DINI
“TEKNIK YANG DI GUNAKAN DALAM LAYANAN BK
AUD”
Disusun Oleh :
1. Ahmad Aridho 203020216021
2. Dyan Avriline 203020216019
3. Jeny Angelina Renatha 203030216050
4. Keizia Dayana Sinthani 203030216059
5. Lilika 203030216040
6. Risna Hennita Sipayung 203020216033
7.Sarma Intanida 203020216024
8.Tomi Sucipta Pratama 203030216030
9. Yogi 203010216001
Dosen Pengampu :
MIMI SURIATIE ,S.PD M.PD
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “TEKNIK YANG DI GUNAKAN DALAM LAYANAN
BK AUD” ini dengan tepat waktu. Dimana terdapat beberapa Teknik yang
digunakan untuk menjalankan layanan bimbingan dan konseling pada anak usia
dini
Kelompok 4 (Empat)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian AUD.............................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup dan Pelayanan Dasar Pada AUD..........................................3
2.3 Definisi dan Teori teknik belajar, bimbingan dan konseling Pada AUD.......5
2.4 Teknik dan pendekatan Bimbingan Dan konseling pada AUD.....................5
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang anak di usia dini
dan bagaimana mana teknik bimbingan dan konseling untuk anak usia dini
berdasarkan teori dari ernawulan syaodih dan mubair agustin tantang teknik
bimbingan dan konseling AUD serta ruang lingkup anak usia dini
2
BAB 2 PEMBAHASAN
Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut
Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini adalah anak yang
berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta, 2012)
adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh
anak tersebut.
Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah
anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun mental. Masa anak usia dini sering disebut
dengan istilah “golden age” atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi
anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan
hebat.
Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki
perkembangan yang berbeda. Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi
yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.
Apabila anak diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak
akan mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik.
8 Masa kanak-kanak merupakan masa saat anak belum mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang
bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah
aturan main untuk kepentingan diri sendiri. Dengan demikian, dibutuhkan upaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik
perkembangan fisik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat
penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kognitif, bahasa,
sosioemosional, kemampuan fisik dan lain sebagainya.
2.2 Ruang Lingkup dan Pelayanan Dasar Pada AUD
Layanan bimbingan dilembaga pendidikan anak usia dini merupakan bagian dari
penunjang yang tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan di lembaga
pendidikan prasekolah ini dan mencakup seluruh tujuan dan fungsi bimbingan.
Ditilik dari tujuan dan materinya, lingkup layanan bimbingan di TK mengutamakan
penekanan pada kegiatan sebagai berikut ini:
1. Bimbingan Pribadi-Sosial
3
Bimbingan pribadi sosial ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang mampu
menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan secara baik. Bimbingan
dan konseling ini dapat membantu anak dalam memecahkan masalah-masalah
pribadi sosial.
2. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pendidikan melalui kegiatan belajar sambil bermain yang mencakup
pengembangan kemampuan dasar dan pembentukan
sikap dan perilaku.
3. Bimbingan Karier
Bimbingan yang membantu anak dalam perencanaan, pengembangan, dan
pemecahan masalah-masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan
tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi
lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah-masalah karier yang dihadapi secara sederhana.
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling pada anak usia dini, terdapat
beberapa pelayanan yang dilakukan konselor di sekolah PAUD diantaranya adalah:
1. Layanan Pengumpulan Data
Layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk menjaring informasi-informasi
yang diperlukan guru atau pendamping anak usia dini dalam memahami
karakteristik, kemampuan, dn permasalahan yang mungkin dialami anak. Data ini
penting karena untuk memberikan bantuan terhadap anak.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pemahaman
baik untuk anak maupun bagi orang tua. Untuk anak usia dini yang relatif masih
usia muda, masih sangat sedikit informasi atau pengetahuan yang diketahui dan
dipahami anak. Sebaliknya bagi orang tua melalui layanan informasi ini
diharapkan dapat menambah wawasan khususnya yang berkaitan dengan tumbuh
kembang anak.
3. Layanan Konseling
Layanan konseling dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi anak yang
diduga mengalami masalah tertentu, baik yang menyangkut masalah pribadi,
sosial ataupun masalah lainnya. Proses konseling pada anak usia dini berbeda
dengan konseling yang dilakukan pada remaja atau orang dewasa. Layanan
konseling dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah seperti identifikasi
masalah, diagnosis, prognosis, treatment, dan evaluasi tindak lanjut.
4. Layanan Penempatan
4
Layanan penempatan merupakan layanan bimbingan yang memungkinkan peserta
didik memperoleh penempatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan potensinya.
Melalui layanan ini anak dapat berada pada posisi dan pilihan yang tepat.
5. Layanan Evaluasi dan Tindak Lanjut
Layanan evaluasi dan tindak lanjut merupakan layanan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru atau pendamping. Ukuran
keberhasilan suatu layanan bimbingan dan konseling dapat diamati dari seberapa
jauh perubahan perilaku yang terjadi pada anak.
2.3 Definisi dan Teori teknik belajar, bimbingan dan konseling Pada
AUD
5
Bimbingan Individual sendiri lebih khusus deberikan kepada anak dimana
hal ini lebih pribadi, sedangkan untuk Bimbingan kelompok dilakukan terhadap
kelompok anak yang terutama menemukan masalah atau kesulitan yang sama atau
sejenis. Pelaksanaannya dilakukan bersama-sama di mana guru atau anak lainnya
bertindak sebagai pembimbing.
Selanjutnya adalah teknik pendekatan, anak – anak usia dini tentu berbeda
seperti ana – anak yang telah memasuki SMA dan SMP pendekatan yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling antara lain sebagai
berikut :
1. AKTIF
Apa yang di maksud aktif disini adalah guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga anak aktif brtanya , mempertanyakkan dan
menggemkakan gagasan. Belajar harus merupakan suatu proses aktif dari anak
dalam membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya
menerima penjelasan dari guru tentang pengetahuan.
Anak usia dini lebih cepat lelah jika duduk diam di bandingkan kalaau sedang
berlari, melompat, atau sedang bersepeda.maka dengan belajar yang aktif ,
motorik halus dan motorik kasar mereka akan berkembang dengan baik.melalui
belajar aktif segala potensi anak dapat berkembang secara optimal dan
memberikan peluang anak untuk aktif berbuat sesuatu sambil mempelajari
berbagai pengetahuan dan semua iu tidak pernah luput dari pengasan kita.
Misalnya:
- Guru membiarkan anak- anak bertanya sebanyak apapun walaupun
terkadang pertanyaan mereka menjengkelkan dan tak masuk akal
- Membawa anak – anak belajar diluar ruangan sesuai dengan pelajaran
yang kita berikan dan biarkan merekan berkreasi sesuka hati meeka dan
tetap pengawasan guru
2. Kreatif
kreatif artinya memiliki daya cipta , memiliki kemampuan untuk
berkreasi. Peran aktif anak dalam proses pembelajaran akan menghasilkan
generasi yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan
kepentingan orang lain. kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan
6
– kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan anak.
- Guru membiarkan anak-anak untuk menggambar sebebasnya
- Menyediakan semacam permainan seperti lilin/plastisin, maupun lego
3. Efektif
pembelajaran yang efektif terwujud karena pembelajaran yang
dilaksanakan dapat menumbuhkan daya kreatif bagi anak sehingga dapat
membekali anak dengan berbagai kemampuan setelah proses pembelajaran
berlangsung kemampuan yang diproleh anak tidak hanya berupa pengetahuan
yang besifat verbalisme.namun diharapkan berupa kemampuan yang lebih
bermakna artinya tidak dapat mengembangkan berbagai potensi yang adadalam
diri anak sehingga menghasilkan kemampuan yang beragam.
- Guru mebuat acara seperti home room program, karya wisata, diskusi
kelompok, kegiatan kelompok dan organisasi murid.
- Guru mengarahkan siswa dalam mengambil keputusan sesuai dengan
masalah yang dihadapi, dan memilih teknik-teknik paling tepat untuk
murid.
4. Menyenangkan
Perlu tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
anak memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar hingga waktu curah
perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian tingginya perhataian anak terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar.
Kondisi yang menyenangkan , aman dan nyaman akan mengaktifkan
bagian neo-cortex (otak berpikir) dan mengoptimalkan proses belajar dan
meningkatkan kepercayaan diri anak. Suasana kelas yang kaku, penuh beban
menurunkan fungsi otak menuju batang otak dan anak tidak bisa berfikir efektik,
reatik dan agresif. Contohnya
- Para guru menciptakan suasana yang menyenakan bagi anak- anak
- Para guru memberikan pujian bagi anak – anak yang dapat menjawab
pertanyaan dari guru.
7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai kajian keilmuan yang kokoh, bimbingan untuk anak usia Dini
memiliki prinsip-prinsip, yaitu bimbingan merupakan proses yang Menyatu dalam
seluruh kegiatan pendidikan, bimbingan diberikan Kepada semua anak dan bukan
hanya untuk anak yang menghadapi Masalah, bimbingan mencakup seluruh
kemampuan perkembangan Anak yang meliputi kemampuan fisik-motorik,
kecerdasan, sosial Maupun emosional, bimbingan harus dimulai dengan mengenal
(mengidentifikasi) kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak,Bimbingan harus
fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan serta Perkembangan anak, dalam
melaksanakan kegiatan bimbingan hendaknya Orang tua diikutsertakan agar
mereka dapat mengikuti perkembangan Dan memberikan bantuan kepada anaknya
di rumah, bimbingan Dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki Guru/pendamping sebagai pelaksana bimbingan bilamana perlu
Dikonsultasikan kepada kepala sekolah dan tenaga ahli, dan bimbingan Harus
diberikan secara berkelanjutan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://isnainihanifah.wordpress.com/bimbingan-konseling-di-taman-kanak-
kanak/teknik-teknik-bimbingan-dan-konseling-taman-kanak-kanak/
https://docplayer.info/62416148-Pendekatan-layanan-bk-pada-anak-usia-
dini.html
Dr. Rifda El Fiah, M. (2017). Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Depok:
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan.
Nuzliah. (2017). Volume III PENDEKATAN LAYANAN BK PADA ANAK USIA DINI.
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
Zikra Hayati.(2018). Volume IV URGENSI BIMBINGAN BELAJAR ANAK USIA DINI.
Dosen PIAUD FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
M. RAMLI, NUR HIDAYAH, ELIA FLURENTIN, IMAM HAMBALI,. (2017) Bab 1 ESENSI
BIMBINGAN DAN KONSELING. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN