Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rutialianisa

Nim : 06111381823032

Pertemuan :7

RANGKUMAN ( Filsafat Progresivisme Dalam Pendidikan)

 Aliran Progresivisme adalah aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar
pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan pada aliran ini
yaitu berfokus atau terpusat kepada siswa bukan guru/pendidik.
 Progresvisme memberi penekanan lebih besar pada bidang kreativitas, aktivitas, belajar
naturalistik, hasil belajar “dunia nyata” dan juga pengalaman teman sebaya kepada
peserta didik.
 Menurut aliran ini kehidupan manusia berkembang terus menurus dalam suatu arah
yang positif. Apa yang dipandang benar sekarang belum tentu benar pada masa yang
akan datang. Oleh sebab itu, peserta didik bukanlah dipersiapkan untuk menghidupi
masa kini, melainkan mereka harus dipersiapkan menghadapi kehidupan masa yang
akan datang.
 William James (1842 –1910) : James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga
aspek dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai kelanjutan
hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian
dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Jadi James menolong untuk
membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis, dan menempatkannya di atas dasar
ilmu perilaku.
 John Dewey (1859 - 1952) : Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progressivism" yang
lebih menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya
sendiri. Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School".
Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum jelas,
seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical Creed", bahwa
pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan masa yang akan datang.
 Hans Vaihinger (1852-1933) : ia berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti
praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan, satu- satunya
ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani Pragma) untuk
mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia.
 Hubungan fungsional antara filsafat dan pendidikan:
a) Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika pendidikan dan menyususn teori-teori pendidikan.
b) Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada
menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan
yang nyata.
c) Filsafat dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teor-teori pendidikan
menjadi ilmu pendidikan. (Jalaludin dan Idi, 1997)
 Filsafat pendidikan, dapat dikatakan paling erat kaitannya dengan progresivisme,
yaitu suatu aliran pemikiran yang menganjurkan bahwa kebenaran ditentukan oleh
fungsi.
 Tujuan pendidikan menurut pandangan aliran ini adalah pendidikan harus
memberikan keterampilan dan alat-alat yang bermanfaat untuk berintraksi dengan
lingkungan yang berada dalam proses perubahan secara terus menerus.
 Menurut Imam Barnadib , kurikulum progresivisme adalah kurikulum yang tidak beku
dan dapat direvisi, sehingga yang cocok adalah kurikulum yang berpusat pada
pengalaman.
 Syarat Kurikulum Menurut Aliran Progresivisme:
1) Tidak universal melainkan berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang ada
2) Disesuaikan dengan sifat-sifat peserta didik (minat, bakat, dan
kebutuhan setiap peserta didik) atau chil centered.
3) Berbasis pada masyarakat.
4) Bersifat fleksibel dan dapat berubah atau direvisi.
 Metode pendidikan yang biasanya dipergunakan oleh aliran progresivisme
diantaranya adalah:
a) Metode Pendidikan Aktif,
b) Metode Memonitor Kegiatan Belajar
c) Metode Penelitian Ilmiah
d) Pemerintahan Pelajar
e) Kerjasama Sekolah Dengan Keluarga
f) Sekolah Sebagai Laboratorium Pembaharuan Pendidikan
 Proses belajar terpusat pada anak dengan memberikan perhatian anak. Namun guru
tidak membiarkan anak mengikuti apa yang ia inginkan, karena anak belum cukup
matang untuk menentukan tujuan yang memadai. Anak membutuhkan bimbingan dan
arahan dari guru dalam melaksanakan aktifitasnya.
 Guru menurut pandangan filsafat progresivisme adalah sebagai penasihat,
pembimbing, pengarah dan bukan sebagai orang pemegang otoritas penuh yang dapat
berbuat apa saja (otoriter) terhadap muridnya. Sedangkan peserta didiknya
ditempatkan pada posisi sentral dalam melakukan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai