Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

GEOMETRI BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika

Disusun Oleh :

1. Intan Durrotul Awaliah – H. 1810946


2. Tria Nurul Islamia – H. 1810957
3. Trisnanda Wahyunisa – H. 1810958

Dosen Pembimbing :
Afrida Sesrita, M. Pd.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Djuanda
Jl. Tol Ciawi No. 1, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Telp. 0251-8240773, Website //Www.Unida.Ac.Id
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpakan Rahmat
serta Hidayah-Nya sehingga kita bisa menjalankan aktivitas sebagai mana biasanya. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurakan kepada nabi Muhammad SAW. Sehingga saya dapat
meyelesaikan Makalah dengan judul “GEOMETRI BANGUN DATAR DAN BANGUN
RUANG” Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok yang akan dikumpulkan dan
dipresentasikan.

Adapun yang terakhir, kami menyadari makalah ini banyak kekurangan, karena itu kami
mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaiakan dan sekaligus memperbesar
manfaat makalah ini sebagai pembelajaran.

Bogor, 27 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ....................................................................................... 2

BAB II ISI

A. Pengertian dan Istilah dalam Geometri .................................................................... 3


B. Pengertian Bangun Datar .......................................................................................... 4
C. Macam-macam bangun Datar, rumus dan contoh soal ............................................ 5
D. Pengertian Bangun Ruang......................................................................................... 14
E. Macam-macam bangun ruang, rumus dan contoh soal ............................................ 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 26

B. Saran ........................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 27

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut,
bidang dan bangun ruang. Bangun adalah semua informasi geometri yang tersisa pada
saat lokasi, skala, dan efek putar yang disaring dari suatu objek. Secara garis besar
Geometri di golongkan menjadi 2 macam, yaitu geometri datar ( Bangun datar) dan
geometri ruang (bangun ruang). Geometri datar bersifat 2 dimensi sedangkan geometri
ruang bersifat 3 dimensi.

Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun datar maupun bangun


ruang merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan
merupakan sebuah benda konkret yang dapat dilihat maupun dipegang. Demikian pula
dengan konsep bangun geometri, bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat,
sedangkan yang konkret, yang biasa dilihat maupun dipegang, adalah benda-benda yang
memiliki sifat bangun geometri. Misalnya persegi panjang, konsep persegi panjang
merupakan sebuah konsep abstrak yang diidentifiaksikan melalui sebuah karakteristik.

Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus
atau lengkung (Imam Roji, 1997). Contoh dari bangun datar adalah : Persegi, Segitiga,
Belah ketupat, Persegi panjang, Jajaran genjang, Trapesium, Layang-layang,dan
Lingkaran.

Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi atau volume.
Bangun ruanng sering juga disebut bangun 3 dimensi karena memiliki komponen utama
yaitu sisi, rusuk dan titik sudut.
Bangun ruang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bangun ruang sisi datar : Kubus, Balok, Prisma, Limas
2. Bangun ruang sisi lengkung : Tabung, Kerucut, Bola

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bangun datar dan bangun ruang?
2. Apa saja macam-macam bangun datar dan bangun ruang?
3. Bagaimana rumus bangun datar dan bangun ruang ?

C. TUJUAN
1. Mengingat kembali materi dasar tentang geometri bangun datar dan geometri bangun
ruang
2. Mampu menjelaskan teori geometri bangun datar dan bangun ruang

2
BAB II

ISI

A. Geometri
1. Pengertian geometri
Geometri (Yunani Kuno: γεωμετρία, geo-"bumi", -metron "pengukuran")
adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran,
posisi relatif gambar, dan sifat ruang.

Seorang ahli matematika yang bekerja di bidang geometri disebut ahli ilmu
ukur. Geometri muncul secara independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu
pengetahuan praktis tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu
matematika formal yang muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM).

Pada abad ke-3 SM geometri dimasukkan ke dalam bentuk aksiomatik


oleh Euclid, yang dibantu oleh geometri Euclid, menjadi standar selama berabad-
abad. Archimedes mengembangkan teknik cerdik untuk menghitung luas dan isi,
dalam banyak cara mengantisipasi kalkulus integral yang modern. Bidang astronomi,
terutama memetakan posisi bintang dan planet pada falak dan menggambarkan
hubungan antara gerakan benda langit, menjabat sebagai sumber penting masalah
geometrik selama satu berikutnya dan setengah milenium.

Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis,
sudut, bidang dan bangun ruang. Bangun adalah semua informasi geometri yang
tersisa pada saat lokasi, skala, dan efek putar yang disaring dari suatu objek. Secara
garis besar Geometri di golongkan menjadi 2 macam, yaitu geometri datar ( Bangun
datar) dan geometri ruang (bangun ruang). Geometri datar bersifat 2 dimensi
sedangkan geometri ruang bersifat 3 dimensi.

2. Istilah dalam geometri

Sebagaimana struktur matematika lainnya, geometri memiliki pedoman-


pedoman atau aturan aturan yang terangkum dalam istilah. Istilah tersebut adalah
sebagai berikut.

1. Unsur-Unsur yang Tidak Didefinisikan (Undefined Terms)


Unsur yang tidak didefinisikan adalah konsep yang mudah dipakai dan
sulit dibuatkan definisinya, seperti titik, garis, dan bidang. Apabila kita pasangkan
untuk membuat definisi unsur primitif tersebut maka akan terjadi blunder.
Misalnya, kita akan membuat definisi untuk titik, seperti titik adalah sesuatu yang
menempati tempat. Kemudian kita harus mendefinisikan lagi sesuatu yang
3
menempati tempat itu apa, misalnya noktah yang ada pada bidang. Kemudian kita
harus mendefinisikan tentang noktah itu apa, dan seterusnya, sehingga dalam
definisi terdapat definisi dan begitu seterusnya. Oleh karena itu semua konsep
yang memiliki sifat demikian dimasukkan ke dalam kategori unsur primitif atau
unsur yang tidak terdefinisi.

2. Unsur-Unsur yang Didefinisikan (Defined Terms)


Unsur-unsur yang didefinisikan adalah konsep yang mempunyai definisi
atau batasan sehingga dengan definisi konsep-konsep tersebut menjadi jelas, tidak
ambigu atau tidak bermakna ganda. Syarat sebuah definisi adalah harus singkat,
padat, jelas, dan tidak mengandung pengertian ganda. Unsur yang didefinisikan
adalah konsep-konsep yang dikembangkan dari unsur yang tidak didefinisikan.
Misalnya, sinar garis, ruas garis, segitiga, segi empat dikembangkan dari konsep
garis sebagai unsur yang tidak didefinisikan.

3. Aksioma/Postulat
Aksioma/postulat sangat erat kaitannya dengan penerimaan suatu
anggapan tanpa menuntut adanya pembuktian. Aksioma/postulat adalah anggapan
dasar yang secara logika dapat diterima dan tidak harus dibuktikan kebenarannya.

4. Teorema/Dalil/Rumus
Teorema/dalil/rumus adalah bentuk kritis dari suatu anggapan yang
menuntut adanya pembuktian kebenaran secara nyata. Anggapan ini harus
buktikan dengan rangkaian deduktif yang menuju pada suatu kesimpulan yang
dapat digeneralisasi.

B. Pengertian Bangun Datar


Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus
atau lengkung (Imam Roji, 1997).

Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun datar maupun bangun


ruang merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan
merupakan sebuah benda konkret yang dapat dilihat maupun dipegang. Demikian pula
dengan konsep bangun geometri, bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat,
sedangkan yang konkret, yang biasa dilihat maupun dipegang, adalah benda-benda yang
memiliki sifat bangun geometri. Misalnya persegi panjang, konsep persegi panjang
merupakan sebuah konsep abstrak yang diidentifiaksikan melalui sebuah karakteristik.

Dari uraian di atas maka bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang
rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi
dan tebal. Dengan demikian pengertian bangun datar adalah abstrak.

4
C. Macam-macam Bangun datar
1. Persegi (Bujur Sangkar)
Segi empat adalah bagun datar yang keempat sisinya sama panjang dan keempat
sudutnya siku-siku.

Sifat-sifat Persegi :
1. Semua sisi sama panjang dan sisi-sisinya yang berhadapan sejajar.
2. Setiap sudutnya siku-siku
3. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang, berpotongan di tengah-
tengah, dan membentuk siku-siku
4. Setiap sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya
5. Memiliki 4 sumbu simetri

Panjang AB = CD = DA

Rumus Untuk Persegi :


1. Luas = sisi x sisi
2. Keliling = 4 x sisi

Contoh Soal
Sebuah Bujur sangkar (persegi) sisinya 24 cm. Berapa cm² luasnya?

