Anda di halaman 1dari 6

19/02/2017

Penjumlahan adalah operasi yang mengkaitkan pasangan elemen (a,b)


dengan elemen c, dengan bentuk c = a + b.
Penjumlahan yang melibatkan bilangan-bilangan bulat a, b, -a, dan –b
mempunyai sifat sebagai berikut ;
(i) a + b = b + a
contoh : 6 + 10 = 10 + 6 = 16
(ii) (– a) + (– b) = – (a+b)
contoh : (– 8) + (– 2) = – (8+2) = –10
(iii) a + (– b) = ( – b ) + a = – (b – a ) ; dengan a < b
contoh : 6 + (– 8) = ( – 8 ) + 6 = – ( 8 – 6 ) = – 2
(iv) a + (– b) = (– b ) + a = 0 ; dengan a = b
contoh : 7 + (– 7) = (– 7 ) + 7 = 0
(v) a + (– b) = (– b) + a = a – b ; dengan a > b
contoh : 8 + (– 2) = (– 2) + 8 = 8 – 2 = 6

SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT b). Sifat komutatif


(i) a + b = b + a
a) Sifat tertutup contoh : Jika a=4 dan b = 5
Perhatikan contoh-contoh berikut ini : maka 4 + 5 = 5 + 4 = 9
1). 8 + (-3) = 5
8 bilangan bulat, (-3) bilangan bulat, 8 + (-3) = 5 juga bilangan (ii) (-a) + (-b) = (-b) + (-a)
bulat. contoh : Jika a = 4 dan b = 5
maka (-4) + (-5) = (-5) + (-4) = - 9
2). (-3) + 7 = 4
(-3) bilangan bulat, 7 bilangan bulat, (-3) + 7 = 4 juga bilangan (iii) (-a) + b = b + (-a)
bulat. contoh : Jika a = 4 dan b = 5
maka (-4) + 5 = 5 + (-4) = 1
Hasil penjumlahan bilangan-bilangan bulat juga merupakan suatu
bilangan bulat. (iv) a + (-b) = (-b) + a
contoh : Jika a = 4 dan b = 5
maka 4 + (-5) = (-5) + 4 = -1

1
19/02/2017

c). Sifat asosiatif e ). Jumlah setiap bilangan bulat dan lawannya adalah nol.
(a + b) + c = a + (b + c) a + (-a) = 0
Contoh : Contoh : Jika a = 9, maka ; 9 + (-9) = 0
Jika a = 5, b = 6 dan c = 3, maka :
(5 + 6) + 3 = 5 + (6 + 3) = 14

d). Penjumlahan dengan bilangan nol


a+0=0+a =a
Contoh:
Jika a = 10, maka ;
10 + 0 = 0 + 10 = 10
Untuk sembarang bilangan bulat a, berlaku :
a + 0 = 0 + a = a. 0 adalah unsur identitas (elemen netral) pada
penjumlahan.

SIFAT-SIFAT PENGURANGAN
Pengurangan adalah operasi antara dua unsur yang
merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan; a). Sifat tertutup
pengurangan b dari a disimbolkan dengan a – b = c. Perhatikan operasi pengurangan pada bilangan bulat di
bawah ini .
Jika a dan b adalah bilangan – bilangan bulat, maka ; 1). 7 – 12 = -5
(i) a – b = a + (-b) 7 bilangan bulat, 12 bilangan bulat, 7 – 12 = -5 juga
bilangan bulat.
(ii) a – (-b) = a + b
2). -5 -12 = -17
-5 bilangan bulat, -12 bilangan bulat, -5 – 12 = -17 juga
Contoh ; Jika a = 2 dan b = 4
bilangan bulat.
2 – 4 = 2 + (-4) = -2

2
19/02/2017

3). -4 – (-2) = -4 + 2 = -2
-4 bilangan bulat, -2 bilangan bulat, -4 – (-2) = -2
juga bilangan bulat. Perkalian adalah operasi yang menggabungkan dua besaran a dan
b menjadi besaran c = a x b. Sifat-sifat dari perkalian dapat
dipaparkan sebagai berikut ;
Berdasarkan contoh-contoh di atas maka disimpulkan:
Pengurangan bilangan bulat selalu menghasilkan a). Sifat tertutup
bilangan bulat, berarti operasi pengurangan pada Perhatikan operasi perkalian pada bilangan bulat di bawah ini.
bilangan bulat bersifat tertutup. Contoh :
1). 2 × 4 = 8
2 bilangan bulat, 4 bilangan bulat, 2 × 4 = 8 juga bilangan
bulat.
2). -3 × 5 = -15
-3 bilangan bulat, 5 bilangan bulat, -3 × 5 = -15
juga bilangan bulat.

