Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep Pecahan, Pecahan Senilai, Mengurutkan Pecahan

Senama dan Tidak Senama

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu: Dr. Ridho Alfarisi, S.Pd., M.SI

Lela Nur Safrida,S.Pd., M.Pd

Oleh:

1. Triana Permatasari (220210204134)


2. Nuzulia Lailatur Rohmah (220210204188)
3. Ismi Mufarrohah (220210204201)
4. Yuli Indriyani (220210204220)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
PRAKATA

Puji syukur penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
petunjuk dan ridho-Nya. Sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan dengan
tepat waktu dan sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad saw.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya,


baik berubpa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “ Konsep Pecahan, Pecahan Senilai dan Pecahan
( senama dan tidak senama ) “

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan


pengetahuan tentang “ Konsep Pecahan, Pecahan Senilai dan Pecahan ( senama dan
tidak senama ) “. Penyusun juga beerharap makalah ini dapat di gunakan sesuai dengan
kebutuhan yang tepat dalam dunia pendidikan.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan


maka kritik dan saran sangat penyusunn harapkan dari pembaca untuk membenahi
makalah ini agar sempurna sebagai mana semestinya.

Bondowoso, 14 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

PRAKATA....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB 1.PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................1
1.4 Manfaat..............................................................................................................................1
BAB 2. PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.1 Konsep Pecahan.................................................................................................................2
2.1.1 Mengajarkan konsep pecahan:.....................................................................................2
Satu Kesatuan...............................................................................................................................3
2.2 Pecahan Senilai..................................................................................................................4
2.3 Pecahan senama dan tidak senama.....................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................6

ii
iii
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan materi yang dirasa sulit oleh siswa ketika belajar
matematika, yang menyebabkan siswa sulit memahami konsep khususnya pecahan.
Beberapa siswa hanya melihat pecahan sebagai simbol yang perlu dimanipulasi dengan
berbagai cara. Faktor utama yang menyebabkan siswa kesulitan memahami konsep
pecahan adalah siswa lebih sering menghafal dari pada menciptakan pemahamannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pecahan ?
2. Apa yang dimaksud pecahan senilai ?
3. Apa yang dimaksud dengan pecahan senama dan tidak senama ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pecahan
2. Untuk mengetahui pecahan senilai
3. Untuk mengetahui pecahan senama dan tidak senama

1.4 Manfaat
Pembaca dapat mengetahui tentang konsep pecahan, pecahan senilai, pecahan
senama dan tidak senama.

1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pecahan
Materi pecahan disampaikan kepada siswa sekolah dasar mulai dari kelas II
semester genap dan diawal kelas III dan pembelajarannya berfokus pada mengindifikasi
dan membandingkan pecahan. Selanjutnya, di kela IV semester 2, pembelajaran diulang
dan diperbaiki, termasuk penjumlahan pecahan. Jadi pecahan dikelas 4,5-6 selalu
diulang pada tingkatan yang berbeda. Pecahan sering dianggap sebagai salah satu materi
matematika yang paling sulit di sekolah dasar. Berdasarkan hasil studi lapangan,
kecepatan pemecahan masalah anak dalam tugas pecahan (aritmatika) melambat. Hal ini
karena menggunakan anak dibandingkan dengan hanya menghitung angka dari 1 sampai
100.

Mengajarkan pecahan tidak hanya menyangkut mentarnsfer ide-ide matematika,


metode dan konsep, tetapi menekankan cara untuk mendefinisikan pecahan sebagai
proses asal-usul, terjadinya dan perkembangan yang bertahap. Dimulai dengan
menghubungkan suatu topik matematika dengan kehdiupan nyata, siswa membangun
konsep-konsep matematikan mereka sendiri. Materi pecahan ini penting untuk
menekankan diskusi dan refleksi. Konstruktivisme menyarankan pendekatan sebagai
berikut : Pengajaran matematika di semua tingkat harus memfasilitasi siswa dengan
peluang untuk memperoleh pengalaman praktis dan konkret, menyelidiki dan mencari
hubungan, menemukan pola-pola dan memecahkan masalah, bicara tentang matematika,
menulis tentang kegiatan mereka, merumuskan hasil dan solusi, latihan keterampilan,
pengetahuan dan prosedur, memberi alasan dan menarik kesimpulan, kerja kooperatif
pada tugas dan masalah (Phillips, DC, 2000). Akan lebih efektif jika pengajaran ini
disetting sedemikian rupa sehingga menyenangkan, siswa belajar dengan gembira.

2.1.1 Mengajarkan konsep pecahan:


Misalkan ada sebuah kue tart (jika dimungkinkan benar-benar ada kue tart
sungguhan) berbentuk lingkaran. Kue tart ini kita potong menjadi empat potongan yang
identik atau sama persis. Kemudian kita makan satu potongan kue tersebut. Besarnya
1
satu potongan kue itu kita sebut seperempat atau satu per empat ditulis Kalau kue tart
4
tersebut kitab potong menjadi enam potongan yang sama persis, maka besarnya satu
1
potongan kue itu kita sebut seperenam atau satu per enam ditulis
6

2
Notasi Pecahan Satuan

Pecahan-pecahan setengah atau seperdua, sepertiga,seperempat,seperlima,


1 1 1 1 1
seperenam dan seterusnya itu dituliskan sebagai berikut. , , , , dan sterusnya.
2 3 4 5 6

Satu Kesatuan
Konsep satu kesatuan ini sangat penting dalam pecahan. Mengapa?
Batang pecahan merupakan alat bantu yang dapat menunjukkan perbandingan
antar pecahan satuan.

Batang pecahan ini mempunyai satu kesatuan yang sama besarnya. Batang
pecahan ini dapat digunakan untuk menjelaskan konsep pecahan sebagai bagian dari
satu kesatuan yaitu yang ditunjukkan oleh batang pertama (warna biru).

3
2.2 Pecahan Senilai

Gambar diatas tersebut menggambarkan bagian yang sama dari bagian yang
diarsir tetapi dengan pembagi yang berbeda. Bilangan-bilangan pecahan senilai adalah
bilangan-bilangan pecahan yang cara penulisannya berbeda tetapi mempunyai hasil
bagi yang sama, atau bilangan-bilangan itu mewakili daerah yang sama, atau mewakili
bagian yang sama. Ambil selembar kertas HVS. Lipat dua, tepat di tengah-tengah.
Kemudian beri warna pada satu bagian.

1
Perhatikan kedua gambar di atas ! Gambar pertama menunjukkan pecahan ,
2
2
sedangkan gambar kedua menujukkan pecahan
4

Perhatikan juga bahwa besar daerah yang diwarnai pada kedua gambar tersebut sama.
1 2 1 2
oleh karena itu dan disebut sebagai pecahan senilai atau =
2 4 2 4

Cara lain untuk menentukan pecahan senilai adalah dengan membangi atau
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama.

Contoh :

8
Pecahan yang senilai dengan antara lain sebagai berikut :
16

8 8:2 4
= = ( pembilang dan penyebut dibagi dengan 2 )
16 16 : 2 8

8 8 x2 16
= = ( pembilang dan penyebut dikali dengan 2 )
16 16 x 2 32

4
2.3 Pecahan senama dan tidak senama

Mengurutkan pecahan-pecahan senama (pecahan yang penyebutnya sama),


sama halnya dengan membandingkan pecahan-pecahan senama tersebut, yaitu dengan
cara “ mengurutkan pembilangnya ”

Apabila dua pecahan memiliki penyebut yang sama, pecahan yang memiliki
pembilang yang lebih besar, nilainya lebih besar daripada pecahan yang pembilangnya
lebih kecil. Apabila dua pecahan memiliki pembilang yang sama, maka pecahan yang
penyebutnya lebih besar, nilainya lebih kecil daripada pecahan yang penyebutnya lebih
kecil.

Tidak Senama

Mengurutkan Pecahan Tidak Senama

Mengurutkan pecahan-pecahan yang penyebutnya tidak sama dilakukan dengan


menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Caranya menggunakan KPK dari penyebut
yang berbeda. Coba urutkan dari yang terkecil nilainya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Fioaini, A. d. (n.d.). bilangan pecahan. modul belajar mandiri, 43.

Mariani, S. (n.d.). pengajaran konsep pecahan dan kata baku pecahan di sekolah dasar.
dosen jurusan matematika, 120-122.

materi matematika kelas 4 bab 1 pecahan. (n.d.). 3.

Radengino. (2017). mengurutkan pecahan senama tidak senama dan bentuk . tematiku,
1.

6
7

Anda mungkin juga menyukai