Dosen Pengampu :
Agustiningsih, S.Pd., M.Pd
Aisyah Nur Atika, S.Pd., M.Pd
Kelas B
Disusun Oleh :
Puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tumbuhan dan
Hewan”.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis berterima kasih kepada semua yang membantu dalam
penyusunan makalah ini, khususnya dosen pengampu matakuliah Pendidikan
Sains AUD dengan dosen pengampu Agustiningsih, S.Pd., M.Pd dan Aisyah Nur
Atika, S.Pd., M.Pd.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Dengan ini,
penyusun menerima kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
kedepannya dalam membuat makalah menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat kesalahan pada makalah yang penyusun telah buat tolong dimaafkan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Hakikat Anak Usia Dini................................................................................3
2.1.1 Pengertian Anak Usia Dini................................................................................3
2.1.2 Karakteristik Anak Usia Dini............................................................................4
2.2 Pengenalan Konsep Tumbuhan Bagi Anak Usia Dini..................................6
2.2.1 Pengenalan Bagian-Bagian Tumbuhan..............................................................7
2.2.2 Pengenalan Jenis-Jenis Tumbuhan..................................................................10
2.2.3 Penggunaan Tumbuhan sebagai Media Pengembangan Keterampilan Anak...11
2.3 Pengenalan Konsep Hewan bagi Anak Usia Dini.......................................12
2.3.1 Tempat hidup..................................................................................................13
2.3.2 Makanan..........................................................................................................14
2.3.3 Cara bergerak..................................................................................................14
BAB 3. PENUTUP......................................................................................................16
3.1 Kesimpulan......................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
Bagi anak usia dini pendidikan merupakan sebuah upaya pembinaan yang
ditunjukkan bagi anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian stimulus untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pada
jasmani dan rohani anak. Mengingat pendidikan anak usia dini memiliki peranan
yang sangat penting dalam masa perkembangan, maka pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan memberikan pengajaran haruslah
diberikan dengan maksimal. Sehingga dapat menghasilkan beberapa kemampuan
dan keterampilan pada anak. Dalam mendukung hal-hal tersebut, anak dapat
diajarkan pada pendidikan sains melalui konsep-konsep sederhana yang sudah
disesuaikan dengan kebutuhan di tingkatan usia anak.
Adapun pembelajaran sains bagi anak usia dini dapat ditujukan agar anak
dapat memiliki kemampuan untuk problem solving, memiliki sikap ilmiah dan
mengasah kepekaan panca indera dalam bereksplorasi untuk memahami kejadian
yang ada di lingkungan sekitarnya. Kemampuan-kemampuan itu dapat
diwujudkan secara maksimal melalui pelaksanaan pembelajaran sains yang
berpegang pada tiga dimensi utama yaitu sains sebagai proses, sains sebagai
produk dan sains sebagaisikap. Pendidikan sains sendiri dikenal dengan istilah life
science yang merupakan salah satu dari bagian sains permulaan bagi anak usia
dini. Sesuai dengan STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak)
Pendidikan sains muatan belajar yang telah disesuaikan dengan beberapa aspek
pada perkembangan kognitif di usia 0-6 tahun, dimana Pendidikan sains ini
merujuk pada konsep, prinsip, teori serta hukum yang berkaitan dengan
tumbuhan, binatang atau hewan serta aspek-aspek yang ada di kehidupan di
lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB 2. PEMBAHASAN
3
beberapa negara ditemukan ada yang memulai pendidikan prasekolah ini
lebih awal yaitu pada usia 2 tahun, dan beberapa negara lain
mengakhirinya pada usia 6 tahun. Bahkan beberapa negara lainnya lagi
memasukkan pendidikan dasar dalam jenjang pendidikan anak usia dini.
