TEORI BELAJAR
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar,
yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar
konstruktivisme.
Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran.
Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis
otak. Pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif
membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.
BILANGAN CACAH
10 : 2 = 10 - 2 - 2 - 2 - 2 - 2
Hasil dari pembagian tersebut adalah jumlah pengulangan angka yang dikurangkan,
pada contoh di atas hasilnya adalah 5.
Seperti halnya di dalam operasi pengurangan bilangan cacah, di dalam operasi
pembagian ini jga tidak berlaku sifat-sifat pertukaran, identitas, pengelompokkan, dan
distributif.
BILANGAN BULAT
Himpunan bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari himpunan
bilangan positif (bilangan asli), bilangan nol, dan bilangan bulat negatif.
Berdasarkan gambar pada garis bilangan, semakin ke kanan, bilangan bulat pada garis
bilangan tersebut semakin besar, sebaliknya semakin ke kiri, bilangan bulat pada garis
bilangan semakin kecil.
Misalnya:
ü Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan
bilangan bulat
ü Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan
nilai nol. a + (-a) = 0
Misalnya :
Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0
Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0
Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0
OPERASI BILANGAN BULAT
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
4
Sifat komutatif
Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian.
a+b=b+a
a x b = b x a, berlaku untuk semua bilangan bulat
Contoh:
1) 2 + 4 = 4 + 2 = 6
2) 3 + 5 = 5 + 3 = 8
3) 4 x 2 = 2 x 4 = 8
4) 3 x 2 = 2 x 3 = 6
Sifat asosiatif
Sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian.
(a + b) + c = a + (b+c)
(a x b) x c = a x (bxc), berlaku untuk semua bilangan bulat
Contoh:
1) (2+4) + 6 = 2 + (4+6) = 12
2) (3+6) + 7 = 3 + (6+7) = 16
3) (3x2) x 4 = 3 x (2x4) = 24
4) (3x5) x 2 = 3 x (5x2) = 30
Sifat distributif (penyebaran)
6
Operasi Campuran
Aturan dalam mengerjakan operasi campuran adalah sebagai berikut.
1 .Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
2. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih
dahulu.
3. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan
terlebih dahulu.
4. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau
pengurangan.
Contoh
1. a. 20 + 30 – 12 = 50 – 12 = 38 b. 40 – 10 - 5 = 30 – 5 = 25 c. 40 - (10 - 5) = 40 – 5 = 35
2. a. 600 : 2O : 5 = 30 : 5 = 6 b. 600 : (20 : 5) = 600 : 4 = 150 c. 5 x 8 : 4 = 40 : 4 = 10
3. a. 5 x (8 + 4) = 5 x 12 = 60 b. 5 x 8 -4 = 40 – 4 = 36 c. 5 x (8 – 4) = 5 x 4 = 20
11 l 56 ( satuan adalah 6. Lihat bil.kuadrat di atas yaitu 16 dan 36. Kemungkinan 4 dan 6)
l 4/6
11 l 56 ( lihat 11. Bil. kuadrat yang lebih keci dr 11 adalah 9. 9 = 32. Maka tulis 3)
3 l 4/6
Jawaban 34 atau 36. Tinggal pembuktian 34 x 34. Jika hasil sesuai soal maka inilah jawabannya.
Jika tidak sesuai, maka jawaban kedua adaah jawabannya.
7
Contoh:
300 I 763
__ I 7 ( satuan adalah 3. Lihat bil.kubik di atas yaitu 343. Tulis bil. Pangkat tiganya yaitu 7)
300 I 763
6 I 7 ( lihat 300. Bil. kubik yang lebih keci dr 300 adalah 216. Tulis bil. Pangkat tiganya
yaitu 6) sehingga jawabannya 67.
ANGKA ROMAWI
VI 6 LX 60 CCV 205
VII 7 LXV 65 CCX 210
VIII 8 LXX 70 CCXL 240
IX 9 LXXV 75 CCL 250
X 10 LXXX 80 CCLX 260
XI 11 LXXXV 85 CCXC 290
XV 15 XC 90 CCC 300
XX 20 C 100 CD 400
XXV 25 CV 105 D 500
XXX 30 CX 110 DC 600