Anda di halaman 1dari 5

Resume Buku Pengantar Pendidikan Prof. Dr.

Umar Tirtarahardja
Tugas Mandiri
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas (Semester Pendek)
Mata Kuliah: Pengantar Pendidikan

PENGANTAR PENDIDIKAN
(Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S. L. La Sulo)

Pokok Bahasan Mata Kuliah Pengantar Pendidikan:


1. Manusia dan Pendidikan
2. Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan
3. Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya
4. Perkiraan dan Antisipasi terhadap Masa Depan
5. Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
6. Aliran-Aliran Pendidikan
7. Permasalahan Pendidikan
8. Sistem Pendidikan Nasional
9. Pendidikan dan Pembangunan

Rangkuman:
Manusia dan Pendidikan
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Wujud sifat hakikat manusia
mencakup: kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, pemilikan kata hati,
moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa kebebasan (kemerdekaan), kesediaan
melaksanakan kewajiban dan menyadari hak, kemampuan menghayati kebahagiaan.
Sedangkan dimensi-dimensinya meliputi: dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan
keberagamaan.
Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki manusia dan tidak terdapat
pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara prinsipil dunia hewan dari
dunia manusia.
Adanya sifat hakikat tersebut memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa
sehingga derajatnya lebih tinggi daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan, terutama
kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia.
Korelasi antara manusia dan pendidikan dapat terlihat pada pernyataan: semua sifat hakikat
manusia dapat dan harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan dan berkat pendidikan,
maka sifat hakikat dapat ditumbuhkembangkan secara selaras dan berimbang sehingga
menjadi manusia yang utuh.
Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan
Pengertian pendidikan dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:
a. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya; pendidikan diartikan sebagai kegiatan
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain.
b. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi; pendidikan diartikan sebagai suatu
kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara; pendidikan diartikan sebagai suatu
kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang
baik.
d. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja; pendidikan diartikan sebagai kegiatan
membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.
Adapun tujuan pendidikan adalah memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi
yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya
Landasan pendidikan mencakup:
1. Landasan filosofis, yaitu landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafat,
falsafah).
2. Landasan sosiologis, yaitu memandang kegiatan pendidikan sebagai proses interaksi
antara dua individu.
3. Landasan kultural, yaitu memandang pendidikan selalu terkait dengan manusia, sedang
setiap manusia selalu menjadi anggota masyarakat dan pendukung kebudayaan tertentu.
4. Landasan Psikologis, yaitu memandang pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan
manusia.
5. Landasan ilmiah dan teknologis, yaitu memandang iptek menjadi bagian utama dalam
isi pengajaran; dengan kata lain, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan
pengembangan iptek.
Asas-asas pokok pendidikan meliputi:
1. Asas Tut Wuri Handayani. Asas ini dilengkapi dengan dua semboyan, yaitu:

 Ing ngarsa sung tulada (jika di depan, menjadi contoh),


 Ing madya mangun karsa (jika di tengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat
atau motivasi),
 Sedangkan Tut Wuri Handayani sendiri berarti jika di belakang, mengikuti dengan
awas.

2. Asas belajar sepanjang hayat, meliputi:

 Dimensi vertikal, yakni kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan


antar tingkatan persekolahan, dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa
depan.
 Dimensi horizontal, yakni kurikulum sekolah meliputi keterkaitan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3. Asas kemandirian dalam belajar.


