Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI

PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL
Dosen Pengampu: Ibu Faza Karimatul Akhlak, MA
AUD

Disusun Oleh :
Amalia Rahma 20320059
Anastasya Puspita Hafidz 20320060
Rizkya Kamelida Fitriani 20320076
A. Sasaran pengembangan sosial
emosional AUD
Sebagaimana teori belajar era Quantum yang menyatakan bahwa
informasi yang memasuki otak akan menuju otak tengah, Otak tengah
berfungsi sebagai semacam pusat pengarah, Jika memutuskan
informasi penting, ia mengalihkan informasi tersebut ke "otak
berpikir", Fungsi otak tengah tidak hanya sebuah "pusat pengarah",
tetapi juga bagian otak yang mengendalikan emosi, Jadi jika informasi
baru disampaikan dengan cara yang menyenangkan, maka seseorang
dapat belajar dan mengingat dengan baik, Jika hal yang dipelajari
memasukkan unsur warna, ilustrasi, permainan dan iringan lagu,
Emosi terlibat secara positif sehingga manusia akan belajar lebih baik.
Ada lima cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu
proses pengembangan emosi anak, yaitu:

Untuk membantu anak mengenali emosinya, dapat dilakukan dengan cara


membelajarkan anak untuk memahami perasaan yang dialaminya. Orang tua
Kemampuan untuk mengenali ataupun guru, dapat mengajak anak untuk mendiskusi mengenai berbagai
01 emosi diri emosi yang dirasakan berdasarkan pengalamannya. Misalnya, mengarahkan
rasa marah anak dengan suatu kegiatan bermain.

Pendidik dapat melatih anak untuk mengelola emosi. Misalnya anak diajak
Kemampuan untuk mengelola dan
untuk meredakan emosi marah atau kecewa dengan cara mengalihkan emosi
02 mengekspresikan emosi secara tepat itu pada kegiatan lain yang berarti, misalnya dengan menggambar.

Anak sebaiknya mendapatkan pengalaman langsung dalam kehidupan nyata


untuk merasakan perasaannya tersebut. Pendidik dapat melatihnya dengan
Kemampuan untuk memahami cara mengunjungi panti asuhan, menengok orang sakit dan membicarakan
perasaan orang lain kemungkinan yang dihadapi orang sakit itu. Selain itu, Ajaklah anak melihat
03 badut atau sirkus untuk dapat memiliki rasa gembira dan keinginan
tertawa anak.
Kemampuan untuk membina
04 Kemampuan untuk memotivasi diri 05 hubungan dengan orang lain
Pengembangan kemampuan untuk memotivasi Latihlah anak untuk bergabung dengan
diri didorong oleh kemampuan anak dalam anak lain, bermain kelompok, dan
menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, pendidik melakukan kerja sama. Pengalaman ini
diharapkan tidak mengabaikan kemampuan anak akan sangat berarti bagi anak untuk
untuk memecahkan masalah. Selain itu, pendidik kehidupannya dikemudian hari. Contohnya
perlu menanamkan optimisme pada anak. biarkan anak bermain dengan anak
Optimisme menjadikan anak tidak mudah putus sebayanya dan perhatikanlah serta arahkan
asa, terbiasa untuk berpikir positif dan memiliki cara bermain anak sehingga ia tidak
kecenderungan melihat sisi cerah terhadap suatu mendominasi atau dikuasai anak lainnya.
situasi. Misalnya saat anak kecewa karena tidak
dapat mengerjakan sesuatu, ajak anak untuk
bermain dengan menyusun balok-balok yang
lebih mudah dan dapat dilakukan anak.
Adapun materi pembelajaran emosi di taman kanak-kanak meliputi yaitu:

