Anda di halaman 1dari 101

 Menerapkan Operasi pada bilangan real

Menerapkan Operasi pada bilangan


berpangkat
Menerapkan Operasi pada bilangan
irasional
Menerapkan Konsep logaritma
 Pengertian bilangan real
Macam-macam bilangan real
Sifat-sifat Bilangan Real
 Operasi Dua buah atau lebih bilangan
bulat
 Operasi Dua buah atau lebih bilangan
Pecahan
Macam-macam Bilangan Real
A = { 1, 2, 3, … }

2. Bilangan Cacah
C= { 0, 1, 2, 3, … }

Diagram
B= { … 0, 1, 2, 3, … }

Bilangan bulat terdiri atas:

 Bilangan bulat positif : 1, 2, 3, 4, . . .

 Bilangan nol / bilangan netral : 0


 Bilangan bulat negatif : . . ., -3, -2, -1

Diagram
4. Bilangan Rasional

Q=
{
a
b
;a,b  B ;b 0 }

Contoh:

Diagram
5. Bilangan Irasional
Bilangan yang tidak dapat dibentuk:

atau dilambangkan:

I= x I x R - Q 
Contoh:

2, 3, 5, 7 , log2, log3, π Diagram


6. Bilangan Pecahan
Bilangan yang berbentuk:

dengan b bukan faktor dari a


Bilangan pecahan terdiri atas:
 Bilangan pecahan murni : a < b

Contoh: 1 5 10
, ,
2 9 43
 Bilangan pecahan campuran: a > b
Contoh: 4 25 11 1 1 1
, , atau 1 , 4 , 2
3 6 5 3 6 5
Diagram
Bilangan prima adalah bilangan yang mempunyai
dua faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.

Contoh : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, . . .

Diagram
Bilangan komposit adalah bilangan yang mempunyai
lebih dari dua faktor.

Contoh: 4, 6, 8, 9, 10, ….

Diagram
Bilangan real merupakan gabungan dari bilangan
rasional dan irasional.

Contoh:

Diagram
 Operasi Penjumlahan

• Operasi Perkalian
• Elemen Identitas (I)

Materi 1
 Sifat tertutup

Sifat Komutatif

Sifat Asosiatif

Materi 1
maka a + b  R
 
b
aR,
Contoh:

3 + 5 = 8

R R R
Penjumlahan
maka a + b = b + a

Contoh:

2 + 8 = 8 + 2
10 = 10

Penjumlahan
( a + b )+c = a + ( b+ c )

Contoh:

(5 + 4) + 7 = 5 + ( 4 + 7 )

9 + 7 = 5 + 11

16 = 16

Penjumlahan
 Sifat tertutup

Sifat Komutatif
Sifat Asosiatif
Sifat Distributif

Materi 1
maka a x b R

Contoh:

7 x 2 = 14

R R R
Perkalian
maka a x b = b x a

Contoh:

5 x 6 = 6 x 5
30 = 30

Perkalian
(a xb ) xc = a x ( b x c )

Contoh:

(5 x 4) x 7 = 5 x ( 4 x 7 )
20 x 7 = 5 x 28

140 = 140

Perkalian
ax( b+ c ) = ( a x b ) + ( a x c )

Contoh:

5 x ( 8+ 2)= (5 x 8 ) + ( 5 x 2 )
5 x 10 = 40 + 10

50 = 50 Perkalian
Operasi Penjumlahan

Operasi Perkalian

Materi 1
Penjumlahan bilangan dengan inversnya menghasilkan
elemen identitas yaitu 0 (nol).

Invers pada penjumlahan merupakan operasi lawannya.


-1
a + a =I atau a + ( -a ) = 0

Keterangan:
-1
a = invers dari a
I = elemen identitas (nol)

Contoh:

3 + ( -3 ) = 0 Invers dari 3 adalah -3


Identitas
Perkalian bilangan dengan inversnya menghasilkan
elemen identitas yaitu 1 (satu).

Invers perkalian merupakan kebalikannya


-1 1
a x a = I atau a x ( ) = 1
a
Keterangan:
-1
a = invers dari a
I = elemen identitas (satu)
Contoh:
1 1
5 x ( )= 1 Invers dari 5 adalah
5 5
Identitas
 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

 Operasi Perkalian dan Pembagian

Materi 1
a + b = a - (-b) -a + (-b) = - ( a + b)
Contoh:
Contoh:
5 + 2= 5 - (-2) -7 + (-5) = - ( 7 + 5)
= 7 = -12

a - b = a + (-b) -a + b = b - a
Contoh: Contoh:

7 - 3 = 7 + (-3) -5+ 7 = 7 - 5
= 4
= 2 Operasi
a x b = b + b + b + b + ... + b

Sebanyak a kali

Contoh: 5 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4

Sebanyak 5 kali
= 20
a : b = a - b - b - b - b - … - b = 0
= n Sebanyak n kali

Contoh:
45 : 9 = 45 - 9 - 9 - 9 - 9 - 9
= 5 Operasi
Operasi perkalian contoh

a (positif) x b (positif) = c (positif) 6 x 3 = 18

a (positif) x b (negatif) = c (negatif) 7 x -2 = -14


a (negatif) x b (positif) = c (negatif) -4 x 6 = -24

a (negatif) x b (negatif) = c (positif) -4 x (-5) = 20

contoh
Operasi Pembagian

a (positif) : b (positif) = c (positif) 6 : 3 = 2

a (positif) : b (negatif) = c (negatif) 8 : -2 = -4

a (negatif) : b (positif) = c (negatif) -24 : 6 = -4


a (negatif) : b (negatif) = c (positif) -40 : (-5) = 8

Jika tanda beda maka hasil operasinya negatif


Operasi
 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

 Operasi Perkalian dan Pembagian

Materi 1
Syarat: jika penyebut belum sama maka disamakan
penyebutnya dengan menentukan KPK dari penyebut yang
berbeda Contoh

= = =

=
5  3 =
=
7

a c ad  bc 3 2 3 .3  4 . 2 98
 =  = = =
17
b d bd 4 3 4 .3 12 12

a c ad  bc 3.5  2 . 1 15  2 13 3
 = 3
2

1
5
= 2.5 = 10 =
10
= 1
10
b d bd
Operasi
Contoh:

a c ac 3 2 3x 2 6 3
x = x = = =
b d bd 4 5 4 x5 20 10

1 1 5 1
a x = a : b 5 x = 5 : 2 = = 2
b 2 2 2

a c a d 2 2 2 4 8 1
: = x : = x = = 1
b d b c 3 4 3 2 6 3

b c 2 3 12
a : = a x 4 : = 4 x = = 6
2
c b 3 2

Operasi
 Operasi (+) dan (-) kedudukannya sama kuat sehingga dikerjakan
mana yang lebih dulu

 Operasi (x) dan (:) kedudukannya sama kuat sehingga


dikerjakan mana yang lebih dulu
 Operasi (x) dan (:) kedudukannya lebih kuat dari pada
operasi (+) dan (-)
 Operasi perkalian dan perpangkatan lebih kuat
perpangkatan kedudukannya

Contoh:
4 + 8 - 2 x 5 : 2 4 + 8 - ( 2 x 5 ) : 2
=
9 : 3 + 4 - 2 ( 9 : 3 ) + 4 - 2

4 + 8 - 10 : 2
=
3 + 4 - 2

4 + 8 - ( 10 : 2 )
=
7 - 2

4 + 8 - 5
=
5
2
12 - 5 7
= = = 1 5
5 5

Konsep
3
(-2) x 3 -8 x 3
=
3 x (-4) 3 x (-4)
- 24
=
-12

= 2

Konsep
1. Tentukan himpunan penyelesaiannya dengan cara mendaftar!

a. A=  x Ι x  bilangan asli kurang dari 30 habis dibagi 3 


b. B=  xΙ 5  x  20, x bilangan komposit habis dibagi 4
c. C=  xΙ x  16, x bilangan cacah faktor dari 12
2. Tentukan hasilnya!
2
a. (2) x 3
2
3 x (4)  (4)
2 2
 3 x (4) 
2
x  
3 x (4) (2)  ( 2) x ( 3) 

