Penulis:
Puji syukur penyusun haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Variasi
Bahasa dalam Kajian Sosiolinguistik
Dengan adanya makalah ini, penyusun berharap dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca untuk menambah pengetahuan tentang tentang variasi bahasa
dalam kajian sosiolinguistik. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh para
pembaca dan dapat memberikan wawasan tentang macam-macam variasi bahasa
beserta contohnya.
Penyusun memohon maaf atas kesalahan maupun kekeliruan yang terdapat dalam
makalah ini dan penyusun juga memohon kritik dan saran dari para pembaca
sebagai evaluasi penyusunan makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................4
B. Ruang Lingkup Masalah............................................................................5
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................5
D. Manfaat Penulisan Makalah......................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahasa dan Variasi Bahasa......................................................................6
B. Jenis-jenis Variasi Bahasa
1. Bahasa dari segi penutur......................................................................7
2. Bahasa dari segi pemakaian.................................................................13
3. Bahasa dari segi keformalan................................................................13
4. Bahasa dari segi sarana........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa ialah sistem lambang
bunyi yang abritrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sama seperti disiplin
ilmu lainnya yang memiliki kajian tersendiri, bahasa pun memiliki banyak
kajian ilmu. Salah satunya adalah Linguistik.
Istilah “linguistik” berasal dari bahasa Inggris linguistics, artinya ilmu yang
mempelajari bahasa. Linguistik terbagi atas dua bagian, yakni makrolinguistik
dan mikrolinguistik. Mikrolinguistik adalah linguistik yang membahas bahasa
dari segii sifat bahasa itu sendiri, seperti struktur dan fungsi bahasa tersebut.
Sedangkan makrolinguistik adalah ilmu yang membahas bahasa dan
hubungannya dengan aspek luar bahasa. Sosiolinguistik adalah salah satu
bentuk makrolinguistik.
4
anak muda. Bahkan bahasa yang digunakan antar individu pun memiliki
beberapa keunikan dan ciri khas tersendiri. Hal ini disebabkan oleh sifat
bahasa yakni dinamis dan manasuka. Bahasa bersifat berubah-ubah, tidak
tetap. Untuk itulah, perlu kiranya pembahasan mengenai berbagai macam
variasi bahasa dalam kajian sebuah ilmu sosiolinguistik.
Ruang lingkup masalah yang dapat ditarik dari latar belakang tersebut, yakni
1. Variasi bahasa dari segi penutur;
2. Variasi bahasa dari segi pemakai;
3. Variasi bahasa dari segi keformalan; dan
4. Variasi bahasa dari segi sarana.
a. Manfaat Teoritis
5
b. Manfaat Praktis
BAB II
PEMBAHASAN
Lebih lanjut lagi, dalam hal ini terdapat dua pandangan. Pertama, variasi
bahasa terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman
fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa sudahlah ada untuk memenuhi fungsinya
sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
6
membedakan variasi bahasa berdasarkan tiga kriteria, yaitu (a) latar belakang
geografi dan sosial penutur; (b) medium yang digunakan; dan (c) pokok
pembicaraan. Preston dan Shuy (1979) membagi variasi bahasa berdasarkan
(a) penutur, (b) interaksi, (c) kode, dan (d) realisasi. Sedangkan Mc David
(1969) membagi variasi bahasa ini berdasarkan (a) dimensi regional, (b)
dimensi sosial, dan (c) dimensi temporal.
Dari berbagai pandangan tersebut, pembagian variasi bahasa milik Chaer dan
Agustina-lah yang paling sering dan umum digunakan. Mereka membagikan
variasi bahasa ke dalam empat jenis, yakni (1) variasi bahasa dari segi penutur;
(2) variasi bahasa dari segi pemakaian; (3) variasi bahasa dari segi keformalan;
dan (4) variasi bahasa dari segi sarana.
b. Dialek
Dialek merupakan variasi bahasa dari kelompok penutur yang berada
pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Meskipun
mempunyai idiolek masing-masing, tiap penutur tetap memiliki
kesamaan ciri yang menandai bahwa mereka berada pada satu dialek
yang berbeda dengan kelompok penutur lainnya. Misalnya, bahasa
Jawa dialek Banyumas berbeda dengan ciri bahasa Jawa dialek
Pekalongan.
7
Begitu pula dengan bahasa Prancis. Terdapat beberapa perbedaan
dialek antara bahasa Prancis yang dituturkan oleh orang Prancis
bagian Paris, bagian selatan Prancis, dan para francophone. Contoh
perbedaan dialek standar Prancis dengan Prancis Quebec bisa dilihat
pada tabel berikut ini.
8
Tabel 1. Perubahan Morfologi dalam Bahasa Prancis Standar dan Prancis Quebec
No Prancis Quebec Prancis Standar Makna
1 Arrête Arrête Stop >< keputusan
2 À c’t’here À cette heure Saat ini
3 Bavarde Bavarder Besar mulut >< cerewet
4 Cou’don Écoute donc Mendengarkan
5 C’t’un/C’t’une C’est un/C’est une Ini/itu adalah m/f
6 Écœurañ Cœur Hati
7 Gars Garçon Anak lelaki
8 Icitte Ici Di sini
9 Pantoute Pas du tout Tidak semua
10 Patates Pomme de térre Kentang
11 Placotage Bavardage Obrolan
12 Placoter Bavarder Mengobrol
13 Se faire d’éculotter Se faire déculotter Kehilangan satu celana
14 Touche Toucher Menyentuh
Tabel 2. Perubahan Fonologi dalam Bahasa Prancis Standar dan Prancis Quebec
No Prancis Quebec Prancis Standar Makna
1 Capoté,e [ka-pu-tey] Capoté,e [ka-po-te] Terbalik/gila
2 Checker [ʃe-key] Checker [ʃəke] Mengecek
3 Cliquer [kli-key] Cliquer [kli-ke] Mengklik
4 Drette [dret] Droite [droɑt] Kanan
5 Ecœurant [e-cew-rañ] Cœur [cœur] Hati
6 Filer [fil-ay] Filer [fije] Memutar/merasa
7 Frette [fret] Froid [froα] Dingin
8 Hein [ɛ]̃ Hein [εñ] ‘Eh’
9 I [i] Y [I] Di sana
10 Icitte [isit] Ici [isi] Di sini
11 Moé [moey] Moi [moα] Saya
12 Pus [py] Plus [ply] Lebih
13 Toé [toey] Toi [toα] Kamu
14 Toutte [tut] Tout [tu] Semua
15 Y [i] I [i] Dia
c. Kronolek
9
Kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan
oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Perbedaan yang paling
tampak dari bahasa yang digunakan biasanya merupakan perbedaan
leksikon. Pada masa penjajahan, tuan tanah dalam bahasa Indonesia
disebut seigneur. Akan tetapi pada masa kini, kata tersebut tidak
digunakan lagi.
Tabel 3. Perbedaan kosakata bahasa Prancis kuno dan bahasa Prancis modern
No Prancis kuno Prancis modern Makna
.
1 Tonelle Tunnel Terowongan
Tonnelle Punjung
2 Tenez Tennis Tenis
3 Magasin Magazine Majalah
4 Bougette Budget Bujet
5 Estiquet Ticket Tiket
6 Conter fleurette Flirter Merayu
Sumber: https://morph.surrey.ac.uk/
d. Sosiolek
Sosiolek merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan status,
golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Menurut Chaer
(Sosiolinguistik: 2010), variasi inilah yang paling banyak menyita
waktu untuk membicarakannya, karena menyangkut semua masalah
10
pribadi para penuturnya. Perbedaan variasi bahasa ini bukanlah yang
berkaitan dengan isi pembicaraan melainkan perbedaan dalam bidang
morfologi, sintaksis, dan kosakata.
e. Akrolek
Akrolek merupakan variasi bahasa yang dianggap lebih tinggi atau
lebih bergengsi daripada variasi bahasa lainnya. Misalnya, bahasa
Prancis dialek kota Paris dianggap lebih tinggi derajatnya daripada
dialek-dialek Prancis lainnya. Akibatnya, dialek kota Paris dijadikan
sebagai bahasa standar Prancis. Dialek kota Paris dianggap lebih
tinggi sebab pada abad ke-12 hingga abad ke-13, keberadaan Île-de-
France dan pengaruh politik Paris sangat mendominasi seluruh
Prancis. Akibatnya, sejak saat itu dialek Paris menjadi dialek standar
dan dianggap sebagai salah satu contoh akrolek.
f. Basilek
Bailek adalah variasi bahasa yang dianggap kurang bergengsi atau
bahkan dianggap rendahan. Misalnya, bahasa Jawa “Krama Ndesa”
yang dianggap sebagai bentuk olok-olok atau sebagai bahasa orang-
orang yang tidak mengerti ragam bahasa halus. Contoh lain adalah
bahasa Inggris yang digunakan oleh para cowboy dan kuli tambang.
g. Vulgar
Vulgar adalah variasi bahasa yang berasal dari penutur yang kurang
terpelajar atau dari kalangan mereka yang tidak berpendidikan.
11
h. Slang
Slang ialah variasi bahasa yang digunakan oleh anak muda dan
bersifat khusus atau rahasia. Slang tidak terpaku terhadap satu bidang
tertentu, tidak seperti register atau jargon. Berikut adalah beberapa
slang dalam bahasa Prancis.
i. Kolokial
Kolokial merupakan variasi bahasa yang digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Jadi, kolokial berarti bahasa percakapan
bukanlah bahasa tulisan. Kolokial bersifat tidak baku dan biasanya
tidak sesuai tata bahasa atau gramatika. Berikut adalah beberapa
contoh kolokial dalam bahasa Prancis.
12
4 Ça fait chier Itu menyebalkan
5 Grave Sangat
j. Jargon
Jargon adalah variasi bahasa yang digunakan secara terbatas oleh
kelompok sosial tertentu. Ungkapan yang digunakan seringkali tidak
dapat dipahami oleh masyarakat umum. Namun ungkapan tersebut
tidak bersifat rahasia. Misalnya, dalam kelompok montir ada
ungkapan seperti didongkrak, roda gila, dipoles, dll. Dalam bidang
tata boga bahasa Prancis, terdapat beberapa jargon, seperti tulipe
(sebuah gelas) dan infuser (meresap).
k. Argot
Argot ialah variasi bahasa yang digunakan secara terbatas pada
profesi-profesi tertentu dan bersifat rahasia. Misalnya, dalam dunia
kejahatan pernah digunakan ungkapan seperti kacamata dalam artian
polisi. Berikut adalah beberapa contoh argot dalam bahasa Prancis
l. Ken
13
Ken adalah variasi sosial tertentu yang bernada memelas, dibuat-buat
seperti merengek, dan penuh kepura-puraan. Biasanya digunakan oleh
para pengemis.
14
dikarenakan letaknya di antara ragam formal dan ragam informal.
Artinya bahasa yang digunakan tidaklah terlalu formal, tetapi tidak
pula terlalu santai.
BAB III
15
PENUTUP
A. Simpulan
Variasi bahasa adalah berbagai macam bahasa yang diakibatkan tidak hanya
oleh keberagaman penutur atau masyarakat bahasa, tetapi juga sebagai akibat
keanekaragaman tindak dan interaksi sosial antarpenutur. Terdapat berbagai
pendapat atas pembagian variasi bahasa. Pendapat yang paling umum
digunakan adalah pendapat Chaer dan Agustina yang terbagi atas empat jenis,
yakni (1) variasi bahasa dari segi penutur; (2) variasi bahasa dari segi
pemakaian; (3) variasi bahasa dari segi keformalan; dan (4) variasi bahasa dari
segi sarana.
Variasi bahasa dari segi penutur terbagi atas beberapa macam, yakni idiolek,
dialek, sosiolek, kronolek, basilek, akrolek, argot, slang, jargon, vulgar,
kolokial, dan ken. Variasi bahasa dari segi pemakaian terbagi atas beberapa
macam bergantung pada bidang atau register pemakaian bahasa tersebut.
Sementara itu, variasi bahasa dari segi keformalan terdiri atas ragam bahasa
beku, formal, usaha, santai, dan akrab. Terakhir, variasi bahasa dari segi
sarana terdiri atas ragam lisan dan tulisan serta berbagai ragam bahasa
bergantung pada media atau alat yang digunakan untuk menuturkan bahasa.
B. Saran
Bahasa memiliki berbagai hal menarik yang perlu digali lebih dalam. Begitu
pula dengan variasi bahasa. Dari tiap macam variasi bahasa, ada banyak hal-
hal penting yang perlu diketahui, dipahami, bahkan didalami. Hal itu tentu
berguna untuk dapat lebih mengetahui apa-apa yang dituturkan oleh seorang
penutur bahasa dan sebagai pemerkaya pengetahuan akan bahasa, khususnya
variasi bahasa.
16
DAFTAR PUSTAKA
xvi