01 02 03
Rasa Cinta Empati Pengendalian Emosi
Kasih sayang adalan reaksi Empati adalah satu respon Seorang anak perlu di didik untuk
emosional terhadap seseorang, individu untuk merasakan dapat mengendalikan emosinya,
binatang atau benda yang perasaan orang lain dengan cara kemampuan ini berhubungan pula
ditunjukkan dengan perhatian yang seolah-olah ia yang mengalami dengan kemampuan penyesuaian
hangat, dan mungkin terwujud peristiwa tersebut atau dengan diri dan mengendalikan tindakan
dalam bentuk fisik atau kata-kata. kata lain ia menempati posisi yang disesuaikan dengan keadaan
Reaksi kasih sayang terutama orang lain untuk merasakan yang dialaminya. Jika berhasil
diperlihatkan dengan perilaku perasaan yang sama. mengendalikan emosinya, anak akan
ramah tamah, penuh perhatian dan merasa senang dan tenang jiwanya
akrab.
B. Metode pengembangan sosial emosional AUD

01. Pengembangan Sosial Emosional dengan


Metode Bercerita.
Melalui cerita, anak dapat mengembangkan imajinasinya menjadi
apapun yang dia inginkan. Anak juga dapat memperoleh nilai yang
berarti bagi proses pembelajaran dan perkembangan, termasuk
perkembangan emosi dan sosial. Cerita atau kisah mampu
menghanyutkan emosi anak, sehingga mereka seolah-olah merasa hidup
dan terlibat langsung dalam kisah tersebut. Pelaksanaan metode bercerita
diawali dengan guru bercerita kemudian anak-anak mendengarkan.
Setelah guru selesai, anak menceritakan kembali cerita yang
disampaikan oleh guru tadi di depan teman-temannya. Kemudian,
kegiatan bercerita diakhiri dengan guru dan anak melakukan tanya jawab
dan mengambil kesimpulan dari cerita yang dikisahkan. Teknik tanya
jawab dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, baik oleh guru maupun
siswa bercerita mampu menolong kemampuan sosial anak. Bercerita
secara lisan mendukung anak-anak untuk belajar membaca, memahami
pengetahuan dunia dan mengembangkan sosial emosional anak.
02. Pengembangan Sosial Emosional
dengan Metode Keteladanan.
Metode keteladanan digunakan untuk merealisasikan tujuan
pendidikan dengan memberi teladan yang baik kepada anak,
sehingga dapat terbentuk akhlak mulia secara fisik maupun
mental. Metode keteladanan dalam pembelajaran diberikan
melalui contoh-contoh yang baik, seperti cara menghormati
guru, cara berkomunikasi, sopan santun, meminta tolong
dan mengendalikan marah. Hal ini dicontohkan langsung
kepada anak ketika bertemu guru, teman atau siapapun
dengan cara mengucapkan salam. Maka dari itu guru harus
memberikan contoh perilaku sosial emosional yang baik
untuk anak, agar pengembangan sosial emosional anak
berkembang dengan optimal
03. Pengembangan Sosial Emosional dengan Metode Bernyanyi

