Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DIMENSI PERKEMBANGAN KOGNITIF


PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu : Gumarpi Rahis Pasaribu,M.Pd

OLEH :

JUARDIMAN PUTRA GEA


NIM : 0801211050

KELAS / SEMESTER : 7 IKM / 1

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Dimensi Perkembangan Kognitif Peserta Didik” tepat
waktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Gumarpi Rahis Pasaribu,M.Pd selaku
dosen mata kuliah bahasa inggris. Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Makalah “Dimensi Perkembangan Kognitif Peserta Didik” disusun guna memenuhi


tugas yang diberikan oleh bapak Gumarpi Rahis Pasaribu pada mata kuliah bahasa inggris di
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selain itu, penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, bahkan lebih baik lagi bila
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunanan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tuhemberua, 7 november 2021

Juardiman Putra Gea

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..……1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C. Tujuan …………………………………………………………………… ….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… ….3


A. Pengertian Kognitif............................................................................................3
B. Konsep Dasar Perkembangan …………………………………………..……4
C. Teori-Teori Perkembangan……………………………………………………4

BAB III PENUTUP.......................................................................................................11


A. Kesimpulan………………………………………………………………….….11
B. Saran……………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik tidak pernah lepas dari belajar, baik disekolah maupun dalam
lingkungan keluarga. Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam perkembangan peserta didik. Kita ketahui bahwa peserta didik merupakan
objek yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, sehingga perkembangan kognitif
sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam sekolah.
Menurut Jean Piaget, pada tahap anak-anak usia sekolah dasar aktivitas mental anak
terfokus pada objek-objek yang nyata atau berbagai kejadian yang pernah dialaminya. 1
Kemampuan kognitif peserta didik dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya persepsi,
atensi dan memori. Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang terhadap suatu objek
dan keadaan objektif dengan bantuan indra.2 Tanpa persepsi yang benar,manusia mustahil
dapat menangkap dan memaknai berbagai fenomena, informasi, atau data yang senantiasa
mengintarinya. Dalam proses ini, otak manusia yang diberi informasi tidak merespon secara
otomatis. Sebaliknya informasi harus melewati serangkaian proses kognitif yang melibatkan
dimensi kepribadiannya. Sehingga jika berkaitan dengan pendidikan, pendidik harus
memahami gejala persepsi, agar peserta didik mampu memahami informasi dengan mudah.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan membangkitkan semangat belajar siswa.
Sehingga siswa akan lebih tertarik dengan materi yang disampaikan guru.3
Dalam perkembangan kognitif di sekolah, guru sebagai tenaga pendidikan yang
bertanggungjawab dalam perkembangan kognitif peserta didik perlu memiliki pemahaman
yang sangat mendalam tentang perkembanga kognitif pada anak didiknya.
Orangtua juga tidak kalah penting dalam kognitif anak, karena perkembangan dan
pertumbuhan anak dimulai di lingkunngan keluarga.namun,sebagian peserta didik dan
orangtua belum terlalu memahami tentangperkembangan kognitif anak, proses perkembangan
kognitif, bahkan fakto-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.
Melalui makalh ini saya mencoba untuk membahas masalah dimensi perkembangan
kognitif peserta didik agar guru dan orangtua dapatmemberikan layanan pendidikan atau
melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing
anak.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang perkembangan kognitif peserta didik, dapat kita ambil masalah-
masalah yang mendasar terhadap perkembangan kognitif, antara lain:
a. Apa pengertian perkembangan kognitif ?
b.  Bagaimana proses perkembangan kognitif peserta didik ?
c. Apa saja karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dan tahap-tahapnya?

1
Jean Piaget dalam desmita, psikologi perkembangan peserta didik (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2012), hlm.
104
2
Chaplin dalam Ibid, hlm.117
3
Suardi, Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi (Jakarta:PT Indeks, 2012), hlm. 118

1
d. Masalah apa yang berkaitan dengan perkembangan kognitif peserta didik dan
bagaimana solusinya ?

C. Tujuan
1. Bagi penulis makalah ini memberikan manfaat yang sangat besar, karena dengan
adanya penyusunan makalah mengenai perkembangan kognitif peserta didik, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan kognitif.
2. Bagi pembaca khususnya para peserta didik, makalah ini dapat memberikan wawasan
mengenai perkembangan kognitif dan tahaprt. Dengan adanya makalah ini peserta
didik dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kemampuan kognitif yang dimilikinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOGNITIF

KBBI mendefinisikan kognisi sebagai kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan


(termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui
pengalaman sendiri. Kognisi juga berarti proses, pengenalan, dan penafsiran lingkungan
oleh seseorang. Sederhanannya, kognitif adalah pemikiran atau kemampuan untuk berpikir.
Kognisi pada dasarnya mengontrol pikiran dan perilaku. Kognitif adalah suatu proses
berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

Pengertian kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan
syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian
istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu
konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku
mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan,
menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan
yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan)
yang bertalian dengan rasa.

Kognitif adalah proses otak yang mendasari banyak aktivitas sehari-hari, dalam


kesehatan dan penyakit, sepanjang rentang usia. Fungsi kognitif adalah bagian yang sangat
penting untuk kehidupan sehari-hari, mengatur pikiran dan tindakan.4 Menurut para ahli jiwa
aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu
tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Perkembangan
kognitif dipelajari melalui proses mental dan persepsi sensorik. Jenis proses kognitif meliputi
berpikir, mengetahui, mengingat, menilai, dan memecahkan masalah.

Selain itu juga pengertian dari kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh
psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan,
mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.

4
Husnul Abdi, “kognitif adalah kemampuan untuk berpikir, kenali jenis kegunaan dan dampaknya”,
(https://hot.liputan6.com/read/4561298/kognitif-adalah-kemampuan-untuk-berpikir-kenali-jenis-kegunaan-dan-
dampaknya, 8 november, 2021)

3
B. Konsep Dasar Perkembangan

Setiap organisme baik manusia maupun hewan pasti mengalami perkembangan dalam
hidupnya perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh
organisme tersebut bersifat konkret maupun abstrak. Para pakar di bidang psikologi dan ilmu
pendidikan sampai kini tidak memiliki kesatuan pandangan dalam memberikan definisi atau
pengertian mengenai pertumbuhan dan perkembangan ada yang beranggapan sama Ada pula
yang menyatakan berbeda berikut ini beberapa definisi perkembangan yang diambil dari
berbagai sumber:5

1. Werner tahun 1969 dalam Monks l, dkk 1999 menyatakan bahwa perkembangan
menunjuk pada suatu proses yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali perkembangan menuju pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat
diputar kembali
2. Schneirla 1975 dalam Sunarto dan Hartono 1999 : 38 mendefinisikan perkembangan
atau development adalah perubahan perubahan progresif dalam organisasi organisme
dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya
perubahan perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan
pengalaman
3. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu
merupakan proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ
jasmaniah bukan hanya perubahan organ-organ jasmaniahnya saja perkembangan
merupakan perubahan yang progresif dan kontinu atau berkesinambungan dalam diri
individu mulai dari lahir sampai mati

Adapun ciri-ciri perkembangan secara umum sebagai berikut


1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik atau perubahan berat badan dan
organ-organ tubuh dan aspek psikis atau matanya kemampuan berpikir
mengingat dan berkreasi
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi aspek fisik dan aspek psikis
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama tanda-tanda fisik seperti kelenjar timus
kelenjar anak-anak seiring bertambahnya usia aspek psikis gerak-gerik dan
perilaku impulsif
4. Diperolehnya tanda-tanda yang baru tanda-tanda fisik pergantian gigi dan
karakter seks pada usia remaja tanda-tanda psikis berkembangnya rasa ingin
tahu tentang pengetahuan moral interaksi dengan lawan jenis

C. Teori-teori perkembangan
Mark (1963) dalam Monks, ddk (1999) kan bahwa ada tiga macam teori perkembangan
diantaranya
1. Teori yang bersifat deduktif
2. Teori yang bersifat induktif
3. Teori yang bersifat fungsional

5
Pupu saeful rahmat, perkembangan peserta didik ,(Jakarta timur: bumi aksara, 2018)hlm 1

4
Teori yang bersifat deduktif memberikan keterangan yang dimulai dari perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan teori yang induktif terkait
dengan cara menerangkan dari data ke arah teori dalam bentuk ekstrem titik pandang yang
positif dijumpai pada kaum behavioris dan teori yang fungsional tampak suatu interaksi
pengaruh antara data dan perkiraan teoritis yaitu data yang mempengaruhi pertumbuhan teori
dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
berdasarkan tiga pembagian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang
sebagai
1. Teori menunjuk pada kelompok hukum yang tersusun secara logis hukum-hukum
tersebut biasanya mempunyai sifat hubungan yang deduktif hukum menunjukkan
hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat acek dan dapat diramal
sebelumnya
2. Teori merupakan rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang
diperoleh secara empiris dalam bidang tertentu dalam hal ini orang memulainya
dari data yang diperoleh kemudian terbentuk konsep teoritis
3. Teori menunjuk pada suatu cara menerangkan yang generalisasi. Terkait dengan
hal tersebut biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat
yang teoretis

Berdasarkan keterangan tersebut teori dapat diartikan sebagai suatu konsep sosialisasi
umum yang diperoleh secara sistematis. Teori harus dapat diuji kebenarannya bila tidak
bukan merupakan suatu teori. teori mempunyai dasar empiris yang dapat memandang gejala
yang dihadapi dari sudut yang berbeda-beda.

