Anda di halaman 1dari 14

Gejala Kehendak Dan Faktor Psikologi Pendidikan

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Azzahra Syabilla Maharani (2120203063)

Lusi Barokah (2120203078)

Dosen Pengampu :

Dr. Febriyanti, s.Ag.,M.Pd

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang

2022
KATA PENGANTAR

Assallamuallaikum Warrahmatuallahhi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini.Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para
pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian
yang dipaparkan.Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki
kami.Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap
pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.

Wassallamuallaikum Warrahmatuallahhi Wabarakatuh

ii
A. Pendahuluan
Pengertian dan definisi psikologi pendidikan dapat dilihat dari dua
sudut yakni etimologi dan terminologi, menurut etimologi asal usul berasal
dari kata “psikologi” dan “pendidikan”.Psikologi pertama secara etimologi
adalah istilah hasil peng-indonesi-an dari bahasa asing, yakni bahasa ingris
“psychology”. Istilah ini berasal dari bahasa yunani “psyche”, yang di
artikan sebagai roh,jiwa atau daya hidup,dan “logis”yang dapat diartikan
ilmu.kedua secara terminologi istilah psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu
yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan-pernyataan
(A.Sujanto,1985:1)

Gejala jiwa yang dijadikan pbyek pembahasan dalam psikologi ada


empat yakni : gejala pengenalan (kognisi) , gejala perasaan (emosi ), gejala
kehendak (konasi) dan gejala campuran(kombinasi). (M.Dimyati,1990:2).
Gajala gejala yang termasuk dalam kelompok ini adalah semua gejala
yang menyebabkan terjadinya gerak, baik gerak yang disadari maupun
yang tidak disadari.Dan semua gerak manusia yang terjadi karena daya
jiwa yang aktif.Kehendak merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu
karena terstimulasi (ada pengaruh) dari luar diri.

Gejala kehendak biasanya akan diikuti aktifitas yang disebut


perbuatan kemauan. Kehendak bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan,
tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada tercapainya
suatu tujuan.Gejala kehenda sebagai pendorong timbulnya perbuatan
kemauan berdasarkan atas berbagai pertimbangan akal atau pikiran yang
menentukan baik buruknya.Maka dalam gejala kehendak terdapat
kesenjangan antara dorongan kemauan, pikiran perasaan tujuan dan
tindakan.

iii
B. Pembahasan

1. Gejala kehendak psikologi pendidikan


a. Motif
Istilah motivasi ini berasal dari kata motivation artinya hal
yang memberikan atau merupakan alasan.Motif sendiri dorongan
atau kehendak yang timbulnya menyebabkan untuk berbuat atau
bertindak.Setiap perbuatan yang kita kerjakan biasanya
mempunyai alasan yang tertentu. (Annur, 2019 hal 17)
1) Jenis-jenis Motif
Dalam masalah motif terdapat adanya bermacam
macam motif, namun ternyata pendapat ahli yang satu berbeda
dengan pendapat ahli yang lain. disamping itu ada ahli yang
menekankan pada sesuatu macam motif, tetapi ada juga hali
yang menekankan pada macam motif yang lain. namun
demikian para ahli pada umumnya sependapat bahwa ada
motif yang berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme,
yaitu yang disebut sebagai motif biologis (Gerungan, 1965)
atau sebagai kebutuhan fisiologis. (Maslow, 1970)
2) Motif Fisiologis
Dorongan atau motif fisiologis pada umumnya berakar
pada keadaan jasmani, misal dorongan untuk makan, dorongan
untuk minum, dorongan untuk mendapatkan udara segar.
Dorongan dorongan tersebut adalah berkaitan dengan
kebutuhan kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya
sebagai makhluk hidup.Orang apabila lapar ada dorongan
untuk makan dan apabila haus ada dorongan untuk minum dan
sebagainya.Karena itu motif ini juga sering disebut sebagai
motif dasar (basic motivies) atau motif primer (primary

iv
motivies) karena motif atau dorongan ini berkaitan erat dengan
pertahanan eksistensi kehidupan dorongan ini merupakan
dorongan atau motif alami merupakan motif yang dibawa.
Pada umumnya motif biologis ini timbul karena tidak
adanya kesemimbangan dalam tubuh, padahal tubuh
membutuhkan adanya balance atau yang disebut
homeostatis.Apabila keseimbangan ini terganggu maka adanya
usaha atau dorongan untuk mencari atau mengadakan
kesemimbangan ini.dalam tubuh, padahal tubuh membutuhkan
adanya balance atau yang disebut homeostatis. Apabila
keseimbangan ini terganggu maka adanya usaha atau dorongan
untuk mencari atau mengadakan kesemimbangan
ini.Mekanisme fisiologis untuk mempertahankan
keseimbangan ini dilengkapi dengan regulator.Misal udara
dingin, maka keadaan ini mendorong manusia untuk mencari
kehangatan, mencari selimut atau benda benda lainnya untuk
menyeimbangkan temperatur dalam badannya. Apabila ada
seorang yang merasa haus maka orang akan mecari air,
demikian selanjutnya. Berarti apabila ada sesuatu yang kurang
atau tidak seimbang maka orang akan berusaha
menyeimbangkannya”. (Walgito 2010 hal 245)
Motif dasar atau dorongan fisikologis meliputi sebagai
berikut :
a) Motif yang bersifat biologis atau dorongan fisik yang
bersifat biologis misalnya lapar, haus, bernafas, bergerak
dan lain lain. motif ini mempunyai sifat biologis karena
diperlukan manusia untuk kelanjutan hidupnya. Ada juga
yang menamakan motif ini sebagai motif bioginetis.
b) Motif yang bersifat perlindungan pada bahaya yang
mengancam dirinya, misalnya perlndungan dari udara
panas, dingin dan lain lain,

v
c) Motif yang bersifat mempertahankan jenis yaitu motif
untuk melanjutkan keturunan atau menjaga dan
memelihara keturunan. (Annur 2019 hal 19)

b. Motif Sosial
sulit, dimana ia memerlukan pertolongan tuhan. Ia
memerlukan bimbingan dan petunjuk kebenaran yang mutlak
dalam mendapatkan keselamatan hidup dunia akhirat kelak.

Motif agama pada pokoknya dibedakan menjadi dua


golongan yaitu:
1) yang bersifat keyakinan
Motif religi yang bersifat keyakinan antara lain seperti
motif keyakinan tentang adanya dzat yang maha pencipta,
keyakinan akan adanya hari akhir, keyakinan surga neraka
serta keyakinan memperoleh batiniah dan sebagainya.
2) Yang bersifat amaliyah
Motif ini bersifat amaliyah berkenaan dengan
menjalankan perintah tuhan dan menjauhi
larangannya.Misalnya shalat tepat waktu, zakat, puasa,
ibadah haji dan sebagainya. (Annur 2019 hal 21)

c. Refleksi
Refleksi adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap
suatu ransangan. Jadi reflek itu tidak bertujuan kepada yang sadar,
tetapi ditinjau dari sudut biologisnya refleks itu bertujuan untuk
melindungi tubuh kita dari bahaya yang akan mengancam,
misalnya menarik tangan seketika atau tersentuh dengan barang
yang panas, mata berkedip sewaktu kelilipan.

Ciri ciri Gerak Reflek yaitu:

vi
1) Pada gerak reflek terdapat hubungan erat pada peransang
dengan rekasi, yakni reaksi terhadap peransang itu
2) Gerak reflek berlangsung diluar kesadaran
3) Gerak refleks bersifat mekanis (bergerak dengan sendirinya
dan tidak mempunyai tujuan tertentu)
4) Sangat terikat oleh peransang tertentu, boleh dikatakan bahwa
tiap jenis peransang tertentu menimbulkan gerak refleks
tertentu
5) Tidak berhubungan dengan pusat susunan syaraf yang
bertalian dengan susunan syaraf yakni sum sum tulang
belakang. Dan gerak reflek ini merupakan cara bertindak
tertentu yang dibawa sejak lahir.