Penyelesaian:
Dik : Sisi = 24 cm
Dit : Luas ?
Jawab : Luas = Sisi x Sisi
= 24 x 24
= 576 cm²

2. Persegi panjang
Persegi panjang dalah kedua sisi yang berhadapan sama panjang dan keempat
sudut siku-siku

5
Sifat-sifat Persegi Panjang:
1. Memiliki empat buah sisi dan empat buah titik sudut.
2. Terdiri dari dua pasang sisi sejajar yang saling berhadapan yang ukurannya sama
panjang.
3. Terdiri dari empat buah sudut siku-siku
4. Mempunyai dua buah diagonal yang sama panjang dan saling berpotongan di titik
pusat persegi panjang. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua bagian sama
panjang
5. Mempunya dua simetri lipat yaitu horizontal dan vertical

Panjang AB = CD = DA

Rumus untuk Persegi Panjang :


1. Rumus Luas persegi panjang: Panjang x Lebar ( p x l )
2. Rumus Keliling Persegi Panjang: 2p + 2l = 2 x (p+l)

Contoh Soal
Sebuah Persegi panjang lebarnya 16 cm. Panjangnya 24 cm. Berapa cm² luasnya?

Penyelesaian :
Dik : Lebar = 16 cm, Panjang = 24 cm
Dit : Luas?
Jawab : Luas = Panjang x Lebar
= 24cm x 16 cm
= 384 cm²

3. Segitiga
Segitiga adalah suatu bangun datar yang jumlah sudutnya 180° dan dibentuk
dengan cara menghubungkan tiga buah titik yang tidak segaris dalam satu bidang.

Sifat-sifat segitiga :
1. Memiliki tiga buah sisi dan tiga buah titik sudut.
2. Jumlah dari ketiga sudut tersebut adalah 180°

Macam-macam Segitiga
a. Segitiga Sama Sisi
Segitiga yang ketiga sisinya sama panjang

6
Panjang AB = BC = CA

∠A = ∠B = ∠C = 60°

∠A + ∠B + ∠C = 180°

Didalam segitiga sama sisi terdapat :


1. Tiga sisi yang sama panjang
2. Tiga sudut yang sama besar
3. Tiga sumbu simetri
4. Mempunyai 3 sudut sama besar yaitu 60°

b. Segitiga Sama Kaki


Segitiga yang mempunyai dua buah sisi yang sama dan dua buah sudut yang
sama.

Panjang AC = BC

∠A = ∠B

∠A + ∠B + ∠C = 180°

Didalam segitiga sama kaki terdapat :


1. Dua sisi yang sama panjang, sering disebut dengan kaki segitiga
2. Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang berhadapan dengan sisi yang
sama panjang
3. Satu sumbu simetri

c. Segitiga Siku-Siku
Segitiga yang salah satu sudutnya 90° pada segitiga siku-siku berlaku dalil
phytagoras.
∠C = 90°

∠A + ∠B + ∠C = 180°

Dalil Phytagoras:

c = √ a ² + 𝑏² c = √ a ² + 𝑏²

a = √c² − 𝑏² b² = √c² − 𝑎²

b = √c² − 𝑏² b = √c² − 𝑎²
7
Didalam segitiga sama kaki terdapat :
1. Tidak memiliki simetri lipat dan simetri putar
2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus
3. Mempunyai 1 sisi miring (hypotenuse)
4. Salah satu sudutnya adalah sudut siku-siku 90°

d. Segitiga Sembarang

Didalam segitiga sembarang terdapat :


1. Ketiga sisinya tidak sama panjang (AB ≠ BC ≠ CA)
2. Ketiga sudutnya tidak sama besar (∠A ≠ ∠B ≠ ∠C)
3. ∠A + ∠B + ∠C = 180°

Rumus untuk Segitiga:


1. Rumus Luas Segitiga: ½ x alas x tinggi
2. Rumus panjang sisi miring segitiga: A2 + B2 = C2 (Phytagoras)

Contoh Soal
1. Luas sebuah segitiga 315 m². Jika diketahui alasnya 30 m. Berapa meter tinggi
segitiga tersebut?

Penyelesaian :
Dik : Luas = 315 m², Alas = 30 m
Dit : Tinggi?
2 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠
Jawab : Tinggi =
𝑎𝑙𝑎𝑠
2 𝑥 315
= = 21 m
30
2. Hitunglah panjang sisi miring pada segitiga siku-siku yang tingginya 7 cm dan
alasnya 24 cm

Penyelesaian :
Dik : a = 7 cm b=24 cm
Dit : Sisi miring?
Jawab : c² = a² + b²
= 7² + 24²
= 49 + 576 = 625 = √625 = 25

8
4. Jajaran Genjang
Jajaran genjang adalah segi empat yang sisi sejajarnya sama panjang dan
sudut-sudut yang berhadapannya sama besar.

Sifat-sifat Jajaran Genjang :


1. Memiliki dua pasang sisi yang posisinya sejajar dan ukurannya sama panjang.
2. Mempunyai dua buah diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling
membagi dua sama panjang.
3. Sudut-sudut yang saling berhadapan ukurannya sama besar.
4. Mempunyai simetri putar tingkat dua dan tidak memiliki simetri lipat.

Panjang AB = CD (AB sejajar CD)

BC = DA (BC sejajar DA)

∠A = ∠C dan ∠B = ∠D

Rumus untuk Jajar Genjang:


1. Rumus luas jajar genjang = alas x tinggi
2. Keliling = AB + BC + CD + DA atau 2 x (p + l)

Contoh Soal
Sebuah jajaran genjang alasnya adalah 30 cm dan tinggi 23 cm. Berapa cm² luasnya?

Penyelesaian :
Dik : Alas = 30 cm, Tinggi = 23 cm
Dit : Luas?
Jawab : Luas = Alas x Tinggi
= 30 cm x 23 cm
= 690 cm²

5. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bangunan jajaran genjang yang keempat sisinya sama
dan perpotongan diagonalnya membentuk sudut siku-siku.

Sifat-sifat Belah Ketupat :


1. Semua sisinya sama panjang.
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya.
3. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling tegak lurus.
4. Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetrisnya.

9
Panjang AB = BC = CD = DA

∠A = ∠C dan ∠B = ∠D

Rumus untuk Belah Ketupat


Diagonal 1 x Diagonal 2
1. Luas belah ketupat =
2
2. Keliling = AB + BC + CD + DA atau 4 x sisi

Contoh Soal
Sebuah belah ketupat panjang diagonal-diagonalnya adalah 28 cm. Berapa cm²
luasnya?

Penyelesaian :
Dik : Diagonal = 28 cm
Dit : Luas?
𝐷𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 𝐷𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙
Jawab : Luas belah ketupat =
2
28 𝑥 28
= = 392 cm²
2

6. Layang-Layang
Layang-layang adalah bangunan segi empat dimana dua sisi yang
berhadapan dan berdekatan sama besar.

Sifat-sifat layang-layang :
1. Terdiri dari empat buah sisi dan empat buah titik sudut.
2. Memiliki dua pasang sisi yang ukurannya sama panjang.
3. Terdiri dari dua buah sudut yang besarnya sama.
4. Diagonalnya berpotongan secara tegak lurus.
5. Salah satu diagonal pada layang-layang akan membagi diagonal yang lain
sama panjang.
6. Mempunyai satu buah simetri lipat.

10
Panjang AD = DC & AB = BC

∠A = ∠C

Rumus untuk Layang-layang:


1. Rumus luas layang-layang: ½ x diagonal 1 x diagonal 2
2. Keliling = AB + BC + CD + DA atau 2 x (p + l)

Contoh Soal
Sebuah layang-layang luasnya 360 cm². Jika panjang salah satu diagonalnya 30 cm.
Berapa cm panjang diagonal yang lain?

Penyelesaian :
Dik : Luas = 360 cm², panjang salah satu diagonal = 30 cm
Dit : Panjang diagonal lain?
(2 x Luas)
Jawab : Diagonal 2 =
diagonal 1
(2 x 360)
=
30
= 24 cm

7. Trapesium
Trapesium adalah segi empat yang mempunyai dua sisi (sepasang sisi)
yang berhadapan sejajar. Macam-macam trapesium adalah sebagai berikut.

Sifat-sifat trapesium:
1. Terdiri dari empat buah sisi dan titik sudut.
2. Mempunyai sepasang sisi yang posisinya sejajar akan tetapi tida memiliki
ukuran yang sama panjang.
3. Sudut yang berada diantara sisi sejajar besarnya adalah 180°.

11
a. Trapesium Sembarang

1. Sisi AD dan BC disebut sisi sejajar.


2. Sisi AB dan CD disebut kaki trapesium.
3. Sisi Terpanjang trapesium disebut alas trapesium.

b. Trapesium Sama Kaki

Panjang AC = BD dan ∠A = ∠B

Sifat-sifat trapesium sama kaki :


1. Terdapat dua pasang sudut berdekatan yang sama besar.
2. Dalam trapesium sama kaki terdapat diagonal-diagonal yang sama panjang.

c. Trapesium Siku-siku

∠A = ∠D = 90°

Rumus untuk Trapesium:


1. Rumus Luas Trapesium = ½ x (sisi 1 + sisi 2) x tinggi
2. Keliling = Jumlah seluruh sisi = AB + BC + CD + DA.

Contoh Soal
Sebuah trapesium luasnya 4.800 cm². Jika diketahui tingginya 80 cm. Berapa cm
jumlah sisi sejajarnya?

12
Penyelesaian:
Dik : Luas = 4.800 cm², tinggi = 80 cm
Dit : Jumlah sisi sejajar?
2 x luas
Jawab : Jumlah sisi sejajar =
tinggi
2 x 4.800
= = 120 cm
80
8. Lingkaran
Lingkaran adalah sebuah bangun datar yang merupakan himpunan titik-
titik yang mempunyai jarak yang sama terhadap suatu titik tertentu yang disebut
dengan pusat lingkaran dan mempunyai besar sudut 360°.

Sifat-sifat pada lingkaran :


1. Terdiri dari hanya satu sisi.
2. Simetri putar dan simetri lipatnya tak terhingga.

Unsur-unsur Lingkaran :
C

A P B

1. r = Jarak titik pada lingkaran terhadap pusat lingkaran (Jari-jari)


2. P = Pusat lingkaran
3. AB = Diameter Lingkaran
4. AB = 2 x PC atau d = 2 x r

13
1. AB disebut diameter
2. AO dan BO adalah Jari-jari
3. BD disebut tali busur
4. Sisi lengkung BD disebut busur
5. Daerah yang dibatasi oleh tali busur BD disebut tembereng
6. Daerah yang dibatasi jari-jari BO dari jari-jari CO serta busur BC disebut
Juring

Rumus untuk Lingkaran:


22
1. Rumus luas lingkaran: π(phi) (3,14) ( 7 ) x jari-jari x jari-jari = πr2
2. Keliling lingkaran : 2 x π x r

Contoh Soal
Sebuah lingkaran jari-jarinya 21 cm. Berapa cm² luasnya?

Penyelesaian :
Dik : Jari jari = 21 cm
22
Dit : Luas = 7 x jari-jari x jari-jari
22
= 7 x 21 x 21
= 1.386 cm²

D. Pengertian Bangun Ruang


Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi atau volume.
Bangun ruanng sering juga disebut bangun 3 dimensi karena memiliki komponen utama
yaitu sisi, rusuk dan titik sudut.
Bangun ruang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1.Bangun ruang sisi datar : Kubus, Balok, Prisma, Limas
2.Bangun ruang sisi lengkung : Tabung, Kerucut, Bola

E. Macam-macam Bangun Ruang


1. Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi
yang kongruen berbentuk bujur sangkar.

Ciri-ciri Kubus :
1. Memiliki 6 buah sisi
2. Memiliki 12 buah rusuk

14
3. Berbentuk persegi
4. Memiliki 8 titik sudut
5. Memiliki 4 buah diagonal ruang
6. Memiliki 12 bidang diagonal

Jaring-jaring kubus :

Rumus untuk Kubus :


1. Luas Kubus = 6 x sisi x sisi
2. Volume = sisi x sisi x sisi
3. Keliling = 12 x sisi
4. Panjang diagonal sisi = s√2
5. Panjang diagonal ruang = s√3

Contoh Soal
Sebuah kotak kayu berbentuk kubus memiliki luas permukaan 3.750 cm2. Hitunglah
panjang sisi kotak kayu tersebut ?

