OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Dimensi Perkembangan Kognitif Peserta Didik” tepat
waktu. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Gumarpi Rahis Pasaribu,M.Pd selaku
dosen mata kuliah bahasa inggris. Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunanan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..……1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
C. Tujuan …………………………………………………………………… ….2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik tidak pernah lepas dari belajar, baik disekolah maupun dalam
lingkungan keluarga. Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam perkembangan peserta didik. Kita ketahui bahwa peserta didik merupakan
objek yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran, sehingga perkembangan kognitif
sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam sekolah.
Menurut Jean Piaget, pada tahap anak-anak usia sekolah dasar aktivitas mental anak
terfokus pada objek-objek yang nyata atau berbagai kejadian yang pernah dialaminya. 1
Kemampuan kognitif peserta didik dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya persepsi,
atensi dan memori. Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang terhadap suatu objek
dan keadaan objektif dengan bantuan indra.2 Tanpa persepsi yang benar,manusia mustahil
dapat menangkap dan memaknai berbagai fenomena, informasi, atau data yang senantiasa
mengintarinya. Dalam proses ini, otak manusia yang diberi informasi tidak merespon secara
otomatis. Sebaliknya informasi harus melewati serangkaian proses kognitif yang melibatkan
dimensi kepribadiannya. Sehingga jika berkaitan dengan pendidikan, pendidik harus
memahami gejala persepsi, agar peserta didik mampu memahami informasi dengan mudah.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan membangkitkan semangat belajar siswa.
Sehingga siswa akan lebih tertarik dengan materi yang disampaikan guru.3
Dalam perkembangan kognitif di sekolah, guru sebagai tenaga pendidikan yang
bertanggungjawab dalam perkembangan kognitif peserta didik perlu memiliki pemahaman
yang sangat mendalam tentang perkembanga kognitif pada anak didiknya.
Orangtua juga tidak kalah penting dalam kognitif anak, karena perkembangan dan
pertumbuhan anak dimulai di lingkunngan keluarga.namun,sebagian peserta didik dan
orangtua belum terlalu memahami tentangperkembangan kognitif anak, proses perkembangan
kognitif, bahkan fakto-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.
Melalui makalh ini saya mencoba untuk membahas masalah dimensi perkembangan
kognitif peserta didik agar guru dan orangtua dapatmemberikan layanan pendidikan atau
melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing
anak.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang perkembangan kognitif peserta didik, dapat kita ambil masalah-
masalah yang mendasar terhadap perkembangan kognitif, antara lain:
a. Apa pengertian perkembangan kognitif ?
b. Bagaimana proses perkembangan kognitif peserta didik ?
c. Apa saja karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dan tahap-tahapnya?
1
Jean Piaget dalam desmita, psikologi perkembangan peserta didik (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2012), hlm.
104
2
Chaplin dalam Ibid, hlm.117
3
Suardi, Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi (Jakarta:PT Indeks, 2012), hlm. 118
1
d. Masalah apa yang berkaitan dengan perkembangan kognitif peserta didik dan
bagaimana solusinya ?
C. Tujuan
1. Bagi penulis makalah ini memberikan manfaat yang sangat besar, karena dengan
adanya penyusunan makalah mengenai perkembangan kognitif peserta didik, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan kognitif.
2. Bagi pembaca khususnya para peserta didik, makalah ini dapat memberikan wawasan
mengenai perkembangan kognitif dan tahaprt. Dengan adanya makalah ini peserta
didik dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kemampuan kognitif yang dimilikinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOGNITIF
Pengertian kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan
syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian
istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu
konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku
mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan,
menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan
yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan)
yang bertalian dengan rasa.
Selain itu juga pengertian dari kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh
psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses
psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan,
mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.
4
Husnul Abdi, “kognitif adalah kemampuan untuk berpikir, kenali jenis kegunaan dan dampaknya”,
(https://hot.liputan6.com/read/4561298/kognitif-adalah-kemampuan-untuk-berpikir-kenali-jenis-kegunaan-dan-
dampaknya, 8 november, 2021)
3
B. Konsep Dasar Perkembangan
Setiap organisme baik manusia maupun hewan pasti mengalami perkembangan dalam
hidupnya perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh
organisme tersebut bersifat konkret maupun abstrak. Para pakar di bidang psikologi dan ilmu
pendidikan sampai kini tidak memiliki kesatuan pandangan dalam memberikan definisi atau
pengertian mengenai pertumbuhan dan perkembangan ada yang beranggapan sama Ada pula
yang menyatakan berbeda berikut ini beberapa definisi perkembangan yang diambil dari
berbagai sumber:5
1. Werner tahun 1969 dalam Monks l, dkk 1999 menyatakan bahwa perkembangan
menunjuk pada suatu proses yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang
kembali perkembangan menuju pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat
diputar kembali
2. Schneirla 1975 dalam Sunarto dan Hartono 1999 : 38 mendefinisikan perkembangan
atau development adalah perubahan perubahan progresif dalam organisasi organisme
dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya
perubahan perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan
pengalaman
3. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu
merupakan proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ
jasmaniah bukan hanya perubahan organ-organ jasmaniahnya saja perkembangan
merupakan perubahan yang progresif dan kontinu atau berkesinambungan dalam diri
individu mulai dari lahir sampai mati
C. Teori-teori perkembangan
Mark (1963) dalam Monks, ddk (1999) kan bahwa ada tiga macam teori perkembangan
diantaranya
1. Teori yang bersifat deduktif
2. Teori yang bersifat induktif
3. Teori yang bersifat fungsional
5
Pupu saeful rahmat, perkembangan peserta didik ,(Jakarta timur: bumi aksara, 2018)hlm 1
4
Teori yang bersifat deduktif memberikan keterangan yang dimulai dari perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan teori yang induktif terkait
dengan cara menerangkan dari data ke arah teori dalam bentuk ekstrem titik pandang yang
positif dijumpai pada kaum behavioris dan teori yang fungsional tampak suatu interaksi
pengaruh antara data dan perkiraan teoritis yaitu data yang mempengaruhi pertumbuhan teori
dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
berdasarkan tiga pembagian tersebut dapat disimpulkan bahwa teori dapat dipandang
sebagai
1. Teori menunjuk pada kelompok hukum yang tersusun secara logis hukum-hukum
tersebut biasanya mempunyai sifat hubungan yang deduktif hukum menunjukkan
hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat acek dan dapat diramal
sebelumnya
2. Teori merupakan rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang
diperoleh secara empiris dalam bidang tertentu dalam hal ini orang memulainya
dari data yang diperoleh kemudian terbentuk konsep teoritis
3. Teori menunjuk pada suatu cara menerangkan yang generalisasi. Terkait dengan
hal tersebut biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat
yang teoretis
Berdasarkan keterangan tersebut teori dapat diartikan sebagai suatu konsep sosialisasi
umum yang diperoleh secara sistematis. Teori harus dapat diuji kebenarannya bila tidak
bukan merupakan suatu teori. teori mempunyai dasar empiris yang dapat memandang gejala
yang dihadapi dari sudut yang berbeda-beda.
Fase-Fase Perkembangan
1. Proses asimilasi
Asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat
lingkungan sekitar. Asimilasi terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke
5
dalam pengetahuan yang sudah ada.6 Misalnya anak berumur 8 tahun diberi palu dan paku
untuk menggantung sebuah gambar di dinding.
2. Proses akomodasi
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau
penggantian skema akibat adahnya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang
sudah ada.7 Contohnya juga sama dengan asimilasi bahwa setiap orang memiliki aktifitas,
perilaku dan adat istiadat yang berbeda, dengan demikian anak dengan mudahnya dapat
menerima pengetahuan dari luar. Akomodasi terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada
informasi baru.
Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah memasuki usia sekolah
usia 4 sampai 6 tahun, di taman kanak-kanak usia 6 atau 7 tahun, di sekolah dasar usia 13
sampai 16 tahun, di SMP dan usia 16-19 tahun di SLTA/SMA. Peserta didik adalah individu
yang tergolong dan tercatat sebagai siswa di dalam satuan pendidikan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Perkembangan adalah
perubahan yang bersifat kualitatif yang didalamnya berupa perubahan secara psikologis
contohnya pubertas perkembangan bayi dari merangkak sampai bisa berjalan dan sebagainya.
2. Ciri-ciri perkembangan
Menurut Yusuf LN, adapun ciri-ciri dari perkembangan adalah sebagai berikut:
perkembangan adalah perubahan yang progresif dan kontinyu dalam diri individu
mulai lahir sampai mati.8 Pengertian lain yaitu perubahan-perubahan yang dialami
6
Puger honggowiyono, Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk guru dan calon guru (Malang:
Gunung Samudera, 2015) hal.5
7
Furkanawati Handani, “bagaimana pentingnya perkembangan asimilasi dan akomodasi pada anak”,
https://www.kompasiana.com/furkanawatimbelo/56d724a702b0bd391ac579be/bagaimana-pentingnya-
perkembangan-asimilasi-dan-akomodasi-pada-anak, 8 november, 2021
8
Nora Agustina, “perkembangan peserta didik”,(Yogyakarta : Deepublish,2015) hal.7
6
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.
Di dalam UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peserta didik
didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik mendidik pendidikan formal maupun
pendidikan non-formal pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik
juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi
dasar yang perlu dikembangkan seperti potensi kognitif afektif dan psikomotor.
7
1. Pandangan psikoanalitik, melihat peserta didik sebagai insan digerakkan oleh dorongan
dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif.
2. Pandangan Humanistik melihat peserta didik sebagai insan yang baik dan memiliki
dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan-tujuan positif.
3. Pandangan nertalistik melihat peserta didik sebagai insan yang tidak dapat di katakan ini
dan itu;
4. Pandangan behavioristik melihat peserta didik sebagai manusia yang sepenuhnya adalah
makhluk reaktif dimana tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang bersumber
atau memiliki kekuatan dari luar.
1. Kebutuhan jasmani hal ini yang menyangkut dengan tuntunan siswa yang bersifat
jasmaniah maupun yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam hal ini olahraga
menjadi materi utama
2. Kebutuhan sosial pemenuhan keinginan untuk saling bergaul sesama siswa dan guru
serta orang lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial anak
didik
3. Kebutuhan intelektual semua siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari
suatu ilmu pengetahuan mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah
biologi atau yang lain minat semacam ini tidak dapat dipaksakan kalau ingin menjadi
hasil belajar yang optimal
Ada empat hal dominan dari karakteristik siswa yaitu sebagai berikut
8
3. Perbedaan kepribadian
4. Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan diri, dan daya tahan
Adapun karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa antara lain
1. Menghadiri semua sesi kelas dan acara di laboratorium atau di luar kelas secara
teratur dan tepat waktu
2. Menjadi pendengar dan melatih diri untuk memusatkan perhatian
3. Memastikan ingin mendapatkan jawaban atas tugas
4. Mampu memanfaatkan peluang pembelajaran ekstra ketika ditawarkan
5. Melakukan hal yang bersifat opsional dan sering menantang tugas baru ketika banyak
siswa lain menghindarinya
6. Memiliki berat yang tinggi di kelasnya
7. Berpartisipasi dalam kegiatan kelas meski upaya mereka sedikit mengalami rasa sulit
8. Memperhatikan guru mereka sebelum dan setelah jam pelajaran
9. Mampu melakukan diskusi dengan guru yang lain untuk mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman yang bermakna
10. Mengerjakan semua tugas secara terapi dan menelaah hasil secara kritis
9
Ketika memasuki satuan pendidikan formal atau sekolah peserta didik memiliki hak dan
kewajiban tertentu yang diatur dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas bahwa setiap
peserta didik pada satuan pendidikan berhak:
Adapun kewajiban peserta didik yang harus dipenuhi yang telah diatur dalam UU no 20
tahun 2003 tentang sisdiknas sebagai berikut pertama peserta didik harus menjaga norma-
norma pendidikan untuk menjamin berlangsungnya proses dan keberhasilan pendidikan
kedua peserta didik ikut menanggung biaya pendidikan kecuali bagi peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut dengan peraturan perundangan yang berlaku ketiga warga
negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam
wilayah negara kesatuan republik Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
A. SARAN
Jika terdapat kesalahan dari penulisan makalah ini saya minta maaf karena saya
menyadari bahwa setiap manusia ada kekurangannya masing-masing. Namun dari kesalahan
itu semoga menjadi pembelajaran kita kedepannya
11
DAFTAR PUSTAKA.
Rahmat, Pupu saeful. 2018. perkembangan peserta didik ,Jakarta timur: bumi aksara
honggowiyono Puger,2015,” Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk guru dan
calon guru”Malang: Gunung Samudera
https://www.kompasiana.com/furkanawatimbelo/56d724a702b0bd391ac579be/bagaimana-
pentingnya-perkembangan-asimilasi-dan-akomodasi-pada-anak
http://plissworld.blogspot.com/2013/01/perkembangan-kognitif-peserta-didik.html
12