Macam-macam reflek dalam jiwa yaitu:

1) Reflek bawaan ialah reflek dibawa sejak lahir reflek ini


merupakan suatu acara tertentu untuk bertindak yang dibawa
sejak lahir yang berfungsi menjamin atau menghindarkan hal
hal yang tidak menyenangkan dan berbahaya.
2) Reflek latihan yaitu yang diperoleh dari pengalaman reflek ini
tidak dibawa sejak lahir melainkan hasil dari pengalaman atau
perbuatan yang selalu di ulang. Dimana kita tidak setiap saat
harus merencanakan dan memikirkan.
Refleks ini tidak tergantung pada peransang alam yang asli
tetapi timbul karena ransangan lain yang berasosiasi dengan
ransangan alam. Supaya timbul asosiasi dengan peransang
alam perlu adanya suatu perantara yang disebut syarat.Hal hal
yang dapat menimbulkan asosiasi hingga terjadi suatu reflek
disebut syarat dan kondisi. (Annur 2019 hal 24-26)
d. Insting
Insting ialah kemampuan berbuat sesuatu yang tertentu
dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemusatan dorongan dorongan
nafsu dan dorongan lainnya. Atau dengan kata lain cara tingkah
laku yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemusatan

vii
dorongan dorongan nafsu atau dorongan tertentu. Perbuatan
insting disebut juge perbuatan naluri.
Insting ini terdapat pada hewan dan manusia namun fungsi
dan peranannya tidak sama insting pada hewan dapat bergerak
dimana perlu dimana ada kesempatan. Dan insting pada binatang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang tetap.
Misalnya seekor burung membuat sarangnya selalu dengan cara
yang sama, seekor harimau yang akan menerkam selalu dengan
cara yang sama.
Dengan demikian insting pada hewan tidak pernah
berubah.Tidak dapat meningkatkan dan mempertinggi
kecakapannya.Sedangkan pada manusia perbuatan perbuatan
insting itu hampir tidak ada karena manusia itu dapat
berpikir.Karena pikirannya dan pengalamannya manusia senantiasa
dapat mengubah memperbaiki tingkah lakunya.Teknik adalah salah
satu alat untuk mengubah dan memperbaiki tingkah laku itu tetapi
dalam tingkah laku masih banyak terdapat insting. Mac Daugall
seorang ilmu jiwa (amerika) telah membuat suatu susunan yang
lengkap tentang insting itu sebagai berikut:

1) Insting makan (mencari makan dan mungkin juga


mengumpulkan makanan)
2) Insting jijik atau insting muak (membuang atau memuntahkan
benda benda tertentu yang tidak enak)
3) Insting sesual
4) Insting takut (lari ketempat aman selaku reaksi terhadap kesan
kesan yang hebat yang menimbulkan atau mungkin
mengakibatkan sakit )
5) Insting menyelidiki (menyelidiki tempat tempat atau benda
benda yang tidak dikenal)
6) Insting melindungi (memberi makan atau memelihara)

viii
7) Insting berkawan (tidak meninggalkan lingkungan sesama atau
tidak mencari lingkungan sesama)
8) Insting membela diri (menguasai orang lain, menjadi
pemimpin, menonjolkan diri, dan membebaskan diri terhadap
orang lain)
9) Insting tunduk (menurut kata orang lain, tunduk kepada orang
lain)
10) Insting perang (menentang dan bila perlu mendobrak dengan
paksa tiap rintangan yang menghalangi pelahiran bebas
daripada suatu kehendak)
11) Insting meminta tolong (meminta pertolongan bila usaha
sendiri tidak cukup untuk mencapai tujuan yang diinginkan)
12) Insting membangun (membuat rumah dan bangunan lainnya)
13) Insting memiliki (memperoleh memiliki dan mempertahanka
milik yang berupa benda dan bermanfaat dan menarik)
14) Insting keenakan (melenyapkan atau menjauhkan diri dari
segala sesuatu yang menimbulkan rasa tidak enak misalnya
menggaruh- menggaruh atau mengubah sikap badan atau
tempat duduk dll)
15) Insting istirahat (waktu berbaring atau tidur). (Annur 2019 hal
27-28)

e. Kemauan
Kemauan adalah dorongan dari dalam diri yang sadar
berdasarkan pertimbangan fikir dan perasaan, serta seluruh
pribadi seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah
pada tercapainya tujua tertentu yang berhubungan dengan
kebutuhan hidup pribadi. (Annur 2019 hal 29)
Secara bahasa kemauan dapat disamakan dengan kehendak
atau hasrat.Secara istilah. Kekuatan yang sadar akan hidup dan
menciptakan sesuatu berdasarkan perasaan dan pikiran. Kemauan
menurut Richard Dewey dan W.J Humber, kemauan merupakan :

ix
1) Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yang begitu
kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai nilai
yang lain
2) Berdasarkan pengetahuan tentang cara cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan
3) Dipengaruhi untuk kecerdasan dan energi yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
Maka dapat disimpulkan bahwa kemauan adalah suatu
aktivitas jiwa atau gejala jiwa yang berfungsi untuk dapat
mencapai sesuatu.

ciri-ciri kemauan :

Gejala kemauan merupan dorongan dari dalam diri yang


dimiliki oleh manusia karena kemauan merupakan dorongan
yang disadari dan dipertimbngakan.Oleh

a) Gejala kemauan menghendaki atau mendorong timbulnya


perbuatan kemauan di sadari atas berbaga pertimbangan
baik pertimbangan akal/fikiran yang menentukan benar
salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan
perasaan yang menentukan baik buruknya perbuaan
kemauan. Maka dalam gejala kemauan terdapat
kesejalanan antara dorongan kemauan fikiran perasaan
dan indakan

b) Pada gejala kemauan tidak hanya terdapa pertimbangan dan


perasaan saja tetapi seburuk pribadi mmberikan
pertimbangan, memberikan pengaruh corak pada perbuatan
kemauan. Dengan demikian berarti pribadi mempunyai
peranan menentukan di dalam pernyataan di dalam gejala
kemauan.

c) didalam gejala kemauan terdapat atau terkandung sifak aktif


atau giat karena timbulnya dorongan kemauan tetentu

x
sekaligus timbul tujuan apa yang akan dicapai dengan
dorongan itu. Tujuan adalah suatu yang dipandang berguna
bagi pribadinya dan demi dorongan akan tercapailah tujuan
tersebut dengan aktivitas.

d) Gejala kemauan akan diikuti oleh aktivitas yang disebut


perbuatan kemauan. Perbuataan kemauan bukanlah yang
bersifat kebetulan tetapi merupakan tindakan yang disengaja
dan terarah pada tercapainya suatu tujuan. Jadi dorongan
kemauan meruapakan dan menyebabkan timbulnya kebetulan
hati, jiwa dan tenaga bergerak mencapai suatu tujuan. (Annur
2019 hal 29-30)

