Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM PENGELOLAAN KELAS

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

PENGELOLAAN KELAS

Dosen Pengampu:
Wiwin Luqna Hunaida, M.Pd.I.

Tim Penyusun:

Abdillah Rosyid Tamimi (06010120001)


M. Syifaul Qolbi (06010120012)
M. Khusnuhum R.R R (06040120089)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa


memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM
PENGELOLAAN KELAS” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Pengelolaan Kelas yang dibimbing oleh Ibu Wiwin Luqna Hunaida, M.Pd.I.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Agung sang
tauladan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, karena beliau dan orang-orang yang
membantu dakwahnya sehingga kita dapat menikmati dan merasakan nikmatnya
iman dan Islam.

Sebagai tim penyusun, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Wiwin Luqna Hunaida, M.Pd.I., yang telah membimbing kami serta memberikan
materi ini, sehingga kami dapat lebih mendalami materi ini. Tidak lupa kami juga
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penyusun sadar, bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun begitu penyusun
harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan selanjutnya. Akhirnya penyusun
berharap makalah ini mampu bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
masyarakat pada umumnya

Gresik, 29 September 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I.................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
A. Pengertian Psikologi Siswa................................................................................... 6
B. Faktor Psikologi Yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas................................7
C. Pendekatan Psikologikal Dalam Pengelolaan Kelas .......................................... 9
D. Implementasi Pengelolaan Kelas Berbasis Psikologi Siswa ............................ 11
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggung jawab kegiatan belajar mengajar (pengajar) atau yang
membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Dalam pengelolaan
kelas ini kita membutuhkan beberapa pendekatan yang dapat digunakan
agar tujuan pengajaran yang efektif dan efisien dapat tercapai.
Munculnya berbagai macam pendekatan disebabkan oleh
bervariasinya permasalahan yang mungkin dihadapi seorang pengajar di
dalam kelas. Seorang pengajar semestinya mengetahui serta menguasai
beberapa pendekatan yang dapat membantunya dalam proses pembelajaran.
Untuk selanjutnya kita akan membahas beberapa pendekatan yang dapat
digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari psikologi siswa?
2. Apa saja faktor psikologi yang mempengaruhi pengelolaan kelas?
3. Bagaimanakah pendekatan psikologikal dalam pengelolaan kelas?
4. Bagaimanakah implementasi pppengelolaan kelas berbasis psikologi
siswa?

C. Tujuan Penulisan
Berlandaskan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan
yang akan dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari psikologi siswa.
2. Untuk mengetahui faktor psikologi yang mempengaruhi pengelolaan
kelas.
3. Untuk mengetahui pengertian pendekatan psikologis dalam
pengelolaan kelas.
4. Untuk mengetahui implementasi pppengelolaan kelas berbasis
psikologi siswa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Siswa


Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal. Aspek psikologis juga sangat
berpengaruh terhadap pembelajaran, guru memilki andil yang sangat besar
dalam pembelajaran di sekolah, guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik unuk mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan
mengajar dan kegiatan manajemen kelas. Kegiatan mengajar pada hakekatnya
adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar
peserta didik, semua komponen peengajaran meliputi: tujuan, bahan
pelajaran,kegiatan pembelajaran,metode, sumber, alat dan evaluasi diperankan
secara optimal dalam rangkan pencapaian pembelajara yang telah ditetapkan
sebelumnya,hal inilah yang mendasari sehingga guru harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk mengenal peserta didiknya.
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan
yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia
melalui prosedur ilmiah. Keberadaan psikologi membantu menggambarkan
berbagai peristiwa yang dialami manusia. Selama ini penelitian psikologi tidak
hanya terkait dengan kasus yang berkaitan dengan hukum, pendidikan,
kemasyarakatan, dan politik juga mencakup masalah ekonomi, perbankan, dan
bidang lainnya. Jika dilihat dari asalnya, Kata psikologi (psychology) secara
bahasa berasal dari kata “psyche” dan “logos” yang merupakan Bahasa
Yunani. Masing-masing, “psyche” berarti “jiwa” sedangkan “logos” berarti
“ilmu”. Jadi psikologi secara bahasa merupakan “ilmu jiwa”.1 Namun
demikian, pengertian psikologi dalam konteks kajian keilmuan tidaklah
sesederhana itu. Para ilmuan psikologi sebelumnya telah melampaui

1
Farid Mashudi, Psikologi Konseling, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2012), hal. 15
“perjuangan” panjang untuk menjadikan “kajian kejiwaan” menjadi ilmu yang
berdiri sendiri.
Arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
manusia. Dan dalam hal ini disebabkan karena jiwa yang mengandung arti
yang abstrak. Keaadan jiwa pada diri manusia juga dilatar belakangi oleh
timbulnya setiap seorang individu. Para ahli psikologi berpendapat berbagai
pengertian dari psikologi, sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku seseorang dan
perbuatan seseorang yang dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari
lingkungannya.
Jadi, menurut pengertian diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa psikologis
siswa ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku peserta didik. Kaitannya
psikologi dengan pengelolaan kelas ialah mengenai bagaimana cara mengelola
kelas secara efektif menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan
untuk mengontrol tindakan murid.
B. Faktor Psikologi Yang Mempengaruhi Pengelolaan Kelas
“Secara umum faktor yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi
menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.”
(Djamarah 2006:184). Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah
emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khasnya
masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa lainnya sacara
individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu :
Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar,
penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya.
Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin
banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan
cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah
siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh Djamarah
adalah sebagai berikut.
a. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias
pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang
menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga
mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan,
meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk
tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat
mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan
iklim belajarmengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat
mencegah munculnya gangguan seperti keributan siswa, tidak ada
perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e. Penekanan pada hal-hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan
pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-
hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan
yang dilakukan guru terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada
mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan
dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk
menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar
mengajar.
f. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi
teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru
harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin
dalam segala hal.

C. Pendekatan Psikologikal Dalam Pengelolaan Kelas


Guru harus memahami kerangka acuan pendekatan-pendekatan
kelas, sebab dalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu meyakinkan
bahwa pendekatan yang dipilihnya untuk menangani suatu kasus
pengelolaan kelas yang merupakan alternatif terbaik sesuai dengan hakikat
masalahnya. Artinya, seorang guru terlebih dahulu harus menetapkan
bahwa penggunaan suatu pendekatan memang cocok dengan hakikat
masalah yang ingin di tanggulangi.
Berikut ada sejumlah konsep tentang pendekatan dalam
pengelolaan kelas:2
a. Behavior-Modivication Approach
Pendekatan ini bertolak dari psikologi behaviral.
Pandangan ini berpendapat bahwa, untuk membina
tingkah laku yang dikehendaki, guru harus memberi
penguatan positif (memberikan stimulus positif sebagai
ganjaran), atau penguatan negatif (menghilangkan
hukuman, suatu stimulus negatif). Sedangkan untuk
mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki, guru
menggunakan hukuman (memberi stimulus yang
negatif), penghapusan (pembatalan pemberian ganjaran
yang sebenarnya diharapkan peserta didik).
b. Socio-Emotional Climate Approach
Berlandaskan Psikologi Klinis dan Konseling,
Pandangan ini berpendapat bahwa proses belajar
mengajar yang efektif mensyaratkan iklim
socioemotional yang baik, dalam arti terdapat hubungan
interpersonal yang baik antara guru-peserta didik dan

2
Nurlaila, Pengelolaan Pengajaran, ( Palembang : Noer Fikri, 2015), hal.16
antara peserta didik. Guru menduduki posisi terpenting
bagi terbentuknya iklim socio-emotional yang baik.
Menurut Haml C. Ginott, (dalam Ahmad, 2010:173-
174) Sangat penting kemampuan guru melakukan
komunikasi yang efektif dengan peserta didik dalam arti
mengusahakan pemecahan masalah, guru
membicarakan situasi, dan bukan pribadi pelaku
pelanggaran mendeskripsikan apa yang ia lihat dan
rasakan, dan mendeskripsikan apa yang perlu dilakukan
sebagai alternatif penyelesaian.
c. Group-Processes Approach
Pendekatan ini didasarkan pada Psikologi Sosial dan
Dinamika Kelompok, Menurut Ahmad, (2010:175)
pendekatan ini memiliki asumsi pengalaman belajar
sekolah berlangsung pada konteks kelompok sosial, dan
tugas guru terutama dalam pegelolaan kelas adalah
membina dan memelihara kelompok yang produktif dan
kohesif.
d. Eclectical Approach
Pendekatan ini mengacu pada, menguasai pndekatan-
pendekatan pengelolaan kelas yang potensial, dan dapat
memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan
prosedur yang sesuai dan baik dalam masalah
pengelolaan kelas. apabila disimak secara seksama
maka ketiga pendekatan yang telah diuraikan di muka
adalah ibarat sudut pandangan yang berbeda-beda
terhadap obyek yang sama. Oleh karena itu maka
seorang guru seyogyanya (1) menguasai pendekatan-
pendekatan pengelolaan kelas yang potensional, dalam
hal ini pendekatan perubahan tingkah laku. Penciptaan
Iklim Sosio-Emosional dan proses Kelompok; dan (2)
dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan
prosedur yang sesuai dengan baik dalam masalah
pengelolaan kelas. Pada gilirannya kemampuan guru
memilih strategi pengelolaan kelas yang tepat sangat
terganting pada kemampuannya menganalisis masalah
pengelolaan kelas yang dihadapinya.
Pendekatan perubahan tingkah laku dipilih bila tujuan
tindakan pengelolaan yang akan dilakukan adalah
menguatkan tingkah laku murid yang baik dan/atau
menghilangkan tingkah laku murid yang kurang baik;
pendekatan Penciptaan Iklim Sosio-Emosional
dipergunakan apabila sasarn tindakan pengelolaan
adalah peningkatan hubungan antar pribadi guru murid
dan antar murid, sedangkan pendekatan Proses
Kelompok dianut bila seorang guru ingin kelompoknya
melakukan kegiatan secara produktif.

D. Implementasi Pengelolaan Kelas Berbasis Psikologi Siswa


Euis Karwati dan Donni Juni Priansa menjelaskan pengertian tentang
implementasi manajemen kelas berbasis psikologi siswa yaitu mengatur dan
menempatkan peserta didik dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual
dan perkembangan emosionalnya.3 Peserta didik diberikan kesempatan
untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan
keinginannya. Untuk mengawasi perilaku ruang kelas secara efektif, harus
mengetahui apa yang dicari. Dua kategori perilaku tersebut ini sangat
penting untuk diawasi:
1. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Kepatuhan siswa pada peraturan dan prosedur ruang kelas.4

3
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kela, (Bandung: Alfabeta, 2014), 23.
4
Nancy Mingus, Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2011), 82.
Setiap guru harus memperhatikan bagaimana ia melakukan
pengaturan atau memanajemen kelas yang menjadi tanggung jawabnya
dalam program pembelajaran. Berikut ini desain proses pembelajaran
dengan menggunakan implementasi manajemen kelas berbasis psikologi
siswa, yaitu:

1. Persiapkan materi dengan baik.


2. Pastikan suara anda terdengar jelas oleh semua siswa.
3. Hidupkan komunikasi yang aktif, segar, dan santun.
4. Perhatikan pengaturan duduk.
5. Lakukan selingan materi.
6. Pandu diskusi dengan baik.
7. Bangun ikatan emosi dan kedekatan hati dengan siswa.5

Untuk menunaikan tugasnya guru yang professional memiliki


kompetensi akademik yang meliputi kemampuan:

1. Mengenal peserta didik secra mendalam serta memiliki visi yang jelas
tentang lintasan perkembangannya dalam peta tujuan utuh pendidikan.
2. Menguasai bidang studi dari sisi keilmuan dan kependidikan.
3. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik meliputi
perencanaan, implementasi, penilaian, proses dan hasil pembelajaran,
dan pemanfaatan hasil penilaian untuk melakukan perbaikan secara
sistematis dan berkelanjutan, sehingga dapat memfasilitas
perkembangan karakter, soft skills dan pembentukan hard skills.
4. Mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.6 Karena
pengetahuan psikologis mengenai anak didik dalam proses pendidikan
adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik.7

Tips-tips untuk mengatasi keletihan mental dan tips-tips untuk


menghadapi perubahan negatif pada siswa adalah sebagai berikut:
5
Fita Nur Arifah, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspiratif, Motivatif, dan Profesional,
(Yogyakarta: Araska, 2016), 50-52.
6
Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), 89.
7
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1998), 2.
1. Siswa dianjurkan untuk beristirahat dan mengonsumsi makanan dan
minuman yang bergizi dalam takaran yang cukup.
2. Peninjauan kembali jam-jam dan jadwal belajar, sehingga
memungkinkan siswa lebih giat lagi belajar.
3. Mengubah dan menata kembali ruang belajar, sehingga siswa merasa
berada diruang kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar.
4. Motivasi dan stimulasi dari guru atau orang tuanya, sehingga siswa
merasa terdorong untuk belajar lebih giat.8

8
Fita Nur Arifah, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspiratif, Motivatif, dan Profesional, 53-53.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perspektif psiklogi, peserta didik di definisikan sebagai individu
yang tengah berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik secara
fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang
tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan
pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Dalam pandangan modern, peserta didik bukan hanya dianggap sebagai objek
atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka harus diperlukan sebagai subjek
pendidikan dengan cara melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah
belajar mengajar.
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
dalam proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang bersifat umum. Adapun pendekatan merupakan unsur penting
yang harus dikuasai pengajar sebelum mempersiapkan perencanaan pembelajaran.
Pendekatan perubahan tingkah laku dipilih bila tujuan tindakan pengelolaan
yang akan dilakukan adalah menguatkan tingkah laku murid yang baik dan/atau
menghilangkan tingkah laku murid yang kurang baik; pendekatan Penciptaan
Iklim Sosio-Emosional dipergunakan apabila sasarn tindakan pengelolaan adalah
peningkatan hubungan antar pribadi guru murid dan antar murid, sedangkan
pendekatan Proses Kelompok dianut bila seorang guru ingin kelompoknya
melakukan kegiatan secara produktif.

B. Saran
Kami selaku tim penyusun menginginkan kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan tim penyusun.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifah, Fita Nur, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspiratif, Motivatif, dan
Profesional, Yogyakarta: Araska, 2016.

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdispliner, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Iskandarwassid dan Sunendar Dadang, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2011.

Karwati, Euis, Manajemen Kelas, Bandung: Alfabeta, 2014.

Mingus, Nancy, Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana,
2011.

Mulyadi, Classroom Management, Malang: UIN Malang Press, 2009.

Nawawi, Hadari, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan kelas Sebagai Lembaga


Pendidikan, Jakarta: CV Haji Masagung, 1989.

Rohmah, Noer, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Teras. 2012.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:


PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,


1998

Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:


Kencana, 2013.

Suwardi dan Daryanto, Manajemen Peserta Didik, Yogyakarta: Gava Media,


2017. Syah, Muhibin, Psikologi Belajar Jakarta: Rajawali Press, 2015.

Anda mungkin juga menyukai