4
agar semua keunikan pada anak dapat terakomodasi dengan
baik.
c. Suka berfantasi dan imajinasi
Fantasi dan imajinasi pada anak sangat penting bagi
pengembangan kreativitas dan bahasanya. Oleh karena itu,
selain perlu diarahkan agar secara perlahan anak mengetahui
perbedaan khayalan dengan kenyataan; fantasi dan imajinasi
tersebut juga perlu dikembangkan melalui berbagai kegiatan
misalnya bercerita atau mendongeng.
d. Masa paling potensial untuk belajar
Masa paling potensial untuk belajar sering dikaitkan dengan
istilah anak usia dini, yakni golden age atau usia emas.
Disebut demikian karena pada usia ini terjadi pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai aspek.
Oleh karena itu, usia dini terutama di bawah 2 tahun menjadi
masa yang paling peka dan potensial bagi anak untuk
mempelajari sesuatu. Pendidik perlu memberikan berbagai
stimulasi yang tepat agar masa peka ini tidak terlewatkan
begitu saja, tetapi diisi dengan hal-hal yang dapat
mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
e. Menunjukkan sikap egosentris
Egosentris berasal dari kata ego dan sentris. Ego artinya aku,
sentris artinya pusat. Jadi egosentris artinya ”berpusat pada
aku”, artinya bahwa anak usia dini pada umumnya hanya
memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri, bukan sudut
pandang orang lain. Egosentrisme pada anak ini baru
merugikan bagi penyesuaian diri dan sosialnya jika terjadi
berkelanjutan. Umumnya begitu anak mulai memasuki sekolah,
egosentrisme sedikit demi sedikit mulai berkurang.
f. Memiliki rentang konsentrasi yang pendek
5
Anak di rentang usia ini memang mempunyai tingkat perhatian
yang sangat pendek sehingga perhatiannya mudah teralihkan
pada kegiatan lain. Oleh karena itu, para guru harus lebih
memperhatikan karateristik ini sehingga dapat membuat
suasanya kelas menjadi lebih fun dan nyaman.
g. Sebagai bagian dari makhluk sosial
Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman
sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mengalah, dan antri
menunggu giliran saat bermain dengan teman-temannya.
Melalui interaksi sosial dengan teman sebaya ini, anak
terbentuk konsep dirinya. Anak juga belajar bersosialisasi dan
belajar untuk dapat diterima di lingkungannya. Jika dia
bertindak mau menang sendiri, teman-temannya akan segera
menjauhinya. Dalam hal ini anak akan belajar untuk
berperilaku sesuai harapan sosialnya karena ia membutuhkan
orang lain dalam kehidupannya.
6
Pada saat melakukan pengamatan langsung ( Observasi ), anak diajak
berjalan-jalan diluar, mereka senang memungut sesuatu, melihat, mengamati
dan bertanya mengenai dedaunan, biji-bijian, ranting, buah, atau apapun yang
mereka temukan dari bagian tumbuhan. Karena tumbuhan memiliki wujud yang
jelas serta memiliki daur hidup yang mudah dimengerti, memperkenalkan
tumbuhan pada usia prasekolah akan membantu anak membangun skema
tentang dunia tumbuhan. Skema ini merupakan dasar dari pemikiran kognitif
yang akan membantu anak untuk menyusun dan memahami informasi yang
nantinya akan diterapkan dalam proses pembelajaran berikutnya. dapat
dikembangkan dikemudian hari. Skema berkembang lebih kompleks lagi sejalan
dengan semakin dewasanya anak (Thomas, 1992)
Berdasarkan salah satu teori belajar yaitu, teori konstruktivisme yang
dikemukakan oleh Piaget, setiap tahap perkembangan intelektual anak dilengkapi
dengan ciri-ciri tertentu dalam rangka mengkonstruksi ilmu pengetahuan yang
diterimanya (Ruseffendi, 1988). Pengetahuan akan dibangun secara aktif
oleh anak melalui persepsi dan pengalaman langsung dengan lingkungannya.
Guru menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi
yang terpenting agar anak dapat memanfaatkan sesuatu, anak harus
membangun pengertian itu sendiri, dan harus menemukannya sendiri (Musbikin,
2010). Anak yang banyak bersentuhan dengan alam akan lebih baik memaknai
dunia mereka sehingga anak perlu mendapatkan kesempatan berinteraksi
dengan lingkungan mereka yang akan membuat mereka secara aktif terus
menerus mendapatkan ilmu pengetahuan.
7
Biologi, Botani, Hortikultura dan sebagainya akan terlalu abstrak jika
diperkenalkan untuk anak usia prasekolah.
8
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat diamati morfologinya secara
langsung yaitu (Tjitrosoepomo, 2015):
A) Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan dimana fungsinya sangat penting
dalam proses pengolahan atau pembuatan makanan (fotosintesis)
yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan dan juga dalam fungsi sistem
pernapasan tumbuhan. Ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar,
berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap
keatas (ke arah sinar matahari).
B) Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang fungsi utamanya yaitu
sebagai penopang tubuh, pengangkut pengangkut hasil asimiliasi dan
menyalurkan air serta zat hara menuju daun, dan sebagai penimbun
cadangan makanan.
C) Akar
Akar merupakan bagian terbawah dari tumbuhan yang memiliki
fungsi sebagai penyerap nutrisi atau makanan tumbuhan dari dalam
tanah serta berfungsi juga sebagai pengangkut air dan zat hara menuju
seluruh bagian tumbuhan di atasnya. Akar tidak berbuku-buku, tidak
beruas, dan tidak mendukung daun-daun. Pertumbuhannya umumnya
mengarah ke pusat bumi (Geotrop) atau menuju ke air (Hidrotrop);
namun adapula bagian akar yang tumbuh lateral atau menjauhi pusat
bumi.
D) Bunga
Merupakan alat reproduksi seksual (generatif) yang akan menghasilkan
buah. Bunga adalah bagian dari perhiasan tumbuhan yang biasanya
memiliki beragam warna dan bentuk yang menarik.
E) Buah dan biji
Buah berasal dari bunga sebagai hasil dari proses fertilisasi.
Berfungsi sebagai tempat cadangan makanan tumbuhan. Didalamnya
9
terdapat biji, yaitu sebagai calon tumbuhan baru. Ada pula tumbuhan
yang bijinya tidak ditutup oleh daging buah (Gymnospermae).
10
dilakukan oleh guru maupun orang tua adalah dengan cara mengajak anak
untuk berkunjung ke suatu tempat atau yang biasa disebut dengan
karyawisata. Dimana di tempat tersebut terdapat banyak sekali berbagai
macam tumbuh-tumbuhan dan tanaman. Dengan begitu orang tua maupun
guru juga dapat terus mengenalkan dan mengembangangkan potensi anak
melalui kegiatan tersebut.
11
5. Keterampilan komunikasi, yaitu dimana anak didorong untuk berbicara
mengenai hasil temuan atau pengamatan
6. Keterampilan menyimpulkan, yaitu mengenai penyelesaian masalah
dan menentukan hubungan sebab akibat yang terjadi
12
tindakan-tindakan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh
guru.
13
di air dan juga di darat adalah katak, buaya, anjing laut dan juga kura –
kura.
2.3.2 Makanan
1. Karnivora
Jenis hewan karnivora merupakan jenis hewan pemakan daging, dan
dalam kategori ini hewan pemakan daging atau karnivora ini adalah
hewan buas. Kita bisa memberitahu kepada anak didik bahwasannya
hewan karnivora adalah hewan pemakan daging seperti buaya, singa dan
juga macan
2. Herbivora
Sedangkan hewan herbivora ini adalah hewan pemakan tumbuh –
tumbuhan. Biasanya hewan pemakan tumbuhan ini, yang dimaksud
tumbuhan ini adalah seperti daun, akar, batang, bunga, dan juga rumput.
Dan contoh hewan pemakan tumbuhan adalah kambing, gajah, sapi dan
lain sebagainya
3. Omnivora
Omnivora sendiri adalah hewan pemakan daging dan juga tumbuhan atau
biasa dikenal pemakan segalanya. Contoh hewan pemakan segalanya
ialah beruang, tikus, musang dan lain sebagainya.
14
juga bergerak dengan sirip, berikut adalah jenis hewan dengan cara
geraknya :
Sayap adalah salah satu bagian dari tubuh hewan yang berguna untuk
terbang, telah kita ketahui bahwasannya ada beberapa hewan yang bisa
terbang seperti burang, kupu – kupu, capung dan lain sebagainya.
15
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak memiliki karakteristik yang unik karena mereka berada pada
proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi
kehidupan berikutnya. Secara psikologis anak usia dini memiliki
karakteristik yang khas dan berbeda-beda dengan anak diatas udia delapan
tahun. Karakteristik Anak usia dini seperti rasa ingin tahu yang tinggi,
pribadi yang unik, mempunyai fantasi yang tinggi, egosenteris, memiliki
konsentrasi pendek, dan masa potensial. Salah satu pada masa ini anak
harus mulai dikenalkan dengan lingkungannya, seperti halnya pada
tumbuhan. Tumbuhan berada disekitar anak, tentunya lebih mudah
dijumpai dan dipelajari. Anak bisa langsung mempelajari tumbuhan
dengan praktek langsung. Dengan mengeksplorasi dan melakukan
pengamatan langsung, anak akan melihat, mengamati, dan bertanya
mengenai dedaunan, biji-bijian, ranting atau batang tumbuhan. Hal
tersebut sangat bermanfaat bagi anak sebagai awal pengenalan terhadap
tumbuhan, seperti bagian-bagian tumbuhan dan jenis-jenis tumbuhan.
Manfaat pengenalan tumbuhan kepada anak adalah membentuk
keterampilan anak pada keterampilan mengamati, klasifikasi,
membandingkan, mengukur, komonikasi, dan menyimpulkan.
Selain tumbuhan, dilingkungan sekitar anak juga terdapat hewan.
Pengengenalan hewan pada anak merupakan kegiatan dengan pegenalan
nama-nama hewan dan juga jenis-jenis hewan. Kegiatan pengenalan bisa
16
dilakukan dengan kegiatan bermain. Selain itu pengenalan yang dapat
dilakukan pada anak dengan menjelasakan tentang tempat hidup hewan,
makanan hewan dan macam-macam cara gerak hewan. Hal tersebut bisa
mulai dikenalkan pada anak, bisa lewat kegiatan belajar sambal bermain
ataupun dengan berkunjung di kebun binatang
3.2 Saran
Anak usia dini merupakan masa keemasan dimana anak akan
banyak menerima hal baik maupun buruk. Masa ini juga masa potensial
anak mengembangkan Sesutu dari apa yang anak ketauhi. Orang tua
ataupun guru harus bisa memfasilitasi hal tersebut. Orang tua dan guru
harus mampu memberi pelajaran sederhana tentang lingkungan sekitar
dengan cara praktek langsung. Misalnya mengamati sebuah tumbuhan
secara langsung, yang akan menimbulkan rasa ingin tahu anak akan
bentuk, warna, atau jenis tumbuhan tersebut.
17
DAFTAR PUSTAKA
Rahma. A. 2019. Pengenalan Botani Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah
Pendidikan.https://www.researchgate.net/publication/335352914_PENGE
NALAN_BOTANI_UNTUK_ANAK_USIA_DINI. [Di akses pada 24
Februari 2021].
18
https://bobo.grid.id/read/082411792/jenis-hewan-berdasarkan-tempat-hidupnya-
pengelompokan-dan-contohnya?page=all. [Diakses pada tanggal 1
Maret 2021]
https://bobo.grid.id/read/082229440/mengenal-3-jenis-hewan-berdasarkan-jenis-
makanannya-karnivora-herbivora-dan-omnivora?page=all.
https://bobo.grid.id/read/082426636/mengenal-jenis-penggolongan-hewan-
berdasarkan-cara-bergeraknya?page=all [Diakses pada tanggal 1
Maret 2021]
19