I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya
untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini
berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang
dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf
yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana
saja, tetapi lebih dari bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan
menginterprestasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan
yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
Kegiatan membaca tidak timbul secara alami tetapi ada faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi yaitu faktor dalam (intern) dan faktor luar (ekstren)
pembaca. Faktor yang berasal dari dalam diri pembaca itu antara lain tuntutan
kebutuhan pembaca, adanya persaingan antar sarana yang diperlukan oleh
pembaca, adanya dorongan dari luar (guru misalnya) adanya hadiah atau
sejenisnya dan waktu tertentu dan sejenisnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca?
2. Apa tujuan membaca?
3. Apa manfaat membaca?
4. Jelaskan jenis-jenis membaca!
5. Jelaskan bagaimana proses membaca
6. Jelaskan macam strategi-strategi membaca?
7. Bagaimana penilaian dalam keterampilan membaca?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian membaca.
2. Menjelaskan tujuan membaca.
3. Menjelaskan manfaat membaca.
4. Menjelaskan jenis-jenis membaca.
5. Menjelaskan proses membaca
6. Menjelaskan strategi membaca
1
2
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Membaca
Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya
untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini
berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang
dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf
yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana
saja, tetapi lebih dari bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan
menginterprestasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan
yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
Menurut Damaianti (dalam Dalman, 2013:6) membaca adalah
merupakan hasil interaksi antara persepsi terhadap lamnbang-lambang yang
menwujudkan bahasa melalui keterampilan berbahasa yang dimilki pembaca
dan pengetahuannya tentang alam sekitar.
Menurut Taufina (2016:156) membaca adalah suatu proses interaksi
memahami lambang bahasa melalui berbagai strategi untuk memahami makna
dari yang tertulis, melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolingustik, dan
metakognitif. Selain itu, membaca merupakan suatu proses penyandian
kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang
justru melibatkan penyadian.
Menurut Crawley dan Mountai (dalam Hasma, dkk, :149) membaca
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata
lisan. Sebagai suatu proses berpikir membaca mencakup aktivitas pengenalan
kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif.
B. Tujuan Membaca
Kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan
atau memahami makna melalui bacaan. Tujuan membaca akan berpengaruh
kepada jenis bacaan yang dipilih, misalnya, fiksi dan nonfiksi.
Menurut Anderson (dalam Dalman, 2013:11) ada tujuh macam tujuan
dari kegaiatan membaca yaitu:
3
4
C. Manfaat Membaca
Menurut Taufina (2016:157) manfaat membaca adalah :
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seorang terhalang masuk dalam kebodohan.
3. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan
kefasihan dalam bertutur kata.
4. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan
cara berpikir
5. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan
memori dan pemahaman.
6. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari
pengalaman orang lain, seperti mencontohkan kearifan orang bijaksana
dan kecerdasan para sarjana.
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan
kemampuannya baik untuk mendapatkan dan merespon ilmu
pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di
dalam hidup.
8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika ia membaca buku-buku
keagamaan. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia
mempunyai pengeruh kuat untuk menuntun seseorang menuju
kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari
keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, seseorang bisa mneguasai banyak kata dan
mempelajari berbagai model kalimat, lebih lanjut ia bisa meningkatkan
kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa
yang tertulis di antara baris demi baris (memahami yang tersirat).
Saddhono (2012:66) juga mengemukakan manfaat membaca di
antaranya yaitu:
1. Memperoleh banyak pengalaman hidup
6
D. JenisJenis Membaca
Menurut slamet (dalam Taufina 2016:166) menyatakan bahwa, jenis
jenis memabaca adalah membaca intensif, membaca kritis, membaca cepat,
membaca apresiasif dan estetis,dan membaca teknik.
Menurut Iskandarwassrid (dalam Taufina 2016:166) jenis membaca
dilihat dari sudut pandang pembacanya yaitu ; ( 1) membaca pemulaan dan (2)
membaca lanjutan
Menurut Taufina (2016:166) jenis- jenis membaca yaitu :
1. Membaca pemulaan
Membaca pemulaan adalah membaca pemulaan dalam teori
keterampilan,maksudnya menekankan pada proses penyandian membaca
secara mekanikal. Proses membaca pemulaan yaitu melalaui proses yaitu
proses recoding dan decoding. Membaca merupakan suatu proses yang
bersifat fisik dan psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan
mengamati tulisan secara visual. Dengan indra visual, pembaca
mengasosiasikan gambargambar bunyi beserta kombinasi bunyi- bunyian.
Membaca pemulaan terdiri atas:
7
a. Membaca nyaring
Menurut Tarigan(2008:23) membaca nyaring adalah membaca
dengan menyuarakan, yaitu suatu akivitas atau kegiatan yang merupakan
alat bagi guru, siswa, ataupun pembaca bersama - sama dengan orang
lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi,
pikiran, dan perasaan seorang pengarang.
Menurut Multon (dalam Taufina 2016:167) dalam membaca
nyaring, selain penglihatan dan ingatan, juga dituntut aktif auditory
memory (ingatan pendengaran) dan motor memory (ingatan yang
bersangkut paut dengan otototot).
Membaca nyaring merupakan pendekatan yang dapat
mengembangkan sejumlah keteramilan serta minat. Membaca nyaring
dapat di berikan di kelas rendah, metode yang dapat dipergunakan dalam
pembelajaran membaca nyaring di kelas rendah antara lain ;
1. Metode Eja Abjad (spell method)
Metode abjad atau eja (Spell Method) merupakan metode
membaca permulaan tertua dan sudah jarang digunakan. Purwanto dan
Djeniah (dalam Taufina, 2016:168) menyatakan bahwa metode eja
adalah belajar membaca yang dimulai dengan mengeja huruf demi
huruf.
Prmbelajaran metode eja terdiri dari pengenalan huruf atau
abjad a sampai z dan pengenalan bunyi huruf atau fenom.
Pembelajaran membaca permulaan dengan metode ini memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan hruf-huruf secara alpabetis.
Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan
bunyinnya menurut abjad. Sebagai contoh A/a, B/b, C/c, D/d, E/e, F/f,
dan seterusnya, dilafalkan sebagai [a], [be], [ce], [de],[ef], dan
seterusnya. Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk
berkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa
huruf yang sudah dikenalnya. Misalnya :
B, a, d, u menjadi b-a ba (dibaca atau dieja /be-a/be-a[ba])
8
Contoh : mina
Perhatikan contoh komplet berikut :
mina
mi na
mina
mi na
mina
5. Metode Global
Metode adalah metode yang melihat sesuatu merupakan
keseluruhan. Sebagian orang mengistilahkan metode ini sebagai
Metode Kalimat. Dikatakn demikia, karen alur proses pembelajaran
membaca permulaan yang diperlihatkan melalui metodeini diawali
dengan penyajian beberapa kalimat secara global. Untuk membantu
pengenalan kalimat dimaksud, biasanya digunakan gambar. Di bawah
gambar dimaksud, dituliskan sebuah kalimat yang kira-kira merujuk
pad amakana gambar tersebut.
6. Metode Struktual Analitik Sinteksis (SAS)
Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa
digunakan nuntuk proses pembelajaran Metode Membaca Permulaan
(MMP) bagi siswa pemula. Pembelajaran MMP dengan metode ini
megawali pembelajarannya dengan dua tahap, yakni menampilkan dan
memperkenalkan sebuah kalimat utuh. Mula-mula anak disuguhi
11
2. Membaca lanjut
Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat
dilakukan apabila pembaca telah dapat membaca teknik atau membaca
pemulaan. Menurut Taufina (2016 :177) Sasaran membaca lanjut adalah
( 1) pembaca memahami isian bacaan. (2) pembaca dapat membaca cepat
dengan kecepatan tinggi. (3) pembaca dapat membaca tanpa suara, tanpa
menggerakkan bibir,tanpa alat bantu jari atau pensil, tanpa mengeja
dalam hati.
12
b. Perseptual
Aktivitas ini mengenal satu kata sampai menjadi suatu makna
beedasarkan pengalaman yang lalu.kegiatan ini melibatkan kesan
sensoris yang masuk ke otak.
c. Aspek urutan
Kegiatan ini mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara
linear yang umumnya tampil pada halaman dari kiri ke kanan atau
dari atas ke bawah.
d. Aspek pengalaman
Merupakan aspek penting karena pengalaman langsung atau
tidak langsung akan meningkatkan konseptual anak.
e. Aspek berfikir
Untuk memahami isian bacaan, pembaca terlebih dahulu harus
memahami katakata dan kalimat yang dihadapinya melalui kegiatan
proses asosiatif dan ekperimental, kemudian ia membuat simpulan
dengan menghubungkan isi preposi yang terdapat pada materi
bacaan.
f. Aspek pembelajaran
Pertanyaanpertanyaan yang diajukan guru hendaknya
merangsang siswa berfikir.
g. Aspek asosiasi
Mengenal hubungan antara simbol dengan bunyibunyi bahasa
dan makna merupakan aspek asosiasi dalam bacaan.
h. Aspek afektif
Merupakan proses membaca yang berkenaan dengan kegiatan
memusatkan perhatian, dan menumbuhkan motivasi membaca.
i. Aspek gagasan
Proses ini dimulai penggunakan sensori dan perseptual dengan
latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif serta membangun
makna teks yang dibacanya secara pribadi.
18
Nama siswa:.........................................................
No Aspek yang dinilai Skor
SB B C K
1 Mendengarkan cara membaca
lancar kalimat sederhana dengan
intonasi yang tepat
2 Membaca kalimat sederhana
dengan intonasi yang tepat
3 Menjelaskan isi kalimat yang
dibaca dengan bahasa yang santun
Jumlah
Rata-rata
Kualifikasi
c. Membuktikan hasil prediksi isi teks dari koran yang dibaca (saat
baca).
Kualifikasi Deskriptor
4 Mengisi seluruh soal uji prediksi (5 soal uji
(Sangat Baik) prediksi)
Uji prediksi yang dibuat semuanya benar
3 Mengisi lebih kurang 3-4 dari keseluruhan soal uji
(Baik) prediksi
Uji prediksi yang dibuat sebagian besarnya tepat
2 Hanya mengisi 2 dari keseluruhan soal uji prediksi
(Cukup) Uji prediksi yangdibuat kurang tepat
1 Hanya mengisi 1 dari keseluruhan soal uji prediksi
(Kurang) Uji prediksi yang dibuat tidak tepat
Nama siswa:.........................................................
No Aspek yang dinilai Skor
SB B C K
Prabaca
1 Memprediksi isi teks dari koran
Saat Baca
2 Membaca teks dari koran
3 Membuktikan hasil prediksi isi
teks dari koran yang dibaca
Pascabaca
4 Menjelaskan informasi yang
diperoleh berdasarkan teks yang
dibaca
5 Menanggapi informasi
berdasarkan teks yang dibaca
6 Membuat ringkasan dari teks yang
dibaca
Jumlah
Rata-rata
Kualifikasi
III. PENUTUP
A. Simpulan
1. Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya
untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini
berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang
dibaca.
2. Kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau
memahami makna melalui bacaan. Tujuan membaca akan berpengaruh
kepada jenis bacaan yang dipilih, misalnya, fiksi dan nonfiksi.
3. Manfaat membaca antara lain: mendapat banyak pengalaman, memperoleh
pengetahuan umum dan berbagai informasi, serta dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Jenis-jenis membaca ada dua yaitu membaca ekstensif dan membaca
intensif.
5. Menurut Burn (dalam Taufina, 47-51) proses membaca ada tiga tahap :
(1) prabaca (prereading), (2) saat baca (durring rading ), dan (3)
pascabaca (postreading).
6. Menurut Taufina (2016:184-194) terdapat sepuluh strategi yang dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran membaca, yaitu: 1) strategi bawah-atas,
2) strategi atas-bawah, 3) strategi campuran, 4) strategi interaktif, 5)
strategi KWL, 6) strategi DRA, 7) strategi DRTA, 8) strategi quantum
reading, 9) strategi PACER, dan 10) strategi PQ4R.
7. Penilaian dalam membaca dapat dilakukan di kelas tinggi dan kelas rendah,
penilaian tersebut terdiri dari berbagai macam tergantung kompetensi
yangakan diukur.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dijabarkan, penulis
menyarankan hal-hal sebagai berikut.
a. Bagi pembaca, pahami kembali bahwa adanya tingkatan dalam perbedaan
antara mendengar, mendengarkan, dan menyimak.
28
29
Daftar Rujukan