Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL TES DENGAN


MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENILAIAN ACUAN
PATOKAN (PAP)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

MATA KULIAH : EVALUASI PAI

Dosen Pengampu : Annas Ribab Sibilana, M.Pd.I

PAI 4F

Disusun Oleh Kelompok 10 :

1. Elsa Septaning Tiyas (126201201054)


2. Zeina Ulfa (126201203237)
3. Ikfina Putri (126201203279)
4. Ramadhan Trinovan (126201203288)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
APRIL 2022
PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta
kelancaran dalam penyusunan makalah kami yang berjudul “Teknik Pengolahan Hasil
Tes Dengan Menggunakan Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (Pap)” dengan baik.
Tidak lupa sholawat dan salam tetap terlimpahkankan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah mewariskan ilmu serta penuntun hidup yang
mencerahkan umat manusia.

Dalam Penyusunan makalah ini, penulis sedikit mengalami hambatan. Namun


kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubugan dengan
penyusunan makalah ini maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag. Selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan sarana-prasarana untuk penulis
menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini.
2. Bapak Dr. H. Abdul Aziz , M.Pd.I. selaku Wakil Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan pelayanan akademik
kepada seluruh mahasiswa.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
4. Annas Ribab Sibilana, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi
PAI yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
5. Civitas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan
izin dan fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan tambahan
pengetahuan dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Teman-teman PAI 4F angkatan 2020 yang selalu mendukung penulis dalam
pengerjaan makalah ini.

i
Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kesalahan untuk
itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempatan penulis dalam
menyelesaikan tugas-tugas dimasa datang. Semoga dengan adanya makalah ini bisa
bermanfaat kepada siapa saja yang membaca.

Tulungagung, 22 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Penulis..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Hasil Evaluasi Progam Pendidikan Dan Pembelajaran ..................4


B. Pengertian Penilaian Acuan Patokan ...........................................................6
C. Cara Pengolahan Penilaian Acuan Patokan .................................................8
D. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Acuan Patokan ...............................13
E. Persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Patokan dengan Penilaian
Acuan Norma .............................................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................16
B. Saran ...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi.
Penilaian hasil belajar pserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk
memantau proses kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik
sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada
guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program
pembelajaran. Diantara tugas guru atau pengajar dalam kegiatan
pembelajaran adalah merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan
dan menilai hasil belajar. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan
tes-tes dengan standar-standar tertentu sesuai dengan perkembangannya.
Maka dari itu bagi seorang guru atau pengajar harus mengetahui bagaimana
cara atau teknik-teknik yang baik untuk mengevaluasi peserta didiknya,
sejauhmana pencapaiannya dalam menguasai materi yang disampaikan.
Suatu tes hasil belajar dapat dipakai untuk menyatakan salah satunya adalah
memberikan suatu gambaran tentang tugas-tugas yang dapat atau belum
dapat dilakukan oleh mahasiswa. Hasil tes jenis ini dinyatakan dengan jenis-
jenis pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diperlihatkan oleh setiap
peserta didik.
Kemampuan guru dalam memilih dan menyusun instrumen
penilaian yang sesuai dengan tujuan penilaian, mengolah dan menafsirkan
hasil penilaian akan sangat berpengaruh terhadap kualitas data hasil
penilaian sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu
kemampuan menilai proses dan hasil belajar siswa merupakan salah satu
kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru maupun calon guru.
Dalam mengolah dan menafsirkan hasil penilaian memerlukan sebuah
acuan standar penilaian atau asesmen. Dalam melakukan penilaian ada 2
jenis standar yang dapat digunakan oleh guru dalam mengolah hasil