Musik memberikan dampak nyata pada perkembangan emosional


manusia. Oleh karena itu, bermain musik bagi anak sangat penting
dan memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam pengembangan
emosinya. Dengan bernyanyi dan bermain music dapat
menimbulkan reaksi emosi gembira, atau sedih sesuai alunan
musiknya. Ekspresi emosi senang dan kasih sayang diungkapkan
melalui metode bernyanyi. Guru dan anak bernyanyi bersama-
bersama, setelah selesai bernyanyi guru menyampaikan inti dari
lirik lagu tersebut, contoh di suatu lagu terdapat lirik “di sekolahan
senang, di rumah pun juga senang”. Dari lirik tersebut guru
menyampaikan pesan bahwa dimana pun kita belajar harus tetap
senang gembira.
04. Pengembangan Sosial Emosional dengan
Metode Demonstrasi.
Metode demonstrasi mengandung tiga unsur, yaitu memperlihatkan,
melakukan dan mengatakan. Berkenaan dengan pengembangan
emosi, pembelajaran emosi dilakukan dengan cara
mendemonstrasikan atau mengekspresikan perasaan. Sebagai contoh,
anak diminta untuk tertawa bersama-sama, dengan cara ini anak akan
mengetahui atau mengenal berbagai bentuk emosi. Metode
demonstrasi yang diterapkan berupa aspek merawat diri. Anak diajak
berlatih menggosok gigi dan berlatih mencuci tangan dengan
benar. Kegiatan tersebut langsung dipandu oleh guru. Dilakukan
dengan instruksi pelan-pelan, sehingga memudahkan anak untuk
mengikuti tahapan yang disampaikan oleh guru. Metode demonstrasi
digunakan guru untuk mengembangkan sikap sosial anak.
C. Regulasi sosial emosional dalam perspektif Al-Qur’an dan
Hadis (Al-Qashash ayat 15-16, Al-Baqarah ayat 153, Az-Zumar
ayat 10 dan Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah (HR.Bukhari,
no.6116)
 Surat Al-Qashash Ayat 15:

ۖ ‫يع ِتهِۦ َو ٰ َه َذا ِمنْ َع ُدوِّ هِۦ‬ ِ ‫ِين َغ ْف َل ٍة مِّنْ َأهْ لِ َها َف َو َجدَ فِي َها َر ُج َلي‬
َ ِ‫ْن َي ْق َت ِتاَل ِن ٰ َه َذا مِن ش‬ ِ ‫َود ََخ َل ْٱل َمدِي َن َة َع َل ٰى ح‬
َ ٰ ‫ض ٰى َع َل ْي ِه ۖ َقا َل ٰ َه َذا ِمنْ َع َم ِل ٱل َّشي‬
ۖ ‫ْط ِن‬ َ ‫يعتِهِۦ َعلَى ٱلَّذِى ِمنْ َع ُدوِّ هِۦ َف َو َك َزهُۥ مُو َس ٰى َف َق‬ َ ِ‫َفٱسْ َت ٰ َغ َث ُه ٱلَّذِى مِن ش‬
ٌ‫ِإ َّنهُۥ َع ُد ٌّو مُّضِ ٌّل م ُِّبين‬
Artinya: “Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di
dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan
seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan
kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya
itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).” (QS. Al-Qashash: 15)
Di dalam Al-Qur’an Allah berpesan bahwa dalam keadaan emosi, syaitan dengan mudah
membisikkan atau menghasut manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Alangkah baiknya
kita dapat mengendalikan emosi, sehingga masih dapat berfikir dengan jernih.
 Surat Al-Qashash Ayat 16

ِ ‫ت نَ ْف ِسى فَٱ ْغفِرْ لِى فَ َغفَ َر لَ ٓۥهُ ۚ ِإنَّ ۥهُ هُ َو ْٱل َغفُو ُر ٱلر‬
‫َّحي ُم‬ َ ‫قَا َل َربِّ ِإنِّى‬
ُ ‫ظلَ ْم‬
Artinya: Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku
sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh,
Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Qashash: 16)
Setelah menyadari kesalahan cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah SWT.
Sesungguhnya Allah Maha Penyayang terhadap semua mahluk-Nya, terutama
orang-orang beriman.
 Surat Al-Baqarah ayat 153

Dalam Islam rintangan hidup dapat dihadapi dengan sabar dan shalat. Allah SWT. berfirman dalam
surat Al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi:
ّ ٰ ‫صب ِْر َوالص َّٰلو ِة ۗ اِنَّ هّٰللا َ َم َع ال‬
‫ص ِب ِري َْن‬ َّ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا اسْ َت ِع ْي ُن ْوا ِبال‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 153)
Di dalam Al-Qur’an Allah berpesan pada manusia untuk mengendalikan kemarahannya dan dapat
memberi ma’af pada orang lain. Bahkan Allah swt akan menjanjikan pahala yang besar bagi orang
yang bisa mengendalikan kemarahannya. Karena memang emosi merupakan sebuah gejala normal
yang dialami seseorang, sehingga memungkinkan orang tersebut tidak mampu menahan amarahnya.
 Surat Az-Zumar ayat 10

