Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK-TEKNIK ASESMEN (DAFTAR CEK (CHECKLIST), UNJUK KERJA,

RUBRIKS, KUMPULAN HASIL KEMAMPUAN ANAK DAN PORTOFOLIO)


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini”
Dosen Pengampu :
Dr. Imam Syafi’i, S.Ag. M.Pd. M.Pd.I.

Disusun Oleh :

Aulia Hafidzah (D99219039)


Nur Latifah (D99219058)
Rohmatul Lailiyah (D99219068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

A. PENDAHULUAN......................................................................................................1

B. PEMBAHASAN........................................................................................................3

C. KESIMPULAN........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
A. PENDAHULUAN
Dalam suatu proses pembelajaran, tentu terdapat tujuan dan target yang
diharapkan dari proses belajar mengajar, sehingga tujuan dapat dicapai secara
efektif. Kemudian berdasarkan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan
dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran
selalu memunculkan pertanyaan, apakah kegiatan pembelajaran telah sesuai
dengan tujuan, apakah peserta didik telah dapat menguasai materi yang
disampaikan, dan apakah proses pembelajaran telah mampu berjalan secara
efektif dan efisien dalam perkembangan aspek-aspek yang dibutuhkan peserta
didik. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dilakukan asesmen
pembelajaran. Asesmen/ penilaian pembelajaran merupakan bagian keseluruhan
dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan asesmen harus dilakukan
pendidik sepanjang rentang waktu berlangsungnya proses pembelajaran. Hal
inilah yang mendasari bahwa kemampuan untuk melakukan asesmen merupakan
kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap tenaga pendidik.
Permendikbud No. 146 Kurikulum PAUD Lampiran V menyatakan
bahwa Asesmen/ penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil
kegiatan belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar anak secara berkesinambungan. Untuk memudahkan pendidik dalam
menilai proses pembelajaran, maka terbentuklah teknik-teknik asesmen.
Terdapat berbagai teknik asesmen yang dapat digunakaan pendidik untuk
penilaian proses pembelajaran antara lain: Daftar Cek (checklist), Unjuk Kerja,
Rubriks, Kumpulan Hasil Kemampuan Anak, Portofolio.

Dari beberapa uraian diatas, maka penulis akan mengkaji tentang teknik-
teknik asesmen yaitu, daftar cek (checklist), unjuk kerja, rubriks, kumpulan hasil
kemampuan anak, dan portofolio. Serta manfaat atau fungsi dari teknik-teknik
asesmen tersebut.

Tujuan daripada penulisan ini adalah diharapkan pembaca mengetahui


tentang teknik-teknik asesmen yaitu, daftar cek (checklist), unjuk kerja, rubriks,

1
kumpulan hasil kemampuan anak, dan portofolio. Serta mengetahui manfaat
atau fungsi dari teknik-teknik asesmen tersebut.

2
B. PEMBAHASAN
Pentingnya asesmen untuk anak usia dini dikarenakan usia dini adalah
masa emas perkembangan anak. Semua aspek perkembangan dapat dengan
mudah di stimulasi pada periode ini dan hanya berlangsung satu kali sepanjang
rentang kehidupannya. Oleh karena itu perlunya upaya pengembangan
menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan kesehatan pendidikan
perlindungan serta asesmen perkembangan anak Asesmen.1Asesmen digunakan
untuk tujuan, mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual,
untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab
masalah belajar pada anak, serta mengidentifikasi dan memperbaiki masalah
perkembangan pada anak.
Macam-macam Teknik Asesmen :
1. Daftar Cek (checklist)
Daftar Cek merupakan adalah cara menandai ketercapaian indikator
tertentu dengan tandatanda khusus. Tanda-tanda khusus dapat berupa tanda
centang, huruf, simbol tertentu, dll. Tetapi dalam implementasi penilaian, tanda
ceklis menggunakan huruf seperti tertuang berikut ini: Ada empat skala, yaitu :

BB  (Belum Berkembang), bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau


dicontohkan oleh pendidik.

MB (Mulai Berkembang), bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau


dibantu oleh pendidik.

BSH (Berkembang Sesuai Harapan), bila anak sudah dapat melakukannya secara


mandiri dapat konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh pendidik.

BSB (Berkembang Sangat Baik), bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri
dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan
indikator yang diharapkan.

Contoh perilaku anak pada tingkat kemampuan “berdoa sebelum belajar” :

1
Habibu Rahman, Asesmen Pembelajaran PAUD (Yogyakarta: Hijaz Pustaka Mandiri, 2020), h.14

3
1. BB : Bila anak berdoa sebelum belajar, baik lafal doa maupun sikapnya masih
harus mendapatkan bimbingan dan/atau dicontohkan oleh pendidik.
2. MB : Bila anak berdoa sebelum belajar, baik lafal doa maupun sikapnya masih
harus diingatkan oleh pendidik: ”Nia, kita berdoa dulu. Bagaimana sikap
berdoanya?”
3. BSH : Bila anak berdoa, baik lafal doa maupun sikapnya sudah dimunculkan
secara utuh, mandiri, dan konsisten tanpa harus diingatkan oleh pendidik lagi.
4. BSB : Bila anak berdoa, baik lafal doa maupun sikapnya sudah dimunculkan
secara utuh, mandiri, dan konsisten serta dapat mengingatkan temannya.

Daftar Cek biasanya diturunkan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian


(RPPH) yang memuat indikator pencapaian perkembangan anak yang sudah
ditetapkan sebelumnya dan indikator tersebut sudah tercantum di dalam RPPH.

Manfaat dan fungsi dari daftar cek yaitu: dapat memudahkan pendidik
melakukan pencatatan penilaian Saat anak melakukan berbagai kegiatan, pendidik
dapat mengamati segala hal yang dilakukan anak ataupun diucapkan anak, termasuk
ekspresi wajah, gerakan, dan karya anak. Pada proses pengamatan, pendidik juga
melakukan pencatatan sebagai bukti sekaligus pengingat terhadap segala hal yang
diamatinya. 

Kelebihan metode checklist adalah ekonomis, mudah administrasinya, latihan


bagi penilai terbatas, dan terstandarisasi. Kelemahannya adalah penggunaan kriteria
kepribadian disamping kriteria prestasi kerja, interpretasi salah terhadap item-item
checklist dan penggunaan bobot yang tidak tepat. Kelemahan yang lain adalah tidak
memungkinkan penilai memberikan penilaian relatif.

CONTOH CEKLIS PER KELAS

Format Skala Capaian Perkembangan Harian

Kelompok: TK A

Minggu     : 1                                                                       

4
 Bulan : September

LP            Indikator Capaian Perkembangan Fikar Annisa Muliana Tri dst

Menyebutkan naman Tuhan sesuai


NAM BSH BSH MB BSB  
agamanya secara sederhana

Melakukan berbagai gerakan,


FM terkoordinasi secara terkontrol, seimbang         
dan lincah

Mengenal benda dengan dengan


Kog menghubungkan satu benda dengan         
benda lainnya

Melaksanakan perintah dengan lebih


Bahasa kompleks sesuai dengan aturan yang         
disampaikan

Mengambil keputusan dan melakukan


Sosem          
pekerjaan secara mandiri

Membuat karua seni sesuai


Seni          
kreativitasnya

2. Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas.2
Tujuan penilaian unjuk kerja adalah untuk mengetahui apa yang siswa ketahui
dan apa yang mereka lakukan. Dengan demikian penilaian unjuk kerja tersebut
harus bermakna, autentik dan dapat mengukur penguasaan siswa. Autentik