1
penilaian, yaitu : Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan
Normatif (PAN). Kedua acuan ini menggunakan asumsi yang berbeda
tentang kemampuan seseorang. Asumsi yang berbeda akan menghasilkan
informasi yang berbeda. Penafsiran hasil antara kedua acuan ini juga
berbeda sehingga menghasilkan informasi yang berbeda maknanya.
Oleh karena itu adanya acuan dalam penilain mutlak harus ada.
Keberadaan acuan dalam penilaian ini akan menjadi pembahasan dalam
makalah ini. Hal ini menjadi penting karena berangkat dari kenyataan di
lapangan bahwa masih banyak penilaian yang dilakukan oleh para pendidik
hanya sebatas formalitas saja tanpa mengacu pada patokan yang telah ada.
Sehingga dengan adanya penilaian acuan patokan ini guru dan siswa dapat
mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan dan dipahami
oleh siswa, setelah proses pembelajaran itu berlangsung selama kurun
waktu tertentu.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat hasil evaluasi progam pendidikan dan
pembelajaran?
2. Bagaimana definisi dari penilaian acuan patokan (PAP) ?
3. Bagaimana cara mengolah penilaian acuan patokan (PAP)?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurang dari pengolahan penilaian acuan
patokan (PAP)?
5. Bagaimana persamaan dan perbedaan penilaian acuan patokan dengan
penilaian acuan norma

C. Tujuan Penulis
1. Menjelaskan mengenai hakikat hasil evaluasi progam pendidikan dan
pembelajaran
2. Menjelaskan definisi dari penilaian acuan patokan (PAP)
3. Menjelaskan cara mengolah penilaian acuan patokan (PAP)
4. Menjelaskan kelebihan dan kekurang dari pengolahan penilaian acuan
patokan (PAP)
5. Menjelaskan persamaan dan perbedaan penilaian acuan patokan dengan
penilaian acuan norma

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Hasil Evaluasi Progam Pendidikan dan Pembelajaran


Dalam proses pendidikan, evaluasi merupakan salah satu komponen
penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi
keberhasilan suatu program pendidikan. Pada dasarnya, evaluasi
dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi tentang jarak antara
situasi yang ada dan situasi yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-
kriteria tertentu. Dengan menggunakan data dan informasi yang ada, guru
dapat mengambil keputusan tentang kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
Agar proses evaluasi dapat berlangsung, maka instrumen evaluasi harus
direncanakan, disusun, dan dilaksanakan. Salah satu instrumen evaluasi
yang digunakan secara luas adalah tes. Dan pada hakikatnya evaluasi
pembelajaran adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap suatu
pembelajaran dimana seorang pendidik mengukur atau menilai peserta didik
dengan menggunakan alat tes. Pengukuran alat tes ini bersifat kuantitati
dengan menggunakan perhitungan angka dalam mengukur hasil belajar
peserta didik. 1
Tujuan evaluasi itu sendiri adalah untuk mengetahui proses belajar
peserta didik apakah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
telah diterapkan, mengecek hasil belajar peserta didik apakah ada
kekurangan atau tidak dalam proses pembelajaran, mencari solusi dari
kekurangan yang peserta didik alami dan menyimpan seberapa
menguasainya peserta didik dalam kompetensi yang diterapkan.
Jadi mengapa peranan Evaluasi pembelajaran sangat penting?
Evaluasi pembelajaran sangatlah penting dilakukan karena kita harus
mengetahui efektif atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang

1
Ina Magdalena, Hadana Nur Fauzi, & Raafiza Putri, Pentingnya Evaluasi Dalam
Pembelajaran Dan Akibat Memanipulasinya, Bintang : Jurnal Pendidikan dan Sains, Volume 2,
Nomor 2, Agustus 2020; 244-257

4
diterapkan oleh tenaga pendidik. Karena bila seorang pendidik tidak
melakukan evaluasi, sama saja tenaga pendidik tersebut tidak ada
perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran. Sehingga peserta
didik bisa saja merasa bosan dengan sistem belajar yang terus menerus
sama. Tenaga pendidik harus menciptakan inovasi baru untuk
memperbaharui sistem yang akan diterapkan dalam kelas, mulai dari materi,
metode belajar, lingkungan dan sistem penilaian.
Dan inti dari penilaian adalah menafsirkan atau menginterpretasikan
data hasil pengukuran. Oleh karena itu untuk melakukan penilaian harus
didahului dengan pengukuran terhadap objek yang akan dinilai. Hasil
pengukuran yang berupa skor (angka) kemudian diolah dan ditafsirkan
sehingga menjadi informasi yang lebih bermakna sebagai dasar
pengambilan keputusan. Dalam menafsirkan data ini hasil pengukuran dapat
diperbandingkan dengan berbagai jenis patokan (standar). Objek penilaian
dalam kegiatan pembelajaran meliputi pengetahuan, sikap dan ketrampilan
dapat dilakukan dengan tes maupun non tes.

Penentuan Standar Asasmen


Pemberian skor bukan langkah final dalam kegiatan evaluasi, karena
umumnya skor-skor tersebut belum memberikan makna yang berarti untuk
kepentingan pengambilan keputusan pendidikan. Oleh karenanya skor-skor
tersebut perlu diolah lebih lanjut menjadi nilai. Nilai inilah yang kemudian
dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan Pendidikan. Sebelum sampai
pada teknik pengolahan dan pengubahan (konversi) skor mentah hasil
belajar menjadi nilai standar, perlu dibedakan dulu antara skor dan nilai. Hal
ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kadang orang menganggap bahwa
skor itu mempunyai pengertian yang sama dengan nilai.
Untuk sampai kepada nilai, maka skor-skor hasil ujian yang pada
hakekatnya masih merupakan skor-skor mentah itu perlu diolah lebih
dahulu sehingga dapat diubah atau dikonversi menjadi skor yang sifatnya

5
baku atau standar. Ada dua jenis standar penilaian yang dapat digunakan
oleh guru dalam mengolah hasil penilaian :
❖ Standar mutlak, yaitu hasil yang dicapai masing-masing siswa
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendekatan yang biasa digunakan dalam mengolah skor mentah
menjadi nilai dengan standar mutlak disebut dengan penilaian acuan
patokan (PAP)
❖ Standar relatif, yaitu hasil yang dicapai masing-masing siswa
dibandingkan dengan norma kelompok, yaitu hasil yang dicapai oleh
siswa-siswa lain dalam kelompok yang sama. Pendekatan yang biasa
digunakan dalam mengolah skor mentah menjadi nilai dengan
standar mutlak disebut dengan penilaian acuan norma (PAN)

B. Definisi Dari Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Pengolahan nilai hasil evaluasi hasil belajar dengan menggunakan
pendekatan Penilaian Acuan Patokan berarti bahwa nilai yang akan
diberikan kepada siswa didasarkan pada standar mutlak atau kriteria yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu PAP juga sering disebut dengan penilaian
acuan kriteria. PAP merupakan penilaian yang dalam menafsirkan atau
menginterpretasikan skor hasil pengukuran menggunakan patokan (standar
yang tetap), yang dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara skor
mentah hasil evaluasi yang dimiliki oleh siswa dengan skor maksimum ideal
yang mungkin dapat dicapai oleh siswa, kalau seluruh soal ujian dapat
dijawab dengan betul. Penilaian acuan patokan atau kriteria disebut juga
dengan pendekatan ideal, yaitu idealnya siswa mampu menjawab dengan
benar semua soal maupun menunjukkan penguasaan semua ketrampilan
yang diujikan.2

2
Agus Sriyanto, Teknik Pengolahan Hasil Asesmen Penentuan Standar Asesmen, Teknik
Pengolahan Dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Patokan (Pap) Dan Acuan Norma (Pan),
Jurnal Al-Lubab Volume 5, No. 2 Nopember 2019

6
Karakteristik dan Tujuan PAP
Tujuan penggunaan penilaian acuan patokan berfokus pada
kelompok perilaku peserta didik yang khusus. Dimaksudkan untuk
mendapat gambaran yang jelas tentang performan peserta tes dengan tanpa
memperhatikan bagaimana performan tersebut dibandingkan dengan
performan yang lain. Dengan kata lain tes acuan kriteria digunakan untuk
menyeleksi (secara pasti) status individual berkenaan dengan (mengenai)
domain perilaku yang ditetapkan / dirumuskan dengan baik.3
Pada penilaian acuan patokan, standar performan yang digunakan
adalah standar absolut. Dalam standar ini penentuan tingkatan (grade)
didasarkan pada skor-skor yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk
persentase. Untuk mendapatkan nilai A atau B, seorang mahasiswa harus
mendapatkan skor tertentu sesuai dengan batas yang telah ditetapkan tanpa
terpengaruh oleh performan (skor) yang diperoleh mahasiswa lain dalam
kelasnya. Salah satu kelemahan dalam menggunakan standar absolut adalah
sekor mahasiswa bergantung pada tingkat kesulitan tes yang mereka terima.
Artinya apabila tes yang diterima mahasiswa mudah akan sangat mungkin
para mahasiswa mendapatkan nilai A atau B, dan sebaliknya apabila tes
tersebut terlalu sulit untuk diselesaikan, maka kemungkinan untuk
mendapat nilai A atau B menjadi sangat kecil. Namun kelemahan ini dapat
diatasi dengan memperhatikan secara ketat tujuan yang akan diukur tingkat
pencapaiannya.
Tujuan PAP
Pembelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi tertentu
sebagaimana diharapkan dan termuat pada kurikulum saat ini, PAP
merupakan cara pandang yang harus diterapkan. Dengan PAP setiap
individu dapat diketahui apa yang telah dan belum dikuasainya. Bimbingan
individual untuk meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap materi
pelajaran dapat dirancang, demikian pula untuk memantapkan apa yang

3
Etty Nurbayani, Penilaian Acuan Patokan (Pap) Di Perguruan Tinggi (Prinsip Dan
Operasionalnya), Provided by E-Journal IAIN Samarinda

7
telah dikuasainya dapat dikembangkan. PAP juga dapat digunakan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kurang terkontrolnya
penguasaan materi, terdapat peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan,
dan tidak dipenuhinya nilai-nilai kelompok berdistribusi normal.

C. Cara Mengolah Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Suatu penilaian disebut PAP jika dalam melakukan penilaian itu kita
mengacu kepada suatu criteria pencapaian tujuan (instruksional) yang telah
dirumuskan sebelumnya. Nilai-nilai yang diperoleh siswa dihubungkan
dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa tentang materi pendidikan
sesuai dengan tujuan (instruksional) yang telah ditetapkan. Untuk
menentukan batas lulus (passing grade) dengan pendekatan ini, setiap skor
peserta didik dibandingkan dengan skor ideal yang mungkin dicapai oleh
peserta didik.4

Dengan rumus : Nilai = Skor Mentah x 100


Skor Maksimum Ideal

Ket :

• Skor mentah : skor yang berhasil dicapai oleh setiap siswa


• Skor maks ideal: skor yang mungkin dapat dicapai oleh setiap siswa bila
mampu menjawab dengan benar semua soal ujian
• 100 : skala yang dipakai, yakni skala dengan rentangan mulai dari 0
sampai dengan 100

4
Ratna Pangastuti, Kusnul Munfa’ati : Penilaian Acuan Norma, Penilaian Acuan
Patokan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

8
Contoh Penilaian 1
1. Pada sebuah tes objektif pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak
50 butir. seorang siswa menjawab dengan benar 30 soal. Maka skor
yang dicapai adalah 30. Maka nilai yang dicapai adalah =
30 × 100 = 60
50
2. Skala penilaian kemampuan membaca Al-Qur’an
Satuan pendidikan : Madrasah Aliyah
Kelas/Semester : X/1
Mata pelajaran : Al-Qur’an Hadist

Aspek yang dinilai


Total
No. Nama Panjang
Tanwin Makhroj Qolqolah Skor
pendek

1. Ika 4 4 4 4 16

2. Ildina 4 3 5 3 15

3. Mirza 5 5 4 5 19

Pedoman Penskoran :
5 : Sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup baik
2 : Kurang baik
1 : Sangat kurang
Pada skala penilaian di atas anak yang bernama Aza memperolah
skor 16, sedang skor maksimal adalah 20, maka nilai anak tersebut
adalah = 16 × 100 = 80
20

9
Contoh Penilaian 2
Masidjo, membedakan PAP dalam 2 tipe, yaitu : PAP tipe I
menetapkan batas penguasaan materi perkuliahan dengan
kompetensi minimal yang dianggap lulus dari keseluruhan
penguasaan materi yakni 65% (diberi nilai cukup (6 atau C).
Sedangkan PAP tipe II penguasaan kompetensi minimal
yangmerupakan passing score adalah 56% dari total skor yang
seharusnya dicapai diberi nilai cukup.