Pembahasan :
Dik : luas permukaan = 3.750 cm2
Dit : Panjang sisi?
Jawab :
Luas Permukaan Kubus = 6 x s²
3750 = 6s²
3750
s² =
6
s² = 625
s = √625 = 25 cm

15
1. Balok

Ciri-ciri Balok :
1. Memiliki 6 buah sisi
2. Memiki 12 buah rusuk
3. Memiliki 8 titik sudut
4. Memiliki 4 buah diagonal ruang
5. Memiliki 12 buah diagonal bidang

Jaring-jaring balok :

Rumus Untuk Balok :


1. Luas Balok = 2 (p x l +p x t + l x t)
2. Volume Balok = Panjang x Lebar x Tinggi
3. Keliling Balok = 4 ( Panjang + Lebar + Tinggi)
4. Panjang diagonal balok = √𝑝² + 𝑙² + 𝑡²

Contoh Soal
Volume sebuah balok adalah 3.240 cm³. Jika panjang dan tinggi balok tersebut
berturut-turut 18 cm dan 12 cm, berapakah lebarnya?

Pembahasan :
Dik : V = 3.240 cm³, p = 18 cm, t=12 cm

16
Dit : Lebar balok?
Jawab : V = p x l x t
3.240 = 18 x l x 12
3.240 = 216 x l
3.240
l=
216

l = 15 cm

3. Prisma
Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup
identik berbentuk segi-n dan sisi tegak berbentuk persegi atau persegi panjang.

Sifat-sifat prisma
1. Bidang alas dan bidang atas prisma dapat berupa segi banyak
2. Bidang alas dan bidang atas prisma sejajar dan kongruen

b. Prisma segitiga
Prisma segitiga adalah prisma yang berbentuk alas dan atapnya berbentuk segitiga

Ciri-ciri prisma segitiga :


1. Memiliki 5 buah sisi
2. Memiliki 9 buah rusuk
3. Memiliki 6 titik sudut

Jaring-jaring prisma segitiga :

17
c. Prisma segi lima
Prisma segi lima adalah bangun prisma yang berbentuk alas dan atapnya
berbentuk segi lima.

Ciri-ciri prisma segi lima :


1. Memiliki 7 buah sisi
2. Memiliki 15 buah rusuk
3. Memiliki 10 titik sudut

Jaring-jaring prisma segi lima :

d. Prisma segi enam


Prisma segi enam adalah prisma yang berbentuk alas dan atapnya
berbentuk segi enam.

18
Ciri-ciri prisma segi lima :
1. Memiliki 8 buah sisi
2. Memiliki 18 buah rusuk
3. Memiliki 12 titik sudut

Jaring-jaring prisma segi enam :

e. Prisma Segi-n
Untuk prisma segi enam, segi tujuh, dst, segi-n dapat menggunakan
formula :
1. Banyak sisi bidang prisma segi-n : n +2
2. Banyak rusuk prisma segi-n : 3n
3. Banyak titik sudut prisma segi-n : 2n

Rumus Untuk Prisma :


1. Luas Prisma = (2 x Luas alas) + Luas sisi Tegak
2. Luas selimut prisma = Keliling alas x tinggi
3. Volume Prisma = Luas Alas x Tinggi

Contoh Soal
Sebuah prisma memiliki alas yang berbentuk belah ketupat yang panjang sisi nya
adalah 10 cm dan panjang dari diagonal nya masing” iyalah 12 cm dan 16 cm. Dan
jika tinggi dari prisma tersebut iyalah setinggi 20 cm, maka carilah berapa luas
permukaan dari bangun prisma tersebut?

Pembahasan :
Dik : Alas = 10 cm, Panjang diagonal = 12 cm dan 16 cm, Tinggi = 20 cm
Dit : luas permukaan dari prisma tersebut ?
Jawab :
Luas permukaan = 2 x ( Luas alas ) + ( Keliling alas x tinggi )
=2 x (½ x 12 cm x 16 cm) + (10 cm x 4 x 20 cm)
= 2 x ( 96 cm + 40 cm x 20 cm )
= 192 cm + 800 cm
19
= 922 cm2

4. Limas
Limas adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk
segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk segitiga dan memiliki puncak.

a. Limas segitiga
Limas segitiga adalah limas yang dibetuk oleh empat buah sisi yang
semuanya berbentuk segitiga.

