Oleh
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Makalah ini berjudu l
“Landasan Historis Pendidikan Indonesia” , disusun sebagai tugas pada mata kuliah Landasan
Pendidikan di Prodi Pendidikan Agama Hindu.
Selama penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami alami namun
hambatan-hambatan tersebut telah mampu kami lewati berkat bantuan dan masukan yang
telah diberikan kepada kami oleh beberapa pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu
persatu. Kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu
karena tanpa bantuannya tidak mungkin makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bawasannya masih banyak kekurangan dari makalah ini, ibarat
pepatah mengeatakan " tidak ada gading yang tak retak ". Oleh karenanya kami selaku
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan evaluasi
dalam menyusun makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sejarah pendidikan Indonesia?
1.2.2 Bagaimana landasan historis pendidikan Indonesia?
1.2.3 Bagaimana implikasi sejarah terhadap konsep pendidikan nasional Indonesia?
1.3 Tujuan
1.3.1 Megetahui dan memahami sejarah pendidikan Indonesia.
1.3.2 Megetahui dan memahami landasan historis pendidikan Indonesia.
1.3.3 Megetahui dan memahami implikasi sejarah terhadap konsep pendidikan nasional
Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mohamad Safei
Mohamad Syafei mendirikan sekolah INS atau Indonesisch Nederlandse School di
Sumatera Barat pada Tahun 1926. Sekolah ini lebih dikenal dengan nama Sekolah
Kayutanam, sebab sekolah ini didirikan di Kayutanam. Maksud ulama Syafei
adalah mendidik anak-anak agar dapat berdiri sendiri atas usaha sendiri dengan
jiwa yang merdeka
2. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta. Sifat, system,
dan metode pendidikannya diringkas ke dalam empat keemasan, yaitu asas Taman
Siswa, Panca Darma, Adat Istiadat, dan semboyan atau perlambang.Asas Taman
Siswa dirumuskan pada Tahun 1922, yang sebagian besar merupakan asas
perjuangan untuk menentang penjajah Belanda pada waktu itu.
3. Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan yang mendirikan organisasi Agama Islam pada tahun 1912 di
Yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Muhammadiyah ini sebagian besar memusatkan diri pada
pengembangan agama Islam, dengan beberapa cirri seperti berikut (TIM MKDK,
1990). Asas pendidikannya adalah Islam dengan tujuan mewujudkan orang-orang
3
muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri sendiri, dan berguna
bagi masyarakat serta Negara.
1. Tujuan Pendidikan
Pendidikan diharapkan bertujuan dan mampu mengembangkan berbagai macam
potensi peserta didik serta mengembangkan kepribadian mereka secara lebih
harmonis. Tujuan pendidikan juga diarahkan untuk mengembangkan aspek
keagamaan, kemanusiaan, kemanusiaan, serta kemandirian peserta didik. Di
samping itu, tujuan pendidikan harus diarahkan kepada hal-hal yang praktis dan
memiliki nilai guna yang tinggi yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja nyata.
2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan terutama proses belajar-mengajar dan materi pelajaran harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, melaksanakan metode
global untuk pelajaran bahasa, mengembangkan kemandirian dan kerjasama siswa
6
dalam pembelajaran, mengembangkan pembelajaran lintas disiplin ilmu,
demokratisasi dalam pendidikan, serta mengembangkan ilmu dan teknologi.
3. Kebudayaan Nasional
Pendidikan harus juga memajukan kebudayaan nasional. Emil Salim dalam
Pidarta (2008: 149) mengatakan bahwa kebudayaan nasional merupakan puncak -
puncak budaya daerah dan menjadi identitas bangsa Indonesia agar tidak ditelan
oleh budaya global.
4. Inovasi-inovasi Pendidikan
Inovasi-inovasi harus bersumber dari hasil-hasil penelitian pendidikan di
Indonesia, bukan sekedar konsep-konsep dari dunia Barat sehingga diharapkan
pada akhirnya membentuk konsep-konsep pendidikan yang bercirikan Indonesia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Pendidikan itu telah ada
sejak zaman kuno/tradisional yang dimulai dengan zaman pengaruh agama Hindu dan
Budha, zaman pengaruh Islam, zaman penjajahan, dan zaman merdeka. Secara ringkas, ada
beberapa Sejarah pendidikan yang memiliki peranan penting untuk diketahui ,yaitu keadaan
pendidikan di masa Belanda , Jepang dan pendidikan indonesia Masa kini
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah selanjutnya diusahakan agar lebih memperbanyak kajian-kajian
yang dibutuhkan agar informasi atau materi yang disampaikan lebih lengkap dan jelas.
8
DAFTAR PUSTAKA