1 4 10 
b. 5 x  
2 7 14 
 Konversi pecahan ke bentuk desimal dan persen ata
u sebaliknya

 Perbandingan
 Penerapan bilangan real dalam
menyelesaikan masalah kejuruan
 Mengubah bentuk pecahan ke desimal
• Mengubah bentuk desimal ke pecahan
• Mengubah bentuk pecahan ke persen
• Mengubah bentuk persen ke pecahan

• Mengubah bentuk desimal ke persen

• Mengubah bentuk persen ke desimal

Keterangan Penerapan
Pecahan Biasa
Pecahan

Pecahan Campuran

Pecahan Desimal:
pecahan yang menggunakan tanda koma, di depan koma
merupakan bilangan bulat, belakang koma merupakan pecahan

Persen:
Pecahan yang mempunyai penyebut 100

Konversi
Contoh 2:
Contoh 1: +
3
2,75
2 2 =
= 0,4 4
5 x

8 + 3 11
=
0 , 4
4 4
5 2 2 , 7 5
0 -
4 11
2 0 8 -

2 0 - 3 0
2 8 -

0 2 0
2 0 -

0 Konversi
Contoh 1: Contoh 2: 13
1
25 26
0,25 = 2,6 =
100 4 10 5

1 13
= =
5
4
3
= 2
5

Konversi
Contoh 1: Contoh 2:

5 5
4 4 = x 100 %
= x 100 %
4 4
5 5

= = 125 %
80%

Konversi
Contoh 1: Contoh 2:
35 150
35% = 150% =
100
100
7 3
= =
20 2
1
= 1
2

Konversi
Contoh 2:
Contoh 1:
0,85 x 100% 4,75 = 4,75 x 100%
0,85 =

= 475%
= 85%

Konversi
Contoh 1: Contoh 2:

1 1
29% = 29 x 225% = 225 x
100 100
29 225
= =
100 100

= 0,29 = 2,25

Konversi
 Perbandingan Senilai

• Perbandingan Berbalik Nilai

• Skala

Penerapan
Keterangan 1 Keterangan 2
x p
x p
=
y q y q
Contoh:

Harga 3 buah buku Rp 13.500,00. Jika Anis membeli 8 buah buku


dengan membawa uang Rp 40.000,00 maka berapa sisa uang Anis?
Jawab:
Buku Harga 3 13.500
3 13.500 =
q 8 q
8
8 x 13.500
q =
3
q = 36.000
Sisa uang Anis adalah Rp 40.000,00 – Rp 36.000,00= Rp 4.000,00

Perbandingan
Keterangan 1 Keterangan 2
x q
x p
=
y q y p
Contoh:

Seorang peternak ayam menyediakan satu karung makanan ayam


untuk 1.250 ekor selama 30 hari. Akibat flu burung, ayam
tersebut mati 750 ekor, maka persediaan makanan tersebut dapat
Digunakan untuk … hari.

Jawab:
Ayam Hari 1.250 q
1.250 30 =
q 500 30
500
q = 1250 x 30

500
q = 75

Jadi persediaan makanan tersebut untuk 75 hari Perbandingan


Skala digunakan untuk mengukur jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya.
Jarak pada peta
Skala:
Jarak sesungguhnya

Jarak pada peta: skala x Jarak sesungguhnya

Jarak pada peta


Jarak sesungguhnya:

skala

Contoh:
Diketahui sebuah peta berskala 1: 650.000. Jika sebuah mobil menempuh
jarak 65 km, maka berapa jarak tempuh mobil jika digambar pada peta?

Jawab:

Jarak pada peta= skala x jarak sesungguhnya


1
= x 65 km
650.000
65 x 100.0000
=
650.000

= 10 cm

Skala
Bruto = Netto + Tara

Tempat /wadah

Isi

Harga Jual = Harga Beli + Laba/untung

Harga Jual - Harga Beli


% Laba = x 100%
Harga Beli
Harga Beli - Harga Jual
% Rugi = x 100%
Harga Beli
Harga beli > harga jual dsb Rugi
Harga beli < harga jual dsb Laba
Pembayaran = Harga - Diskon

Diskon = Potongan harga


Potongan = Diskon (%) x Harga

Contoh:
Jika seorang pedagang membeli beras 12 karung dengan harga
Rp 3.948.000,00 setiap karung tercantum bruto 100 kg dengan
tara 6%. Berapakah harga jual per kg jika ia mendapat untung
Rp 500,00 per kg?
6
Jawab: Tara =
x 100 kg
100
= 6 kg

Netto = 100 kg - 6 kg

= 94 kg

3.948.000
Harga @ kg = : 94
12
= Rp 3.500,00

Harga jual = Rp 3.500,00 + Rp 500,00

= Rp 4.000,00
Seorang pedagang buah membeli jeruk Rp 300.000,00 sebanyak
50 kg. Jika jeruk tersebut jual lagi dengan harga Rp 7.500,00,
maka pedagang tersebut untung/rugi?Berapa persen?

Jawab:
300.000
Harga jeruk per kg =
50

= 6.000

Laba = 7.500 - 6.000

= 1.500
1.500
% laba = x 100%
6.000

= 25%

Jadi pedagang tersebut untung 25 %


Sebuah mall diakhir tahun mengadakan diskon sebesar 20% all item.
Jika Susi akan membeli celana yang harganya Rp 225.000,00,
berapakah yang uang yang harus dikeluarkan Susi untuk membeli
celana tersebut?

Jawab:
20
Diskon = x 225.000
100

= 45.000

Pembayaran = 225.000 - 45.000

= 180.000
Jadi Susi harus membayar celana tersebut sebesar Rp 180.000,00

Penerapan
Selesaikan soal dibawah ini!

1.
Sebuah peta berskala 1 : 35.000. Jika jarak dari dua buah kota
1,4 km, maka jarak pada peta jika digambar adalah . . . cm.
2. Jika penghasilan pengusaha elektronik dalam 15 hari sebesar
Rp 7.500.000,00 maka penghasilan selama 10 hari adalah . . ..

3. Pembuatan jembatan diperkirakan selesai dalam 28 bulan


dengan tenaga 168 orang. Jika pekerjaan dipercepat menjadi
21 bulan maka tenaga yang harus ditambah adalah . . ..
4. Harga suatu barang Rp 120.000,00. Ani membeli barang
Tersebut dengan diskon 5% dan kena pajak 2%, maka
Ani harus membayar barang tersebut sebesar . . . .
5. Seorang pengecer beras membeli 100 karung beras dengan
Harga total Rp 7.500.000,00. Pada setiap karung tertera
Bruto 100 kg dan tara 2 kg. Ongkos kuli untuk mengangkut
tiap karung beras Rp 200,00 dan harga jual karungnya
Rp 500,00 sebuah. Apabila keuntungan yang diperoleh sebesar
4,5% maka harga jual tiap kg beras adalah . . .

Materi
 Konsep bilangan berpangkat

• Sifat-sifat bilangan berpangkat

• Operasi pada bilangan berpangkat

• Penyederhanaan bilangan berpangkat


• Menyelesaikan persamaan pada
bilangan berpangkat
n
a = a x a x a x ... x a

n kali

Keterangan:

n
a = Bilangan berpangkat

a = Bilangan pokok

n = Pangkat / Eksponen
Contoh:

5 3 = 5 x 5 x 5

= 125
3 . 4
5 5 = 5 x 5 x 5 . 5 x 5 x 5 x 5

= 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
7
= 5
3+4
= 5

Sifat 1
p p+q
a q a
. a =
2 x 2 x 2 x 2 x 2
3
25 : 2 =
2 x 2 x 2

= 2 x 2

2
= 2

5-3
= 2

Sifat 2
p p-q
a q a
: a =
2
( 5 x 3 ) = ( 5 x 3) x( 5 x 3)

= 5 x 3 x 5 x 3

= 5 x 5 x 3 x 3 Sifat komutatif perkalian

2 2
= 5 x 3

Sifat 3

q q q
( a x = a x b
b )
2
5
2 2 2 2 2
  = x x x x
3
3 3 3 3 3
2 x 2 x2 x 2 x 2
=
3 x 3 x3 x 3 x 3

5
2
=
5
3

Sifat 4

q q
a a
  =
b b
q
2 3 2 2 2
( 5 ) = 5 x 5 x 5

=( 5 x 5 ) x ( 5 x 5 ) x ( 5 x 5 )

= 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5
6
= 5

Sifat 5

p q p x q
( a ) = a
1
4 = 4
1
7 = 7

Sifat 6

1
a = a
Berdasarkan sifat 1, maka untuk bilangan bulat n berlaku:

0 n n 0
a . a = a . a
n+0
= a

n
= a

0
Hal ini hanya mungkin apabila a
= 1
untuk semua a  0

Sifat 7

0
a = 1 untuk a  0
Untuk bilangan bulat n yang bukan nol, juga berlaku:
n -n -n n
a . a = a . a

n - n
= a
0
= a

= 1

n -n -n n
a = 1 berarti a kebalikan dari a
Dari . a

sehingga a
-n
=
1
, untuk a  0
n
a

Sifat 8


-n 1
= untuk a 0
a
n
a
•Pada operasi penjumlahan dan pengurangan (tidak
ada sifat-sifat yang mengaturnya, bisa dioperasikan
jika sejenis)
• Pada operasi perkalian dan pembagi (menggunakan
sifat-sifat di atas)
1 1 2
2
5
3 3 3 5
-3 ( 27 ) 5 - 4 ( 2 )
- 4 ( 32 ) = -3 ( 3 )

1
x 2
3 5 x
3
= -3 . 3 - 4 . 2 5

1
2
= -3 . 3 - 4 . 2

= -3 . 3 - 4 . 4

= -9 - 16

= -25
4 2
4 2 4 + 2 3 x 3 6 - 2
= 3
3 x 3 3
= 1
1 1 2
2 81
2 (9 ) 2
81
6
4
3 = 3
=
1
2 x
2
9
6
3
=
9 = 81
6
3
=
2
3
9 11 9 11
3 a b
3 a b
= x x
11 13
11 13 27 a b
27 a b
1 9 - 11 - 13
11
= x a x b
9
1 -3 -2
= x a x b
9
1 1 1
= x x
9 3 2
a b
1
=
3 2
9 a b
Contoh

Tentukan nilai x persamaan berikut!

X+2 3x-2 6x + 12 = 9x - 6
64 = 8

12 + 6 = 9x - 6x
Jawab:
18 = 3x

6 3 3X-2 18
X+2 x
(2 ) = ( 2 ) =
3
6 ( x+2 ) 3 ( 3X-2 )
2 = 2 6 = x

6x + 12 9x - 6
2 = 2
 Konsep bilangan akar
• Sifat-sifat bilangan bentuk akar
• Menyederhanakan bilangan akar
• Operasi pada bilangan akar
• Menyelesaikan persamaan pada
bilangan akar
m m m m m m m m
+ + … +
+
n n n n n n n n
a . a . a ... a = a

Sebanyak n kali n kali


m
. n
n
= a
m
= a
m

Ini berarti a
n
=
n
a m untuk a  0 dan n  0

Catatan
n m
a adalah bilangan yang jika dipangkatkan n hasilnya a
m

n m m
a dibaca : akar pangkat n dari a

a m dimaksudkan
2
am
1

a = a 2
2
6 2
64 = 64 6
2
6
=( 2 ) 6

2
6 .
6
= 2
2
= 2

= 4

Sifat 1 p
q
q
a p = a
1 1

3 3
. 3 27
3
8 = 8 . 27

3
= ( 8 . 27 )

3
= 8.27
Sifat 2

p p p
a x b = a.b
1
4
16 16 4
=
4 1
256
256 4

1
=  16  4
 256 
 

4
256
=
16
Sifat 3

p
a p
a
=
p
b b
Contoh Bilangan kuadrat

18 =
9 .2
= 9 . 2
= 3 2
•Pada operasi penjumlahan dan pengurangan (tidak
ada sifat-sifat yang mengaturnya, bisa dioperasikan
jika sejenis)

• Pada operasi perkalian dan pembagi (menggunakan


sifat-sifat di atas)

Contoh
Contoh 1:

2 + 18 - 8 = 2 + 9 .2 - 4.2

= 2 + 3 2 - 2 2

Sejenis

= (1 + 3 – 2 ) 2

= 2 2
 243   27 
2
1 1
5 2
x 3 2 = 243 5 x
2

27 3

1
3 
2

3 
2
= 5 5 x 3 3

2
1
= 3 x
32

= 1
Contoh 3
2x + 3 1
Tentukan penyelesaian dari 3 = !

2x + 3 1 27
3 =
2x = -6
27

2x + 3 1 -6
= x =
3
3 2
3

-3
2x + 3
= 3 x = -3
3

2x + 3 = -3

2x = -3 - 3
 2
1
x 1 1
2 = 8 x +
3
=
3
2 4 2
1
x 1 1 3 3
 12  2 3 x = -
2  = 2 2 2 2 4
 
  1 =
6
-
3
x
2 4 4
1 3 3
x 1 3
2 2 4 = 2 2
2
x =
4

x
3 x
2
=
4 1

x = 3
2
Selesaikan soal berikut!

1. 18  72  27  108  50 = …

2. Hasil dari
5
1.024 
3
 7.776
5 3
x 4 2
81 1
adalah . . .

3. Nilai x yang memenuhi 3 x 1


  3 4x  2
adalah . . .

 8    81 
1
2
4. Hasil dari 3 2 4 3 3 adalah . . .
• Konsep logaritma

• Sifat-sifat logaritma
• Operasi pada Logaritma
b a
a = c log c = b

Untuk a>0 , a  1 dan b>0

a disebut bilangan pokok logaritma

b disebut radikal (bilangan yang diambil logaritma)

c disebut hasil penarikan logaritma

10
log c = log c

Contoh:

3 2
2 = 8 log 8 = 3
a m
log x = m x = a

a n
log y = n y = a

m n
xy = a . a

m+n
= a a
log xy = m+n

a a
a x + log y
log xy = log

Sifat 1
a
a
a log y
log xy = log x +
a m
log x = m x = a

a n
log y = n y = a

x m n
= a : a
y
a x
m-n log = m-n
= a y

x a
a x log y
log = log -
y
Sifat 2

x a a
a x - log y
log = log
y
a m
log x = m x = a
n m n
x = ( a )

n mn
x = a

n
a
log x = m n

a
= n . log x

Sifat 3

a n a
log x = n . log x
b m
log x = m x = b

a a m
log x = log b
a
a log b Sifat 3
log x = m .

a
log x
m =
a
log b
a log x
b
log x =
a
log b
Sifat 4
a
log x
b
log x =
a
log b
a
log b
a = x

a
log b
log a = log x

a
log b . log a = log x Sifat 3

log b
. log a = log x Sifat 4
log a

log b = log x

b = x

Sifat 5

a
log b
a = b
1
a
a = a log a = 1

Sifat 1

a
log a = 1
0
a
a = 1 log 1 = 0

Sifat 2

a
log 1 = 0
Contoh 1

Tentukan hasil dari :

9
a. log 81

2 9
= 81 jadi log 81 = 2
9

2
b. log 0,25
2 1
log = -2
4
2
jadi log 0,25 = -2
Contoh 2

2 2
2
log 15 + log 14 - log 105

2
15 x 14
= log
105
2
= log 2

= 1
Contoh 3
4 1
4 log = ….
log = x maka
Jika 3
9

Jawab:
-2
4 1 4
log 3
log =
9
4
-2 log 3
=

= -2 x
Soal Latihan

Selesaikan soal berikut!

0,1
log 0,01 = ….
1.
1

log 2 + log 10 - log = ….


2.
5

3. log x + log 3 = log 6 , maka nilai x = . . .

4. log 2 = x , log 3 = y , log 7 = z , maka nilai log 10,5=…


sekian

Anda mungkin juga menyukai