Pembagian Gejala Kehendak:

a) Tropisme adalah reaksi atau peristiwa yang menyebabkan


gerakan suatu arah tertentu
b) Refleks adalah suatu gerak yang tidak disadari terhadap
rangsang baik dari luar maupun dari dalam
c) Insting kemauan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir
d) Autotisme gejala yang menimbulkan gerak yang terselenggara
dengan sendirinya.
e) Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan yang
mana kebutuhan tertentu mendapat kepuasan.
f) Nafsu dorongan yang terdapat pada tiap tiap manusia dan
memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan
tertentu.
g) Keinginan adalah yang datang dari nafsu atau dorongan
h) Kecenderungan adalah keinginan atau hasrat yang sering
timbul secara berulang ulang yang tertuju pada suatu konkret.
i) Hawa nafsu adalah hasrat yang sangat kuat dan hebat
sehingga dapat mengganggu keseimbangan fisik”. (Kartono
1990 hal 131)

xi
C. Kesimpulan

Gejala jiwa yang dijadikan pbyek pembahasan dalam psikologi ada


empat yakni : gejala pengenalan (kognisi) , gejala perasaan (emosi ), gejala
kehendak (konasi) dan gejala campuran(kombinasi). (M.Dimyati,1990:2).
Gajala gejala yang termasuk dalam kelompok ini adalah semua gejala
yang menyebabkan terjadinya gerak, baik gerak yang disadari maupun
yang tidak disadari.Dan semua gerak manusia yang terjadi karena daya
jiwa yang aktif.Kehendak merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu
karena terstimulasi (ada pengaruh) dari luar diri.

Gejala kehendak biasanya akan diikuti aktifitas yang disebut


perbuatan kemauan. Kehendak bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan,
tetapi merupakan tindakan yang disengaja dan terarah pada tercapainya
suatu tujuan.Gejala kehenda sebagai pendorong timbulnya perbuatan
kemauan berdasarkan atas berbagai pertimbangan akal atau pikiran yang
menentukan baik buruknya.Maka dalam gejala kehendak terdapat
kesenjangan antara dorongan kemauan, pikiran perasaan tujuan dan
tindakan.

Gejala Kehendak memiliki faktor yaitu :

1. Motif

Istilah motivasi ini berasal dari kata motivation artinya hal yang
memberikan atau merupakan alasan.Motif sendiri dorongan atau
kehendak yang timbulnya menyebabkan untuk berbuat atau
bertindak.Setiap perbuatan yang kita kerjakan biasanya mempunyai
alasan yang tertentu.

xii
2. Motif Sosial

sulit, dimana ia memerlukan pertolongan tuhan. Ia


memerlukan bimbingan dan petunjuk kebenaran yang mutlak
dalam mendapatkan keselamatan hidup dunia akhirat kelak.

3. Refleksi

Refleksi adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap


suatu ransangan. Jadi reflek itu tidak bertujuan kepada yang sadar,
tetapi ditinjau dari sudut biologisnya refleks itu bertujuan untuk
melindungi tubuh kita dari bahaya yang akan mengancam, misalnya
menarik tangan seketika atau tersentuh dengan barang yang panas, mata
berkedip sewaktu kelilipan.

4. Insting
Insting ialah kemampuan berbuat sesuatu yang tertentu
dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemusatan dorongan dorongan
nafsu dan dorongan lainnya. Atau dengan kata lain cara tingkah laku
yang dibawa sejak lahir yang tertuju pada pemusatan dorongan
dorongan nafsu atau dorongan tertentu. Perbuatan insting disebut juge
perbuatan naluri.

5. Kemauan
Kemauan adalah dorongan dari dalam diri yang sadar
berdasarkan pertimbangan fikir dan perasaan, serta seluruh pribadi
seseorang yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada
tercapainya tujua tertentu yang berhubungan dengan kebutuhan
hidup pribadi.

xiii
Daftar Pustaka

Annur.2019. Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis dibidang

Dimyati.M. 1990. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. PT Rineka

Cipta. Jakarta.

Gerungan 1965 .Psikologi belajar.PT Rineka Cipta. Jakarta.

Maslow.1970. Pengantar penelitian ilmiah. Bandung: Tarsito

Sujanto.A. 1985Psikologi pendidikan.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

xiv

Anda mungkin juga menyukai