Ciri-ciri Limas segitiga


1. Memiliki bidang alas berbentuk segitiga
2. Memiliki 3 buah sisi tegak
3. Memiliki 6 buah rusuk
4. Memiliki 1 buah titik puncak
5. Memiliki garis tinggi yang di tarik dari titik puncak tegak lurus ke bidang alas

Jaring-jaring limas segitiga

b. Limas segi empat


Limas segi empat adalah limas yang memliki alas berbentuk persegi.

20
Ciri-ciri Limas segi empat
1. Memiliki bidang alas berbentuk persegi
2. Memiliki 4 buah sisi tegak
3. Memiliki 8 buah rusuk
4. Memiliki 1 buah titik puncak
5. Memiliki garis tinggi yang di tarik dari titik puncak tegak lurus ke bidang alas

Jaring-jaring limas segi empat

c. Limas Segi lima


Limas segi lima terbentuk oleh sebuah alas berbentuk segi lima dimana
setiap sisinya berbatasan dengan 5 buah segitiga.

Ciri-ciri limas segi lima


1. Bidang Alas berbentuk segi lima
2. Memiliki 5 buah sisi tegak
3. Memiliki 10 buah rusuk
4. Memiliki 1 buah titik puncak
5. Memiliki garis tinggi yang di tarik dari titik puncak tegak lurus ke bidang alas

Jaring-jaring limas segi lima

21
d. Limas segi-n
Untuk limas segi enam, segi tujuh, dst, segi-n dapat menggunakan
formula:
1. Bidang sisi = n +1
2. Titik Sudut = n + 1
3. Rusuk = 2n

Rumus untuk Limas (segi-n) :


1
1. Volume limas segi-n = 3 x Luas Alas x Tinggi
2. Luas limas = Luas alas + 4 x Luas sisi

Contoh Soal
Sebuah limas mempunyai alas yang berbentuk persegi panjang dengan panjang sisi-
sisinya 10 cm dan tinggi segitiga pada bidang tegak 8 cm. Hitunglah luas permukaan
limas.

Pembahasan
Dik : Banyaknya bidang tegak alas = 4 , panjang sisi = 10 cm, tinggi = 8 cm
Dit : Luas permukaan Limas?
Jawab : Luas permukaan limas = luas alas + 4 ( luas segitiga di bidang tegak )
Luas = s x s + 4 ( 1/2 x alas x tinggi)
Luas = 10 x 10 + 4 (1/2 x 8 x 10)
Luas = 100 + 4 (40)
Luas = 64 + 160
Luas = 224 cm²

5. Tabung
Tabung adalah bangun ruang berbentuk silinder yang memiliki tutup dan alas
berbentuk lingkaran yang sama besar.

22
Sifat-sifat tabung
1. Tabung bagian alas dan bagian atas berbentuk lingkaran dan besarnya sama
2. Memiliki 3 sisi yaitu alas, atap dan bagian selimutnya
3. Tidak memiliki titik sudut
4. Memiliki 2 buah rusuk yang melingkari alas dan atapnya

Jaring-jaring tabung

Rumus Untuk Tabung :


1. Luas Alas = 2𝜋𝑟
2. Luas selimut tabung = 2𝜋𝑟 x tinggi
3. Luas Permukaan tabung = 2𝜋𝑟 (r + t)
4. Luas tabung tanpa tutup = 2𝜋𝑟² + 2𝜋rt
5. Volume tabung = 2𝜋𝑟²t

Contoh Soal
Diketahui jari-jari alas suatu tabung adalah 12 cm. Jika tinggi tabung tersebut 10 cm,
tentukan volume tabung tersebut.

Pembahasan:
Dik : r = 12 cm, t = 10 cm.
Dit : volume tabung?
Jawab : Volume tabung = 𝜋r²t

23
= 3,14 x (12)² x 10
= 4.521,6 cm³

6. Kerucut
Kerucut adalah suatu bangun ruang yang merupakan suatu limas beraturan
yang bidang alasnya berbentuk lingkaran atau biasa disebut dengan sebuah limas
istimewa.

Sifat-sifat Kerucut :
1. Memiliki 2 sisi ( 1 sisi merupakan alas yang berbentuk lingkaran dan 1 sisinya
lagi berupa sisi lengkung atau selimut kerucut)
2. Memiliki 1 buah rusuk
3. Memiliki 1 buah titik sudut

Jaring-jaring kerucut

Rumus Kerucut
1. Luas selimut kerucut = 𝜋 x r x s
2. Luas Alas = 𝜋 x r²
3. Luas Permukaan kerucut = Luas alas x luas selimut
= 𝜋r² + 𝜋𝑟𝑠 = 𝜋r (r + s)
1 1
4. Volume Kerucut = 3 x Luas alas x tinggi = 3 x 𝜋r² t

24
Contoh Soal
Panjang jari-jari alas sebuah kerucut adalah 7 cm serta tingginya 24 cm. Hitunglah
luas seluruh kerucut itu dengan π = 22/7!

Penyelesaian :
Dik : r = 7 cm, t = 24 cm
Dit : Luas seluruh kerucut?
Jawab :
Perhatikan gambar sebuah kerucut diatas, hubungan antara r,s dan t merupakan
sebuah segitiga siku2 sehingga berlaku rumus phytagoras.
s² = r² + t²
s² = 7² + 24²
s² = 625
s = 25
Luas seluruh kerucut = πr² + πrs
= πr(r+s)
22
= 7 ×7×(7+25)
= 22×32
= 704 cm²
7. Bola
Bangun ruang bola tidak memiliki jaring-jaring seperti bangun ruang lainnya
karena bentuk lengkung 3 dimensi pada bola tidak dapat diubah ke dalam bentuk
datar atau bentuk 2 dimensi secara sempurna, maka tidak ada gambar jaring-jaring
untuk bangun ruang bola.

Sifat-sifat Bola
1. Mempunyai satu sisi
2. Tidak mempunyai titik sudut
3. Hanya memiliki satu sisi lengkung tertutup

Rumus Bola
4
1. Volume Bola = 3 𝛑𝐫³
1 2
2. Volume 2 Bola = 3 𝛑𝐫³
3. Luas bola = 4 x π x r²

25
Contoh Soal
Diketahui sebuah bola dengan jari-jari 7 cm. Maka tentukan luas dari permukaan
bola tersebut.

Penyelesaian:
Dik : r = 7 cm
Dit : Luas permukaan bola?
Jawab : Gunakan rumus untuk mencari luas permukaan bola tersebut
L. Bola = 4πr²
L. Bola = 4 . (22/7) . 72
L. Bola = 616 cm²

26
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bangun datar merupakan salah satu dari cabang ilmu matemaatika yaitu geometri.
Geometri berasal dari bahasa yunani geo = bumi, metri = pengukuran.
Pengertian bangun datar adalah bangun dua dimensi yang tidak memiliki ruang
hanya sebuah bidang datar saja dan dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
Bangun datar memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Sisi merupakan garis yang membentuk saling terhubung dan membentuk sebuah
bangun ruang. Sisi membatasi luas daerah dari bangun tersebut.
b. Sudut merupakan daerah yang dibentuk oleh dua buah garis yang bertemu kedua
pangkalnya.
c. Diagonal merupakan garis yang menghubungkan suatu sudut dengan sudut
lainnya yang saling berhadapan di dalam bangun datar.
2. Bangun ruang merupakan bangun matematika yang memiliki isi atau volume.
Bangun ruang dalam matematika dibagi menjadi beberapa bangun ruang yakni sisi,
rusuk dan titik sudut.
Sisi merupakan bidang pada bangun ruang yang membatasi antara bangun ruang
dengan ruangan sekitarnya, rusuk merupakan pertemuan dua sisi yang berupa ruas
garis pada bangun ruang, sedangkan titik sudut adalah titik dari hasil pertemuan
rusuk yang berjumlah tiga atau lebih.

B. Saran
Makalah yang kami susun diharapkan bisa membantu kita lebih memahami dan
mengingat kembali tentang konsep geometri bangun datar dan bangun ruang, untuk
membantu pembelajaran dalam mata kuliah konsep dasar matematika, dalam kehidupan
sehari-hari, maupun bekal untuk mendidik siswa dimasa depan kelak setelah lulus
menjadi guru sekolah dasar.

27
DAFTAR PUSTAKA
Web :
https://www.quipper.com/id/blog/sbmptn/tpa-sbmptn/tpa-geometri-bangun-datar-bangun-
ruang/
http://www.rumusmatematikadasar.com/2014/12/sifat-sifat-bangun-datar-dan-rumusnya-
lengkap.html
Buku :

Priatna, Nanang dan Ricki Yuliardi. 2019. Pembelajaran Matematika Untuk Guru SD
dan Calon Guru SD. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

28

Anda mungkin juga menyukai