Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP DASAR IPS SD

PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN EROPA DI


INDONESIA

Dosen Pengampu : Dra. Hidayati, M.Hum.

Disusun Oleh :
1. Amalia Dwi Kinasih (18108241065)
2. Yusi Putri (18108241159)
3. Maylisa Bela Sari (18108244091)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah Konsep Dasar IPS SD ini.
Adapun tujuan pembuatan makalah Konsep Dasar IPS SD tentang “Pengaruh Kebudayaan
Islam dan Eropa di Indonesia” ini adalah sebagai sarana referensi dan pembelajaran untuk
teman-teman semua.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah Konsep Dasar IPS SD
tentang “Pengaruh Kebudayaan Islam dan Eropa di Indonesia” ini sangat banyak kekurangan
dan masih sangat jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, bahasa, maupun isi. Maka
kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini agar
dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran yang bermanfaat.

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................

Kata Pengantar ..........................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................

Isi ...............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan .......................................................................................

BAB II Pembahasan .......................................................................................

BAB III Kesimpulan .......................................................................................

Daftar Pustaka .............................................................................................................

Kata Penutup ................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebudayaan merupakan sesuatu hal yang erat kaitannya dengan masyarakat.
Kebudayaan adalah himpunan keseluruhan dari semua cara manusia berpikir, berperasaan,
dan berbuat, serta segala sesuatu yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat yang
dapat dipelajari dan dialihkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya (Ensiklopedia
Nasional Indonesia : 1990). Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi merumuskan
bahwa kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Wujud kebudayaan dapat berupa benda-benda nyata yang diciptakan masyarakat, adat,
tradisi, hingga pola tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.
Kebudayaan yang ada di Indonesia beberapa hadir sebagai hasil dari akulturasi hingga
asimilasi dari berbagai kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia. Proses masuknya pun
melalui berbagai cara hingga bermuara menjadi kebudayaan yang mendarah daging di
Indonesia. Akulturasi maupun asimilasi kebudayaan yang terjadi telah menciptakan
interaksi antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan asing yang masuk.
Keberagaman budaya di Indonesia merupakan salah satu indikasi bahwa interaksi antar
kebudayaan telah terjadi dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai contohnya
adalah adanya pengaruh kebudayaan Islam dan Eropa di Indonesia. Masuknya kebudayaan
Islam dan Eropa di Indonesia ini tentu ada prosesnya, mulai dari kedatangannya hingga
peleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses masuknya kebudayaan Islam ke Indonesia?
b. Bagaimana proses masuknya kebudayaan Eropa ke Indonesia?
c. Akulturasi seperti apa yang terjadi antara kebudayaan Islam dan Eropa dengan
kebudayaan asli Indonesia?
d. Apa saja pengaruh/dampak dari adanya kebudayaan Islam dan Eropa di Indonesia?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui proses masuknya kebudayaan Islam ke Indonesia mulai dari
kedatangannya
b. Mengetahui proses masuknya kebudayaan Eropa ke Indonesia mulai dari
kedatangannya
c. Menganalisa proses akulturasi antara kebudayaan Islam dan Eropa dengan kebudayaan
asli Indonesia
d. Menjabarkan pengaruh atau dampak dari kehadiran kebudayaan Islam dan Eropa di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

