Dosen Pengampau :
Kelas C
Kelompok 2
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Media dan Sumber Belajar Paud. Kami juga menyusun makalah ini tidak ada
sedikit hambatan yang kami hadapi, namun dengan semangat ingin belajar dan terus
belajar, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan raa terima kasih kepada ibu Reski
Yulina Widiastuti,S.Pd.,M.Pd dan bapak Drs. Syarifuddin, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Media dan Sumber Belajar PAUD yang telah membantu mengarahkan penyusunan
makalah, serta terima kasih pula kepada seluruh pihak baik yang secara langsung ataupun
tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun yang telah membuat makalah ini dan
semoga bermanfaat bagi masyarakat yang membacanya, terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………..……………………………….i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................................................1
Tujuan..................................................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN.......................................................................................................3
BAB 3. PENUTUP..............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................18
3.2 Saran............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................20
iii
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengertian atau makna dari media pembelajaran paud, fungsi media
pembelajaran paud, peran media pembelajaran paud, manfaat media pembelajaran paud,
jenis media pembelajaran paud, karakteristik media pembelajaran paud, serta klasifikasi
media pembelajaran paud.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pebelajaran Paud
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk kata dari medium yang
secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Media adalah pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. Media juga disebut sebagai alat peraga, audio visual,
instruksional material atau sekarang ini media lebih dikenal dengan media
pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah
secara bentuk komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Gagne (1970) mengartikan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.(1970) mengartikan media adalah sebagai alat
yang dipergunakan untuk memberikan perangsang bagi siswa agar proses belajar
terjadi.
Media atau alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana
atau peralatan untuk pembelajaran yang mengandung nilai Pendidikan dan dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya.
3
merupakan komponen sistem pengajaran yang meliputi pesan,orang,bahan,alat,teknik,
dan lingkungan, yang mana itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan
demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar
diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan terjadi terjadinya proses belajar.
Levie & Lents (1982) mengemukakan tiga fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran. Pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan
materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui proyektor dapat menenangkan dan
mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin
besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi
utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar
yang besar jumlahnya, yaitu :
1. Memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau tulisan).
2. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak
didik.
3. Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep.
5
belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi
hasil belajar yang dicapainya.
6
media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang diproduksi pabrik. Ada
media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada
pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media
yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
Beberapa media yang paling sering dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah
media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah
memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan
obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film
bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenamya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun demikian,
sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal beberapa jenis media
pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan
dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Rudy Bretz
(1971), misalnya, mengidentifikasi jenis-jenis media berdasarkan tiga unsur pokok,
yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz
mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2)
media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi gerak,
(6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio visual gerak.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:
No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran
.
1. Audio Kaset audio, siaran radio, CID, telepon
2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. Audio cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai (slide) bersuara.
6. Visual gerak Film bisu
7
7. Audio visual gerak Film gerak bersuara, video NCD, televisi
8. Obyek fisik Benda nyata, model, spesimen
9. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboran
10. Komputer CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI
(pembelajaran berbasis komputer)
Sementara itu, Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu
media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi dua golongan yaitu: media besar
(media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media sederhana dan murah).
Termasuk media besar misalnya: film, televise, dan video NCD, sedangkan yang termasuk
media kecil misalnya: slide, audio, transparansi, dan teks. Selain itu Schramm juga
membedakan media atas dasar jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan
serentak), media kelompok (liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual
(untuk perorangan). Termasuk media masal adalah radio dan televisi. Termasuk media
kelompok adalah: kaset audio, video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media
individual adalah: buku teks, telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).
Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran, Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana sebagai
berikut: (1) media yang tidak diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media
audio, (4) media video, (5) media berbasis komputer, dan (6) multi media kit.
Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, kita dapat melihat bahwa hingga kini
belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk
keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas bermacam-macam
kepentingan. Masih ada pengelompokan yang dibuat oleh ahli lain. Namun apapun dasar
yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah
mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, sebaiknya Anda mengikuti perkembangan teknologi khususnya
yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat lebih
8
mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain
mungkin juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam
pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada
kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
2.6 Karakteristik media pembelajaran paud
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda-beda
satu sama lain. Berikut karakteristik media pembelajaran yang ssering digunakan :
a. Media yang tidak diproyeksikan
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media). Jenis
media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini
dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga
listrik. Walaupun demikian media ini sangat penting bagi siswa karena mampu
menciptakan kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih menarik.
a) Media realia
Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber
belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang
kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (observasi)
benda nyata tersebut ke lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar
dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan
kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Ciri media realia yang asli adalah
benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang
sebenarnya, dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat
terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu.
Misalnya untuk mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di
kebun binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga
dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda (cutaways),
benda contoh (specimen), dan pameran (exhibid).
9
Secara teori, penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, misalnya dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa.
b) Media model
Media model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala
tertentu untuk pengadaan realia. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang
lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat
dalam wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya
menampilkan bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah: candi borobudur,
pesawat terbang atau tugu monas yang dibuat dalam bentuk mini.
(c) Media grafis
Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat
simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan
jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih
mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan kata kata verbal. Ingat
ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata".
Semua media grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual
yang lain harus dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum. Sebagai salah
satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan-ketentuan agar
menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan tersebut
dinyatakan dalam akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible, Interesting, Simple,
Useful, Accurate, Ligitimate, dan Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan
visual itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Visible berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan
media yang kita buat. Interesting artinya menarik, tidak monoton dan fidak
10
membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak
berlebihan. Usefulmaksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar-
benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan terlalu banyak yang
sebenamya kurang penting. Accurate artinya isinva harus benar dan tepat sasaran. Jika
pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka dampak buruknya akan sulit
terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah bahwa visual yang ditampilkan harus
sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis atau tidak lazim akan
dianggap janggal oleh anak. Structured maksudnya visual harus terstruktur atau
tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik,
poster, kartun dan sebagainya.
b. Media yang diproyeksikan
(a) Transparansi OHP
Transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Media ini
terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead
transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector). Beberapa
kelebihan media transparansi OHP adalah:
*tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat berjalan seperti
biasa
*praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan
tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas)
*memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan
*bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak membosankan
*transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out
*dapat dipakai guru sebagai pointer (pokok-pokok materi)
*dapat dipakai berulang-ulang
11
*visual yang disajikan jauh lebih menarik dibandingkan kalau hanya digambar di papan
tulis
*guru dapat bertatap muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil menggunakan OHP
*lebih bersih dan sehat jika dibandingkan dengan menggunakan kapur dan papan tulis
Meskipun banyak kelebihannya media ini juga memiliki kelemahan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
tergantung pada adanya aliran listrik
urutan penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis
untuk jenis OHP tertentu, tidak mudah dibawa kemana-mana.
(b) Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam
satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain.
Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung
jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga
bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain
gambar, juga bisa menyajikan suara
(c) Media Audio
Media audiotermasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan.
Contoh dari media audio ini adlah kaset.Program kaset audio merupakan sumber yang
cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup
murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
• materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa
digandakan berkali-kali sesuai jumlah yang dibutuhkan.
• untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah
• jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan
12
• program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar
yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa, dan
dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif,
seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana
yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa di hati siswa.
Adapun kelemahannya adalah:
• daya jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan melalui
radio)
• cenderung verbalistik karena semua informasi hanya disajikan melalui suara, sehingga
sulit dipergunakan untuk menyajikan materi yang bersifat sangat teknis, praktek, dan eksak.
(d) Media video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual
lain misalnya film. Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video.
Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film.
Pengoperasianyapun jauh lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video lebih populer
dan diminati dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak
diproduksi untuk keperluan pembelajaran.
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di sekolah bukan lagi sesuatu yang
aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan program video
pembelajaran di sekolah.
13
Ada beberapa cara untuk menggolongkan suatu media pembelajaran. Untuk itu kita
mengikuti penggolongan yang dibuat para ahli dalam bidang media. Mereka
menggolongkan media sesuai dengan sudut pandang dan keperluannya masing- masing.
Dari beberapa pengelompokan media yang disusun oleh para ahli, ada 5 kategori media
pembelajaran menurut Setyosari dan Sihkabudden (2005), meliputi:
14
c. Media audio visual: media yang menampilkan suara dan gambar, media
audio visual ini dibagi menjadi 2 yang pertama media audio visual diam
seperti TV diam, buku bersuara. Yang kedua media audio visual gerak
seperti TV,gambar bersuara.
d. Media serbaneka: media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah
seperti di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran
contohnya: papan tulis
3. Pengelompokan berdasarkan penggunaan
Pengelompokan media pembelajaran berdasarkan penggunaanya dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu, berdasarkan jumlah pengguna dam cara penggunaanya (Midun,
2009)
a. Berdasarkan jumlah penggunannya
Media pembelajaran berdasarkan penggunaanya secara individual oleh peserta
didik:
1. Kelas atau laboratorium elektronik: lab. Bahasa, lap. IPA
2. Media oto instruktif: buku pengajaran terprogram, mesin pengajaran
3. Kotak unit pengajaran: suatu unit yang dilengkapi dengan buku tes, tape
recorder
Media pembelajaran yang penggunaannya secara berkelompok misalnya film,
slides, dan media proyeksi lainnya
Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal seperti: TV, radio
film,slide
a. Berdasarkan cara penggunaannya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Media tradisional: banyak digunakan oleh guru di pedesaan atau sekolah
dengan fasilitas yang terbatas contoh: media dari karton, bamboo untuk
materi matematika
2. Media modern atau kompleks
15
Ruang kelas otomatis: ruang kelas yang dapat diubah fungsinya
secara otomatis misalnya, dari kelas besar untuk ceramah diubah
menjadi kelas kecil untuk diskusi
System proyeksi berganda: system proyeksi yang melengkapi ruang
kelas otomatis
System interkominikasi: dibuat dalam rangka pengajaran secara
massal, system ini digunakan untuk beberapa kelas secara parallel
dalam satu sekolah maupun beberapa sekolah
1. Pengalaman langsung (the real life experiences): pengalaman yang diperoleh melalui
hubungan secara langsung dengan benda, kejadian atau objek yang sesungguhnya.
Artinya siswa secara aktif bekerja dan memecahkan masalah secara sendiri yang
semuanya didasarkan pada tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Pengalaman langsung
dapat diperolehnya melalui lingkungan yang berada disekitar siswa baik itu lingkungan
sekolah maupun lingkungan luar sekolah guna dijadikan sumber belajar siswa.
2. Pengalaman tiruan (the substitute of the real experiences): pengalaman ini diperoleh
dari benda-benda ataupun kejadian-kejadian tiruan yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan
dalam proses KBM tidak semestinya dapat digunakan benda sesungguhnya dikarenakan
beberapa faktor. Oleh karena itu digunakan benda-benda pengganti yang menggantikan
benda sebenarnya dalam bentuk sederhana, menghilangkan bagian benda yang kurang
perlu dan menonjolkan bagian yang perlu saja.
3. Pengalaman melalui lambang kata(words only): berupa kata-kata lisan diucapkan,
rekaman kata-kata dari media perekam maupun media cetak, pengalaman ini diperoleh
dalam buku dan bahan bacaaan.
4. Pengalaman melalui dramatisasi: pengalaman ini diperoleh dalam bentuk drama
berbagai gerakan. Biasanya pada dramatisasi ini anak-anak sendiri sebagai pelaku untuk
16
mendramatisasikan segala kejadian maupun peristiwa yang berkenaan dengan sejarah
atau cerita masa lampau
5. Pengalaman gambar hidup pameran: pengalaman tersebut diperoleh melalui
pertunjukan hasil pekerjaan siswa, perkembangan serta kemajuan sekolah
Media semakin rumit jenis perangkatnya yang dipakai, maka semakin mahal
investasinya akan tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
sasarannya dan begitu juga sebaliknya.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media atau alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana
atau peralatan untuk pembelajaran yang mengandung nilai Pendidikan dan dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi
17
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber
belajar” ini diartikan sebagai makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai,
penghubung, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru
terutama sebagai sumber belajar. Peran media pembelajaran untuk memfasilitasi
perkembangan pada anak usia dini yang sering disebut pada fase Golden Age.
Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memudahkan interaksi antara guru
dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Ada beberapa jenis
media pembelajaran yaitu, (1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4)
media visual gerak, (5) media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio
visual diam, serta (8) media audio visual gerak. Karakteristik media adalah
kemampuan merekam, menyimpan, melestarikan, merekonstruksi, dan
mentransportasikan suatu peristiwa atau objek. Klasifikasi media, karakteristik media
dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan
strategi pembelajaran. klasifikasi media pembelajaran adalah suatu pengelompokan alat
atau bahan ajar yang sesuai dengan jenisnya untuk membantu proses berjalannya
pembelajaran yang efektif.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis mengakui masih banyak kesalahan dalam makalah ini dan
masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian, kepada pembaca kami berharap agar
dapat memberikan kritikan dan saran dengan baik supaya dapat kami perbaiki makalah
ini dengan sempurna di masa mendatang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ahsan, Muhammad Faizal.2014. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran. http://faizal-
ahsan.blogspot.com/2014/09/jenis-dan-klasifikasi-media-pembelajaran.html?m=1.
(Diakses pada 02 Oktober 2010)
19
Herminagari. 2008. Fungsi dan manfaat media pembelajaran.
https://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/fungsi-dan-manfaat-media-pembelajaran/.
(diakses tanggal 01 Oktober 2020)
20