3). (-7) × (-6) = 42 b). Sifat bilangan nol pada perkalian


- 7 bilangan bulat, -6 bilangan bulat, (-7) × (-6) = 42 0×a=a×0
juga bilangan bulat. Contoh :Jika a = 3, maka ;
0×3=3×0=0
Berdasarkan contoh-contoh di atas dapat disimpulkan: c). Sifat bilangan satu pada perkalian
Perkalian bilangan bulat selalu menghasilkan a×1=1×a
bilangan bulat, berarti operasi perkalian pada
bilangan bulat bersifat tertutup Contoh ; Jika a = 4, maka ;
4×1=1×4=4
d). Sifat komutatif
a×b=b×a
Contoh ; Jika a = 4 dan b = 5, maka ;
4 × 5 = 5 × 4 = 20

3
19/02/2017

e). Sifat asosiatif perkalian


(a × b) × c = a × (b × c)
Contoh :Jika a = 4, b = 6 dan c = 7, maka:
(4 × 6) × 7 = 4 ×(6 × 7) = 168 Pembagian adalah operasi balikan dari perkalian ;
hasil bagi atau a : b dari dua bilangan a dan b
adalah c.
f ). Sifat distributif perkalian
Jika a, b, c bilangan bulat; b ≠ 0 dan b adalah
a × ( b + c) = (a × b) + ( a × c) (distributif kiri) pembagi dari a, maka a : b = c sama artinya dengan
(a + b) × c = (a × c) + ( b × c) (distributif kanan) b×c=a
Contoh :Jika a = 10, b = 11 dan c = 4, maka:
10 × ( 11 + 4) = (10 × 11) + ( 10 × 4) = 110 + 40 = 150 Contoh :
(10 + 11) × 4 = (10 × 4) + ( 11 × 4) = 40 + 44 = 84 Misalkan a = 8, b = 2 dan c = 4, maka;
a : b = c sama artinya dengan b × c = a
8 : 2 = 4 sama artinya dengan 2 × 4 = 8

Sifat pembagian pada bilangan bulat : b. Pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat negatif.
a. Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan Jika bilangan bulat positif dibagi dengan bilangan bulat negatif maka
menghasilkan bilangan negatif.
bulat positif.
Jika bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat positif
Contoh: 12 : (-4) = -3 sebab (-3) × (-4) = 12
maka menghasilkan bilangan negatif.

Contoh: - 15 : 3 = -5 sebab -5 × 3 = -15

4
19/02/2017

c. Pembagian bilangan bulat negatif dengan bilangan OPERASI HITUNG C AMPURAN BILANGAN
bulat negatif. BULAT
Jika bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat
negatif maka menghasilkan bilangan positif.  Untuk mengerjakan operasi hitung campuran bilangan
bulat perlu diperhatikan beberapa aturannya.
Contoh: - 36 : (-9) = 4 sebab 4 × (-9) = -36 1. operasi hitung dalam tanda kurung dikerjakan
terlebih dahulu
2. perkalian dan pembagian dikerjakan urut dari
d. Pembagian dengan nol depan.
Untuk sembarang bilangan cacah a, selalu berlaku: 3. penjumlahan dan pengurangan dikerjakan urut dari
(i) a : 0 = ~ ( tidak terdefinisi) depan
(ii) 0 : a = 0 dengan a  0 4. perkalian dan pembagian didahulukan daripada
penjumlahan dan pengurangan.

PENAKSIRAN DAN PEMBULATAN


CONTOH:
 Hasil dari 152 + 848 : 8 – 9 x 17 adalah ... Penaksiran Hasil Operasi Hitung
 Jawabannya ????  Menaksir merupakan kegiatan memperkirakan hasil yang
 Kerjakan terlebih dahulu yang pembagian dan mendekati hasil sebenarnya. Untuk menaksir hasil operasi
perkalian: hitung, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
 152 + (848 : 8) – (9 x 17) a. Kedudukan angka di sebelah kanan angka yang akan
ditaksir.
 Hasilnya 152 + 106 – 153 , lalu hitung operasi
penjumlahan/pengurangan urut dari depan. b. Bila di sebelah kanan angka yang ditaksir adalah 5 atau
lebih besar dari 5, maka bulatkan angka tersebut ke atas
 Hasilnya 105
c. Bila di sebelah kanan angka yang ditaksir lebih kecil dari 5,
maka bulatkan angkat tersebut ke bawah.

5
19/02/2017

 Pembulatan Hasil Operasi Hitung


CONTOH : Pembulatan dapat dilakukan ke puluhan,ratusan, atau ribuan
terdekat. Pembulatan hasil operasi hitung dilakukan setelah
 Taksirlah hasil penjumlahan dari 21+47 dalam puluhan diketahui hasilnya.
terdekat.
Contoh:
Jawab:
Bulatkan hasil operasi hitung 157 + 247 dalam puluhan
Ditaksir dalam puluhan terdekat, angka yang terdekat.
diperhatikan adalah angka yang menempati satuan.
Jawabannya ?????
21 dibulatkan menjadi 20
157 + 247 = 404
47 dibulatkan menjadi 50
404 dibulatkan dalam puluhan terdekat menjadi 400
Jadi, taksiran 21+47 kira-kira 20 + 50 = 70

TEST PERT. 3
1. Hasil dari -48-(-12) adalah ............
2. Hasil 500 - 256 : 8 x 11 + 152 adalah ..........
3. Wawan menyimpan kelerengnya ke dalam 6 kotak masing-
masing sama banyak. Wawan mengambil kelereng dari 4 kotak
kemudian membagikan ke 2 kotak yang lain sama banyak. Isi
kedua kotak sekarang masing-masing bertambah 16 kelereng.
Berapa banyak kelereng Wawan seluruhnya?
4. Sebuah tes terdiri atas 25 pertanyaan. Nilai 4 akan diberikan
untuk setiap jawaban yang benar. Nilai 0 untuk soal yang tidak
dijawab dan nilai -2 akan diberikan untuk setiap jawaban yang
salah. Jika Gita menjawab 24 soal dan 6 diantaranya ternyata
salah, berapakah nilai yang diperoleh Gita?
5. .

Anda mungkin juga menyukai