 Fase-Fase Perkembangan

1. Fase perkembangan kognitif menurut Piaget

Fase perkembangan kognitif menurut Piaget adalah sebagai berikut :


1. Masa sensori motorik (0,0-2,5 tahun)
2. Menggunakan penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungan seperti
gerakan refleks
3. Masa pra operasional (2,0 - 7,0 tahun)
4. Kemampuan menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep
5. Masa konkreta prarasional (7,0-11,0 tahun)
6. Kemampuan melakukan berbagai tugas yang konkret
7. Masa operasional (11- dewasa)
 Pola Perkembangan Kognitif Manusia

1. Proses asimilasi
Asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat
lingkungan sekitar. Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke

5
dalam pengetahuan yang sudah ada.6 Misalnya anak berumur 8 tahun diberi palu dan paku
untuk menggantung sebuah gambar di dinding.

2. Proses akomodasi
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau
penggantian skema akibat adahnya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang
sudah ada.7 Contohnya juga sama dengan asimilasi bahwa setiap orang memiliki aktifitas,
perilaku dan adat istiadat yang berbeda, dengan demikian anak dengan mudahnya dapat
menerima pengetahuan dari luar. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada
informasi baru.

Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah memasuki usia sekolah
usia 4 sampai 6 tahun, di taman kanak-kanak usia 6 atau 7 tahun, di sekolah dasar usia 13
sampai 16 tahun, di SMP dan usia 16-19 tahun di SLTA/SMA. Peserta didik adalah individu
yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di dalam satuan pendidikan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Perkembangan adalah
perubahan yang bersifat kualitatif yang didalamnya berupa perubahan secara psikologis
contohnya pubertas perkembangan bayi dari merangkak sampai bisa berjalan dan sebagainya.

Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan


1. Ciri-ciri pertumbuhan
a. Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif
b. Reproduksi secara mitosis
c. Perubahan pada ukuran tubuh bersifat irreversible
d. Bertambahnya ukuran tubuh (volume, massa, dan tinggi)
e. Pertambahan ukuran sel dan pertambahan jumlah sel

2. Ciri-ciri perkembangan
Menurut Yusuf LN, adapun ciri-ciri dari perkembangan adalah sebagai berikut:
perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri individu
mulai lahir sampai mati.8 Pengertian lain yaitu perubahan-perubahan yang dialami

6
Puger honggowiyono, Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk guru dan calon guru (Malang:
Gunung Samudera, 2015) hal.5
7
Furkanawati Handani, “bagaimana pentingnya perkembangan asimilasi dan akomodasi pada anak”,
https://www.kompasiana.com/furkanawatimbelo/56d724a702b0bd391ac579be/bagaimana-pentingnya-
perkembangan-asimilasi-dan-akomodasi-pada-anak, 8 november, 2021
8
Nora Agustina, “perkembangan peserta didik”,(Yogyakarta : Deepublish,2015) hal.7

6
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.

Menurut Hurlock dalam Hartinah menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan


dan pertumbuhan meliputi;9
a. Perkembangan melibatkan adanya perubahan
Perkembangan selalu ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat progresif
yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
dengan cara realisasi diri dan pencapaian kemampuan genetik karena
pertumbuhan dan perkembangan merupakan istilah yang tidak terpisahkan oleh
karena itu perubahan dalam arti perkembangan termasuk perubahan dalam ukuran
baik tinggi berat badan memori penalaran dan sebagainya perubahan terjadi dalam
proporsi baik dalam bentuk tubuh maupun kemampuan perubahan juga meliputi
hilangnya ciri lama untuk mendapatkan ciri baru
b. Perkembangan awal lebih kritis dari perkembangan selanjutnya
Perkembangan merupakan proses kontinum di mana perkembangan sebelumnya
akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya oleh karena itu kesalahan ataupun
gangguan pada perkembangan awal akan mempengaruhi perkembangan
perkembangan berikutnya. sikap kebiasaan pola perilaku yang dibentuk pada
tahun-tahun pertama akan menentukan berapa jauh individu menyesuaikan diri
dalam kehidupan pada tahap tahap selanjutnya.
c. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Dalam kehidupan sering sulit dibedakan perubahan yang merupakan hasil belajar
dengan perubahan karena kematangan titik diantara keduanya berada belajar
sering terintegrasi hanya dapat ditandai bahwa perubahan karena belajar diperoleh
dengan usaha sadar dan latihan dengan demikian perkembangan tidak hanya
dilihat dari aspek fisiknya saja melainkan dilihat dan dipahami juga aspek
psikisnya karena pada hakekatnya perkembangan anak berjalan seiring dengan
perkembangan aspek fisik dan psikis sehingga para orang tua dan tenaga pendidik
dapat memahami karakteristik anak serta dapat memaksimalkan potensi anak
sejak dini

Di dalam UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peserta didik
didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik mendidik pendidikan formal maupun
pendidikan non-formal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik
juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi
dasar yang perlu dikembangkan seperti potensi kognitif afektif dan psikomotor.

Ada berapa pandangan mengenai hakikat manusia menurut Sardiman. Kajian


mengenai hakikat peserta didik dapat dilihat dari aneka tilikan filosofis dan teoritis seperti
ini10:
9
Nora Agustina, “perkembangan peserta didik”,(Yogyakarta : Deepublish,2015) hal.8
10
Nora Agustina, “perkembangan peserta didik”,(Yogyakarta : Deepublish,2015) hal.15

7
1. Pandangan psikoanalitik, melihat peserta didik sebagai insan digerakkan oleh dorongan
dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif.
2. Pandangan Humanistik melihat peserta didik sebagai insan yang baik dan memiliki
dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan-tujuan positif.
3. Pandangan nertalistik melihat peserta didik sebagai insan yang tidak dapat di katakan ini
dan itu;
4. Pandangan behavioristik melihat peserta didik sebagai manusia yang sepenuhnya adalah
makhluk reaktif dimana tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang bersumber
atau memiliki kekuatan dari luar.

 Kebutuhan Dan Karakteristik Peserta Didik


kebutuhan kebutuhan peserta didik dilihat dari dimensi Pengembangan yaitu sebagai
berikut:
1. Kebutuhan intelektual yaitu peserta didik memiliki rasa ingin tahu termotivasi
untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan
masalah-masalah yang kompleks
2. Kebutuhan sosial yaitu peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk
memiliki sesuatu yang dapat diterima rekannya
3. Kebutuhan fisik yaitu peserta didik mengalami suatu perkembangan dan
pertumbuhan pada tingkat yang berbeda
4. Kebutuhan emosional dan psikologis yaitu peserta didik seiring mengalami sadar
diri dan mood swings yang tidak terduga
5. Kebutuhan moral yaitu peserta didik ingin memiliki kemampuan yang kuat untuk
membuat dunia dalam dirinya nya dan dunia di luar dirinya mencari tempat yang
lebih baik
6. Kebutuhan homo divinous yaitu peserta didik mengakui dirinya sebagai makhluk
yang berketuhanan atau makhluk homo religius atau insan yang beragama

Adapun kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pendidik di antaranya:

1. Kebutuhan jasmani hal ini yang menyangkut dengan tuntunan siswa yang bersifat
jasmaniah maupun yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam hal ini olahraga
menjadi materi utama
2. Kebutuhan sosial pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesama siswa dan guru
serta orang lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial anak
didik
3. Kebutuhan intelektual semua siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari
suatu ilmu pengetahuan mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah
biologi atau yang lain minat semacam ini tidak dapat dipaksakan kalau ingin menjadi
hasil belajar yang optimal
Ada empat hal dominan dari karakteristik siswa yaitu sebagai berikut

1. Kemampuan dasar misalnya kemampuan kognitif atau intelektual, afektif dan


psikomotor
2. Latar belakang sutural lokal, status sosial, status ekonomi, agama dan lain-lain

8
3. Perbedaan kepribadian
4. Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan diri, dan daya tahan

Adapun karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa antara lain

1. Latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan


2. Gaya belajar
3. Usia kronologi
4. Tingkat kematangan
5. Spektrum dan ruang-ruang minat
6. Lingkungan sosial ekonomi
7. Hambatan-hambatan lingkungan dan kebudayaan
8. Intelegensi
9. Kesal keselarasan dan attitude
10. Prestasi belajar
11. Motivation
Menurut Dabim adapun karakteristik peserta didik yang sukses yaitu sebagai berikut

1. Menghadiri semua sesi kelas dan acara di laboratorium atau di luar kelas secara
teratur dan tepat waktu
2. Menjadi pendengar dan melatih diri untuk memusatkan perhatian
3. Memastikan ingin mendapatkan jawaban atas tugas
4. Mampu memanfaatkan peluang pembelajaran ekstra ketika ditawarkan
5. Melakukan hal yang bersifat opsional dan sering menantang tugas baru ketika banyak
siswa lain menghindarinya
6. Memiliki berat yang tinggi di kelasnya
7. Berpartisipasi dalam kegiatan kelas meski upaya mereka sedikit mengalami rasa sulit
8. Memperhatikan guru mereka sebelum dan setelah jam pelajaran
9. Mampu melakukan diskusi dengan guru yang lain untuk mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman yang bermakna
10. Mengerjakan semua tugas secara terapi dan menelaah hasil secara kritis

Hak dan kewajiban peserta didik

9
Ketika memasuki satuan pendidikan formal atau sekolah peserta didik memiliki hak dan
kewajiban tertentu yang diatur dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas bahwa setiap
peserta didik pada satuan pendidikan berhak:

1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama dan kepercayaannya


2. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat minat dan kemampuan
3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi dan orang tua yang tidak mampu
membiayai pendidikannya
4. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan yang setara
5. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing
dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan
Khusus bagi mereka yang telah memasuki usia belajar dalam PP no 47 tahun 2008
tentang wajib belajar ditetapkan satuan pendidikan dasar penyelenggaraan program wajib
belajar wajib menerima peserta didik program wajib belajar dari lingkungan sekitarnya tanpa
diskriminasi sesuai daya tamping satuan pendidikan yang bersangkutan. Disebutkan juga
dalam PP bahwa satuan pendidikan dasar penyelenggaraan program wajib belajar yang
melanggar ketentuan dikenakan sanksi administrasi berupa teguran penghentian pemberian
bantuan hingga penutupan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Adapun kewajiban peserta didik yang harus dipenuhi yang telah diatur dalam UU no 20
tahun 2003 tentang sisdiknas sebagai berikut pertama peserta didik harus menjaga norma-
norma pendidikan untuk menjamin berlangsungnya proses dan keberhasilan pendidikan
kedua peserta didik ikut menanggung biaya pendidikan kecuali bagi peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut dengan peraturan perundangan yang berlaku ketiga warga
negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam
wilayah negara kesatuan republik Indonesia.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kognitif adalah proses otak yang mendasari banyak aktivitas sehari-hari, dalam


kesehatan dan penyakit, sepanjang rentang usia. Fungsi kognitif adalah bagian yang sangat
penting untuk kehidupan sehari-hari, mengatur pikiran dan tindakan. Menurut para ahli jiwa
aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu
tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Perkembangan
kognitif dipelajari melalui proses mental dan persepsi sensorik. Jenis proses kognitif meliputi
berpikir, mengetahui, mengingat, menilai, dan memecahkan masalah.

Perkembangan kognitif memiliki 3 teori yaitu:

1. Teori yang bersifat deduktif


2. Teori yang bersifat induktif
3. Teori yang bersifat fungsional

A. SARAN
Jika terdapat kesalahan dari penulisan makalah ini saya minta maaf karena saya
menyadari bahwa setiap manusia ada kekurangannya masing-masing. Namun dari kesalahan
itu semoga menjadi pembelajaran kita kedepannya

11
DAFTAR PUSTAKA.

Rahmat, Pupu saeful. 2018. perkembangan peserta didik ,Jakarta timur: bumi aksara

Agustina Nora,2015, “perkembangan peserta didik”,Yogyakarta : Deepublish

Piaget Jean, dalam Desmita, 2012,”psikologi perkembangan peserta didik”,Bandung:Remaja


Rosda Karya

Chaplin dalam Ibid,

Suardi,2012,” Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi”Jakarta:PT Indeks

honggowiyono Puger,2015,” Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk guru dan
calon guru”Malang: Gunung Samudera
https://www.kompasiana.com/furkanawatimbelo/56d724a702b0bd391ac579be/bagaimana-
pentingnya-perkembangan-asimilasi-dan-akomodasi-pada-anak

http://plissworld.blogspot.com/2013/01/perkembangan-kognitif-peserta-didik.html

12

Anda mungkin juga menyukai