1. Masuknya Islam dan Pengaruh Kebudayaannya


A. Masuknya Islam ke Indonesia
Persebaran Islam tak hanya di daerah daratan Timur Tengah tetapi juga
menyebar sampai ke wilayah Eropa, Asia, dan belahan dunia lainnya termasuk
Indonesia. Masuknya Islam ke Indonesia dilakukan dengan berbagai cara. Sebelum
Islam masuk ke Indonesia, Indonesia lebih dulu didatangi bangsa India yang membawa
ajaran agama Hindu dan Budha. Saat itu Indonesia dan India dapat terhubung melalui
kerja sama perdagangan. Ketika Islam mulai memasuki India, hubungan antara
Indonesia dengan India masih berlanjut. Para pedagang India dari Gujarat kemudian
memasuki Indonesia dengan membawa ajaran Islam dan melakukan perkawinan
dengan warga pribumi untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Hal tersebut menimbulkan
anggapan bahwa ajaran Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat.
Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses masuknya Islam ke
Indonesia. Ada 5 teori yang berkembang di kalangan sejarawan dan digunakan hingga
saat ini. Teori-teori tersebut antara lain :
a) Teori Gujarat
Teori ini menyatakan bahwa ajaran Islam di Indonesia berasal dari Gujarat,
India. Tokoh teori ini adalah Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dasar bukti teori ini
adalah penemuan batu nisan milik Sultan samudera Pasai Malik As Saleh pada abad
ke-13. Teori ini memiliki bebrapa kelemahan, salah satunya yaitu perbedaan mazhab
yang berkembang di Gujarat (Hanafi) dan Samudera Pasai (Imam Syafi’i)
b) Teori Persia
Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dengan
bukti adanya kesamaan budaya Islam Persia dengan Islam Nusantara. Pendukung
teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat.
c) Teori Arab/Mekkah
Teori ini menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 yang
dibawa oleh para musafir Arab. Teori ini didukung oleh 3 bukti utama yaitu
penemuan perkampungan Islam di sepanjang pantai timur Sumatera khas dinasti
Umayyah, persamaan mazhab yaitu mazhab Imam Syafi’i, dan penggunaan gelar
Al-Malik pada raja yang lazimnya dipakai oleh raja-raja Mesir. Pendukung teori ini
antara lain Van Leur dan Buya Hamka.
d) Teori China
Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh perantau China yang datang ke
Nusantara. Bukti teori ini adalah adanya fakta perpindahan muslim China dari canton
ke Asia Tenggara, khususnya Palembang. Teori ini dicetuskan oleh Slamet Mulyana
dan Sumanto Al Qurtuby.
e) Teori Maritim
Dicetuskan oleh N.A. Baloch yang menatakan bahwa penyebaran Islam ke
Indonesia tak lepas dari kemampuan umat Islam dalam menjelajah samudera.
B. Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia terbilang cukup pesat disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain syarat masuk agama Islam yang terbilang mudah yaitu
dengan mengucap syahadat, Islam tidak mengenal sistem pembagian kasta, dan
penyebaran Islam yang dilakukan dengan jalan yang damai. Karena faktor-faktor itulah
Islam dapat berkembang dengan pesat di Indonesia. Selain itu, adanya tokoh ulama
yaitu Walisongo yang menyebarkan Islam melalui kesenian semakin membuat Islam
mudah diterima oleh rakyat Indonesia.

C. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia


1) Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Didirikan
oleh Marah Silu yang bergelar Sultan Malik As Saleh, sebagai raja pertama yang
memerintah Samudra Pasai antara tahun 1285 – 1297.
2) Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa dengan raja
pertamanya yang bernama Raden Patah. Demak mencapai kejayaannya, ketika
Malaka jatuh ke Portugis. Putra Raden patah yang bernama Pati Unus dengan gelar
Pangeran Sabrang Lor sangat berjasa dalam membantu Raden Patah memperkuat
kedudukan kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Setelah Raden
Patah wafat pada tahun 1518, kepemimpinan kerajaan Demak diambil alih oleh Pati
Unus.
3) Kerajaan Banten
Merupakan kerajaan Islam yang terletak di provinsi Banten. Mulanya
kerajaamBanten berada dibawah kekuasaan kerajaan Demak. Banten berhasil
melepaskan diri dari cengkraman kerajaan Demak, ketika kerajaan Demak mulai
mengalami kemunduran. Kerajaan Banten pertama kali dipimpin oleh Sultan
Hasanuddin pada tahun 1522-1570. Sepeninggal Sultan Hasanuddin, Banten
dipimpin oleh Maulana Yusuf (1570-1580) kemudian dilanjutkan oleh Maulana
Muhammad (1585-1596). Kerajaan Banten mencapai masa kejayaan pada masa
pemerintahan (1651-1682), namun Sultan Ageng Tirtayasa justru mesti terlibat
perselisihan dengan putranya sendiri yaitu Sultan haji yang bersengkongkol dengan
VOC. Saat itulah kerajaan Banten mulai mengalami kemunduran.
4) Kerajaan Mataram
Mulanya, kerajaan Mataram merupakan sebuah daerah yang dikuasai Ki Gede
Pemanahan. Kerajaan Mataram mengalami kejayaan pada masa pemerintahan
Raden Rangsang atau yang terkenal dengan sebutan Sultan Agung. Sultan Agung
memerintah Mataram pada periode 1613-1645.
5) Kerajaan Gowa – Tallo
Ajaran Islam mulai memasuki wilayah Gowa-Tallo pada tahun 1605. Raja dari
kerajaan Gowa bernama Daeng Manrabia dengan gelar Sultan Alaudin. Raja dari
kerajaan Tallo bernama Karaeng Matoaya yang bergelar Abdullah.
6) Kerajaan Ternate – Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Tanah Maluku yang
subur dan kaya menjadikan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah seperti
cengkeh dan pala.
7) Kerajaan Aceh
Aceh mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda
(1607-1636). Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, pemerintahan dipegang oleh
menantunya, Iskandar Tani. Ketika Iskandar Tani wafat tahun 1641, Aceh mulai
mengalami kemunduran. Hal ini dipicu karena konflik internal antara keluarga
kerajaan dan juga karena keberhasilan Belanda merebut Malaka dari tangan
Portugis tahun 1941.
8) Kerajaan Malaka
Di bawah pemerintahan Sultan Mudzafar Syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat
perdagangan antara timur dan barat. Malaka mencapai puncak kejayaanya di bawah
Sultan Mansyur Syah (1458-1477) dan dilanjutkan oleh Sultan Alaudin Syah (1477-
1488). Malaka mengalami kemunduran di masa pemerintahan Sultan Mahmud
Syah (1488-1511). Kejayaan Malaka berakhir ketika orang-orang Portugis berhasil
mengalahkan Malaka pada tahun1511.

D. Kebudayaan Islam di Indonesia dan Pengaruhnya


Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak
kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Dengan masuknya Islam,
Indonesia mengalami proses akulturasi yaitu proses bercampurnya dua atau lebih
kebudayaan yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia.
Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu dan Budha hilang. Bentuk
budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut, tidak hanya bersifat
kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.
a) Seni Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid,
makam, dan istana.

Gambar 1.1. Masjid Menara Kudus

b) Aksara dan Seni Sastra


Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang
aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan
berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul
yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak
menggunakan tanda-tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Di samping itu juga,
huruf Arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai
motif hiasan ataupun ukiran.

Gambar 1.2. Kaligrafi

Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah
seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu – Budha dan sastra
Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Dengan demikian wujud akulturasi
dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/aksara yang dipergunakan yaitu
menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang
mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu. Bentuk seni sastra
yang berkembang antara lain :
 Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh
sejarah.
 Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai
peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad
Cirebon.
 Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya
Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
Kedatangan Islam ke Indonesia membawa pengaruh cukup besar bagi kebudayaan
Indonesia. Tetapi bukan berarti menghapus semua yang ada sebelumnya. Misalnya,
kesenian wayang yang telah ada sebelum kedatangan Islam. Bahkan wayang ini
digunakan para wali untuk menyebarkan agama Islam.

c) Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang
pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha. Tetapi setelah Islam masuk,
maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya
dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti
Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya. Sistem pemerintahan yang
bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan
apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi
dimakamkan secara Islam.

d) Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah
mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam
kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon,
wage dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram
menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan
(komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).

