Anda di halaman 1dari 22

TEORI BELAJAR

DIENES
Disusun oleh:
Alfadeo Adi Putratama
NIM 0401520025
Rombel A2 Reguler

Mata Kuliah Teori Pembelajaran Matematika


Dosen Pengampu :
Dr. Dwijanto, M.S. dan Dr. Mohammad Asikin, M.Pd.

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang
2020
TEORI BELAJAR DIENES
• Teori Dienes
• Tahapan Teori Dienes
• Prinsip Belajar Matematika menurut Dienes

• Implikasi Teori Belajar Dienes


• Implementasi Teori Dienes dalam Pembelajaran
Matematika
A. Teori Dienes

• Dienes berpijak dari teori Piaget


 Pengembangannya diorientasikan pada anak-anak
• Dienes meyakini bahwa
 Tiap konsep atau prinsip matematika disajikan dalam bentuk
konkret akan dipahami dengan baik
 Pembelajaran matematika akan lebih bermakna jika dibuat
dalam bentuk permainan
B. Tahapan Teori Dienes

1. Permainan Bebas (Free Play)


2. Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)
3. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for Communalities)
4. Permainan Representasi (Representation)
5. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Tahap 1
Permainan Bebas (Free Play)
• Tahap awal untuk mempelajari sebuah konsep adalah
permainan bebas
• Permainan bebas memiliki aktivitas yang tidak terstruktur
dan tidak terarah
Tahap 2
Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)

• Permainan sudah diberi aturan dan peserta didik sudah mulai


meneliti pola-pola dan keteraturan yang ada pada konsep tertentu
• Keteraturan ini mungkin ada dalam konsep tertentu namun tidak
terdapat dalam konsep lainnya
Tahap 3
Permainan Kesamaan Sifat
(Searching for Communalities)

• Peserta didik mulai diarahkan dalam kegiatan menemukan sifat-


sifat kesamaan dalam permainan
• Peserta didik perlu dilatih mencari kesamaan sifat dengan
mengarahkan agar menstranslasikan kesamaan struktur dari
bentuk permainan lain
• Translasi tidak boleh mengubah sifat-sifat abstrak yang ada dalam
permainan semula
Tahap 4
Permainan Representasi (Representation)

• Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi


sejenis. Peserta didik menentukan representasi dari konsep-konsep
tertentu.
• Representasi yang diperoleh bersifat abstrak. Dengan demikian
telah mengarah pada pengertian struktur matematika yang sifatnya
abstrak yang terdapat dalam konsep yang sedang dipelajari.
Contoh
Tahap 5
Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)

• Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan


kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep
dengan menggunakan symbol matematika atau melalui perumusan
verbal
Tahap 6
Permainan dengan Formalisasi (Formalization)

• Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir


• Peserta didik dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan
kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut
C. Prinsip Belajar Matematika
Menurut Dienes
1. Prinsip Dinamik
Proses pemahaman konsep berjalan dari pengalaman ke penetapan klasifikasi
2. Prinsip Konstruktivis
Mengkonstruksi setiap ide matematika atas konsep yang menghendaki sifat-sifat tertentu
3. Prinsip Variabilitas Matematik
Setiap konsep matematika menyertakan variabel-variabel esensial yang perlu dibuat
bermacam-macam bila generalisasi dari konsep matematika itu telah tercapai
4. Prinsip variabilitas Perseptual
Untuk mencapai suatu abstraksi yang efektif dari struktur matematika, haruslah
diakomodasikan sebanyak mungkin situasi-situasi yang berbeda untuk struktur atau
konsep yang sama
D. Implikasi Teori Belajar Dienes

• Pengetahuan harus diperoleh atau dibentuk


• Belajar merupakan proses aktif (mental dan fisik) dari pembelajar
untuk membangun pengetahuannya
E. Implementasi Teori Dienes dalam
Pembelajaran Matematika
Dalam proses pembelajaran matematika, Dienes merekomendasikan
beberapa perangkat belajar
1. Multibase Arithmatics Block (MAB)
2. Algebraic Experience Material (AEM)
3. The Equalizer (Dienes’ Balance)
4. Logical Block
5. Batang Kuisioner
1. Multibase Arithmatics Block (MAB)

• Alat peraga yang digunakan dalam pokok


bahasan penjumlahan.
• MAB merupakan sekumpulan kotak-kotak
kayu, dimana tiap-tiap kelompok kotak
memiliki bentuk berbeda sesuai
keguanaannya. Tiap-tiap bentuk memiliki
ukuran berbeda yang digolongkan untuk
menunjukkan berapa banyak kotak satuan
yang ada pada masing-masing blok.
2. Algebraic Experience Material (AEM)

• Alat peraga yang digunakan dalam pokok bahasan pada materi aljabar.
• AEM digunakan untuk membentuk struktur matematika yang lain, yaitu
pada prinsip-prinsip pemfaktoran dari bentuk-bentuk kuadrat.
Kegiatannya adalah anak-anak diberikan benda-benda berbentuk
lempengan (flat), long, dan satuan

 
dengan notasi
(flat = ,
long = dan satuan = 1)
3. The Equalizer (Dienes’ Balance)

•Alat peraga yang digunakan dalam pokok


bahasan Persamaan
4. Logical Block

• Atribut-atribut atau lambang-lambang blok tersebut dapat dibuat dari


kayu atau plastik yang berbentuk segitiga, segi empat, lingkaran atau
bentuk yang lainnya dengan berbagai ukuran, ketebalan, warna yang
berbeda, sedemikian hingga pada setiap pak atau kelompok memunyai
satu bentuk atribut.
5. Batang Kuisioner

• Merupakan kumpulan kubus-kubus kecil yang


panjangnya bermacam-macam, tiap-tiap kubus
dapat dilepas menjadi kubus satuan.
• Batang kuisioner ini merupakan salah satu
contoh bahan baku nyata yang dirancang untuk
mengajarkan konsep-konsep yang berhubungan
dengan ilmu perhitungan (aritmatika) tanpa
merujuk atau menggunakan sesuatu yang
berhubungan langsung dengan angka-angka
Penutup

• Pembelajaran matematika menurut teori Dienes berpusat pada pengertian dan


penanaman konsep agar matematika lebih mudah dipelajari dan dipahami, serta
lebih menarik.
• Pembelajaran berawal dari benda-benda konkret, kemudian diarahkan menuju
konsep yang abstrak.
• Pembelajaran perlu memperhatikan materi, tingkat kesulitan dan usia peserta
didik.
• Oleh karena itu, teori pembelajaran yang dikemukakan Dienes diharapkan
menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan peserta didik
memahami konsep matematika melalui permainan.
Daftar Pustaka

• Asikin, Mohammad. 2004. Teori-Teori Belajar Matematika. Semarang: Departemen Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
• Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Jica.
• Jannah, Ukthi Raudhatul. 2013. Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Kependidikan Universitas Madura Vol 8, No
2. Pamekasan: Universitas Madura.
• Nasution. 1995. Deduktif dan Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
• Orton, Anthony. 1992. Learning Mathematics: Issues, Theory and Classroom Practice. New York: Norfolk.
• Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
• Somakim. 2010. Pengembangan Pembelajaran Matematika. (online) (
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132303693/pendidikan/PengembanganPembelajaranMatematika_UNIT_2_0.pdf) diakses pada 13
September 2020 pukul 19.06.
• Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
• Sukahar. 1992. Hakikat Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Aneka Pratama.
• Syah, Muhinnin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Semoga bermanfaat
Dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai