Anda di halaman 1dari 10

BELAJAR VERBAL

Irwan Ari Afandi


Nazhifahh Nurul Zalfa
Fani Kurniasih
PENGERTIAN BELAJAR VERBAL
Belajar verbal adalah semua situasi belajar yang
menghendaki pelajar melakukan respon terhadap
materi verbal, seperti kata atau memberikan respon
yang bersifat verbal. Ia mencakup berbagai rentangan
situasi belajar mulai dari asosiasi terhadap sesuatu
yang tidak bermakna apa-apa, seperti mengingat daftar
huruf acak, sampai ke pemecahan masalah verbal yang
bersifat kompleks, misalnya proses pemecahan
masalah, proses berpikir, dan pembentukan konsep
yang keseluruhannya bersifat kompleks dan abstrak.
PROSEDUR DALAM BELAJAR VERBAL
1. Serial Learning (Pembelajaran Berseri)
Pembelajaran Serial merupakan unit verbal yang
diberikan dalam susunan yang sama dari hasil proses
mencoba secara berulang-ulang. Pembelajaran serial
melibatkan pembelajaran serangkaian item pada urutan
tertentu contohnya alphabet, nama sembilan planet
dalam tata surya.

2. Paired Associate Learning (Pembelajaran Gabungan


Berpasangan)
Pada pembelajaran ini tugas peserta didik adalah
mengumpulkan pasangan-pasangan dari soal-soal, satu
anggota pasangan menjadi stimulus dan anggota yang
kedua menjadi responnya. Dengan langkah ini orang
yang mencoba mendesain yang mana soal-soal berfungsi
sebagai stimulus dan mana yang respon, sedangkan pada
pembelajaran serial sebuah soal dapat berfungsi
Pada pembelajaran gabungan berpasangan
melibatkan pembelajaran berpasangan untuk
item-itemnya, misalnya pembelajaran kosa kata
bahasa inggris dengan bahasa lainnya.

3. Free Recall (Pembelajaran Panggilan Bebas)


Pembelajaran panggilan bebas yaitu subjek atau
peserta didik mengingat kembali dan menyatakan
kembali pada satu waktu tentang apa kata-kata
yang dipelajarinya, dan ia harus mengingat tanpa
memperhatikan tata urutan dari sejumlah item
kata-kata tersebut.
4. Recognition Learning (Pembelajaran Pengenalan)
Pembelajaran ini peserta didik diperlihatkan
item didalam fase belajar dan kemudian diuji
untuuk mengingat dalam urutan latihan tertentu.
Pada dasarnya tahap belajar ini sama dengan free
call learning pada tahap belajar, ia berbeda pada
tahap pemberian ujian. Jadi recognization
learning merupakan proses dimana kita menjadi
mampu membedakan peristiwa yang sudah akrab
dengan peristiwanya.
ASOSIANISME BELAJAR VERBAL
Kajian pendekatan klasikal dalam belajar verbal
berasal dari teori asosiasi. Prinsip-prinsip yang
menekankan pada asosiasi dan frekuensi
pengalaman adalah penting dalam pendekatan
asosiasi. Metode pembelajaran asosiasi, baik
secara serial maupun berpasangan, merupakan
metode yang sangat dominan bagi para ahli teori
asosiasi. Tujuan utamanya adalah menentukan
variabel-variabel yang mempengaruhi belajar
verbal.
Variabel-variabel yang dianggap penting yaitu :
1. Kebermaknaan Pembelajaran Verbal

Clyde Noble menyatakan bahwa salah satu cara


yang bisa digunakan untuk memahami tentang
kebermaknaan adalah dengan mengukur jumlah
asosiasi yang diberikan terhadap sebuah kata atau
terhadap unit verbalnya. Jadi kebermaknaan bisa
dikatakan sebagai asosiasi yang ditunjukan oleh
sebuah unit verbal, dengan semakin banyak item-
item kebermaknaan semakin banyak pula
asosiasi.Dalam pembelajaran asosiasi
kebermaknaan bisa dibagi terdiri dari stimlus dan
respon.
2. Kesamaan Pembelajaran Verbal
Kesamaan adalah faktor lain yang berpengaruh
terhadap upaya pemahaman verbal. Efeknya
tergantung pada jenis upaya pemahaman verbal
yang dilakukan, kada juga pada upaya pemahaman
terhadap alat bantu kesamaan. Kesamaan formal
dan bahan –bahan verbal ditentukan oleh jumlah
huruf yang digunakan dalam membentuk sebuah
kelompok item. Semakin banyak elemen yang ada
maka semakin besar tingkat kesamaan item
tersebut.
Ada beberapa jenis kesamaan yaitu :
a. Kesamaan Formal.

b. Kesamaan makna berkaitan dengan sinonim.

c. Kesamaan konseptual berkaitan dengan


kesamaan konsep dari serangkaian kata.
ANALISIS TAHAP BELAJAR VERBAL
Kajian tentang pembelajaran verbal mulai menjadi
semakin detail selama tahun 1950-an sampai 1960-an,
dengan kajian dan temuan tentang berbagai tahap atau
komponen didalam proses pembelajaran verbal.
Tahap-tahap dari proses tersebut antara lain :
1. Response and Stimulus learning

Di dalam Response and Stimulus learning, respon-


respon yang masih bisa kita ingat dipelajari kembali
secara langsung, kemudian menyangkutkannya respon
tersebut terhadap stimulus. Dengan demikian respon
menjadi terintegrasi sehingga dapat diingat, kemudian
dilanjutkan dengan tahap asosiasi yakni mengaitkan
suatu respon pada stimulus tertentu. Respon-respon
yang memiliki tingkat kebermaknaan rendah atau sulit
dalam pengucapan, perlu dipelajari dengan tekun.
2. Stimulus and Descrimination
Dalam proses ini peserta didik harus mampu membedakan
antara satu stimulus dengan stimulus yang lain dengan
respon tertentu. Semakin besar tingkat kemiripan stimulus,
semakin baik proses pembelajaran. Sebaliknya jika stimulus
sudah jelas berbeda, maka proses tidak begitu bermakna.
3. Stimulus Selection

Tahap seleksi stimulus merupakan upaya melakukan


pemilihan stimulus yang berfungsi untuk pembelajaran
yang lebih efesien. Pada tahap ini pelajar/ individu
bertindak sebagai pengolah informasi yang aktif
darisejumlah
organism yang pasif. Pada tahap seleksi stimulus ini, individu
dapat mengenali objek yang utuh (nominal stimuli) hanya
dengan melihat atau mengingat beberapa bagian
(functional stimuli) dari objek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai