Anda di halaman 1dari 13

LANGKAH-LANGKAH DAN PROSEDUR MANAJEMEN

KELAS KURATIF DAN PREVENTIF


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Kelas

Dosen Pengampu :
Dra. Khutobah, M.Pd.
Indah Rohmatuz Zahro, S.Pd. I., M.Pd. I.
Aisyah Nur Atika, S.Pd., M.Pd.

Kelas C
Disusun Oleh :

1. Arista Ramadhani (190210205095)


2. Imroatul Azizah (190210205108)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA


DINI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langkah
dan Prosedur Manajemen Kelas Kuratif dan Preventif”

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang bersangkutan
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya dosen pengampu
matakuliah Manajemen Kelas dengan dosen pengampu Ibu Dra. Khutobah, M.Pd.,
Ibu Indah Rohmatuz Zahro, S.Pd. I., M.Pd. I., dan Ibu Aisyah Nur Atika, S.Pd.,
M.Pd.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Dengan ini,
penyusun menerima kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
kedepannya dalam membuat makalah menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat kesalahan pada makalah yang penyusun telah buat tolong dimaafkan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jember, 31 Agustus 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................6
2.1 Pengertian Prosedur Manajemen Kelas..............................................................6
2.2 Tujuan Manajemen Kelas...................................................................................6
2.3 Langkah-Langkah Tindakan Preventif dalam Prosedur Manajeman Kelas........8
2.4 Langkah-Langkah Kuratif dalam Pengelolaan Kelas........................................11
BAB III. PENUTUP.......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu bagi para peserta didik. Oleh
karena itu pendidik (guru) harus dapat menciptakan pengelolaan manajemen kelas
yang baik dan benar agar peserta didik mampu menyerap pembelajaran secara
efektif dan dapat belajar dengan aman dan nyaman baik secara individu maupun
kelompok. Artinya peserta didik harus merasa benar-benar betah di sekolah dalam
melakukan kegiatan belajar di sekolah agar mencapai prestasi belajar yang
memuaskan.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan
mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan
siswa mencapai tujuan-tujuan seperti menelaah kebutuhan-kebutuhan siswa,
menyusun rencana pembelajaran, menyajikan bahan pembelajaran pada siswa
menilai kemajuan siswa adalah beberapa contoh kegiatan mengajar di kelas.
Sedangkan kegiatan pengelolaan kelas, memiliki tujuan untuk daapat menciptakan
dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Peran guru dalam pengelolaan kelas ini sangat penting khususnya dalam
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Karena pada prinsipnya, guru
memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan
kelas. Tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, yang dimaksudkan
segala usaha dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan masalah pengelolaan kelas berkaitan dengan usaha untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan prosedur manajemen kuratif dan
preventif ?
2. Apakah tujuan dari adanya manajemen kelas ?
3. Bagaimanakah langkah-langkah tindakan preventif dalam prosedur
manajemen kelas ?
4. Bagaimanakah langkah-langkah pada prosedur manajemen kuratif
dalam pengelolaan kelas ?

1.3 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertian prosedur dalam
manajemen kuratif dan preventif
2. Agar dapat mengetahui tujuan dari adanya manajemen kelas
3. Supaya dapat mengetahui dan menerapkan langkah-langkah tindakan
preventif dalam prosedur manajemen kelas
4. Supaya dapat mengetahui dan menerapkan langkah-langkah pada
prosedur manajemen kuratif dalam pengelolaan kelas
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prosedur Manajemen Kelas


Manajemen kelas diartikan sebagai kegiatan menciptakan dan
mempertahankan kondisi optimal dalam terjadinya suatu proses pembelajaran
yang efektif dan efisien, maka prosedur manajemen kelas dapat diartikan sebagai
langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan bagi terciptanya kondisi yang
optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Prosedur manajemen kelas ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Prosedur manajemen kelas dimensi pencegahan (preventif)
Prosedur manajemen kelas pada dimensi ini merupakan suatu tindakan
inisiatif guru dan wali kelas untuk menciptakan kondisi yang baru dari
reaksi biasa menjadi reaksi edukatif dengan senantiasa
membangkitkan motivasi belajar siswa.
b. Prosedur manajemen kelas dimensi penyembuhan (kuratif)
Prosedur manajemen dimensi kuratif adalah langkah atau tindakan
penyembuhan terhadap tingkah laku menyimpang yang dapat
mengganggu proses belajar mengajar. Prosedur dalam dimensi kuratif
ini merupakan suatu tindakan inisiatif guru dan wali kelas untuk
mengatasi perbuatan siswa yang menyimpang atau negatif dan
membimbing agar perbuatan negatif tersebut tidak terulang.

2.2 Tujuan Manajemen Kelas


Tujuan manajemen kelas pada hakikatnya sudah terkandung pada tujuan
pendidikan secara umum. Menurut Sadirman (2011), tujuan manajemen kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
Menurut Arikunto, (2010) berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga secara
efektif dan efisien. Adapun tujuan dari manajemen kelas adalah sebagai berikut:
a. Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan
pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa
dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan manajemen kelas, guru
mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan atau
perkembangan yang dicapai oleh siswa, terutama ada siswa yang
tergolong lamban.
c. Untuk memberikan kemudahan dan mengangkat masalah-masalah
penting untuk dibicarakan di kelas demi perbaikan pengajaran pada
masa mendatang.
Jadi, manajemen kelas dimaksudkan untuk menciptakan kondisi di dalam
sebuah kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang
memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
Kemudian, dengan manajemen kelas hasilnya harus sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Sedangkan tujuan manajemen kelas secara khusus dibagi menjadi
dua yaitu tujuan untuk siswa dan tujuan untuk guru.
a. Tujuan Untuk Siswa:
1. Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung-jawab individu
terhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri
sendiri.
2. Membantu siswa untuk mengetahui tingkah laku yang sesuai
dengan tata tertib kelas dan memahami bahwa teguran guru
merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan.
3. Membangkitkan rasa tanggung-jawab untuk melibatkan diri dalam
tugas maupun pada kegiatan yang diadakan.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pada manajemen kelas
adalah agar setiap anak dikelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga
segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
b. Tujuan Untuk Guru:
1. Untuk mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran
dengan pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat.
2. Untuk dapat menyadari akan kebutuhan siswa dan memiliki
kemampuan dalam memberi petunjuk secara jelas kepada siswa.
3. Untuk mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap
tingkah laku siswa yang mengganggu.
4. Untuk memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif yang
dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku
siswa yang muncul di dalam kelas (Bahri Djamarah, 2005: 148).
Maka dapat disimpulkan bahwa agar setiap guru mampu
menguasai kelas dengan menggunakan berbagai macam pendekatan
dengan menyesuaikan permasalahan yang ada, sehingga tercipta
suasana yang kondusif, efektif dan efisien.

2.3 Langkah-Langkah Tindakan Preventif dalam Prosedur Manajeman


Kelas
Tindakan preventif dalam pengelolahan kelas merupakan sebuah hal yang
dilakukan untuk pencegahan terhadap perilaku menyimpang. Dimana menurut J.J
Hasanudin, yang dimaksud dengan tindakan preventif dalam pengelolah kelas
adalah sebuah usaha yang berhubungan dengan penciptaan dan juga pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal dengan tujuan untuk mencegah sebuah perilaku yang
dapta menggangu kegiatan belajar mengajar.
Tujuan dari pelaksanaan tindakan preventif ini adalah untuk menciptakan
kondisi belajr mengajar yang menguntungkan, dimana terdapat pencegahan dalam
sebuah tindakan yang guru lakukan dalam mengatur lingkungan belajar, mengatur
peralatan dan lingkungan sosial emosional yaitu seperti:
1. Kondisi dan situasi pembelajaran
Kondisi fisik, kondisi fisik yang dimaksud disini adalah tempat belajar
dimana hal ini merupakan hal yang cukup mempengaruhi terhadap hasil
pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi
syarat minimal dapat mendukung meningkatkan intensitas proses kegiatan
belajar mengajar. Kondisi fisik yang dimaksud disini yaitu:
a. tempat berlangsungnya kegiatan belajar
b. pengaturan tempat duduk
c. ventilasi dan pengaturan cahaya
d. pengaturan penyimpanan barang-barang.
2. Kondisi sosial emosional
suasana sosial emosional di dalam kelas akan memiliki sebuah
pengaruh yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, dimana
kegairahan peserta didik merupakan efektifitas tercapainya sebuah tujuan
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan:
a. Tipe kepemimpinan dimana disini tipe kepemimpinan guru akan
mewarnai suasana sosial emosional di dalam kelas, tipe
kepemimpinan yang otoriter akan menghasilkan sikap peserta didik
yang apatis, atau bahka sebalikny akan menimbulkan sikap agresif.
b. Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melakukan pelanggaran
dalam peraturan, sebaiknya guru tetap sabar dan tetap bersahabat
dengan suatu keyakinan bahwa sikap anak akan dapat di perbaiki,
ciptakan sebuah kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan
kesalahannya sehingga tidak lagi melakukan kembali
perbuatannya.
c. Suara guru, dalam hal ini suara guru yang selalu tinggi akan merasa
tidak nyaman dalam pembelajaran dan juga sebaliknya dimana
suara guru yang terlalu rendah akan dapat membosankan yang
membuat siswa cenderung tidak memperhatikan, maka dari itu buat
suara degan relatif rendah akan tetapi tetap jelas. d. Pembinaan
hubungan baik, dan juga yang tidak kalah penting adalah
pembinaan hubungan baik, dimana melakukan pembinaan
hubungan yang baik dengan peserta didik dapat masalah
pengelolah sangat penting, dengan adanya hubungan yang baik
akan membuat anak merasa senang, gembiradan bersemangat.
3. Kondisi Organisasi

Kegiatan yang rutin dilakukan disekolah secara terorganisasi yang


dilakukan baik di kelas maupun disekolah akan dapat mencegah adanya
sebuah masalah dalam sebuah pengelolahan kelas. Dengan adanya
kegiatan rutin yang telah diatur dengan jelas dan dikomunikasikan dengan
baik kapada siswa maka mereka juga akan menangkap dengan jelas, dan
hal itu akan menimbulakan sikap terbiasa kepada mereka dan menamkan
kedisiplinan. Kegiatan rutin yang dapat dikaukan seperti, baris berbaris
sebelum masuk kelas, menaru sepatu di rak sebelum memasuki kelas, dan
lain halnya.

4. Menciptakan Kontrak sosial

Kontrak sosial merupakan hal yang berkaitan dengan standar tingkah


laku yang diharapkan dan dapat memebrikan sebuah gambaran tentang
sebuah kafasilitas beserta keterbatasan untuk dapat memenuhi tuntutan dan
kebutuhan sekolah. Adanya sebuah standar tingkah laku ini bukan berati
hal membatasi kebebasan siswa akan tetapi hal ini merupakan sebuah
tindakan ke arah tingkah laku yang memadai atau hal yang diharapkan
dalam beberapa stiuasu. Menurut Mulyana dalam mengembangkan sebuah
keterampilan manajemen siswa yang bersifat preventif, guru dapat
menggunakan kemampuan seperti berikut:

a. Menunjukan sikap tanggap, disini guru dalam menjalankan


tugasnya mereka harus melibatkan fisik maupun mental mereka
yang dimana guru selalu memiliki waktu untuk semua perilaku
peserta didik.
b. Membagikan sebuah perhatian, disini guru diharuskan untuk dapat
membagikan perhatian mereka kepada semua peserta didik,
perhatian ini sendiri dapat berupa verbal maupun visual.
c. Memusatkan perhatian kelompok, hal ini dilakukan agar dapat
mempertahankan dan meningkatkan keterlibatan peserta didik
dengan cara memusatkan kelompok pada tugas-tugasnya dari
waktu ke waktu. Hal ini juga dilakukan agar dapat melatih
tanggung jawab seorang peserta didik terhadap tugasnya.
d. Memberiikan petunjuk yang jelas, seorang guru harus dapat
memberikan petunjuk yang jelas terkait materi yang di sampaikan,
tugas yang diberikan, dan prilaku peserta didik.
e. Menegur, guru dapat menegur seorang peserta didik apabila
mereka melakukan atau menunjukan sebuah perilaku yang
menyimpang atau mengganggu.
f. Memberikan penguatan prilaku peserta didik yang positif agar
menjadi sebuah contoh kepada peserta didik yang lainnya.

2.4 Langkah-Langkah Kuratif dalam Pengelolaan Kelas


Didalam buku Mulyadi, Johar purnama mengemukakan beberapa langkah-
langkah dalam sebuah prosedur manajemen dimensi kuratif yaitu seperti berikut
1. Mengidentifikasi masalah siswa
Dimana disini guru bertugas untuk mengidentifikasi jenis
penyimpangan dan latar belakang yang terjadi sehingga menimbulkan
kegiatan menyimpang tersebut.
2. Menganalisis masalah
Guru menganalisis dan juga menyimpulkan sebuah penyebab
terjadinya sebuah masalah, dan dapat memikirkan jalan keluar untuk
dapat menyelesaikan sebuah masalah tersebut.
3. Menentukan alternatif pemecahan masalah yang tepat untuk dapat
menyelesaikan sebuah masalah tersebut
4. Mendapatkan sebuah balikan atau feed back, dengan guru
memeberikan sebuah monitoring dari adanyan sebuah pemecah
masalah yang sudah diberikan.
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Uripin, P. 2018. Prosedur Manajemen Kelas. Jurnal Pendidikani. 3(3): 63-68.

Anda mungkin juga menyukai