Kata pengantar.............................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................
Bab I Pendahuluan.......................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................
Bab II Pembahasan.......................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengingat beberapa urgensinya persoalann psikologi dalam
kehidupan manusia khususnya dalam dunia pendidikan, maka faktor
ini mendorong psikologi terus dikaji dan dipelajari banyak orang.
Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Dimana ilmu ini sangat penting untuk kita pelajari sebagai
mahasiswa dan mahasiswi yang akan diaplikasikan nanti saat
masuk dunia mengajar maupun terjun dimasyarakat.
Perhatian pada psikologi yang terutama tertju pada masalah
bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-
maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman mereka
sendiri. Pengematan biasanya dilakukan oleh orang yangcerdas. Terjadi
terhadap suatuproses dengan maksud merasakan dan memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan.
Dalam duna pendidikan kita sebagai calon-caloon guru harus
mengerti dan memaami peran dan fungsi psikologi dalam proses
pembelajaran dan pendidikan. Agar setiap problematika yang terjadi dalam
proses pembelajaran bisa dipecahkan, utamanya dalam sudut psikologis.
Psikologi juga perlu kita kaji agar kita lebih mudah untuk
mengetahui perkembangan jiwa yang dimiliki oleh seseorang
anak didik kita kelak. Agar kita bisa memiliki setiap kritis
terhadap permasalahan-permasalahan pendidikan dan
pengajaran, dan bisa menganalisanya dari segipsikologi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi Pendidikan?
2. Apa saja ruang lingkup Psikologi Pendidikan?
3. Apa saja metode-metode dalam Psikologi Pendidikan?
4. Apa itu perbedaan individu?
5. Bagaimana implikasi perbedaan individu dalam proses
pembelajarann dan pendidikan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu psikologi pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup Psikologi Pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja metode dalam Psikologi Pendidikan.
4. Untuk mengetahui apa itu perbedaan individu.
5. Untuk mengetahuai bagaimana implikasi perbedaan individu
dalam proses pembelajaran dan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
definisi yang dikemukkakan para ahli. Untuk itu setidaknya ada tiga hal
penting yang harus dijelaskan dari pengertian Psikologi
Pendidikan yakni:
a. Psikologi Pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang
didasarkan atas hasil-hasil temuan riset psikologi.
b. Hasil-hasil riset psikoloi tersebut kemudian dirumuskan
sehingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-
metode serta strategi-strategi yang utuh.
c. Konsep, teori, metode dan strategi tersebut kemudian
disistematisasikan hingga menjadi “repertoire of resources”,
yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat
dipilih dan digunakan untuk praktik-praktik kependidikan
khusisnya dalam hal belajar mengajar
2. Metode Questionare
Metode ini adalah suatu rangkaian pertanyaan yang
berhubungan dengan topik-topik psikologis, sosial, pendidikan,
dan lain sebagainya yang ditunjukkan atau diberikan kepada
suatu kelompok individu, dengan objek untuk memperoleh data
dengan memperhatikan masalah-masalah tertentu yang
kadang-kadang juga dipakai untuk tujuan-tujuan diagnostic atau
untuk menilai ciri-ciri kepribadian.
Adapun keistimewaan metode ini antara lain
adalah: o Tidak terlalu memakan biaya.
o Bahwa dengan metode ini, dalam waktu yang relative
singkat dapat mengumpulkan data yang banyak.
Adapun kelemahannya antara lain terletak pada kebenara jawaban
3. Metode Klinis
Menurut James Drawer dalam kamus "The Penguin Dictionary of
4.
5. Perbedaan Individu (Individual Defferences)
didalam pola perkembangannya dan 2) didalam pola yang bersifat umum dari
apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-
tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan ini
disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Gerry (1963)
dalam buku perkembangan peserta didik karya Susanto dan B. Agung
Hartanto mengategorikan perbedaan individual seperti berikut :
a. Pola asuh
Pola asuh tentu akan sangat mempengaruhi dari pola perilaku
kehidupan seseorang yang berhubungan dengan anak-anak.
Pola asuh juga biasanya memiliki perbedaan dan berkaitan
dengan psikologi lingkungan dalam ruang lingkup keluarg.
b. Urutan kelahiran
Karakteristik dan juga kepribadian seseorang biasanya
akan sangat dipengaruhi juga dari kepribadian seseorang
tersebut. Seningga akan mempengaryhi juga dari urutan
kelahiran, salah satunya perbedaan dari sikap individu
anak sulung yang biasanya lebih teliti dan juga memiliki
ambisi, berbeda dengan anak tengah yang pecinta damai
dan juga biasanya menjadi mediator serta anak bungsu
yang biasanya lebih menarik dan kreatif.
c. Budaya
Rentang budaya dan juga peran lingkungan dalam
pendidikan karakter juga akan sangat mempengaruhi
pola pikir perbedaan dari setiap individu. dalam hal ini kita
bisa mendefinisikan dalam sebuah adat istiadat dan juga
adanya nilai-nilai di masyarakat serta norma-norma yang
ada di lingkungan dan juga psikologi sosial di masyarakat
itu sendiri dan juga teori budaya dalam psikologi.
d. Perbrdaan bahasa
Dalam teori perbrdaan individu dalam psikologi, salah satu
hal yang mempengaruhi kemampuan individu dalam hal ini
adalah kecakapan bahasa dan juga perbedaan dalam
berbahasa setiap daerah dimana untuk bisa menyampaikan
pikiran seseorang perlu sebuah bahasa yang logis dan juga
penuh makna, sehingga dapat mempengaruhi juga faktor
kecerdasan dan juga lingkungan.
e. Perbedaan kognitif
kemampuan kognitif seseorang memiliki keterkaitan dengan
adanya penguasaan dan juga ilmu pengetahuan dalam
teknologi. Dalam setiap hal yangmengandung persepsi dan
juga dari hasil pengamatan dan juga penyerapan sebuah
objek yang diakukan oleh setiap individu.
5.
6. Implikasi Perbedaan Individual dalam Proses Pembelajaran
dan Pendidikan
A. Proses pembelajaran
Perbedaan individu sangat menarik perhatian para ilmuan.
Termasuk DePetter dan Hearchi. Ia menjelaskan beragai macam
tipe orang dalam belajar. Setiap orang memilii cara dan metide
balajarnya sendiri. Ada yang lebh senang belajar sendiri, belajar
kelompok, belajar dengan melihat, mendengar atau mengerjakan
sesuatu agar sesuatu yang ia pelajari dapa diingat dn dipahaminya
dengan baik. Untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri
kita, tentu ada baiknya kita terlebih dulu mengerti dan mengetahui
begeaimana sebenarnya tipe belajar kita sendiri.
Menurut DePeter dan Haerchi, 2003, Tipe belajar merupakan
gaua belajar yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan cara
termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi.
Sutano, 2006, membagi tipe belajar seseorang menjadi tiga hal:
a. Manusia visual, dimana ia akan secara optimal menyerap
informasi yang dibacanya/dilihatnya
b. Menusia auditori, dimana informasi yang masuk melalui
apa yang didengarnya akan diserap secara optimal
c. Manusia kinestetik, dimana ia akan sangat senang dan
cepat mengerti bila informasi yang harus duserapnya
terlebih dahuku “dicontohkan” atau ia membayangkan orang
lain melakukan hal yang akan dipelajarinya. Sejalan dengan
hal tersebut, DePetter dan Hearchi, 2003, mendeskripsikan
cirri-ciri tipe belajar seseorang menjadi sebagai berikut:
1. Tipe Visual
Orang visual akan lebih memahami melalui apa yang mereka lihat.
2. Tipe Auditori
Orang dengan tipe ini akan lebh memahami sesuatu melalui
apa yang mereka dengar. Modalitas ini mengakses segala
jenis bunyi dan kata. Music, irama, dialog, internal dan suara
menonjol pada tipe auditori. Seseorang yang sangat auditori
memiliki cirri sebagai berikut:
Suka berbicara pada diri sendiri saat bekerja
Perhatiannya muda terpecah dan mudah tergangu oleh
keributan
Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada,
perubahan dan warna suara
Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka
mengucapkan secara lisan
Berbicara dalam irama yang terpola
Lebih suka music daripada seni gambar
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan
sesuatu dengan panjang lebar
Lebih suka gurauan lisan daripad membaca komik
Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang
melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian
hingga sesuai satu sama lain
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada
menuliskannya Biasanya pembicara yang fasih
3. Kinestetik
Orang dengan tipe kinestetik belajar melalui gerak, emosi
dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan,
koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan
fisik. Cirri orang dengan tipe belajar kiestetik yaitu:
Berbicara dengan perlahan
Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
saat berbicara
Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang
Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
Belajar melalui memanipulasi dan praktik
B. Proses Pendidikan
Inteligensi adalah suatu istilah yang popular. Hampir semua orang
sudah mengenal istilah tersebut, bahkan mengemukakannya.
Seringkali kita dengar seorang mengatakan si A tergolong pandai
atau cerdas ( inteligen ) dan si B tergolong bodoh atau kurang cerdas
( tidak inteligen ). Istilah inteligen sudah lama ada dan berkembang
dalam masyarakat sejak zaman Cicero yaitu kira-kira dua ribu tahun
yang lalu dan merupakan salah satu aspek alamiyah dari
seseorang.Inteligensi bukan merupakan kata asli yang berasal dari
bahasa Indonesia. Kata inteligensi adalah kata yang berasal dari
bahasa latin yaitu “ inteligensia “. Sedangkan kata “ inteligensia
“ itu sendiri berasal dari kata inter dan lego, inter yang berarti
diantara, sedangkan lego berarti memilih. Sehingga inteligensi
pada mulanya mempunyai pengertian kemampuan untuk
memilih suatu penalaran terhadap fakta atau kebenaran. Untuk
memperjelas pengertian inteligensi, maka penulis memaparkan
beberapa definisi inteligensi yang di kemukakan oleh beberapa
ahli phisikologi maupun pendidik diantaranya :
Menurut para ilmuwan, dewasa ini manusia menggunakan 10
persen dari kemampuan otaknya. Dari 10 persen itu sebagian besar
hanya mengoptimalkan belahan otak kiri (Stanford Research
Institute).Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi jenius. Idealnya
memang harus dipersiapkan sejak kecil dengan mengaktifkan fungsi
otak untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang
menunjang proses pembelajaran. Usia remaja juga dapat
memberdayakan otak secara optimal, untuk itu kita harus mengetahui
terlebih dahulu cara kerja otak tersebut. (Sidiarto L. 2008)
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai kecerdasan
otak, diketahui bahwa kecerdasan otak yang bersumber di sistem
limbik justru memberikan kontribusi jauh lebih besar dibandingkan
dengan kecerdasan yang bersumber dari neokorteks. Terdapat dua
kecerdasan yang bersumber selain dari neo kortex yaitu pada
emosional di sistem limbik dan spiritual di God spot (temporal).
Kontribusi kecerdasan emosional dan spiritual terhadap keberhasilan
karir atau hidup seseorang diperkirakan sekitar 80 %, sedangkan
sisanya merupakan kontribusi dari kecerdasan rasional. Dari 80 %
kontribusi tersebut ternyata spiritual mendominasi sekitar 60 % dan
sisanya merupakan kontribusi emosional .
Potensi kecerdasan sebagai inti Inteligensi merupakan pusat
kreativitas dan inovasi yang dihasilkan oleh suatu fungsi organ otak
pada manusia (Cattel,1971 dalam Pasiak 2008). atau manusia dapat
beraktifitas bermanfaat yang merupakan kegiatan kreatif dan inovatif
berdasar derajat inteligensi yang dimotori oleh otak yang sehat.
Dengan demikian untuk mengatasi segala tantangan dan
perubahan yang terjadi. Oleh karena itu harus cerdas dan juga
mampu menggunakan semua kecerdasan otak yaitu intelektual,
emosional dan spiritual.
Beberapa Pengertian Intelegensi menurut Para Ahli dalam
Dalyono. 2007)
1) Super dan Cites mengemukakan” Intelegence has frequently
been difined as the ability to adjust to the environment or to
learning from experience” (Super & Cites, 1962: 83)
Intelegnsi sebgai kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan atau belajar dati pengalaman. Dimana manusia
hidup dan berinteraksi didalam lingkungannya yang
kompleks untuk itu ia memerlukan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2) Garrett (1946: 372) mengemukakan “ Intelegence includes at
least the abilities demanded in the solution of problems which
requer the comprehension and use of symbols” (intelegensi itu
setidak-tidaknya mencakup kemampuan kemampuan yang
diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah yang
memerlukan pengertian serta mengunakan symbol-simbol.
Karena manusia hidup senantiasa menghadapi permasalahan,
setiap permasalahan harus dipecahkan agar manusia manusia
memperoleh keseimbangan (homeostasis) dalam hidup.
3) Bischor, 1954 mengemukakan “ Intelegence is the ability to
solve problems of all kinds” Intelegensi ialah kemampuan untuk
memecahkan segala jenis masalah. Defenisi intelegensi yang
dikemukakan bischor ini memuat perbedaan dengan defenisi
menurut gareet yaitu intelegensi dalam asti khusus sementara
bischor dalam artian yang lebih luwes namun bersifat
operasional dan fungsional bagi kehidupan manusia.
4) Haidentich 1970 mengemukakan” intelegence refers to ability
to learn and to utilize what has been learned in adjusting to
unfamiliar situation, or in the solving of problems” Intelegensi
menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa
yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap
situasi-situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahan
masalah-masalah. Dimana manusia yang belajar sering
menghadapi situasi-situasi baru serta permasalahan hal ini
memerlukan kemampuan individu untuk belajar menyesuaikan
diri serta memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Psikologi Pendidikan merupakan ilmu yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagaimana cara masyarakat
kita mengola cara belajar, hubungan guru dengan murid.
pembelajaran bisa dipecahkan, utamanya dalam sudut psikologis.
Psikologi juga perlu kita kaji agar kita lebih mudah untuk mengetahui
perkembangan jiwa yang dimiliki oleh seseorang anak didik kita kelak. Agar
http://blog.umy.ac.id/ucihalan/2011/11/09/perbedaan_individu_dan_implikasi