Anda di halaman 1dari 12

Landasan Historis Pendidikan Indonesia

Dosen Pengampu : I Made Sukma Muniksu M.Pd.H

Oleh

Ni Nengah Aprilia ( 2011011048 )


Ni Wayan Nik Suniasih ( 2011011049 )
Ni Luh Eka Yanti ( 2011011076 )

UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA


DENPASAR
FAKULTAS DHARMA ACARYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini berjudu l
“Landasan Historis Pendidikan Indonesia” , disusun sebagai tugas pada mata kuliah Landasan
Pendidikan di Prodi Pendidikan Agama Hindu.
Selama penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami alami namun
hambatan-hambatan tersebut telah mampu kami lewati berkat bantuan dan masukan yang
telah diberikan kepada kami oleh beberapa pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu
persatu. Kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu
karena tanpa bantuannya tidak mungkin makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bawasannya masih banyak kekurangan dari makalah ini, ibarat
pepatah mengeatakan " tidak ada gading yang tak retak ". Oleh karenanya kami selaku
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan evaluasi
dalam menyusun makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Semarapura, 26 Mei 2021

Penyusun

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................ ii


Daftar Isi .................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan .................................................................................. 1
1.1 Latar belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan ................................................................................. 3
2.1 Sejarah Pendidikan Indonesia ............................................................... 3
2.2 Landasan Historis Pendidikan Indonesia ............................................... 4
2.3 Implikasi Sejarah Terhadap Konsep Pendidikan Nasional Indonesia ...... 6
BAB III Penutup ....................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 8
3.2 Saran.................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah atau history adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau
kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-
informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, c ita-cita,
bentuk dan sebagainya. Landasan sejarah atau historis Pendidikan Nasional Indonesia
merupakan pandangan ke masa lalu. Pandangan ini melahirkan studi-studi historis tentang
proses perjalanan pendidikan nasional Indonesia yang terjadi pada periode tertentu di
masa yang lampau. Perlunya mempelajari sejarah karena melalui sejarah kita dapat
memperoleh informasi dan manfaat dari sejarah tersebut. Informasi-informasi tersebut
mengandung kejadian, model, konsep, moral, teori, praktik, cita -cita, bentuk dan
sebagainya Sedangkan pendidikan, secara umum merupakan pengalaman belajar yang
berlangsung dalam lingkungan sepanjang hidup, dan secara khusus pendidikan adalah
usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan yang berlangsung di dalam dan luar sekolah
sepanjang hayat, guna mempersiapkan individu agar dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Indonesia sendiri telah
mengalami berbagai perubahan dan salah satunya di bidang pendidikan. Perubahan
tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor salah satunya karena tuntutan zaman.
Setelah kemerdekaan dan menerapkan sistem pendidikan kontinental karena pada saat itu
kita masih menjalin kontak dengan negara-negara Eropa seperti Belanda, namun seiring
berjalan waktu semakin disadari bahwa sistem pendidikan tersebut tidaklah cocok lagi
dengan perkembangan zaman, sehingga akhirnya mendorong bangsa Indonesia untuk
melakukan-melakukan berbagai penyesuaian.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sejarah pendidikan Indonesia?
1.2.2 Bagaimana landasan historis pendidikan Indonesia?
1.2.3 Bagaimana implikasi sejarah terhadap konsep pendidikan nasional Indonesia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Megetahui dan memahami sejarah pendidikan Indonesia.
1.3.2 Megetahui dan memahami landasan historis pendidikan Indonesia.
1.3.3 Megetahui dan memahami implikasi sejarah terhadap konsep pendidikan nasional
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pendidikan Di Indonesia


Pendidikan di Indonesia sudah ada sebelum Negara Indonesia berdiri. Sebab itu
sejarah pendidikan di Indonesia juga cukup panjang. Pendidikan itu telah ada sejak
zaman kuno, kemudian diteruskan dengan zaman pengaruh agama Hindu dan Budha,
zaman pengaruh agama Islam, pendidikan pada zaman kemerdekaan. Pada waktu
bangsa Indonesia berjuang merintis kemerdekaan ada tiga tokoh pendidikan sekaligus
pejuang kemerdekaan, yang berjuang melalui pendidikan. Adapun Tokoh -tokoh
pendidik itu adalah :

1. Mohamad Safei
Mohamad Syafei mendirikan sekolah INS atau Indonesisch Nederlandse School di
Sumatera Barat pada Tahun 1926. Sekolah ini lebih dikenal dengan nama Sekolah
Kayutanam, sebab sekolah ini didirikan di Kayutanam. Maksud ulama Syafei
adalah mendidik anak-anak agar dapat berdiri sendiri atas usaha sendiri dengan
jiwa yang merdeka

2. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta. Sifat, system,
dan metode pendidikannya diringkas ke dalam empat keemasan, yaitu asas Taman
Siswa, Panca Darma, Adat Istiadat, dan semboyan atau perlambang.Asas Taman
Siswa dirumuskan pada Tahun 1922, yang sebagian besar merupakan asas
perjuangan untuk menentang penjajah Belanda pada waktu itu.

3. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Agama Islam pada tahun 1912 di
Yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Muhammadiyah ini sebagian besar memusatkan diri pada
pengembangan agama Islam, dengan beberapa cirri seperti berikut (TIM MKDK,
1990). Asas pendidikannya adalah Islam dengan tujuan mewujudkan orang-orang

3
muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri sendiri, dan berguna
bagi masyarakat serta Negara.

Ada lima butir yang dijadikan dasar pendidikan yaitu :

➢ Perubahan cara berfikir


➢ Kemasyarakatan
➢ Aktivitas
➢ Kreativitas
➢ Optimisme

2.2 Landasan Historis Pendidikan Indonesia


Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Pendidikan itu
telah ada sejak zaman kuno/tradisional yang dimulai dengan zaman pengaruh agama
Hindu dan Budha, zaman pengaruh Islam, zaman penjajahan, dan zaman
merdeka.Secara ringkas, ada beberapa Sejarah pendidikan yang memiliki peranan
penting untuk diketahui ,yaitu keadaan pendidikan di masa Belanda , Jepang dan
pendidikan indonesia Masa kini.

➢ Zaman Kolonial Belanda.


Pada Awal Abad ke 20 masalah pendidikan mendapat perhatian yang besar oleh
pemerintah belanda hal itu berhubungan dengan dilaksanakan politik etis. Sekolah
sekolah mulai banyak didirikan namun tetap pembangunan sekolah tidaklah seimbang
dengan jumlah pendduduk. Didirikannya sekolah desa dan sekolah modern. Sistem
pendidikannya masih menyangkut kepentingan belanda tujuannya pendidikan tersebut
yaitu agar anak indonesia bisa dipekerjakan menjadi pegawai rendah.Sejak
dijalankannya Politik Etis ini tampak kemajuan yang lebih pesat dalam bidang
pendidikan selama beberapa dekade. Secara umum, sistem pendidikan di Indonesia
pada masa penjajahan Belanda sejak diterapkannya Politik Etis dapat digambarkan
sebagai berikut: (1) Pendidikan dasar meliputi jenis sekolah dengan pengantar Bahasa
Belanda untuk anak belanda (ELS), (HCS) indonesia, dan (HIS) cina. sekolah dengan
pengantar bahasa daerah (IS, VS, VgS), dan sekolah peralihan. (2) Pendidikan
lanjutan yang meliputi pendidikan umum (MULO,HBS, AMS) dan pendidikan
kejuruan.
4
Menurut (Nasution.M.A, 1983:145) ada 6 prinsip politik pendidikan kolonial belanda
di indonesia yaitu : pertama : dualisme dalam pendidikan dengan adanya sekolah anak
belanda dan untuk anak pribumi, untuk anak orang berada dan tidak berada; kedua :
Gradualisme yang ekstrim dengan mengusahakan pendidikan rendah yang sederhana
mungkin bagi anak indonesia; ketiga : prinsip konkordansi yang memaksa semua
sekolah berorientasi barat mengikuti model sekolah di nederland dan menghalangi
penyesuannya dengan keadaan di indonesia; keempat : Kontrol sentral yang ketat;
kelima : tidak adanya perencanaan pendidikan sistematis dan keenam : pendidikan
pegawai sebagai tujuan utama sekolah.

➢ Zaman Kolonial Jepang


Di bidang pendidikan Jepang telah menghapus dualisme pendidikan dari penjajah
Belanda dan menggantikannya dengan pendidikan yang sama bagi semua orang.
Jepang menerapkan beberapa kebijakan terkait pendidikan yang memiliki implikasi
luas terutama bagi sistem pendidikan di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:
(1) Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan
menggantikan Bahasa Belanda; (2) Adanya integrasi sistem pendidikan dengan
dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial di era penjajahan
Belanda.Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian dapat
diikhtisarkan sebagai berikut: (1) Pendidikan / Sekolah Rakyat). Lama studi 6 tahun.
Termasuk SR adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi nama dari Se kolah
dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia Belanda. (2) Pendidikan Lanjutan.
Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah Pertama) dengan lama studi 3
tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi) juga dengan lama studi 3
tahun. Sekolah guru terdiri dari sekolah guru 2 tahun, sekolah guru 3 tahun dan
sekolah guru lama pendidkannya 6 tahun.

➢ Zaman Kemerdekaan sampai saat ini


Setelah indonesia merdeka hal yang dilakukan adalah melakukan pembangunan pada
saat itu di bangunlah pembangunan dalam bidang ekonomi diharapkan bidang
ekonomi bisa mendukung bidang-bidang yang lainnya.seiringnya berjalannya waktu
pemerintah pendidikan terus berkembang ke arah yang lebih baik hal ini telah
ditandainya muncul Pasal 2 tahun 1989 yang mengatur tentang sistem pendidkan.
5
Saat ini sistem pendidikan nasional terdapat pada UU RI No. 20 Th. 2003, Bab VI,
Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan, Bagian kesatu, Umum, pasal 13, jalur pendidikan
terdiri atas pendidiknan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya pendidikan. Secara UUD memang pemerintah telah
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik -
baiknya, setiap tahun dan setiap ada pergantian pimpinan selalu berupaya
menyempurnakan kurikulum, pola dan starategi pembelajaran, namun demikian
penyempurnaan tersebut hanya terarah kepada pembinaan pengetahuan dan
keterampilan, terarah pada pembinaan pola dan sterategi pembelajaran dan
peningkatan mutu pendidikan. Akan tetapi Peningkatan Mutu menjadi sebu ah PR
yang belum terselesaikan oleh pemerintah saat ini. Karena belum adanya pemerataan
pendidikan, sehingga mutu pendidikan pun masih belum sesuai dengan yang di
kehendaki.

2.3 Implikasi Historis Terhadap Konsep Pendidikan Nasional Indonesia


Masa lampau memperjelas pemahaman kita tentang masa kini. Sistem
pendidikan yang kita miliki sekarang adalah hasil perkembangan pendidikan yang
tumbuh dalam sejarah pengalaman bangsa kita pada masa yang telah lalu (Nasution,
2008: v). Pembahasan tentang landasan sejarah di atas memberi implikasi konsep -
konsep pendidikan sebagai berikut:

1. Tujuan Pendidikan
Pendidikan diharapkan bertujuan dan mampu mengembangkan berbagai macam
potensi peserta didik serta mengembangkan kepribadian mereka secara lebih
harmonis. Tujuan pendidikan juga diarahkan untuk mengembangkan aspek
keagamaan, kemanusiaan, kemanusiaan, serta kemandirian peserta didik. Di
samping itu, tujuan pendidikan harus diarahkan kepada hal-hal yang praktis dan
memiliki nilai guna yang tinggi yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja nyata.

2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan terutama proses belajar-mengajar dan materi pelajaran harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, melaksanakan metode
global untuk pelajaran bahasa, mengembangkan kemandirian dan kerjasama siswa

6
dalam pembelajaran, mengembangkan pembelajaran lintas disiplin ilmu,
demokratisasi dalam pendidikan, serta mengembangkan ilmu dan teknologi.

3. Kebudayaan Nasional
Pendidikan harus juga memajukan kebudayaan nasional. Emil Salim dalam
Pidarta (2008: 149) mengatakan bahwa kebudayaan nasional merupakan puncak -
puncak budaya daerah dan menjadi identitas bangsa Indonesia agar tidak ditelan
oleh budaya global.

4. Inovasi-inovasi Pendidikan
Inovasi-inovasi harus bersumber dari hasil-hasil penelitian pendidikan di
Indonesia, bukan sekedar konsep-konsep dari dunia Barat sehingga diharapkan
pada akhirnya membentuk konsep-konsep pendidikan yang bercirikan Indonesia.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Pendidikan itu telah ada
sejak zaman kuno/tradisional yang dimulai dengan zaman pengaruh agama Hindu dan
Budha, zaman pengaruh Islam, zaman penjajahan, dan zaman merdeka. Secara ringkas, ada
beberapa Sejarah pendidikan yang memiliki peranan penting untuk diketahui ,yaitu keadaan
pendidikan di masa Belanda , Jepang dan pendidikan indonesia Masa kini

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah selanjutnya diusahakan agar lebih memperbanyak kajian-kajian
yang dibutuhkan agar informasi atau materi yang disampaikan lebih lengkap dan jelas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Buchori, Mochtar. 1995. Transformasi Pendidikan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah


Jakarta Press.
Nasution.M.A, P. D. (1983). Sejarah pendidikan indonesia. bandung: jemmars
bandun
Pidarta, Made. 2007. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Waridah, s., sukardi, j., & sunarto, p. (2003). sejarah nasional dan umum. jakarta:
PT. Bumi aksara.

Anda mungkin juga menyukai