Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MEMBACA SINTOPIS

Kelompok 10

ANDRI MAULANA

YESAYA REZA PAGESTUEPO

AHMAD RIDWAN
KATA PENGANTAR

Kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya
memberikan penulis kemudahan sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai hasil pembuatan makalah yang berjudul
“Membaca Sintopis” . Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak dapat menyelesaikannya
dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wendi Wiranty, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Membaca Kritis, Kreatif dan Sintopis yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna mungkin ada kekurangan isi maupun yang lainnya.
meminta maaf apabila ada kata-kata dalam makalah ini ada kesalahan atau kurang tepat. Sehingga
penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keragaman sudut pandang atas sebuah topik yang sama merupakan kenyataan ilmiah di dunia
akademik. Secara riil kenyetaan ini dapat terlihat dari sumber referensi yang menyajikan
pembahasan atas 16 sebuah topik dari sudut pandang yang bervariasi. Ada kalanya sebuah
gagasan mendapat penguatan dari referensi lain. Namun⸴ tidak mustahil ⸴ sebuah pemikiran
ditentang dan dikritisi gagasan yang lain pula. Dalam konteks dan kenyataan inilah ⸴ membaca
sintopis (Syntopical Reading) dikembangkan
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Membaca Sintopis?

2. Apa tujuan Membaca Sintopis?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian membaca sintopis

2. Untuk mengetahui tujuan membaca sintopis


BAB II PEMBAHASAN

A. Membaca sintopis

Ketika seseorang akan membahas sebuah topik, bisa dipastikan ia akan mengkajinya secara
komprehensif melalui sudut pandang yang beragam. Keragaman sudut pandang atas sebuah
topik yang sama merupakan kenyataan ilmiah di dunia akademik. Secara riil kenyataan ini
dapat terlihat dari sumber referensi yang menyajikan pembahasan atas 16 sebuah topik dari
sudut pandang yang bervariasi. Adakalanya sebuah gagasan mendapat penguatan dari
referensi lain. Namun, tidak mustahil, sebuah pemikiran ditentang dan dikritisi oleh gagasan
yang lain pula. Dalam konteks dan kenyataan inilah, membaca sintopis syntopical reading
dikembangkan. Membaca sintopis merupakan jenis kegiatan membaca dengan tujuan
membanding-bandingkan ide mengenai topik yang sama pada beberapa teks atau bahan
bacaan. Mortimer J. Adler 2007: 373 menempatkan membaca sintopis sebagai tingkatan
membaca keempat, setelah membaca dasar elementary reading, membaca tinjauan
inspectional reading, dan membaca simak urai analytical reading. Membaca tingkat dasar
adalah jenis membaca yang diajarkan ditingkat sekolah dasar dengan memusatkan
perhatiannya pada bahasa yang digunakan penulis. Membaca tinjauan merupakan jenis
membaca untuk memahami informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sudah
ditentukan. Jenis membaca ini bisa dilakukan dengan menerapkan teknik membaca
melompat-lompat skimming ataupun membaca selayang pandang superficial reading.
Sementara itu, membaca simak urai bertujuan untuk memahami bacaan dengan sungguh-
sungguh. Berbeda dari ketiga jenis membaca di atas, membaca sintopis bertujuan untuk
memahami materi bacaan dengan topik yang sama untuk suatu pemecahan masalah yang
dihadapi atau dirumuskan oleh pembaca, dari berbagai teks dan bahan bacaan. Secara umum,
membaca sintopis 17 terdiri dari tiga aktivitas, yaitu mendeskripsikan, menganalisis, dan
menyintesiskan. Sebagaimana dikemukakan Adler 2007: 373-390, pada dasarnya kegiatan
membaca sintopis dapat dibagi ke dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan membaca dan tahap
kegiatan membaca. Beberapa aktivitas yang dilakukan pada tahap persiapan membaca adalah
1 membuat bibliografi untuk sumber pustaka atau literatur yang akan dipakai yang tentu saja
memiliki topik pokok yang sama menggunakan katalog perpustakaan, buku, dan sekarang
lebih modern dengan program pencari menggunakan komputer dan 2 membaca secara
inspeksional semua sumber bacaan yang telah terkumpul untuk memperoleh ide yang lebih
jelas tentang materi yang akan dipakai. Sementara itu, aktivitas pada tahap membaca adalah
1membaca secara inspeksional bahan bacaan yang digunakan seperti pada tahap persiapan
pada pointer 2 untuk menemukan bagian yang paling penting dan relevan, 2 membawa
penulis menuju masalah dengan mengkonstruksi terminologi netral dari subjek, 3 membangun
serangkaian proporsi netral untuk semua penulis dengan membuat kerangka pertanyaan untuk
masing-masing ide, 4 mendefinisikan isu atau ide baik besar maupun kecil dengan membuat
jarak antara jawaban penulis dengan beberapa pertanyaan untuk masing-masing ide kadang-
kadang isu atau ide ini tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks, dan 5 menganalisis topik
dengan memberi pertanyaan dan ide dengan 18 beberapa cara untuk mendapat keterangan
yang jelas tentang materi. Ide pokok atau umum harus didahulukan dan relasi antaride harus
jelas. Aktivitas membaca sintopis harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan komprehensif.
Pembaca dituntut untuk melakukan studi komparasi yang detil dan dapat
dipertanggungjawabkan. Karena merupakan studi komparasi, maka masing-masing sumber
referensi atau bahan bacaan seharusnya dicari persamaan dan perbedaannya yang terangkum
dalam beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut ditentukan sendiri oleh pembaca sesuai dengan
bahan bacaan yang digunakan dan tujuan dari aktivitas Ketika seseorang akan membahas
sebuah topik, bisa dipastikan ia akan mengkajinya secara komprehensif melalui sudut
pandang yang beragam. Keragaman sudut pandang atas sebuah topik yang sama merupakan
kenyataan ilmiah di dunia akademik. Secara riil kenyataan ini dapat terlihat dari sumber
referensi yang menyajikan pembahasan atas 16 sebuah topik dari sudut pandang yang
bervariasi. Adakalanya sebuah gagasan mendapat penguatan dari referensi lain. Namun, tidak
mustahil, sebuah pemikiran ditentang dan dikritisi oleh gagasan yang lain pula. Dalam
konteks dan kenyataan inilah, membaca sintopis syntopical reading dikembangkan. Membaca
sintopis merupakan jenis kegiatan membaca dengan tujuan membanding-bandingkan ide
mengenai topik yang sama pada beberapa teks atau bahan bacaan. Mortimer J. Adler 2007:
373 menempatkan membaca sintopis sebagai tingkatan membaca keempat, setelah membaca
dasar elementary reading, membaca tinjauan inspectional reading, dan membaca simak urai
analytical reading. Membaca tingkat dasar adalah jenis membaca yang diajarkan ditingkat
sekolah dasar dengan memusatkan perhatiannya pada bahasa yang digunakan penulis.
Membaca tinjauan merupakan jenis membaca untuk memahami informasi sebanyak-
banyaknya dalam waktu yang sudah ditentukan. Jenis membaca ini bisa dilakukan dengan
menerapkan teknik membaca melompat-lompat skimming ataupun membaca selayang
pandang superficial reading. Sementara itu, membaca simak urai bertujuan untuk memahami
bacaan dengan sungguh-sungguh. Berbeda dari ketiga jenis membaca di atas, membaca
sintopis bertujuan untuk memahami materi bacaan dengan topik yang sama untuk suatu
pemecahan masalah yang dihadapi atau dirumuskan oleh pembaca, dari berbagai teks dan
bahan bacaan. Secara umum, membaca sintopis 17 terdiri dari tiga aktivitas, yaitu
mendeskripsikan, menganalisis, dan menyintesiskan. Sebagaimana dikemukakan Adler 2007:
373-390, pada dasarnya kegiatan membaca sintopis dapat dibagi ke dalam dua tahap, yaitu
tahap persiapan membaca dan tahap kegiatan membaca. Beberapa aktivitas yang dilakukan
pada tahap persiapan membaca adalah 1 membuat bibliografi untuk sumber pustaka atau
literatur yang akan dipakai yang tentu saja memiliki topik pokok yang sama menggunakan
katalog perpustakaan, buku, dan sekarang lebih modern dengan program pencari
menggunakan komputer dan 2 membaca secara inspeksional semua sumber bacaan yang telah
terkumpul untuk memperoleh ide yang lebih jelas tentang materi yang akan dipakai.
Sementara itu, aktivitas pada tahap membaca adalah 1membaca secara inspeksional bahan
bacaan yang digunakan seperti pada tahap persiapan pada pointer 2 untuk menemukan bagian
yang paling penting dan relevan, 2 membawa penulis menuju masalah dengan
mengkonstruksi terminologi netral dari subjek, 3 membangun serangkaian proporsi netral
untuk semua penulis dengan membuat kerangka pertanyaan untuk masing-masing ide, 4
mendefinisikan isu atau ide baik besar maupun kecil dengan membuat jarak antara jawaban
penulis dengan beberapa pertanyaan untuk masing-masing ide kadang- kadang isu atau ide ini
tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks, dan 5 menganalisis topik dengan memberi
pertanyaan dan ide dengan 18 beberapa cara untuk mendapat keterangan yang jelas tentang
materi. Ide pokok atau umum harus didahulukan dan relasi antaride harus jelas. Aktivitas
membaca sintopis harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan komprehensif. Pembaca
dituntut untuk melakukan studi komparasi yang detil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Karena merupakan studi komparasi, maka masing-masing sumber referensi atau bahan bacaan
seharusnya dicari persamaan dan perbedaannya yang terangkum dalam beberapa aspek.
Aspek-aspek tersebut ditentukan sendiri oleh pembaca sesuai dengan bahan bacaan yang
digunakan dan tujuan dari aktivitas

B. Tujuan membaca sintopis

Membaca sintopis adalah memecahkan masalah dan memperoduksi sesuatu dalam bentuk
apapun ( karya tulis, tingkah laku ) untuk meningkatkan kualitas kehiudapan. Memecahkan
masalah, membandingkan, serta mensintasis secara teoritis berdasarkan beberapa sumber
yang relevan melalui kajian secara komprhensif, luas, mendalam. Secara umum membaca
sintopis terdiri dari 3 aktivitas yaiutu, mendiskripsikan,dan menganalisis, menyintesiskan
BAB III PENUTUP

C. SIMPULAN

Membaca sintopis dilakukan untuk memecahkan masalah, membandingkan, serta mensintesis


secara teoritis berdasarkan beberapa sumber yang relevan melalui kajian secara khomprensif,
luas, dan mendalam .
DAFTAR PUSTAKA

Zuchdi dan Budiyanto. (2006). Peningkatan keefektifan membaca mahasiswa dengan teknik
ECOLA (extending concept thought language activities). Laporan penelitian. Yokyakarta:
fakultas bahasa dan seni, universitas negeri yokyakarta.

Pratiwi,Yuni,dkk.2007. Modul Bahasa Indonesia.Jakarta:Universitas Terbuka

Nurhadi.2009.Dasar-dasar Teori Membaca.Malang:Universitas Negeri Malang


Tarigan,H.G.2008.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:Angkasa

Anda mungkin juga menyukai