemampuan Efektif Membaca. Walaupun keduanya mendefinisikan KEM
dengan istilah yang berbeda, tetapi maksud yang disampaikan memiliki kesamaan.
Kecepatan Efektif Membaca (KEM) menurut Harjasujana adalah kecepatan yang dicapai oleh
pembaca berdasarkan rumus banyaknya jumlah kata dibagi panjangnya waktu yang diperlukan, diperbanyak
dengan persentase skor yang diperoleh. Selanjutnya, Tampubolon (2008) menyebutkan bahwa
Kemampuan
.:[Close][Klik 2x]:.
Sejalan denga n Ha rj asuj ana & Mul yati, Nurhadi (2005) menyatakan bahwa membaca
efektif artinya pendek at an kecepa tan membac a harus diikuti pula oleh pendekatan pemahaman
terhadap bacaan. Bias anya kecepa an
t d ka
i ka
it n dengan tujuan membaca, keperluan, dan bahan
bacaan. Efektif artiny a, peni ngka tan kecepa tan membaca itu harus diikuti pula oleh peningkatan
pemahaman terhadap bacaan . Pembaca yang efektif dan kritis tahu tentang apa yang perlu
digalinya dari bahan bacaan seca ar epa
t
t,men gabaikan unsurunsur yang kurang penting, serta
membuang halhal ya ngti dak di perl ukan.
Seorang pemb aca yang idea lbukan ah
l orang yang mampu membaca secara cepat dengan
pemahaman yang rendah , bukan pu al yang m ampu memiliki pemahaman yang tinggi dengan
kecepatan membaca yang rendah . Pembaca y ang mampu membaca cepat dengan pemahaman
rendah adalah pemba ca yang s ia si a sebab ap apun yang ia baca tidak bisa ia pahami. Bukankah
membaca tanpa pemahaman ada ah
l ha yang
l
siasia. Ia memang mampu memahami bacaan,
namun berapa lama wak tu yang is pe rlukan untuk membaca. Terkadang ia harus membaca
berulangulang. Deng an dem ik ian ia te lah ke hilangan banyak waktu yang seharusnya dapat ia
gunakan untuk membaca bacaan yang la in .
Seseorang yang
t
acaan atau wacana, akan menemukan wujud
dapa memaham
suai u b t
skemata
n yang memada en ang s
yang memberikan usula
i t t
uatu bacaan. Proses pemahaman suatu bacaan
skema a yang menawa kan
adalah menemukan konfigurasi
t
r
uraian yang memadai tentang suatu bacaan.
a me upakan a an yang
Sampai sekarang, konsep skem
r
j l
paling memberikan harapan dari sudut
a me upakan bag an da
wacana pada umumnya karena skemat
r
i
ri penyajian pengetahuan latar, luasnya
pengetahuan, dan pengalaman pembaca.
Dalam hal ini, guru mempunyai peranan yang sangat besar untuk mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam membaca. Usaha yang dapat dilakukan guru
diantaranya (1) Dapat menolong para siswa untuk memperkaya kosakata mereka dengan jalan
memperkenalkan sinonim katakata, antonim, imbuhan, dan menjelaskan arti suatu kata abstrak
dengan mempergunakan bahasa daerah atau bahasa ibu mereka, (2) dapat membantu para siswa
untuk memahami makna strukturstruktur kata, kalimat dan disertai latihan seperlunya, (3) dapat
meningkatkan kecepatan membaca para siswa dengan menyuruh mereka membaca dalam hati,
menghindari gerakan bibir, dan menjelaskan tujuan membaca. (Yasrul Efendi, 2008).
Berdasarkan ulasan di atas, pembaca yang efektif adalah pembaca yang mengutamakan
kecepatan membaca, tanpa mengabaikan pemahaman terhadap isi bacaannya. Pembaca efektif
adalah orang yang memahami benar seberapa cepat ia membaca dan seberapa persen ia harus
memahami isi bacaan. Dengan kata lain, pembaca yang efektif adalah pembaca yang ideal dan
ia adalah pembaca yang fleksibel.
Kefektifan seseorang dalam membaca ditentukan oleh beberapa faktor. Setiap orang akan
memiliki kemampuan
Kedelapan faktor inilah yang perlu dibina dan dikembangkan hingga kita mampu
memiliki kemampuan membaca pada taraf yang optimal.
b. KEM dan Strategi Membaca
Kemampuan membaca seseorang salah satunya ditentukan oleh ketepatan seorang
pembaca menentukan strategi baca yang akan ia gunakan selama ia membaca. Begitu juga
.:[Close][Klik 2x]:.
dengan pembaca yang fleksibel di mana mampu secara tepat menentukan kecepatan membaca
yang ia gunakan unt uk mencapa i de ra ja t pe mahaman yang ia harapkan. Melihat konsep ini,
jelaslah bahwa salah sa tu ha l pen ting yang da pat kita gunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca adalah sec ar a tepa t menen tukan s trategi baca. Mengapa strategi membaca sangat
berpengaruh terhadap kemampuan membaca seseorang? Berbagai strategi baca diciptakan agar
pembaca mampu me mbaca seca r a tepa t dan menemukan informasi secara cermat dan tepat.
Semua strategi mem baca pada p rins ipnya m erupakan panduan bagi seorang pembaca untuk
fokus selama ia mem baca. Sel ai n it u, str at egi membaca juga menyarankan bagi pembaca untuk
memiliki tujuan baca yang je las h ingga ia akan secara optimal mencapai tujuan baca tersebut.
3. Standardisasi KE M
Secara umum, katego ri sasi pembaca yang dilihat dari sudut kepemilikan KEMnya dapat
ditolokukuri dengan ap okan
t
be ri
ku t: (lite ar ut rea?)
Kategori KEM
Angka KEM
Di bawah 250 kpm
Kecepatan Rendah
250 350 kpm
Kecepatan sedang ( memadai)
Di atas 350 kpm
Kecepatan Tinggi ( ef ektif)
Standar KEM untuk mas ing masi ngj enjang sekolah adalah sebagai berikut
Jenjang Se kol ah
Angka KEM
Sekolah Dasar
150 200 kpm
Sekolah Lanjutan P ert ama
200 250 kpm
Sekolah Lanjutan At as
250 300 kpm
300 350 kpm
Perguruan Tinggi
4. Pembaca yang Ef ekt if dan t idak Efekt if
a. Pembaca yang Efekt if
Dikatakan seb aga i pembaca yang efektif bila
1)
2)
3)
Aspek yang dibaca adalah satuan pikiran, ide, atau katakata kunci saja.
4)
5)
6)
7)
Makna yang diambil adalah gagasangagasan pokok saja, tanpa banyak melihat unsur
unsur yang kurang menunjang.
8)
Membaca dengan kecepatan konstant untuk berbagai cuaca dan kondisi membaca.
Kecepatan itu selalu sama meskipun pada tujuan, bahkan bacaan, dan keperluan yang
berbeda.
3)
Gerak mata diarahkan/ dipusatkan pada kata demi kata dan memahaminya secara
terputus.
Memvokalkan bahan bacaan. Proses membaca diikuti gerak mulut atau anggota
badan lainnya.
7)
.:[Close][Klik 2x]:.
DAFTAR PUSTAKA
Yasrul Efendi. 2008. Pen ingka tan kemampua n membaca cepat dengan menggunakan metode
speed reading te sed
r a ion neli h p( tt //:peningkatankemampuanmembacacepatdengan
menggunaka n met ode speed
r ead
i ng
.htm)
Abidin, Yunus. (2010). S tr a tegi Membaca : Teori dan Pembelajarannya. Bandung: Rizqi Press.
Denny Iskandar. Pokok pokok mat eri di kl at Membaca dan pembelajarannya. [Online]. Tersedia:
http:// file. up i. edu / Dir ekt ori/ FPBS/ JUR.PEND. BHS. DAN SASTRA
INDONESI A/DENNY ISKANDAR /MEMBACA DAN PEMBELAJARAN
Mulyati, Yeti. 2003. Kec epat an e fek tif membaca :a pa, mengapa, dan bagaimana (online) tersedia online
htt p://f ile. upi. edu /Direkt ori/
BHS.
DAN
SASTRA
FPBS /JURPEND.
INDONESIA/196008091986012 YET I M ULYATI/KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA MMAS
2003.pdf, senin , 2010 .
Kholid Abdullah. Kec epa t an Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu /D irek to ri/ FPBS / JUR.PEND.BHS. DAN SASTRA INDONESIA/
KHOLID A BDULLAH HARRAS / Bahan Kuliah Makalah/ Kecepatan Efektif
Membaca.pdf
Nurhadi. (2005). Bagaimana Meningkatkan Keemampuan Membaca? (Suatu Teknik Memahami
Literatur yang Efisien). Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nurhadi. (2008). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Soedarso. 2004 (cet. 11). Speeed Reading. Bandung: Gramedia
Suyoto. (2007). Sistem Membaca Cepat Dan Efektif. [Online]. Tersedia: http: // bhsindo.
multiply.com/ journal/ item/ 1
Tampubolon. (2008). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa
We Recommend
.:[Close][Klik 2x]:.
Reserved