2. Masuknya Eropa ke Indonesia dan Pengaruh Kebudayaannya


A. Proses Masuknya Eropa ke Indonesia
Bangsa Eropa datang ke wilayah Indonesia sekitar abad ke-14. Mulanya,
kedatangan bangsa Eropa bertujuan untuk mencari rempah-rempah untuk dijual
kembali ke Eropa. Seiring semakin ramainya aktifitas perdagangan bangsa Eropa
dengan negara-negara di Asia, jalur pelayaran yang menghubungkan Eropa dengan
Asia pun semakin ramai. Bangsa Eropa tak hanya sekedar melakukan kegiatan
pelayaran dan perdagangan, namun mereka juga membawa pengaruh unsur-unsur
kebudayaan di negaranya ke negara yang menjadi tujuannya termasuk Indonesia.
Dalam kegiatan perdagangan Eropa, Indonesia cukup berperan penting karena
Indonesia merupakan negara penyedia barang-barang dagangan yang dicari Eropa yaitu
rempah-rempah, kayu, tembakau, dan lain-lain. Selain sebagai penyedia barang, jumlah
penduduk yang banyak menjadikan Indonesia diincar negara-negara barat untuk
dijadikan tempat pemasaran bagi para pedagang asing.
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia tentu dilatarbelakangi oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor yang menjadi pendorong bangsa Eropa melakukan ekspedisi ke
Indonesia antara lain :
a) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa sehingga mereka mulai
menemukan kompas, peralatan kapal, dan sistem navigasi yang mempermudah
pelayaran.
b) Jatuhnya kekuasaan Turki Usmani atas kota Konstantinopel
c) Keinginan bangsa Eropa untuk melanjutkan Perang Salib hingga ke negara timur
d) Ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat
e) Dorongan semangat imperialisme yaitu 3G (Gold, Glory, Gospel)
Faktor-faktor diatas mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera.
Penjelajahan samudera dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang kemudian
diikuti oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya yaitu Belanda dan Inggris.
B. Pengaruh Masuknya Budaya Barat / Eropa bagi Indonesia
Pengaruh kebudayaan Eropa di nusantara berawal dari kegiatan perdagangan
Portugis pada pertengahan abad ke-16. Kedatangan Portugis diikuti oleh bangsa-bangsa
Eropa lainnya seperti Spanyol, Belanda, dan Inggris. Tujuannya sama yaitu melakukan
perdagangan rempah-rempah. Belanda adalah yang paling berhasil melakukan
perdagangan di Indonesia, dibuktikan dengan berdirinya kongsi dagang Belanda yang
disebut VOC. Namun, pada akhir abad ke-18 VOC mulai mengalami kemunduran dan
kemudian bangkrut pada tahun 1799. Walaupun VOC telah mengalami kebangkrutan,
kerajaan Belanda terus berupaya untuk menguasai nusantara.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia tentu meninggalkan pengaruh
atau dampak bagi Indonesia antara lain :
1) Pendidikan
2) Kesenian
3) Struktur masyarakat
4) Bahasa
5) Nama dan perkampungan
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Letak Indonesia yang strategis membuat Indonesia menjadi negara yang cocok
bagi bangsa asing untuk menyebarkan ajaran, pengaruh, hingga kebudayaannya. Proses
masuknya ajaran Islam ke Indonesia dilakukan melalui jalur perdagangan, perkawinan
dengan penduduk pribumi, dan pendidikan. Ada 5 teori yang menyatakan proses
masuknya Islam ke Indonesia, yaitu teori gujarat, teori mekkah, teori persia, teori china,
dan teori maritim. Masing-masing dari teori tersebut tentu memiliki kelemahan dan
kelebihannya masing-masing.
Bangsa Eropa memasuki wilayah Indonesia melalui ekspedisi pelayaran. Ada
faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa memasuki Indonesia yaitu mencari barang
dagang berupa rempah-rempah dan semangat imperialisme 3G. Kedatangan bangsa
Eropa dan Islam ke Indonesia membawa berbagai pengaruh dan dampak dalam
berbagai bidang. Salah satunya adalah di bidang budaya.

B. Saran
Semoga ke depannya Bangsa Indonesia mampu mempertahankan jati dirinya
sebagai Indonesia dan tetap mempertahankan budaya aslinya. Dan semoga kami dapat
merujuk pada lebih banyak sumber pustaka untuk melengkapi makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai