Anda di halaman 1dari 18

VARIASI BAHASA DALAM KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Penulis:

Rhizki Tama Aditya 1813044004

Gitamorezqi Maharani 1813044029

Mata Kuliah : Sociolinguistique


Dosen : Nani Kusrini, S. S., M. Pd.

Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Bandarlampung
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Variasi
Bahasa dalam Kajian Sosiolinguistik

Dengan adanya makalah ini, penyusun berharap dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca untuk menambah pengetahuan tentang tentang variasi bahasa
dalam kajian sosiolinguistik. Semoga makalah ini dapat dipahami oleh para
pembaca dan dapat memberikan wawasan tentang macam-macam variasi bahasa
beserta contohnya.

Penyusun memohon maaf atas kesalahan maupun kekeliruan yang terdapat dalam
makalah ini dan penyusun juga memohon kritik dan saran dari para pembaca
sebagai evaluasi penyusunan makalah selanjutnya.

Bandarlampung, 06 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................4
B. Ruang Lingkup Masalah............................................................................5
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................5
D. Manfaat Penulisan Makalah......................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Bahasa dan Variasi Bahasa......................................................................6
B. Jenis-jenis Variasi Bahasa
1. Bahasa dari segi penutur......................................................................7
2. Bahasa dari segi pemakaian.................................................................13
3. Bahasa dari segi keformalan................................................................13
4. Bahasa dari segi sarana........................................................................14

BAB III PENUTUP


A. Simpulan....................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perubahan Morfologi dalam Bahasa Prancis Standar

dan Prancis Quebec ................................................................................... 8

Tabel 2. Perubahan Fonologi dalam Bahasa Prancis Standar

dan Prancis Quebec ................................................................................... 8

Tabel 3. Perbedaan Kosakata Bahasa Prancis Kuno


dan Bahasa Prancis Modern ...................................................................... 9

Tabel 4. Contoh Slang Bahasa Prancis ................................................................... 9

Tabel 5. Contoh Kolokial Bahasa Prancis .............................................................. 11

Tabel 6. Contoh Argot Bahasa Prancis .................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa ialah sistem lambang
bunyi yang abritrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sama seperti disiplin
ilmu lainnya yang memiliki kajian tersendiri, bahasa pun memiliki banyak
kajian ilmu. Salah satunya adalah Linguistik.

Istilah “linguistik” berasal dari bahasa Inggris linguistics, artinya ilmu yang
mempelajari bahasa. Linguistik terbagi atas dua bagian, yakni makrolinguistik
dan mikrolinguistik. Mikrolinguistik adalah linguistik yang membahas bahasa
dari segii sifat bahasa itu sendiri, seperti struktur dan fungsi bahasa tersebut.
Sedangkan makrolinguistik adalah ilmu yang membahas bahasa dan
hubungannya dengan aspek luar bahasa. Sosiolinguistik adalah salah satu
bentuk makrolinguistik.

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin, yakni sosiologi dan linguistik.


Sosiologi membahas hubungan sosial antar manusia di dalam masyarakatnya,
baik sebagai individu maupun kelompok. Sementara itu, linguistik
mempelajari tentang bahasa. Dengan demikian, sosiolinguistik adalah ilmu
yang membahas hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial suatu
masyarakat bahasa, seperti fungsi bahasa di masyarakat dan aturan-aturan
berbahasa sesuai masyarakat bahasa tersebut. Satu di antara beberapa kajian
sosiolinguistik adalah variasi bahasa.

Variasi bahasa adalah pembagian berbagai macam bahasa berdasarkan faktor-


faktor yang berbeda. Bahasa yang digunakan pada acara formal tentulah
berbeda dengan bahasa yang digunakan pada acara nonformal. Bahasa yang
digunakan oleh orang tua juga berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh

4
anak muda. Bahkan bahasa yang digunakan antar individu pun memiliki
beberapa keunikan dan ciri khas tersendiri. Hal ini disebabkan oleh sifat
bahasa yakni dinamis dan manasuka. Bahasa bersifat berubah-ubah, tidak
tetap. Untuk itulah, perlu kiranya pembahasan mengenai berbagai macam
variasi bahasa dalam kajian sebuah ilmu sosiolinguistik.

B. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah yang dapat ditarik dari latar belakang tersebut, yakni
1. Variasi bahasa dari segi penutur;
2. Variasi bahasa dari segi pemakai;
3. Variasi bahasa dari segi keformalan; dan
4. Variasi bahasa dari segi sarana.

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah in, yaitu


1. Mengetahui variasi bahasa dari segi penutur;
2. Mengetahui variasi bahasa dari segi pemakai;
3. Mengetahui variasi bahasa dari segi keformalan; dan
4. Mengetahui variasi bahasa dari segi sarana.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat penulisan dari makalah ini, yaitu

a. Manfaat Teoritis

1. Mampu menunjang pengetahuan para pembaca perihal hal bahasa.

2. Menumbuhkan minat pembaca akan hal linguistik dan bahasa.

5
b. Manfaat Praktis

1. Sebagai tolak ukur seseorang dalam memahami variasi bahasa.


2. Mampu menjadi petunjuk bagi pembaca dala mempelajari bahasa dan
linguistik secara lebih luas.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahasa dan Variasi Bahasa

Bahasa dan masyarakat sosial sangatlah berhubungan. Masyarakat sosial


menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Masyarakat sosial yang
menuturkan bahasa disebut masyarakat bahasa atau masyarakat tutur.
Masyarakat, dengan berbagai faktor sosial yang beranekaragam, menyebabkan
bahasa juga memiliki kenaekaragaman. Keanekaragaman bahasa tersebut
biasa disebut dengan variasi bahasa.

Chaer dan Agustina (2010: 61) mengemukakan bahwa faktor penyebab


terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa, tidak hanya disebabkan oleh
para penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi
sosial antarpenutur sangat beragam. Sementara itu, menurut Suyanto (2011)
perbedaan pekerjaan, profesi, jabatan, atau tugas para penutur juga dapat
menyebabkan adanya variasi bahasa.

Lebih lanjut lagi, dalam hal ini terdapat dua pandangan. Pertama, variasi
bahasa terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman
fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa sudahlah ada untuk memenuhi fungsinya
sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.

Ada berbagai pendapat mengenai pembagian variasi bahasa. Sayama Malabar


(2015) merangkum berbagai pandangan tersebut. Hartman dan Stork (1972)

6
membedakan variasi bahasa berdasarkan tiga kriteria, yaitu (a) latar belakang
geografi dan sosial penutur; (b) medium yang digunakan; dan (c) pokok
pembicaraan. Preston dan Shuy (1979) membagi variasi bahasa berdasarkan
(a) penutur, (b) interaksi, (c) kode, dan (d) realisasi. Sedangkan Mc David
(1969) membagi variasi bahasa ini berdasarkan (a) dimensi regional, (b)
dimensi sosial, dan (c) dimensi temporal.

Dari berbagai pandangan tersebut, pembagian variasi bahasa milik Chaer dan
Agustina-lah yang paling sering dan umum digunakan. Mereka membagikan
variasi bahasa ke dalam empat jenis, yakni (1) variasi bahasa dari segi penutur;
(2) variasi bahasa dari segi pemakaian; (3) variasi bahasa dari segi keformalan;
dan (4) variasi bahasa dari segi sarana.

B. Jenis-Jenis Variasi Bahasa

1. Variasi Bahasa dari Segi Penutur


a. Idiolek
Idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut
konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi bahasanya atau
idiolek-nya masing-masing. Idiolek berkenaan dengan ‘warna’ suara,
pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dll. Namun, yang paling
dominan pada idiolek yaitu warna suara.

b. Dialek
Dialek merupakan variasi bahasa dari kelompok penutur yang berada
pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Meskipun
mempunyai idiolek masing-masing, tiap penutur tetap memiliki
kesamaan ciri yang menandai bahwa mereka berada pada satu dialek
yang berbeda dengan kelompok penutur lainnya. Misalnya, bahasa
Jawa dialek Banyumas berbeda dengan ciri bahasa Jawa dialek
Pekalongan.

7
Begitu pula dengan bahasa Prancis. Terdapat beberapa perbedaan
dialek antara bahasa Prancis yang dituturkan oleh orang Prancis
bagian Paris, bagian selatan Prancis, dan para francophone. Contoh
perbedaan dialek standar Prancis dengan Prancis Quebec bisa dilihat
pada tabel berikut ini.

8
Tabel 1. Perubahan Morfologi dalam Bahasa Prancis Standar dan Prancis Quebec
No Prancis Quebec Prancis Standar Makna
1 Arrête Arrête Stop >< keputusan
2 À c’t’here À cette heure Saat ini
3 Bavarde Bavarder Besar mulut >< cerewet
4 Cou’don Écoute donc Mendengarkan
5 C’t’un/C’t’une C’est un/C’est une Ini/itu adalah m/f
6 Écœurañ Cœur Hati
7 Gars Garçon Anak lelaki
8 Icitte Ici Di sini
9 Pantoute Pas du tout Tidak semua
10 Patates Pomme de térre Kentang
11 Placotage Bavardage Obrolan
12 Placoter Bavarder Mengobrol
13 Se faire d’éculotter Se faire déculotter Kehilangan satu celana
14 Touche Toucher Menyentuh

Sumber : Yanto, A. (2015).

Tabel 2. Perubahan Fonologi dalam Bahasa Prancis Standar dan Prancis Quebec
No Prancis Quebec Prancis Standar Makna
1 Capoté,e [ka-pu-tey] Capoté,e [ka-po-te] Terbalik/gila
2 Checker [ʃe-key] Checker [ʃəke] Mengecek
3 Cliquer [kli-key] Cliquer [kli-ke] Mengklik
4 Drette [dret] Droite [droɑt] Kanan
5 Ecœurant [e-cew-rañ] Cœur [cœur] Hati
6 Filer [fil-ay] Filer [fije] Memutar/merasa
7 Frette [fret] Froid [froα] Dingin
8 Hein [ɛ]̃ Hein [εñ] ‘Eh’
9 I [i] Y [I] Di sana
10 Icitte [isit] Ici [isi] Di sini
11 Moé [moey] Moi [moα] Saya
12 Pus [py] Plus [ply] Lebih
13 Toé [toey] Toi [toα] Kamu
14 Toutte [tut] Tout [tu] Semua
15 Y [i] I [i] Dia

Sumber : Yanto, A. (2015)

c. Kronolek

9
Kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan
oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Perbedaan yang paling
tampak dari bahasa yang digunakan biasanya merupakan perbedaan
leksikon. Pada masa penjajahan, tuan tanah dalam bahasa Indonesia
disebut seigneur. Akan tetapi pada masa kini, kata tersebut tidak
digunakan lagi.

Demikian pula dengan bahasa Prancis. Bahasa Prancis sendiri telah


mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Pada abad ke-8
hingga abad ke-14, bahasa yang digunakan disebut dengan française
ancienne (Prancis kuno). Selanjutnya pada abad ke-14 hingga abad
ke-17, bahasa yang digunakan adalah française renaissance atau
moyen française (Prancis pertengahan). Kini, bahasa Prancis yang
digunakan disebut dengan Prancis modern atau française moderne.
Berikut adalah beberapa contoh perbedaan kosakata pada bahasa
Prancis kuno dan bahasa Prancis modern.

