Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rutialianisa

Nim : 06111381823032

Pertemuan :4

RANGKUMAN ( Filsafat Materialisme Dalam Pendidikan)

 Materialisme adalah paham filsafat yang meyakini bahwa esensi kenyataan, termasuk esensi
manusia bersifat material atau fisik, hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah
materi. Dalam arti sempit, materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk
dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dan gerak.
 Secara singkatnya, materialisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tidak ada hal
yang nyata kecuali materi. Materi adalah sesuatu hal yang kelihatan, dapat diraba berbentuk,
menepati ruang. Hal-hal yang bersifat kerohanian seperti pikiran, jiwa, keyakinan, rasa sedih,
dan rasa senang tidak lain hanyalah ungkapan proses kebendaan.
 Aliran aterialisme beranggapan bahwa semua kejadian dan kondisi adalah akibat yang lazim
dari atau bentuk-bentuk yang lebih tinggi ,bukan hanya merupakan bentuk yang lebih kompleks
daripada bentuk inorganik atau bentuk yang lebih rendah d a n bentuk yang lebih tinggi
tidak mengandung materi atau energi baru dan prinsip sains fisik adalah cukup untuk
menerangkan segala sesuatu yang terjadi atau yang ada didunia ini.
 Ciri-ciri filsafat materialisme : Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi,
Tidak meyakini adanya alam ghaib,Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai
ilmu,Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum,Menjadikan
kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak dan Merupakan sebuah paham garis
pemikiran, dimana manusia sebagai nara sumber dan juga sebagai resolusi dari tindakan yang
sudah ada dengan jalan dialetis.
 Macam-macam aliran materialisme ada 6 macam, yaitu : a) materialisme mekanik , b)
materialisme dialektis/dialektika , c) materialisme extrim , d)materialisme vitalistik , e)
materialisme metafisik dan f) materialisme modern.
 Thales (624-548 S.M) : Ia mengungkapkan, asas pertama yang menyusun kehidupan adalah
air. Mengapa air? Thales berpendapat bahwa air adalah sumber kehidupan yang utama. Tanpa
adanya air maka tak ada kehidupan. Menurut Thales, Air menjadi sumber kehidupan yang
utama, air merupakan unsur materi yang menghidupkan segala sesuatu. Yang berarti, air
menjadi segala sesuatu untuk kehidupan.
 Anaximenes (538-480 S.M) : Anaximenes membantah pandangan Thales yang menyatakan air
sebagai prinsip yang paling utama. Anaximenes menjelaskan bahwa prinsip pertama kehidupan
ialah unsur alam yang bernama udara. Anaximenes menjelaskan, bahwa udara merupakan unsur
yang membuat adanya kehidupan. Menurutnya, udara adalah unsur pokok kehidupan, di mana
manusia dapat bernafas dan alam semesta dapat bergerak dan berkembang. Tanpa udara maka
kehidupan akan diam, tanpa gerak dan tanpa kehidupan.
 Heraklitus (540-475 S.M) : Ia menjelaskan bahwa yang menyusun kehidupan bukan air dan
bukan pula angin, namun api. Menurutmya, api sebagai unsur utama bagi kehidupan, seperti
matahari menyinari bumi sebagai puncak dari api dan yang menyusun kehidupan dengan
penguapan dan perapiannya. Api menjadi penerang dan yang menyalakan kehidupan.
 Empedokles (492-432 S.M) : Sedangkan, Empedokles menjelaskan bahwa prinsip dasar
kehidupan adalah zat yang tersusun atas 4 unsur alam, yakni api, udara, tanah, dan air. Menurut
pandangan Empedokles, tidak ada suatu hal itu hilang. Semua merupakan hasil campuran
dan perpisahan dari 4 unsur tersebut.
 Epikuros (341–270 SM) : Ia percaya bahwa indralah satu-satunya sumber pengetahuan yang
dapat diandalkan di dunia. Dalam bidang fisika, ia mendukung gagasan mengenai materialisme.
Ia menjelaskan bahwa satu-satunya yang ada adalah atom dan kekosongan. Epikuros percaya
bahwa atom dan kekosongan itu tidak terbatas, sehingga alam semesta pun tak terbatas.
 Karl Marx (1818-1883) : Pandangan Karl Marx berisi tentang kenyataan yang ada adalah
dunia materi dan didalam suatu susunan kehidupan yaitu masyarakat pada muatannya terdapat
berupa kesadaran-kesadaran yang menumbuhkan ide serta teori serta pandangan yang
kesemuanya merupakan suatu gambaran yang nyata.
 Implikasi pendidikan positivism behaviorisme pada filsafat materialisme menurut Power
(1982), yaitu sebagai berikut: 1) Tema, 2) Tujuan pendidikan ,3) Kurikulum 4) Metode ,5)
Kedudukan siswa ,6) Peranan Guru, dan 7) Pandangan Materialisme Mengenai Belajar Empiris.
 Pandangan Thomas Hobbes, sebagai pengikut empirisme materialistis, ia berpendapat bahwa
pengalaman merupakan awal dari segala pengetahuan, juga awal pengetahuan tentang asas-asas
yang diperoleh dan dikukuhkan oleh pengalaman. Hanya pengalamanlah yang memberikan
kepastian pengetahuan melalui akal hanya memiliki fungsi mekanis semata, sebab pengenalan
dengan akal mewujudkan suatu proses penjumlahan dan pengurangan.
 Untuk pendidikan, materialisme memandang bahwa proses belajar merupakan proses
kondisionisasi lingkungan serta menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan
akademis empiris sebagai hasil kajian sains atau alam , sedangkan perilaku sosial sebagai hasil
belajar.
 Kelebihan Filsafat Materialisme, yaitu : Teori-teorinya jelas berdasarkan teori-teori
pengetahuan yang sudah umum, Isi pendidikan mencakup pengetahuan yang dapat
dipercaya(handal), dan di organisasi, selalu berhubungan dengan sasaran perilaku, serta
semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi, pelajaran berprogram dan
kompetensi.
 Kekurangan Filsafat Materialisme , yaitu : didalam dunia pendidikan, aliran materialisme hanya
berpusat pada guru dan tidak memberikan kebebasan kepada siswanya. Sedangkan di kelas,
anak didik hanya disodori setumpuk pengetahuan material, baik dalam buku-buku teks
maupun proses belajar mengajar.

Anda mungkin juga menyukai