Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STUDI SOSIAL AUD


"Berfikir Kritis Untuk Menganalisis Karakteristik Perkembangan
Kompetensi Sosial Anak Usia Dini dan Realita Kompetensi
Sosial di Era Teknologi"

Disusun Oleh
Kelompok 3
Anjelia Riski Fadilah (19022005)
Lina Oklian Wanli (19022024)
Mutiara Nur Alifah (19022029)
Putri Rahmadani (19022033)

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Izzati, M pd

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

22 Agustus 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Karakteristik Perkembangan kompetensi sosial AUD”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu pada mata kuliah Studi Sosial AUD. yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 24 Agustus 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2

A. Pengertian Perkembangan Kompetensi Sosial Anak Usia Dini .......... 2


B. Karakteristik Perkembangan Sosial AUD ............................................ 3
C. Realita Kompetensi Sosial di Era Teknologi........................................7

BAB III PENUTUP ......................................................................................10

A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan social self
(pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan
seterusnya (Muhidin, 1999). Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan
sosial anak adalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai
dengan norma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak. Pada tahap awal
masa kanak-kanak, perkembangan sosial berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu
proses ketika anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari
masyarakat (Dodge, 2002).
Perkembangan social merupakan area yang luas yang mencakup perasaan
anak terhadap diri sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain. Hal ini
mengacu pada perilaku dan respon anak untuk bermain dan berkegiatan serta
kedekatan mereka dengan anggota keluarga, pengasuh, guru, dan teman-teman.
Peran gender, kemandirian, moralitas, kepercayaan, dan penerimaan terhadap
peraturan merupakan aspek dasar perkembangan social. Keluarga dan nilai
budayanya adalah pengaruh utama dalam membentuk perkembangan social anak
dan ciri kepribadian dasar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan kompetensi sosial anak
usia dini?
2. Apakah karakteristik dari perkembangan kompetesi sosial anak usia dini?
3. Apa realita kompetensi sosial di era teknologi anak usia dini?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan perkembangan kompetensi sosial anak usia dini.
2. Menjelaskan karakteristik dari perkembangan kompetesi sosial anak usia
dini.
3. Menjelaskan realita kompetensi sosial di era teknologi anak usia dini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Kompetensi Sosial Anak Usia Dini

Kompetensi sosial merupakan salah satu jenis kompetensi yang harus


dimiliki oleh anak-anak dan pemilikan kompetensi ini merupakan suatu hal yang
penting. Menurut Adam (dalam Martani & Adiyanti, 1991) kompetensi sosial
mempunyai hubungan yang erat dengan penyesuaian sosial dan kualitas interaksi
antar pribadi. Membangun kompetensi sosial pada kelompok bermain dapat
dimulai dengan membangun interaksi di antara anak-anak, interaksi yang
dibangun dimulai dengan bermain hal-hal yang sederhana, misalnya bermain
peran, mentaati tata tertib dalam kelompoknya, sehingga kompetensi sosialnya
akan terbangun.

Ross-Krasnor (Denham dkk, 2003) mendefinisikan kompetensi sosial


sebagai keefektifan dalam berinteraksi, hasil dari perilaku-perilaku teratur yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada masa perkembangan dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang. Bagi anak pra sekolah, perilaku yang
menunjukkan kompetensi sosial berkisar pada tugas-tugas utama perkembangan
yaitu menjalin ikatan positif dan self regulations selama berinteraksi dengan
teman sebaya. Dalam pandangan teoritis kompetensi sosial, terdapat dua fokus
pengukuran yaitu pada diri atau orang lain, dalam hal ini adalah mengukur
kesuksesan anak dalam memenuhi tujuan pribadi atau hubungan interpersonal
anak.

Analisis :

Dapat disimpulkan Perkembangan kompetensi sosial anak usia dini adalah


kemampuan anak untuk mengajak maupun merespon teman- temannya dengan
perasaan positif, tertarik untuk berteman dengan teman-temannya serta
diperhatikan dengan baik oleh mereka, dapat memimpin dan juga mengikuti,
mempertahankan sikap memberi dan menerima dalam berinteraksi dengan

2
temannya. kompetensi sosial itu mencakup kualitas-kualitas pribadi seperti
bersifat responsif, terutama kemampuan untuk membangkitkan respon positif dari
orang lain; fleksibilitas, termasuk kemampuan untuk bergaul dengan orang-orang
dari bermacam-macam latar belakang budaya; kemampuan untuk berempati;
keterampilan berkomunikasi; dan memiliki rasa humor. perkembangan
kompetensi sosial pada anak, yang sudah dimulai sejak saat-saat awal masa
kehidupannya, sangat dipengaruhi oleh interaksinya dengan orang-orang
terdekatnya di dalam lingkungannya, baik lingkungan rumahnya, lingkungan
tetangganya, lingkungan sekolahnya, maupun lingkungan sosialnya yang lebih
luas.

B. Karakteristik dari Perkembangan Kompetesi Sosial Anak Usia Dini

Bayi yang baru lahir memiliki beragam keterampilan social. Bayi


menunjukkan kebutuhan dan ketidaksenangannya serta merespon reaksi orang tua
dan pengasuhnya (Tronick, 19889 dalam Allen, 2010). Bayi tumbuh dengan
perasaan aman dan kemudian menunjukkan kedekatan dengan pengasuh
utamanya.

1. Karakteristik perkembangan social anak usia 1-4 bulan (Allen: 71, 2010)
a) Menirukan, meneruskan, menghentikan, dan menghindari interaksi.
b) Bereaksi berbeda-beda terhadap berbagai macam suara orang dewasa.
c) Kadang-kadang suka digendong dan dipeluk daripada diberi makan
atau ditidurkan.
d) Ketika bangun, mengoceh, mengeluarkan suara dengan
mempermainkan air liur, memekik.
2. Karakteristik perkembangan social anak usia 4-8 bulan (Allen: 81, 2010)
a) Senang mengamati sekitarnya.
b) Menjadi lebih terbuka dan ramah secara alami: tersenyum, mengoceh,
menyentuh.
c) Mengenali perbedaan orang-orang.

3
d) Meniru ekspresi wajah, tindakan, dan bunyi.
e) Senang digendong dan dipeluk.
f) Menjadi kesal kalau mainannya diambil.
g) Mencari perhatian.

3. Karakteristik perkembangan social anak usia 8-12 bulan (Allen: 91, 2010)
a) Menunjukkan ketakutan yang besar pada orang asing.
b) Menangis dan mencari-cari ketika orang dewasa tidak terlihat.
c) Senang berada di dekat atau dilibatkan dalam kegiatan sehari-hari
anggota keluarga dan guru.
d) Menikmati pengalaman baru dan kesempatann mencari benda baru.
e) Mengulang perilaku yang mendapat perhatian, terus menerus
mengoceh.
f) Melakukan permintaan atau arahan sederhana.

4. Karakteristik perkembangan social anak usia 1 tahun (Allen: 106, 2010)


a) Tetap ramah pada orang lain.
b) Membantu mengambil dan merapikan mainan.
c) Bermain sendiri.
d) Senang digendong dan dibacakan cerita.
e) Menunjukkan rasa ingin tahu yang sangat besar tentang orang-orang
dan sekelilingnya.

5. Karakteristik perkembangan social anak usia 2 tahun (Allen: 116, 2010)


a) Menunjukkan tanda empati dan peduli.
b) Masih menggunakan agresi fisik jika frustasi atau marah.
c) Sulit untuk mau menunggu atau bergiliran.
d) Senang membantu pekerjaan rumah tangga.
e) Menyuruh anggota keluarga dan guru berada di dekatnya.

4
6. Karakteristik perkembangan social anak usia 3 tahun (Allen: 142, 2010)
a) Tampaknya mengerti saatnya bertukar giliran dalam bercakap-cakap.
b) Sering tertawa, ramah dan ingin diajak bersenang-senang.
c) Kadang-kadang mimpi buruk dan takut pada kegelapan.
d) Ikut bergabung dalam permainan sederhana.
e) Duduk dan mendengarkan cerita sampai sepuluh menit.

7. Karakteristik perkembangan social anak usia 4 tahun (Allen: 142, 2010)


a) Bersikap terbuka dan ramah, kadang terlalu antusias.
b) Suasana hatinya sering berubah.
c) Bercakap-cakap dan menunjukkan emosi yang kuat dengan teman
bayangannya.
d) Bekerjasama dengan orang lain.

8. Karakteristik perkembangan social anak usia 5 tahun (Allen: 152, 2010)


a) Menyukai persahabatan.
b) Berbagi mainan, bergiliran, bermain dengan kooperatif.
c) Ikut dalam permainan kelompok dan melakukan kegiatan bersama-
sama dengan anak lain.
d) Penuh kasih sayang dan perhatian.
e) Mengikuti petunjuk dan menjalankan tugas hampir setiap waktu.
f) Senang menceritakan lelucon, menghibur, dan membuat orang tertawa.

9. Karakteristik perkembangan social anak usia 6 tahun (Allen: 167, 2010)


a) Mengalami suasana perubahan hati secara tiba-tiba.
b) Menjadi lebih tidak bergantung pada orang tuanya karena lingkaran
pertemanannya semakin luas.
c) Membutuhkan dan mencari persetujuan.
d) Masih berpusat pada kepentingan sendiri.
e) Mudh kecewa dan frustasi terhadap sesuatu.
f) Antusias dan ingin tahu tentang sekitarnya.

5
10. Karakteristik perkembangan social anak usia 7 tahun (Allen: 177, 2010)
a) Bekerjasama dan penuh kasih sayang terhadap orang dewasa.
b) Senang menjadi asisten guru.
c) Mencari persahabatan.
d) Lebih jarang bertengkar.
e) Mengeluh bahwa keputusan keluarga tidak adil.
f) Menyalahkan orang lain atas kesalahannya.
g) Memilih teman bermain yang berjenis kelamin sama.
h) Khawatir kalau tidak disukai.
i) Bertanggung jjawab dengan serius.

11. Karakteristik perkembangan social anak usia 8 tahun (Allen: 186, 2010)
a) Mulai membentuk pendapat mengenai nilai dan sikap moral.
b) Bermain bersama dua atau tiga teman baik.
c) Menyukai permainan dan kegiatan tim.
d) Menginginkan perhatian dan pengakuan orang dewasa

Secara umum ada 20 karakteristik perkembangan sosial/penyesuaian diri


yang baik (Yeny Rachmawati, 2004);

a) Dapat menerima tanggung jawab sesuai dengan usianya.


b) Menikmati pengalamannya.
c) Menerima tanggung jawab sesuai dengan perannya.
d) Mampu memecahkan masalah dengan segera.
e) Mampu mengatasi hambatan untuk merasa bahagia .
f) Mampu membuat keputusan dengan resiko konflik minimum.
g) Tetap pada pilihannya, sampai menyadari bahwa pilihannya itu salah.
h) Merasa puas dengan kenyataan.
i) Mampu menggunakan pikiran sebagai dasar untuk bertindak.
j) Belajar dari kegagalan tidak mencari alasan atas kegagalannya.
k) Tahu bagaimana saat belajar dan bermain pada saat bermain.

6
l) Dapat berkata tidak pada situasi yang mengganggunya.
m) Dapat berkata ya pada situasi yang membantunya.
n) Dapat menunjukkan kemarahan secara tepat.
o) Dapat menunjukkan kasih saying.
p) Dapat menahan rasa sakit dan frustrasi.
q) Mampu berkompromi.
r) Mampu mengkonsentrasikan energi pada tujuan.
s) Mampu menerima kenyataan bahwa hidup adalah perjuanga.
t) Mampu menerima dirinya.

Analisis :

Berdasarkan karakteristik tersebut, perkembangan sosial anak masih sering


pilihpilih teman dan hanya memiliki salah satu teman untuk bermain selain itu
anak juga masih sering bertengkar karena memperebutkan mainan dan seseorang
yang dianggap miliknya sendiri. Dimana anak cenderung mengekspresikan sosial
emosinya dengan bebas dan terbuka. Karakteristik pada tahap ini adalah anak
mulai mengetahui aturan-aturan disekitarnya, kemudian mereka mulai tunduk
pada aturan tersebut, lalu anak mulai menyadari pentingnya hak orang lain, dan
mereka mulai dapat bermain dengan teman sebayanya . Karakteristik emosi pada
anak antara lain: berlangsung singkat dan berakhir tibatiba, terlihat lebih hebat
atau kuat, bersifat sementara, lebih sering terjadi, dapat diketahui dengan jelas
dari tingkah lakunya, dan reaksi mencerminkan individualitas.

C. Realita Kompetensi Sosial di Era Teknologi

Perkembangan sosial anak usia dini yaitu pencapaian kematangan sosial


pada anak yang ditunjukkan dengan kemampuannya berinteraksi dengan
lingkungannya, meliputi: sangat antusias, lebih menyukai bekerja dengan 2 atau 3
teman yang dipilih, suka memakai baju orangtua atau orang lain, dapat
membereskan alat permainannnya, tidak menyukai bila dipegang tangannya,
menarik perhatian karena dipuji, senang dirumah dekat dengan ibuingin disuruh,

7
penurut suka membantusenang pergi ke sekolah, gembira bila berangkat dan
pulang sekolah kadang-kadang malu dan sukar untuk bicara (Hurlock, 1998:67).

Akibat pengaruh perkembangan teknologi gadget, aspek perkembangan


sosial anak cenderung terganggu. Sebagaimana dikemukakan Shin (2014: 101),
bahwa di era digital yang terkoneksi secara berlebihan, anak memang bisa
bertemu dengan banyak orang dan barang, namun itu membuatnya menjauh dari
teman-teman dan keluarganya dikehidupan nyata selama beberapa waktu.
Keterikatan anak pada gadget akan membatasi kesempatan anak untuk belajar dan
berkembang, ini karena gadget hanya berkomunikasi satu arah. Akibatnya, anak
tidak dapat belajar secara alami seperti berkomunikasi dan sosialisasi. Anak juga
tidak mampu mengenali dan berbagi aneka emosi, misal simpati, sedih, atau
senang.

Era digital adalah masa dimana semua manusia dapat saling


berkomunikasi sedemikian dekat walaupun saling berjauhan. Kita dapat dengan
cepat mengetahui informasi tertentu bahkan real time. Seperti sekarang teknologi
komunikasi dan informasi terus mengalami perkembangan, untuk itu
perkembangan teknologi juga harus dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan

Dampak negatif teknologi untuk perkembangan anak yaitu; Terlalu asyik


bermain gadget membuat anak mengesampingkan kehidupan sosialnya. Tanpa
pengawasan yang ketat saat bermain internet, anak bisa mengakses semua
halaman web yang tersedia. Termasuk konten – konten porno dan konten – konten
negatif lainnya. Walaupun memang jumlah teman di dunia maya tidak sedikit
jumlahnya, namun tanpa arahan dari orang tua, maka bisa jadi teman – teman di
dunia maya tersebut bisa memberikan dampak yang negatif bagi anak .

Analisis :

Salah satu unsur perkembangan sosial anak dapat dilihat dari sejauh mana
hubungan anak dengan orangtua dan keluarganya. Perkembangan sosial anak
mencakup kemampuan memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu
perkembangan menjadi positif, yang kemudian dikenal sebagai teori

8
perkembangan psikososial, di mana perkembangan psikologis dihasilkan dari
interaksi antara proses-proses maturasional atau kebutuhan biologis dengan
tuntutan masyarakat dan kekuatan-kekuatan sosial yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan kompetensi sosial anak usia dini adalah kemampuan anak
untuk mengajak maupun merespon teman- temannya dengan perasaan positif,
tertarik untuk berteman dengan teman-temannya serta diperhatikan dengan
baik oleh mereka, dapat memimpin dan juga mengikuti, mempertahankan
sikap memberi dan menerima dalam berinteraksi dengan temannya.
Bayi yang baru lahir memiliki beragam keterampilan social. Bayi
menunjukkan kebutuhan dan ketidaksenangannya serta merespon reaksi orang
tua dan pengasuhnya (Tronick, 19889 dalam Allen, 2010). Bayi tumbuh
dengan perasaan aman dan kemudian menunjukkan kedekatan dengan
pengasuh utamanya.

B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini, mahasiswa sebagai calon guru
anak usia dini dapat memahami karakteristik kompetensi sosial pada anak usia
dini, sehingga dapat menstimulasi perkembangan sosial anak ke arah yang
lebih optimal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Denham, S., A., & Queenan, P., 2003. Preschool Emotional Competence:
Pathway To Social Competence. Journal Of Child Development.
Martani W, & Adiyanti, M.G. 1991. Kompetensi Sosial dan Kepercayaan diri
remaja. Jurnal Psikologi I.
Allen, K. Eileen. 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Indeks
Aji, Rustam,“Digitalisai, Era Tantangan Media (Analisis Kritis Kesiapan Fakultas
Dakwah dan
Komunikasi Menyongsong Era Digital)”,Islamic Communication Journal,Vol. 01
No.01(Mei-Oktober,2016).

11

Anda mungkin juga menyukai