Tabel 3. Perbedaan kosakata bahasa Prancis kuno dan bahasa Prancis modern
No Prancis kuno Prancis modern Makna
.
1 Tonelle Tunnel Terowongan
Tonnelle Punjung
2 Tenez Tennis Tenis
3 Magasin Magazine Majalah
4 Bougette Budget Bujet
5 Estiquet Ticket Tiket
6 Conter fleurette Flirter Merayu

Sumber: https://morph.surrey.ac.uk/

d. Sosiolek
Sosiolek merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan status,
golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Menurut Chaer
(Sosiolinguistik: 2010), variasi inilah yang paling banyak menyita
waktu untuk membicarakannya, karena menyangkut semua masalah

10
pribadi para penuturnya. Perbedaan variasi bahasa ini bukanlah yang
berkaitan dengan isi pembicaraan melainkan perbedaan dalam bidang
morfologi, sintaksis, dan kosakata.

Dalam bahasa Prancis, terdapat beberapa kelas sosial yang


mempengaruhi bahasa yang digunakannya, yakni élite (kelas elite),
classe moyenne (kelas menengah), classe ouvrière (kelas buruh), dll.
Penutur yang berasal dari kelas menengah ke atas yang berpendidikan
lebih akan memiliki kosakata yang lebih luas dibandingkan penutur
yang berasal dari kelas bawah.

e. Akrolek
Akrolek merupakan variasi bahasa yang dianggap lebih tinggi atau
lebih bergengsi daripada variasi bahasa lainnya. Misalnya, bahasa
Prancis dialek kota Paris dianggap lebih tinggi derajatnya daripada
dialek-dialek Prancis lainnya. Akibatnya, dialek kota Paris dijadikan
sebagai bahasa standar Prancis. Dialek kota Paris dianggap lebih
tinggi sebab pada abad ke-12 hingga abad ke-13, keberadaan Île-de-
France dan pengaruh politik Paris sangat mendominasi seluruh
Prancis. Akibatnya, sejak saat itu dialek Paris menjadi dialek standar
dan dianggap sebagai salah satu contoh akrolek.

f. Basilek
Bailek adalah variasi bahasa yang dianggap kurang bergengsi atau
bahkan dianggap rendahan. Misalnya, bahasa Jawa “Krama Ndesa”
yang dianggap sebagai bentuk olok-olok atau sebagai bahasa orang-
orang yang tidak mengerti ragam bahasa halus. Contoh lain adalah
bahasa Inggris yang digunakan oleh para cowboy dan kuli tambang.

g. Vulgar
Vulgar adalah variasi bahasa yang berasal dari penutur yang kurang
terpelajar atau dari kalangan mereka yang tidak berpendidikan.

11
h. Slang
Slang ialah variasi bahasa yang digunakan oleh anak muda dan
bersifat khusus atau rahasia. Slang tidak terpaku terhadap satu bidang
tertentu, tidak seperti register atau jargon. Berikut adalah beberapa
slang dalam bahasa Prancis.

Tabel 4. Contoh slang dalam bahasa Prancis


N Slang bahasa Prancis Makna harfiah Makna khusus
o
1 Frérot Adik kecil Bro
2 Bordel Rumah perempuan, rumah Kekacauan besar
pelacur
3 Balle Peluru Euro
4 Blé Gandum Uang
5 Ouf (seruan untuk) helaan Gila
napas
6 Relou Berat Menyebalkan
7 Frais/fraîche Sejuk Keren

Sumber : Natassia. (____).https://www.fluentu.com/blog/french/french-slang-argot/

i. Kolokial
Kolokial merupakan variasi bahasa yang digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Jadi, kolokial berarti bahasa percakapan
bukanlah bahasa tulisan. Kolokial bersifat tidak baku dan biasanya
tidak sesuai tata bahasa atau gramatika. Berikut adalah beberapa
contoh kolokial dalam bahasa Prancis.

Tabel 5. Contoh kolokial dalam bahasa Prancis


No. Kolokial bahasa Prancis Makna
1 J’ai la dalle Saya lapar
2 Dans le coin Di sekitar sini
3 Ça déchire Itu luar biasa

12
4 Ça fait chier Itu menyebalkan
5 Grave Sangat

Sumber : Géraldine. (2018). https://www.commeunefrancaise.com/blog/5-mostuseful-colloquial-


expressions-in-french

j. Jargon
Jargon adalah variasi bahasa yang digunakan secara terbatas oleh
kelompok sosial tertentu. Ungkapan yang digunakan seringkali tidak
dapat dipahami oleh masyarakat umum. Namun ungkapan tersebut
tidak bersifat rahasia. Misalnya, dalam kelompok montir ada
ungkapan seperti didongkrak, roda gila, dipoles, dll. Dalam bidang
tata boga bahasa Prancis, terdapat beberapa jargon, seperti tulipe
(sebuah gelas) dan infuser (meresap).

k. Argot
Argot ialah variasi bahasa yang digunakan secara terbatas pada
profesi-profesi tertentu dan bersifat rahasia. Misalnya, dalam dunia
kejahatan pernah digunakan ungkapan seperti kacamata dalam artian
polisi. Berikut adalah beberapa contoh argot dalam bahasa Prancis

Tabel 6. Contoh argot dalam bahasa Prancis


No Argot bahasa Prancis Makna
.
1 La pipelette Pembual, orang yang suka banyak bicara
2 L’oseillo Uang
3 Un thon Seorang wanita yang jelek
4 Tchautcheur Perayu, orang yang pintar merayu wanita

Sumber : Maulana, D. P., Rusminto, N. E., & Kusrini, N. (2020).

l. Ken

13
Ken adalah variasi sosial tertentu yang bernada memelas, dibuat-buat
seperti merengek, dan penuh kepura-puraan. Biasanya digunakan oleh
para pengemis.

2. Variasi Bahasa dari Segi Pemakaian


Variasi bahasa dari segi pemakaian biasa disebut ragam atau register.
Variasi jenis ini dibagi berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat
keformalan, dan sarana penggunaan. Sebagai contoh, ragam bahasa
jurnalistik memiliki ciri sederhana, komunikatif, dan ringkas. Ragam
bahasa militer memiliki ciri ringkas dan tegas. Sementara ragam bahasa
ilmiah memiliki ciri lugas dan bebas dari keambiguan.

3. Variasi dari Segi Keformalan


Variasi bahasa dari segi keformalan menurut Joos (1967) dalam Chaer
(2010: 70) terdiri atas lima macam gaya, yakni
a. Ragam beku (frozen)
Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal dan
strukturnya sudah ditetapkan secara mantap dan tidak boleh diubah.
Ragam ini biasa digunakan pada kondisi atau situasi khidmat pada
saat upacara resmi seperti, pada upacara kenegaraan, pelantikan atau
pengambilan sumpah, undang-undang, dan notaris.

b. Ragam resmi (formal)


Ragam resmi adalah variasi bahasa formal yang digunakan pada
acara-acara resmi, tetapi tidak terlalu beku. Biasanya ragam ini
digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat dinas,
buku pelajaran, dll.

c. Ragam usaha (konsultatif)


Ragam usaha adalah variasi bahasa yang lazim digunakan dalam
pembicaraan biasa di sekolah, rapat, atau situasi yang berorientasi
pada hasil atau produksi. Ragam ini adalah ragam paling operasional

14
dikarenakan letaknya di antara ragam formal dan ragam informal.
Artinya bahasa yang digunakan tidaklah terlalu formal, tetapi tidak
pula terlalu santai.

d. Ragam santai (casual)


Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan pada situasi tidak
resmi alias informal dan digunakan untuk berbincang-bincang dengan
keluarga atau teman sejawat pada waktu beraktivitas sehari-hari.
Ragam ini biasanya menggunakan bentuk alegro dimana bentuk kata
atau ujarannya dipendekkan dan kosakata leksikalnya dicampur
dengan suatu dialek tertentu.

e. Ragam akrab (intime)


Ragam akrab adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para
penutur yang memiliki hubungan akrab, seperti antaranggota
keluarga, dan teman sejawat. Ragam ini ditandai dengan penggunaan
struktur bahasa yang tidak lengkap, pendek, dan terkadang
artikulasinya tidak jelas.

4. Variasi dari Segi Sarana


Variasi bahasa dari segi sarana terbagi atas ragam lisan dan ragam tulis.
Selain itu, media yang digunakan dalam menyampaikan bahasa atau
tuturan juga menjadi penentu variasi bahasa, seperti variasi bahasa
bertelepon dan bersurel.

BAB III

15
PENUTUP

A. Simpulan

Variasi bahasa adalah berbagai macam bahasa yang diakibatkan tidak hanya
oleh keberagaman penutur atau masyarakat bahasa, tetapi juga sebagai akibat
keanekaragaman tindak dan interaksi sosial antarpenutur. Terdapat berbagai
pendapat atas pembagian variasi bahasa. Pendapat yang paling umum
digunakan adalah pendapat Chaer dan Agustina yang terbagi atas empat jenis,
yakni (1) variasi bahasa dari segi penutur; (2) variasi bahasa dari segi
pemakaian; (3) variasi bahasa dari segi keformalan; dan (4) variasi bahasa dari
segi sarana.

Variasi bahasa dari segi penutur terbagi atas beberapa macam, yakni idiolek,
dialek, sosiolek, kronolek, basilek, akrolek, argot, slang, jargon, vulgar,
kolokial, dan ken. Variasi bahasa dari segi pemakaian terbagi atas beberapa
macam bergantung pada bidang atau register pemakaian bahasa tersebut.
Sementara itu, variasi bahasa dari segi keformalan terdiri atas ragam bahasa
beku, formal, usaha, santai, dan akrab. Terakhir, variasi bahasa dari segi
sarana terdiri atas ragam lisan dan tulisan serta berbagai ragam bahasa
bergantung pada media atau alat yang digunakan untuk menuturkan bahasa.

B. Saran

Bahasa memiliki berbagai hal menarik yang perlu digali lebih dalam. Begitu
pula dengan variasi bahasa. Dari tiap macam variasi bahasa, ada banyak hal-
hal penting yang perlu diketahui, dipahami, bahkan didalami. Hal itu tentu
berguna untuk dapat lebih mengetahui apa-apa yang dituturkan oleh seorang
penutur bahasa dan sebagai pemerkaya pengetahuan akan bahasa, khususnya
variasi bahasa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. (2020). KBBI. Edisi digital.


Chaer, A & Agustina, L. (2010). Sosialinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
Géraldine. (2018). 5 Most Useful Colloquial Expressions in French. Comme Un
Français. URL: https://www.commeunefrancaise.com/blog/5-most-useful-
colloquial-expressions-in-french. Diakses pada 4 April 2021.
Natassja. 15 French Slang Words Every French Learner Should Know. FluentU.
URL: https://www.fluentu.com/blog/french/french-slang-argot/. Diakses pada 4
April 2021.
Malabar, S. (2015). Sosiolinguistik. Gorontalo: Ideas Publishing.
Maulana, D. P., Rusminto, N. E., & Kusrini, N. (2020). Penggunaan Bahasa
Slang Pada Film Intouchables dan Implikasinya Pada Pembelajaran Bahasa
Prancis di SMA. PRANALA, 3(1), 1-12.

Pasquereau, J. (2015). On Prodigal Loanwords. Morph. URL:


https://morph.surrey.ac.uk/index.php/2018/08/15/on-prodigal-loanwords/.
Diakses pada 04 April 2021.

Yanto, A. (2015). Kajian Fonologi Morfologi Dan Sintaksis Ragam Lisan Dialek


Quebec Dan Perbandingannya Dengan Bahasa Prancis Standar. Retrieved
from (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

xvi

Anda mungkin juga menyukai