Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pengampu :
Palembang
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian
yang dipaparkan.Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki
kami.Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap
pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
ii
A. Pendahuluan
Pengertian dan definisi psikologi pendidikan dapat dilihat dari dua
sudut yakni etimologi dan terminologi, menurut etimologi asal usul berasal
dari kata “psikologi” dan “pendidikan”.Psikologi pertama secara etimologi
adalah istilah hasil peng-indonesi-an dari bahasa asing, yakni bahasa ingris
“psychology”. Istilah ini berasal dari bahasa yunani “psyche”, yang di
artikan sebagai roh,jiwa atau daya hidup,dan “logis”yang dapat diartikan
ilmu.kedua secara terminologi istilah psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu
yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan-pernyataan
(A.Sujanto,1985:1)
iii
B. Pembahasan
iv
motivies) karena motif atau dorongan ini berkaitan erat dengan
pertahanan eksistensi kehidupan dorongan ini merupakan
dorongan atau motif alami merupakan motif yang dibawa.
Pada umumnya motif biologis ini timbul karena tidak
adanya kesemimbangan dalam tubuh, padahal tubuh
membutuhkan adanya balance atau yang disebut
homeostatis.Apabila keseimbangan ini terganggu maka adanya
usaha atau dorongan untuk mencari atau mengadakan
kesemimbangan ini.dalam tubuh, padahal tubuh membutuhkan
adanya balance atau yang disebut homeostatis. Apabila
keseimbangan ini terganggu maka adanya usaha atau dorongan
untuk mencari atau mengadakan kesemimbangan
ini.Mekanisme fisiologis untuk mempertahankan
keseimbangan ini dilengkapi dengan regulator.Misal udara
dingin, maka keadaan ini mendorong manusia untuk mencari
kehangatan, mencari selimut atau benda benda lainnya untuk
menyeimbangkan temperatur dalam badannya. Apabila ada
seorang yang merasa haus maka orang akan mecari air,
demikian selanjutnya. Berarti apabila ada sesuatu yang kurang
atau tidak seimbang maka orang akan berusaha
menyeimbangkannya”. (Walgito 2010 hal 245)
Motif dasar atau dorongan fisikologis meliputi sebagai
berikut :
a) Motif yang bersifat biologis atau dorongan fisik yang
bersifat biologis misalnya lapar, haus, bernafas, bergerak
dan lain lain. motif ini mempunyai sifat biologis karena
diperlukan manusia untuk kelanjutan hidupnya. Ada juga
yang menamakan motif ini sebagai motif bioginetis.
b) Motif yang bersifat perlindungan pada bahaya yang
mengancam dirinya, misalnya perlndungan dari udara
panas, dingin dan lain lain,
v
c) Motif yang bersifat mempertahankan jenis yaitu motif
untuk melanjutkan keturunan atau menjaga dan
memelihara keturunan. (Annur 2019 hal 19)
b. Motif Sosial
sulit, dimana ia memerlukan pertolongan tuhan. Ia
memerlukan bimbingan dan petunjuk kebenaran yang mutlak
dalam mendapatkan keselamatan hidup dunia akhirat kelak.
c. Refleksi
Refleksi adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap
suatu ransangan. Jadi reflek itu tidak bertujuan kepada yang sadar,
tetapi ditinjau dari sudut biologisnya refleks itu bertujuan untuk
melindungi tubuh kita dari bahaya yang akan mengancam,
misalnya menarik tangan seketika atau tersentuh dengan barang
yang panas, mata berkedip sewaktu kelilipan.
vi
1) Pada gerak reflek terdapat hubungan erat pada peransang
dengan rekasi, yakni reaksi terhadap peransang itu
2) Gerak reflek berlangsung diluar kesadaran
3) Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan sendirinya
dan tidak mempunyai tujuan tertentu)
4) Sangat terikat oleh peransang tertentu, boleh dikatakan bahwa
tiap jenis peransang tertentu menimbulkan gerak refleks
tertentu
5) Tidak berhubungan dengan pusat susunan syaraf yang
bertalian dengan susunan syaraf yakni sum sum tulang
belakang. Dan gerak reflek ini merupakan cara bertindak
tertentu yang dibawa sejak lahir.
vii
dorongan dorongan nafsu atau dorongan tertentu. Perbuatan
insting disebut juge perbuatan naluri.
Insting ini terdapat pada hewan dan manusia namun fungsi
dan peranannya tidak sama insting pada hewan dapat bergerak
dimana perlu dimana ada kesempatan. Dan insting pada binatang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang tetap.
Misalnya seekor burung membuat sarangnya selalu dengan cara
yang sama, seekor harimau yang akan menerkam selalu dengan
cara yang sama.
Dengan demikian insting pada hewan tidak pernah
berubah.Tidak dapat meningkatkan dan mempertinggi
kecakapannya.Sedangkan pada manusia perbuatan perbuatan
insting itu hampir tidak ada karena manusia itu dapat
berpikir.Karena pikirannya dan pengalamannya manusia senantiasa
dapat mengubah memperbaiki tingkah lakunya.Teknik adalah salah
satu alat untuk mengubah dan memperbaiki tingkah laku itu tetapi
dalam tingkah laku masih banyak terdapat insting. Mac Daugall
seorang ilmu jiwa (amerika) telah membuat suatu susunan yang
lengkap tentang insting itu sebagai berikut:
viii
7) Insting berkawan (tidak meninggalkan lingkungan sesama atau
tidak mencari lingkungan sesama)
8) Insting membela diri (menguasai orang lain, menjadi
pemimpin, menonjolkan diri, dan membebaskan diri terhadap
orang lain)
9) Insting tunduk (menurut kata orang lain, tunduk kepada orang
lain)
10) Insting perang (menentang dan bila perlu mendobrak dengan
paksa tiap rintangan yang menghalangi pelahiran bebas
daripada suatu kehendak)
11) Insting meminta tolong (meminta pertolongan bila usaha
sendiri tidak cukup untuk mencapai tujuan yang diinginkan)
12) Insting membangun (membuat rumah dan bangunan lainnya)
13) Insting memiliki (memperoleh memiliki dan mempertahanka
milik yang berupa benda dan bermanfaat dan menarik)
14) Insting keenakan (melenyapkan atau menjauhkan diri dari
segala sesuatu yang menimbulkan rasa tidak enak misalnya
menggaruh- menggaruh atau mengubah sikap badan atau
tempat duduk dll)
15) Insting istirahat (waktu berbaring atau tidur). (Annur 2019 hal
27-28)
e. Kemauan
Kemauan adalah dorongan dari dalam diri yang sadar
berdasarkan pertimbangan fikir dan perasaan, serta seluruh
pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah
pada tercapainya tujua tertentu yang berhubungan dengan
kebutuhan hidup pribadi. (Annur 2019 hal 29)
Secara bahasa kemauan dapat disamakan dengan kehendak
atau hasrat.Secara istilah. Kekuatan yang sadar akan hidup dan
menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan pikiran. Kemauan
menurut Richard Dewey dan W.J Humber, kemauan merupakan :
ix
1) Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu
kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai nilai
yang lain
2) Berdasarkan pengetahuan tentang cara cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan
3) Dipengaruhi untuk kecerdasan dan energi yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
Maka dapat disimpulkan bahwa kemauan adalah suatu
aktivitas jiwa atau gejala jiwa yang berfungsi untuk dapat
mencapai sesuatu.
ciri-ciri kemauan :
x
sekaligus timbul tujuan apa yang akan dicapai dengan
dorongan itu. Tujuan adalah suatu yang dipandang berguna
bagi pribadinya dan demi dorongan akan tercapailah tujuan
tersebut dengan aktivitas.
xi
C. Kesimpulan
1. Motif
Istilah motivasi ini berasal dari kata motivation artinya hal yang
memberikan atau merupakan alasan.Motif sendiri dorongan atau
kehendak yang timbulnya menyebabkan untuk berbuat atau
bertindak.Setiap perbuatan yang kita kerjakan biasanya mempunyai
alasan yang tertentu.
xii
2. Motif Sosial
3. Refleksi
4. Insting
Insting ialah kemampuan berbuat sesuatu yang tertentu
dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemusatan dorongan dorongan
nafsu dan dorongan lainnya. Atau dengan kata lain cara tingkah laku
yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemusatan dorongan
dorongan nafsu atau dorongan tertentu. Perbuatan insting disebut juge
perbuatan naluri.
5. Kemauan
Kemauan adalah dorongan dari dalam diri yang sadar
berdasarkan pertimbangan fikir dan perasaan, serta seluruh pribadi
seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada
tercapainya tujua tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan
hidup pribadi.
xiii
Daftar Pustaka
Cipta. Jakarta.
xiv