2
Kusnandar, Penilaian Autentik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal 56

5
artinya realistis atau sesuai dengan kehidupan nyata. Penilaian ini cocok
digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di bengkel/laboratorium,
praktik sholat, praktik olah raga, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan
alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.
Manfaat unjuk kerja sendiri adalah memberikan kesempatan peserta
didik berkompetisi dengan dirinya sendiri, melalui penilaian tersebut mendapat
pemahaman yang nyata tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat
mereka kerjakan. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis,
karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Kelebihan dan kelemahan unjuk kerja :
Beberapa kelebihan dari penilaian unjuk kerja adalah:
1. Dapat menilai kompetensi yang berupa keterampilan (skill)
2. Dapat digunakan untuk mencocokan kesesuaian antara pengetahuan
mengenai teori dan keterampilan didalam praktik, sehingga informasi
penilaian menjadi lengkap.
3. Dalam pelaksanaan tidak ada peluang peserta didik untuk menyontek.
4. Guru dapat mengenal lebih dalam lagi masing-masing karakteristik
peserta didik.
5. Memotivasi peserta didik untuk aktif.
6. Melatih keberanian peserta didik dalam mempermudah penggalian ide-
ide.
7. Mampu menilai kemampuan dan keterampilan kinerja siswa dalam
menggunakan alat dan sebagainya.
Sedangkan kelemahan dari penilaian unjuk kerja adalah:
1. Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan materi penilaian ini.
2. Nilai bergantung dengan hasil kerja.
3. Jika jumlah peserta didiknya banyak guru kesulitan untuk melakukan
penilaian ini.
4. Waktu terbatas untuk melakukan penilaian seluruh peserta didik.
5. Peserta didik yang kurang mampu akan merasa minder.

6
6. Karena peserta didik terlalu banyak sehingga sulit untuk melakukan
pengawasan.
7. Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap.

TIDAK
No ASPEK YANG DINILAI BAIK
BAIK

1. Menerangkan gambar takbiratul ihram

Melafalkan bacaan setelah takbiratul ihram (takbir ke-


2.
1)

Melafalkan bacaan setelah takbiratul ihram (takbir ke-


3.
2)

Melafalkan bacaan setelah takbiratul ihram (takbir ke-


4.
3)

Melafalkan bacaan setelah takbiratul ihram (takbir ke-


5.
4)

6. Memeragakan ucapan dan gerakan salam

JUMLAH

3. Rubriks
Rubrik adalah alat bagi pendidik untuk menetapkan kriteria penilaian
yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap tugas atau pekerjaan
peserta didik. Rubrik mengukur sejauh mana seorang pelajar memahami apa
yang telah diajar. Tidak hanya berguna bagi para pendidik, alat ini juga
bermanfaat bagi siswa. Rubrik mendefinisikan secara tertulis apa yang
diharapkan dari siswa untuk mendapatkan nilai tertentu pada suatu tugas dan
dapat pula digunakan sebagai umpan balik terhadap mutu pekerjaan siswa.3
Manfaat penggunaan rubrik sebagai alat penilaian dapat membantu guru
dalam hal berikut :
3
Muktar Ismail, Penilaian AUD, (Jakarta : Dewan Bahasa dan Pustaka, 2017), hal 45

7
a. Menilai tugas secara konsisten dan obyektif antar siswa.
b. Menghemat waktu dalam penilaian, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
c. Berikan umpan balik yang efektif, tepat waktu, dan promosikan pembelajaran
siswa secara berkelanjutan.
d. Memperbaiki metode pengajaran dengan cara mengevaluasi hasil rubrik.
e. Para peserta didik jadi pembelajar aktif
Kelebihan dari rubriks :
a) Rubrik memberi gambaran yang jelas untuk setiap penilaian yang dibuat,
b) Sepanjang tempoh pelajar mengikuti rubrik, mereka tidak akan keliru
dengan apa yang diharapkan daripada mereka. Hal ini akan
mengurangkan tekanan baik bagi pelajar maupun guru.
c) Membantu dalam memfokuskan perhatian guru terhadap aspek tertentu
yang ada dalam rubrik,
d) Pelajar dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam sesuatu aspek,
bidang atau subjek yang mereka pelajari dengan lebih jelas dan
terperinci. Oleh itu, pelajar dapat memperbaiki kelemahan dan
kekurangan yang terdapat dalam diri.
e) Memberi gambaran jelas kepada guru untuk setiap penilaian yang dibuat.
Jadi, guru dapat mengenal pasti kelemahan pelajar seterusnya membantu
pelajar memperkemas aspek-aspek yang perlu diberi penekanan.
Kelemahan penilaian rubriks :
a) Penilaian terhadap pelajar kadangkala tidak tepat. Hal ini karena,
penilaian yang dibuat adalah berbeda-beda dari segi tempat, suasana dan
aspek. Faktor inilah yang mendorong ada pelajar mendapat skor baik
ataupun buruk.
b) Tahap pengaplikasian pelajar adalah berdasarkan kriteria yang
ditetapkan. Pengetahuan pelajar kadangkala terbatas dalam aspek
tersebut jadi pelajar mungkin mendapat skor yang rendah dalam
penilaian. Walau bagaimanapun, kesimpulan tidak boleh dibuat harus
berdasarkan penilaian rubrik dan tidak memandang kepada aspek dan
kriteria yang sering bertukar dan berbeda-beda.

8
Contoh rubrik penilaian :

4. Portofolio
Portofolio terdiri dari contoh hasil karya anak, hasil penilaian anak
berdasarkan instrumen yang telah disusun, foto-foto kegiatan dan beberapa
pendukung lainnya seperti hasil penilaian (Suyadi & Dahlia, 2014, p. 139).
Asesmen portofolio menurut Mc.Millan (Ningtyas & Risina, 2018, p. 02), proses
yang dilakukan mampu mengakomodasi penilaian hasil belajar sikap dan
keterampilan serta mampu mengukur proses belajar siswa. Siswa atau peserta
didik diberi peluang untuk menganalisis dan mengkritik pekerjaan sendiri
maupun karya peserta didik yang lainnya. Selain itu juga dalam proses asesmen
yang dilakukan proses pembelajaran terdapat tiga ranah yaitu: 1) Ranah
pengetahuan; 2) Ranah sikap; 3) Ranah keterampilan.
Protofolio Menurut fajar dalam Al-Tabani,“penilaian portofolio diartikan
sebagai kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang
terorganisasi secara sistematis dari seseorang secara individual dalam proses
pembelajaran”.4 Sedangkan menurut anita yus portofolio adalah pengumpulan
pekerjaan hasil karya anak secara sistematik yang berkenaan dengan kemajuan
hasil belajar anak. sealin itu dalam penilian portofolio harus memperhatikan
beberapa hal yaitu : a) Berpusat pada kemajuan anak dalam pemantapan tujuan
belajar. b) Mengukur prestasi anak dengan memperhatikan perbedaan individual.
c) Menggunkan pendekatan kolaboratif. d) Mendorong anak untuk dapat menilai

4
Al- Tabani, Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Prenada Group. Jakarta 2011
Hal:267

9
sendiri karyanya. e) Bertujuan untuk meningkatkan karya dan prestasinya. f)
Memiliki keterkaitan yang erat dengan pembelajaran.5 Berdasarkan pemaparan
di atas dapat disimpulkan bahwa instrument penilaian portofolio merupakan
kumpulan hasil karya anak dan catatan pendidik yang dijadikan dalam satu file
atau diarsipkan atau dikumpulkan dalam satu map pada setiap individu menjadi
portofolio. Kemudian pada waktu-waktu tertentu pendidik akan mengambil
kumpulan instrumen tersebut dan menunjukkan pada anak.
Berdasarkan penjabaran di atas tentu jika diimplementasikan akan
menghasilkan suatu data yang menjadi bagian dari asesmen portofolio untuk
anak usia dini. Konten isi yang berkaitan dengan asesmen portofolio yakni
berkaitan dengan informasi yang termasuk dalam portofolio sebagai
dokumentasi perubahan perilaku pada anak-anak harus dikumpulkan dari
berbagai sumber, melalui berbagai metode, dan dari berbagai titik waktu.
Meskipun ada banyak jenis item yang dapat dipilih untuk dimasukkan dalam
portofolio anak, item tersebut harus mencerminkan pekerjaan yang dilakukan
anak secara spontan sebagai bagian dari kurikulum.

Manfaat dan kelebihan model penilaian portofolio, sebagai berikut:

1) Dapat melihat tumbuh dan kembang kemampuan peserta didik dari waktu ke
waktu berdasar feed-back dan refleksi diri.
2) Membantu pendidik melakukan penilaian secara adil, objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik.
3) Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang telah
mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi
program pembelajaran.
4) Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan penilaian.
5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
mereka.
6) Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogenantara peserta didik yang
pandai dan kurang pandai.
5
Anita Yus Penilai Perkembangan Belajara Anak Taman Kanak Kanak Kencana Jakarta Tahun 2011 Hal.90
24

10
Adapun kekurangan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut:

1. Membutuhkan waktu yang lama dan kerja ekstra.


2. Penilaian portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan
bentuk penilaian yang lain.
3. Ada kecenderungan pendidik hanya memperhatikan pencapaian akhir
sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.
4. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas.
5. Penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak pendidik, orang
tua dan pesesrta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.
6. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
7. Dapat  Menjebak pesrta didik jika terlalu sering menggunakan format
yang lengkap dan detail.

COVER

11
5. Kumpulan Hasil Kemampuan Anak

Merupakan kumpulan hasil kemampuan anak dalam bentuk produk atau karya
nyata, karya seni atau tampilan yang dapat didokumentasikan dan dikumpulkan
kemudian menjadi bahan evaluasi perkembangan anak. 6 Dalam hal kemampuan anak
(hasil karya) bisa berupa bentuk (coretan, hasil menggunting, kolase, roncean, lukisan,
gambar) dengan menggunakan bahan-bahan alam, logam, kayu dan bambu, benang dan
kain, kaca dan keramik, plastik dan sedotan, serta bahan bekas kemasan (loose part).

Kelebihan teknik asesemen kumpulan hasil kemampuan anak yaitu:

a) Anak lebih bebas mengeluarkan ide dengan banyak berkreasi


b) Mendidik anak lebih mandiri dan bertanggung jawab
c) Meringankan guru dalam pemberian materi perkembangan anak
d) Dapat meningkatkan kreatifitas anak dan guru

Kekurangan teknik asessmen kumpulan hasil kemampuan anak yaitu :

a) Jika berkelompok, kemungkinan ada anak yang malas tidak mau ikut
bekerjasama
b) Sulit dipantau oleh guru
c) Hasilnya kurang obyektif
d) Menghabiskan banyak waktu
e) Kemungkinan hasil tugas yang dibuat belum tentu hasil pekerjaan anak sendiri,
namun bisa jadi dibantu orang lain.

6
Habibu Rahman, dkk. (2020) Assesmen Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Hijaz Pustakan Mandiri hal. 17

12
C. KESIMPULAN
Asesmen/ penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur capaian kegiatan belajar anak. Penilaian hasil
kegiatan belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar anak secara berkesinambungan Untuk memudahkan pendidik dalam
menilai proses pembelajaran, maka terbentuklah teknik-teknik asesmen.
Terdapat berbagai teknik asesmen yang dapat digunakaan pendidik untuk
penilaian proses pembelajaran antara lain: Daftar Cek (checklist), Unjuk Kerja,
Rubriks, Kumpulan Hasil Kemampuan Anak, Portofolio.
Daftar Cek merupakan adalah cara menandai ketercapaian indikator
tertentu dengan tandatanda khusus. Tanda-tanda khusus dapat berupa tanda
centang, huruf, simbol tertentu, dll.
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan suatu pekerjaan/tugas
digunakan untuk menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu.
Rubrik adalah alat bagi pendidik untuk menetapkan kriteria penilaian
yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap tugas atau pekerjaan
peserta didik dan dapat pula digunakan sebagai umpan balik terhadap mutu
pekerjaan anak.
Portofolio yakni berkaitan dengan informasi yang termasuk sebagai
dokumentasi perubahan perilaku pada anak-anak yang harus dikumpulkan dari
berbagai sumber, melalui berbagai metode, dan dari berbagai titik waktu.
Kumpulan hasil kemampuan anak yakni dalam bentuk produk atau karya
nyata, karya seni atau tampilan yang dapat didokumentasikan dan dikumpulkan
kemudian menjadi bahan evaluasi perkembangan anak

13
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Muktar. 2017. Penilaian AUD. Jakarta : Dewan Bahasa dan Pustaka

Kusnandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahman, Habibu dkk. 2020. Asesmen Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Hijaz Pustaka
Mandiri

Al-Tabani, Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta :


PrenadGroup.
Balitbang Depdiknas. 2006. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Anita, Yus. 2012. Penilaian Perkembangan Belajar Taman Kanak-Kanak, Jakarta:
kencana
Lalailolo,
https://www.academia.edu/8667133/analisis_kelebihan_dan_kekurangan_teknik
_penilaian_pada_kurikulum_2013, diakses pada tanggal 10 oktober 2021

14

Anda mungkin juga menyukai