Perkiraan dan Antisipasi terhadap Masa Depan
Perkiraan masyarakat masa depan dapat terlihat pada karakteristik berikut:
1. Kecenderungan globalisasi yang semakin kuat
2. Perkembangan iptek yang makin cepat
3. Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat
4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai kehidupan
manusia.
Upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan:
a. Perubahan nilai dan sikap
b. Pengembangan kebudayaan
c. Pengembangan sarana pendidikan
Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada
tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat (Umar
Tirtaraharja et. al., 1990: 39-40). Istilah lain dari lingkungan pendidikan ini adalah: keluarga
disebut informal, sekolah disebut formal dan masyarakat disebut nonformal.
Pengertian lingkungan pendidikan di atas berkesesuaian dengan pengertian pendidikan
sendiri yang berarti suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, khususnya
keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai
tripusat pendidikan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam
berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, budaya), utamanya berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.
Aliran-Aliran Pendidikan
Beberapa aliran pendidikan dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan, meliputi:
a. Aliran empirisme: menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada
lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
b. Aliran Nativisme: menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan,
termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.
c. Aliran Naturalism: pendidikan tidak diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan
anak didik ke alam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh tangan manusia
melalui proses dan kegiatan pendidikan itu.
d. Aliran Konvergensi: proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor
lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting.
e. Gerakan baru, meliputi: pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah
kerja, pengajaran proyek, dan sebagainya.
2. Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia, yakni:
a. Perguruan kebangsaan taman siswa
Tujuh asas dari taman siswa, yaitu:
1) Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat terbitnya
persatuan dalam perikehidupan umum.
2) Pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin
dapat memerdekan diri.
3) Pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
4) Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
5) Untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaknya
diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apa pun dan dari siapa pun yang
mengikat, baik berupa ikatan lahir maupun ikatan batin.
6) Sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai
sendiri segala usaha yang dilakukan.
7) Dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin untuk
mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
b. Ruang pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) Kayu Tanam
Enam dari dari 29 asas pendidikan INS, yaitu: ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan,
kesusilaan, kerakyatan, kebangsaan, gabungan antara pendidikan ilmu umum dan kejuruan.
Permasalahan Pendidikan
Jenis permasalahan pokok pendidikan meliputi: masalah pemerataan pendidikan, masalah
mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, masalah relevansi pendidikan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu:
perkembangan iptek dan seni, laju pertumbuhan penduduk, aspirasi masyarakat, dan
keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
Dua masalah yang dihadapi dunia pendidikan sangat luas dan kompleks, yakni: Pertama,
karena sifat sasarannya yaitu manusia merupakan makhluk misteri yang mengundang banyak
teka-teki. Kedua, karena pendidikan harus mengantisipasi hari depan yang juga mengundang
banyak pertanyaan. Oleh karena itu, agar masalah-masalah pendidikan dapat dipecahkan,
maka diperlukan rumusan tentang masalah-masalah pendidikan yang bersifat pokok yang
dapat dijadikan acuan bagi pemecahan masalah-masalah praktis yang timbul dalam praktek
pendidikan di lapangan.
Sistem Pendidikan Nasional
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasional. SISDIKNAS Indonesia ini disusun berlandaskan
kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai
kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.
Adapun Tujuan Pendidikan Nasional dinyatakan di dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 3,
yaitu:
(a) Terwujudnya bangsa yang cerdas
(b) Manusia yang utuh, beriman, dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa
(c) Berbudi pekerti luhur
(d) Terampil dan berpengetahuan
(e) Sehat jasmani dan rohani
(f) Berkepribadian yang mantap dan mandiri
(g) Bertanggung jawab pada kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kelembagaan Pendidikan
a. Jalur Pendidikan: Jalur Pendidikan Sekolah & Jalur Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
b. Jenjang Pendidikan: Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Tinggi (bisa
berupa: akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas)
Program dan Pengelolaan Pendidikan
a. Jenis Program Pendidikan: pendidikan umum, kejuruan, luar biasa, kedinasan,
pendidikan keagamaan.
b. Kurikulum Program Pendidikan: kurikulum nasional & kurikulum muatan lokal.
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah
peningkatan kualitas SDM. Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah
pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Dikatakan juga bahwa pendidikan mengarah
ke dalam diri manusia, sedangkan pembangunan mengarah ke luar yaitu ke lingkungan
sekitar manusia.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa segi:
(a) Segi sasaran
(b) Segi lingkungan
(c) Segi jenjang pendidikan
(d) Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan
Dan secara makro, sebagai wujud pembangunan, sistem pendidikan meliputi banyak aspek
yang satu sama lain bertalian erat, yaitu:

 Aspek filosofis dan keilmuan


 Aspek yuridis atau perundang-undangan
 Struktur
 Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi.

Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun manusianya, selanjutnya


manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya pembangunan.
Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran lingkungan fisik maupun yang bersasaran
lingkungan sosial yaitu diri manusia itu sendiri.
Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan, maka diharapkan
lingkungannya akan terbangun dengan baik. Secara khusus, sumbangan pendidikan terhadap
pembangunan adalah pembangunan atas penyempurnaan sistem pendidikan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai