Anda di halaman 1dari 10

A.

Hakikat Perkembangan Fisik dan Motorik


Perkembangan fisik berkaitan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan yang terjadi
pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik mudah teramati dengan ditandai adanya perubahan
pada bentuk dan ukuran tubuh.

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia


https://tinycards.duolingo.com/decks/31kdB6vw/stage-of-human-growth-and-
development

Perkembangan fisik dan motorik manusia mengikuti prinsip cephalopodal dan prinsip
proximodistal (Papalia, 2009). Prinsip cephalopodal menyatakan bahwa perkembangan terjadi
dari bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu dibandingkan bagian bawah tubuh. Prinsip
proximodistal menjelaskan bahwa perkembangan dimulai dari pusat tubuh ke arah luar. Kedua

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 2


prinsip perkembangan ini dapat terlihat pada perkembangan janin, dimana kepala seolah terlihat
lebih besar dibandingkan bagian tubuh yang lain, serta kepala dan dada berkembang lebih dahulu
dibandingkan lengan, tangan, kaki, lalu kemudian baru muncul jari-jari.
Perkembangan Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan fisik-
motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang
terkoordinasi. Dengan demikian, sebelum perkembangan gerak motorik ini mulai berproses,
maka anak akan tetap tak berdaya (Suyadi :2010). Gerak tersebut berasal dari perkembangan
refleks dan kegiatan yang telah ada sejak lahir. Berikut gambaran gerak refleks yang berkembang
pada masa bayi :

Gambar 4.2 Gerak Refleks pada Bayi


Sumber : Human Development, Papalia, 2012

Perkembangan Motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmani melalui


kegiatan pusat saraf (otak), urat saraf, dan otot yang terkoordinasi. Ketika motorik bekerja,
ketiga unsur tersebut (Otak- Saraf – Otot) melaksanakan peranannya secara “interaksi positif”
artinya unsur yang satu saling berkaitan saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang
lain untuk mencapai kondisi motoris yang sempurna keadaannya. Menurut Gallahue, motorik
atau motor adalah factor biologis dan mekanis yang mempengaruhi gerak. Lalu menurutnya

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 3


gerak atau movement adalah perubahan actual yang terjadi pada bagian tubuh yang dapat
diamati. Berikut gambaran perkembangan motorik anak usia 0-2 Tahun :

Gambar 4.3 Perkembangan Motorik Usia 0-2 Tahun

Motorik juga diartikan sebagai semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh
seluruh tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan
syaraf dan otot. Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak. Sedangkan menurut Conger dan
Rose, motorik atau motor adalah perkembangan motorik merujuk pada perkembangan otot,
tubuh dan kontrol. Lalu gerak atau movement adalah penggunaan otor dan tubuh anak untuk
mengubah posisi dan perpindahan lokasi. Jadi, kemampuan motorik adalah kemampuan fisik
yang membutuhkan koordinasi antara otak dan otot.
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motorik merupakan tindakan
yang bisa menimbulkan gerak / motorik adalah : semua gerakan yang mungkin dapat di lakukan
oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan
dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik diartikan sebagai
perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Dalam proses
perkembangan anak, motorik kasar berkembang terlebih dahulu dibandingkan motorik halus. Hal
ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 4


berjalan sebelum ia mampu mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggambar atau
menggunting.
Nurturing Early Learning (2013) menyebutkan bahwa motor Skills Development includes
three strands of learning, 1) Motor skills acquisition, 2) Health and fitness, 3) Safety awareness.
Hal ini menjelaskan bahwa perkembangan motorik berkaitan dengan tiga pengembangan
kegiatan yang meliputi penguasaan keterampilan motorik, kesehatan dan kebugaran, serta
keselamatan. Hal ini juga dijelaskan dalam Permendikbud No.137 Tahun 2014 tentang Fisik-
motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu a. motorik kasar, mencakup kemampuan
gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan
mengikuti aturan; b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari
dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan c.
kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai
usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.
Pengembangan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan motorik dapat dilakukan
agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan optimal. Kegiatan untuk
pengembangan motorik ini dapat dilakukan mulai dari lingkungan rumah, lingkungan keluarga,
dan juga lingkungan masyarakat. Tujuan pengembangan motoric ini juga agar anak memiliki
kebiasaan untuk hidup sehat, bersih, menjaga lingkungannya, dan menjaga keselamatn diri.
Kaitan antara tiga perkembangan motorik tersebut dapat digambarkan dalam piramida berikut :

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 5


Gambar 4. 3 Keterkaitan Perkembangan Motorik
Sumber : Nurturing Early Learning, Motor Skill Development in Early Year, 2013

Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Jika anak banyak
bergerak maka akan semakin banyak manpaat yang akan di peroleh anak ketika ia makin trampil
menguasai garakan motoriknya baik motorik halus maupun motorik kasar yang keduanya
berfungsi sebagai rangsangan dalam pengembangan intelegensi dan kesehatan. Kemampuan
motorik dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Kemampuan motorik kasar (Gross motor skills) , yaitu kemampuan untuk mengontrol
dan mengkoordinasikan otot-otot besar dalam tubuh. Koordinasi ini mencakup otot
di lengan dan di lutut.
2. Kemampuan motorik halus (Fine motor skills) , yaitu gerakan yang dilakukan hanya
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil serta
membutuhkan koordinasi yang cermat.
Ketrampilan motorik kasar diawali dengan bermain yang merupakan gerakan kasar. Pada
usia 3 tahun sesuai dengan tahap perkembangan, anak umumnya sudah menguasai sebagian
besar ketrampilan motorik kasar. Sementara ketrampilan motorik halus baru mulai berkembang,

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 6


yang diawali dengan kegiatan yang amat sederhana seperti memegang pensil, memegang sendok
dan mengaduk.
Ketrampilan motorik halus lebih lama pencapaiannya dari pada ketrampilan motorik
kasar karena ketrampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya
konsentrasi, kontrol, kehati-hatian dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain. Seiring
dengan pertambahan usia anak, kepandaian anak akan kemampuan motorik halusnya semakin
berkembang dan maju pesat. Berikut akan dibahas secara lebih rinci tentang keterampilan
motorik kasar dan motorik halus pada anak usia dini :
1. Keterampilan Motorik Kasar
Kemampuan dasar motorik merupakan sebuah kemampuan motorik dasar yang
menggabungkan beberapa pola gerakan yang meliputi dua atau lebih bagian tubuh.
Konsep gerakan dijelaskan oleh Rudolf Laban (1879-1958) menyatakan bahwa
kemampuan motorik berkaitan dengan pengembangan kesadaran tubuh, kesadaran
ruang, energy, dan perpindahan gerakan. Kemampuan dasar ini dikategorikan lagi
menjadi tiga jenis, yaitu gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif (Gallahue,
2002). Berikut gambaran tentang keterampilan motorik :

Gambar 4.5 Tabel Keterampilan Motorik


Sumber : Nurturing Early Learning, Motor Skill Development in Early Year, 2013

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 7


Gerakan lokomotor merupakan sebuah kegiatan berpindah, atau kemampuan
seseorang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Lokomotor juga didefinisikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan setiap hari oleh manusia, seperti berjalan, berlari,
melompat, melonca, meluncur, dan sebagainya. Tujuan dari pembelajaran gerak
lokomotor adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu gerak lokomotor dapat
membantu anak dalam meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot-otot yang
digunakan. Keterampilan ini membantu memperbaiki kemampuan motorik anak-anak.
Semakin sering keterampilan lokomotor dipraktekkan, semakin besar kemampuan anak
untuk menyesuaikan gerakan masing-masing keterampilan.

Gambar 4.3 Contoh Gerak Lokomotor


http://dinarwidyaningrum.blogspot.co.id/2012/11/gerak-dasar-
jalanlariloncatlompatmemuta.html

Gerak non Locomotor adalah gerakan dasar tubuh yang tidak menggabungkan jalan.
Itu adalah kemampuan stabilitas termasuk gerakan anggota tubuh dan terkadang semua
tubuh. Keterampilan Gerak Non-Lokomotor juga diartikan sebagai keterampilan gerak
ditempat yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Seperti:
membungkuk, memutar, mengayun, bergoyang, merendahkan tubuh, mengangkat,
membengkokkan tubuh, mendorong, dan menarik, merentangkan tangan, memilin,
memantulkan, menangkap, menendang dan lain-lain.

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 8


Gambar 4.4 Contoh Gerakan Non Lokomotor

Gerak manipulatif merupakan kemampuan yang melibatkan kemampuan motorik


kasar dan objek yang berbeda-beda. Gerak manipulatif juga didefinisikan sebagai pergerakan
motorik kasar yang melibatkan usaha untuk menerima atau memindahkan benda dengan
menggunakan kaki atau bagian tubuh yang lain (Pica, 1999:113). Keterampilan gerak
manipulatif, khususnya, adalah di mana seseorang belajar menangani objek dengan presisi
sesuai dengan kecepatan dan kontrol.
Keterampilan ini melibatkan terutama aktivitas fisik dengan menggunakan koordinasi
tangan dan tubuh untuk melakukan suatu tugas. Gerakan manipulatif menurut R.Malina
(2004) ialah setiap pergerakan yang didalamnya terdapat pemindahan benda seperti:
melempar, menangkap, memukul, menggiring, dan kegiatan lain yang mencakup proyeksi dan
penerimaan objek.

Gambar 4.5 Contoh Gerak Manipulatif


https://kumpulanpembelajaransdsmp.blogspot.co.id/2017/09/pengertian-pola-gerak-
lokomotor.html

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 9


Keterampilan gerak manipulatif berfungsi untuk mendapatkan keahlian dalam aktivitas
tertentu seperti keterampilan dasar agar anak dapat mempelajari kegiatan olahraga dengan
aturan pada tingkat selanjutnya. Anak melakukan gerak manipulatif dasar agar bisa
membangun daya tahan dan fleksibilitas, seiring dengan melatih kekuatan dan ketepatan yang
sesuai ketika bergerak.

2. Keterampilan Motorik Halus


Motorik halus merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot ujung jari
serta koordinasi mata dan tangan. Bagian tubuh lain yang terlibat dalam kegiatan motorik
halus adalah pergelangan tangan, lengan, sampai pangkal lengan atas bagian sendi di bahu.
Keterampilan motorik halus berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak.
oleh karena itu, setiap gerakan yang dilakukan oleh anak, sesederhana apapun merupakan
hasil pola interaksi kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol
oleh otak.
Keterampilan motorik halus ini merupakan kebalikan dari keterampilan motorik
kasar. Area perkembangan keterampilan motorik halus berhubungan dengan
perkembangan kognitif dan penggunaan peralatan akademis. Keterampilan motorik halus
secara kompleks berhubungan dengan persepsi, yang sangat penting bagi perkembangan
dan pertumbuhan anak. Keterampilan motorik halus yang distimulasi dengan baik akan
membantu anak untuk menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk menolong diri
sendiri.
Motorik halus merupakan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot ujung jari
serta koordinasi mata dan tangan. Bagian tubuh lain yang terlibat dalam kegiatan motorik
halus adalah pergelangan tangan, lengan, sampai pangkal lengan atas bagian sendi di bahu.
Motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi secara rutin,
seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukan benda ke dalam lubang sesuai
bentuknya dan sebagainya.
Keterampilan bantu diri (self help skills) yang dapat distimulasi melalui berbagai
kegiatan yang melibatkan koordinasi koordinasi antara mata dan tangan. NEL (2013)
memberikan gambaran tentang bentuk keterampilan motorik halus pada anak yaitu anak

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 10


perlu diberikan kesempatan untuk merobek kertas berbagai ukuran, menyusun balok,
membuat garis, menggunakan gunting, melepas kaos kaiki, menggunakan resleting, dan
mengancingkan pakaian.

Gambar 4. 6 Contoh Penguasaan Keterampilan Motorik Halus


Penguasaan keterampilan motorik halus akan membantu anak terampil dalam
aktivitas sehari-hari. NEL (2013) memaparkan bahwa Penguasaan keterampilan motorik
halus tidak hanya penting dalam kesiapan dalam bidang akademik seperti membaca
permulaan, menulis permulaan , bermain matematika, tetapi juga untuk kemandirian anak
dalam hal keterampilan menolong diri sendiri.

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum | 11

Anda mungkin juga menyukai