Presentase Jawaban % Nilai Konversi

PAP I PAP II Nilai Huruf Skala

90%-100% 81%-100% A 4

80%-89% 66%-80% B 3

65%-79% 56%-65% C 2

55%-64% 46%-55% D 1

Dibawah Dibawah
E 0
55% 45%

Langkah Operasional PAP


Langkah kerja untuk mengubah skor menjadi nilai dengan
menggunakan PAP sebagai berikut :
1. Masukkan skor mentah pada tabel
2. Menghitung skor menjadi nilai menggunakan rumus PAP dgn
mengalikan skor ideal
3. Membuat pedoman konversi hasil perhitungan
4. Mengubah skor menjadi nilai

10
Cara Penghitungan
1. Menghitung skor menjadi nilai menggunakan rumus PAP
Nilai
Perhitungan PAP I Perhitungan PAP II
Huruf Angka

90% x 85 = 76,5 (77) A 4 81% x 85 = 68,85 (69)


80% x 85 = 68 B 3 66% x 85 = 56
65% x 85 = 55,25 (55) C 2 56% x 85 = 47,6 (48)
55% x 85 = 46,7 (47) D 1 46% x 85 = 39
<55% x 85% = E 0/ggl <46% x 85 = dibawah 39
dibawah 47

2. Konversi Nilai

Perhitungan Nilai Perhitungan


PAP I Huruf Angka PAP II

77 ke atas A 4 69 ke atas
68 – 76 B 3 56 – 68
55 – 67 C 2 48 – 55
47 – 54 D 1 39 – 47
47 ke bawah E 0/ggl 39 ke bawah

11
3. Ubahan Skor Menjadi Nilai

PAP I PAP II PAP I PAP II


Skor Skor
H A H A H A H A

72 B 3 A 4 44 E 0 E 0
45 E 0 D 1 73 B 3 A 4
70 B 3 A 4 59 C 2 B 3
66 C 2 B 3 61 C 2 B 3
74 B 3 A 4 55 C 2 C 2
68 B 3 B 3 67 C 2 B 3
63 C 2 B 3 80 A 4 A 4
61 C 2 B 3 82 A 4 A 4
57 C 2 B 3 56 C 2 B 3
70 B 3 A 4 75 B 3 A 4
53 D 1 C 2 77 B 3 A 4
81 A 4 A 4 67 B 3 B 3

Penilaian acuan patokan digunakan untuk mengetahui


kemampuan anak terhadap materi yang diujikan. Acuan patokan ini
adalah skor hasil tes siswa tergantung pada tingkat kesulitan butir-
butir tes yang mereka terima. Artinya apabila instrumen tes memiliki
butir soal yang tingkat kesulitannya rendah maka siswa akan
memperoleh skor yang tinggi, sebaliknya apabila butir soal yang
diterima memiliki tingkat kesulitan yang tinggi siswa akan
memperoleh skor yang rendah.

12
D. Kelebihan dan Kekurang dari Pengolahan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
➢ Kelebihan dari Pengelohan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Diantaranya :
1. Hasil penilaian dengan menggunakan pendekatan PAP merupakan
umpan balik yang dapat digunakan guru untuk mengetahui sejauh
mana tingkat penguasaan siswa terhadap materi, apakah tergolong
tinggi, cukup atau rendah?.jika siswa nilainya tinggi maka tingkat
kedalaman materinya juga tinggi, begitupula sebaliknya jika nilainya
rendah maka tingkat penguasaan materinya juga rendah.
2. Dalam penentuan nilai hasil tes digunakan standar mutlak, sangat
cocok diterapkan pada tes-tes formatif, dimana guru/dosen ingin
mengetahui sejauh mana peserta didik “telah terbentuk”, setelah
mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu. Sehingga
guru/dosen dapat melakukan upaya-upaya yang dipandang perlu agar
tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.
3. Hasil penilaian PAP dapat membantu pengajar untuk merancang
program remidi.
4. Patokan dalam penilaian acuan patokan bersifat tetap/mutlak karena
tidak ditentukan dari prestasi kelompok

➢ Kekurangan dari Pengelohan Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Diantaranya :
1. Relatif agak rumit, karena perlu waktu untuk menyetujui sebuah
kriteria dan standar
2. Karena standar penilaian dalam PAP telah ditentukan sebelumnya,
maka siswa yang memiliki nilai tinggi seolah – olah mencerminkan
prestasinya dalam belajar, sekaligus penguasaannya terhadap
pelajaran. Padahal pada sebenarnya untuk dikatakan menguasai atau
tidaknya peserta didik terhadap materi tidak hanya ditentukan dari
nilai yang berdasarkan KKM saja, melainkan juga dari faktor yang
lainnya

13
3. Sukarnya menetapkan standar nilai atau patokan. Hampir tidak
pernah dapat ditetapkan patokan yang benar – benar tuntas
4. Apabila butir-butir soal terlalu sukar, maka siswa betapapun
pandainya akan memperoleh nilai yang rendah, sebaliknya apabila
soal terlalu mudah, maka siswa betapapun bodohnya akan meraih
nilai yang tinggi, sehingga gambaran sebenarnya tingkat kemampuan
siswa tidak sesuai dengan kanyataan.

E. Persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan


Penilaian Acuan Norma (PAN)
➢ Persamaan, Penilaian Acuan Patokan dan Penilaian Acuan Norma
mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut :
1. Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya
tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang
diperlukan.
2. Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan
sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample
yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak
menjadi target akhir pengambilan keputusan.
3. Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa,
kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun
dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan
instrument.
4. Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku
yang akan diukur.

➢ Perbedaan kedua penilaian adalah sebagai berikut :


1. Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar
perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku.
Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus

14
dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap
perilaku.
2. Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta
tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian
acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang
dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
3. Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang
mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes
yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan
mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang
akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengolahan hasil tes merupakan kegiatan lanjutan , yaitu memeriksa hasil
ujian dan mencocokkan jawaban peserta didik/mahasiswa dengan kunci.
Terdapat 2 cara dalam mengolah hasil tes, yaitu skala dan acuan. Salah satu
acuan yang dikembangkan di PT adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu cara menentukan kelulusan
seseorang peserta didik/mahasiswa dengan menggunakan sejumlah patokan
yang telah disepakati guru/dosen dan lembaga. Bilamana seseorang peserta
didik/mahasiswa telah memenuhi patokan tersebut ia dinyatakan berhasil
(lulus). Tetapi sebaliknya bila seseorang belum memenuhi patokan ia
dikatakan gagal atu belum menguasai bahan tersebut. Dengan PAP dapat
dikdetahui hasil belajar yang sebenarnya oleh karena normanya adalah
norma ideal, dengan PAP tidak diperlukan perhitungan statistik, sehingga
memudahkan dosen yang tidak menguasai metode-metode statistic serta
dengan PAP hanya ada satu makna bagi satu nilai yang sama oleh karena
normanya tidak bersifat nisbi.

B. Saran
Dalam hal ini penulis mencoba memberikan saran dari uraian di atas :
• Pendidik sebaiknya mengetahui berbagai macam teknik dalam
pengolahan dan pengonversian hasil evaluasi dengan
memanfaatkan metode penilaian acuan norma dan acuan patokan.
• Pendidik mampu menangani peserta didiknya dalam proses
pembelajaran

16
DAFTAR PUSTAKA

Ina Magdalena, Hadana Nur Fauzi, & Raafiza Putri, Pentingnya Evaluasi Dalam
Pembelajaran Dan Akibat Memanipulasinya, Bintang : Jurnal Pendidikan
dan Sains, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2020; 244-257

Agus Sriyanto, Teknik Pengolahan Hasil Asesmen Penentuan Standar Asesmen,


Teknik Pengolahan Dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Patokan
(Pap) Dan Acuan Norma (Pan), Jurnal Al-Lubab Volume 5, No. 2
Nopember 2019

Etty Nurbayani, Penilaian Acuan Patokan (Pap) Di Perguruan Tinggi (Prinsip Dan
Operasionalnya), Provided by E-Journal IAIN Samarinda

Ratna Pangastuti, Kusnul Munfa’ati : Penilaian Acuan Norma, Penilaian Acuan


Patokan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

17
18

Anda mungkin juga menyukai