‫ُون‬ َّ ٰ ‫وا فِى ٰ َه ِذ ِه ٱل ُّد ْن َيا َح َس َن ٌة ۗ َوَأرْ ضُ ٱهَّلل ِ ٰ َوسِ َع ٌة ۗ ِإ َّن َما ي َُو َّفى ٱل‬
َ ‫ص ِبر‬ ۟ ‫ِين َأحْ َس ُن‬ ۟ ُ‫وا ٱ َّتق‬
َ ‫وا َر َّب ُك ْم ۚ لِلَّذ‬ ۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
َ ‫قُ ْل ٰ َي ِع َبا ِد ٱلَّذ‬
ٍ ‫َأجْ َرهُم ِب َغي ِْر ح َِسا‬
‫ب‬
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu".
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu
adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala
mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar: 10)
Sabar merupakan kesanggupan mengendalikan diri yang berpusat di hati. Jika seseorang
merasa risau dengan kondisi seperti ini, maka ia akan selalu menuai kekecewaan dan
kerugian. Namun jika ia mampu menahan dan bersabar, memaafkan dan lapang dada, maka ia
akan beruntung dan hidup dengan kebahagiaan dan dalam nuansa yang serat dengan kasih
sayang.
 Al-Arbain An-Nawawiyah (HR.Bukhari, no.6116)
َ ‫ (( اَل َت ْغ‬: ‫ َقا َل‬، ْ‫ َأ ْوصِ ِني‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
)) ْ‫ضب‬ َ ِّ‫عنْ َأ ِبيْ ه َُري َْر َة َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه َأنَّ َرجُ اًل َقا َل لِل َّن ِبي‬.
َ
ُّ‫اري‬ِ ‫ َر َواهُ ْالب َُخ‬.)) ْ‫ضب‬ َ ‫ (( اَل َت ْغ‬: ‫َف َر َّددَ م َِرارً ا ؛ َقا َل‬
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki
itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab,
“Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6116]
Hadits ini menunjukkan akhlak mendasar seorang Muslim. Pengelolaan emosi yang baik akan
menjaga dirinya dari banyak keburukan dan mendatangkan banyak kebaikan. Dan itu terangkum
dalam sabda Rasulullah, “Jangan marah!”. Marah adalah bentuk dari ke tidak stabilan emosi dan
fikiran. Semakin tidak stabil maka semakin tinggi tingkat marahnya. Kemarahan menghimpun
seluruh keburukan, maka sabar menghimpun seluruh kebaikan. Seseorang yang sabar dan tidak
marah akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan. Orang yang sabar dan menjauhi kemarahan
juga akan dicintai Allah swt, kemudian dicintai sesama manusia. Sebab, sabar merupakan kunci
surga.
D. Strategi pegembangan karakter AUD
Dalam Dorland’s Pocket Medical Dictionary
dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan
berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah
atribut yang dapat diamati pada individu. Di dalam
kamus psikologi dinyatakan bahwa karakter adalah
kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral,
misalnya kejujuran seseorang, biasanya
mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif
tetap. Pendidikan karakter bukanlah suatu mata
pelajaran. Pendidikan karakter diimplementasikan
dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter
melalui kegiatan pembelajaran, kegiatan
ekstrakulikuler, dan kegiatan pembiasaan.
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, yaitu:

01 Keteladanan
Keteladanan memiliki kontribusi yang sangat besar
dalam mendididik karakter. Keteladanan guru dalam
berbagai aktivitasnya akan menjadi cermin siswanya.
Oleh karena itu, sosok guru yang bisa diteladani siswa
sangat penting. Guru yang suka dan terbiasa membaca
dan meneliti, disiplin, ramah, berakhlak misalnya akan
menjadi teladan yang baik bagi siswa, demikian juga
sebaliknya.
02 Penanaman atau Penegakan
Kedisiplinan
Kedisiplinan menjadi alat ampuh dalam mendidik karakter. Banyak
orang sukses karena menegakkan kedisiplinan. Sebaliknya, banyak
upaya membangun sesuatu tidak berhasil karena kurang atau tidak
disiplin. Menanamkan prinsip agar peserta didik memiliki pendirin
yang kokoh merupakan bagian yang sangat penting dari strategi
penegakan disiplin. Dengan demikian, penegakan disiplin dapat
juga di arahkan pada penanaman nasiaonalisme, cinta tanah air dan
lain-lain. Penegakan disiplin antara lain dapat dilakukan dengan
beberapa cara, seperti peningkatan motivasi, pendidikan dan
latihan, kepemimpinan, reward and punishment, penegakan aturan.
03 Pembiasaan
Anak akan tumbuh sebagaimana lingkungan yang akan
mengajarinya dan lingkungan tersebut juga merupakan sesuatu
yang menjadi kebiasaan yang dihadapi setiap hari. Jika seorang
anak tumbuh dalam lingkungan yang mengajarinya berbuat baik,
maka diharapkan ia akan terbiasa untuk selalu berbuat baik.
Sebaliknya jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang
mengajarinya berbuat kejahatan, kekerasan, maka ia akan
tumbuh menjadi pelaku kekerasan dan kejahatan yang baru.
Anak memliki sifat paling senang meniru. Salah satunya dengan
memberikan keteladanan yang baik bagi anak-anak, karena
kenangan utama bagi anak-anak adalah kepribadian ayah ibunya.
Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua adalah memberikan
lingkungan terbaik bagi pertumbuhan anaknya
04 Menciptakan Suasana yang Kondusif
Pada dasarnya tanggung jawab pendidikan karakter ada pada semua
pihak yang mengitarinya, mulai dari keluarga, sekolahnya, masyarakat,
maupun pemerintah. Lingkungan dapat dikatakan merupakan proses
pembudayaan anak dipengaruhi oleh kondisi yang setiap saat dihadapi
dan dialami oleh anak. Demikian halnya, menciptakan suasana yang
kondusif di sekolah merupakan upaya membangun kultur atau budaya
yang memungkinkan untuk membangun karakter, terutama berkaitan
dengan budaya kerja dan belajar di sekolah. Sekolah yang
membudayakan warganya untuk disiplin, aman, dan bersih, tentu juga
akan memberikan suasana untuk terciptanya karakter yang demikian.
Terciptanya suasana yang kondusif akan memberikan iklim yang
memungkinkan terbentuknya karakter. Oleh karena itu, berbagai hal yang
terkait dengan upaya pembentukan karakter harus dikondisikan, terutama
individu-individu yang ada di sekolah.
05 Indikator Keberhasilan Pengembangan Karakter
Anak Usia Taman Kanak-Kanak
Keberhasilan pengembangan karakter dalam pendidikan karakter
anak usia dini dapat diketahui dari perilaku anak sehar-hari yang
tampak setiap aktivitas yaitu Kesadaran, Kejujuran, keikhlasan,
Kesederhanaan, Kemandirian, Kepedulian, Kebebasan Dalam
Bertindak, Kecermatan atau Ketelitian dan Komitmen. Apa yang
diungkapkan di atas harus dimiliki oleh seluruh anak usia dini.
Untuk kepentingan tersebut, guru, kepala sekolah, pengawas,
bahkan komite sekolah harus memberi contoh dan menjadi suri
teladan dalam mempraktikkan indikator-indikator pendidikan
karakter dalam perilaku sehari-hari.
Sekian
&
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai