MODUL 3
BILANGAN BULAT
Disusun Oleh :
Krisna Purwandari ( )
3
Untuk menjelaskan ke peserta didik tentang macam bilangan di atas
adalah kita mulai dengan bilangan Asli mengapa demikian ? Karena
dari sejak kecil secara tidak langsung kita sudah di ajarkan oleh
orang tua kita tentang bilangan asli yaitu pada saat belajar
mengenal bilangan . kita dikenalkan dengan bilangan 1 , 2 , 3 , 4 ,…
menggunakan jari kita. Bilangan – bilangan yang dikenalkan tersebut
merupakan anggota bilangan asli.
Kemudian setelah kita mengenal bilangan asli dikembangkan
dengan bilangan bulat yang didapat dari perluasan bilangan asli .
Bilangan bulat dapat digambarkan pada gambar garis bilangan
berikut :
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Urutan bilangan-bilangan bulat pada garis bilangan makin ke
kanan bilangan itu makin besar (lebih besar “>”) sedangkan
makin ke kiri bilangan itu makin kecil (lebih kecil “<“).
4
coba perhatikan contoh soal di bawah ini !
1 + 2 = 3
Kita tahu bilangan 1 , 2 , dan 3 adalah bilangan asli
Kesimpulannya :
hasil dari penjumlahan 2 bilangan asli akan
menghasilkan bilangan asli.
Berarti dari setiap bilangan asli a dan b selalu ada
bilangan asli c untuk melengkapi kalimat a + b = ….
Sehingga menjadi a + b = c
5
Jadi dengan adanya himpunan bilangan
bulat maka bentuk perlengkapan dari
kalimat-kalimat 6 +… = 4 ; 5 + … = 2 ; 7
+ … = 5 ; dan 9 + … = 4 dapat
ditentukan dengan cara atau langkah-
langkah sebagai berikut : bentuk 6 + …=
4 dapat di tulis sebagai 4 – 6 = … dan
untuk mendapatkan hasil ini dapat kita
lihat dengan peragaan berikut:
6
6
4
I I I I I I I I I I I I I
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Keterangan :
- Mula-mula dari skala 0 kita melangkah maju sebanyak empat langkah
sampai berhenti di sekala 4. Hal ini menunjukkan bilangan positif 4.
- Kemudian dari skala 4 tersebut kita mundur 6 langkah sampai berhenti di -2
dengan ujung panah tetap mengarah ke bilangan positif (mengapa?).
- Jadi bilangan -2 inilah yang merupakan bentuk pelengkap dari kalimat 6 + …
= 4, yaitu 6 + (-2)= 4 atau 4 -6 = -2.
7
Selanjutnya dengan cara yang sama, kita dapat
menentukan bentuk pelengkap dari kalimat-
kalimat 5 + … = 2 ; 7 + … = 5 ; dan 9 + … = 4,
yaitu -3, -2, dan -5.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya anda
pernah mendengar pernyataan-pernyataan
berikut :
1. hutang 50 rupiah
2. enam derajat di bawah nol
3. 150 meter di bawah permukaan laut
4. mengalami kerugian sebesar Rp1.500,00
5. turun harga sebesar Rp125,00 8
Dan pernyataan-pernyataan tersebut
merupakan bentuk aplikasi dari bilangan bulat
negatif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
proses pembelajaran matematika di sekolah
dasar perlu dijelaskan bahwa keberadaan
bilangan negatif memang perlu, misalkan
untuk mengetahui kedalaman laut, pengukur
suhu (temperatur) yang negatif setelah diukur
dengan thermometer, dan lain sebagainya
yang ada kaitannya dengan bilangan bulat.
9
A. Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat
(Penjumlahan dan Pengurangan)
Warna merah mewakili bilangan negatif warna kuning mewakili bilangan positif
Netral = bernilai 0
11
Contoh:
3 +(-5) = ...
3+(-5) = -2
Contoh:
3 - 5 =...
Jadi, 3 + (-5) = -2 17
2. Tahap pengenalan semi konkret atau semi abstak
Garis Bilangan
Contoh:
1. 2 + 5 = ….
Jadi, 2 + 5 = 7
18
2. 2 + (−5) = ….
Jadi, 2 + (−5)= −3
3. (−2) + (−5) = ….
Jadi 4 − 6 = −2
20
2. 4 − (−6) = ….
Contoh : 4-6
Jadi, 4 − (−6) = 10
3. −4 − (−6) = ….
Jadi, −4 − (−6) = 2 21
B. Sifat-Sifat Operasi Penjumlahan
Bilangan Bulat
1. Sifat tertutup
2. Sifat pertukaran (komutatif)
3. Sifat asosiatif
4. Sifat bilangan nol (Unsur Identitas
Penjumlahan)
5. Sifat invers penjumlahan (Lawan
Suatu Bilangan)
22
1. SIFAT TERTUTUP
Maksud dari sifat tertutup adalah apabila kita
menjumlahkan dua bilangan bulat maka hasilnya adalah
bilangan bulat atau himpunan dari bilangan bulat.
Contoh :
1 + 3 = 4
1 + (−3) = −2
menghasilkan bilangan bulat yaitu 4 dan −2
23
3. SIFAT PENGELOMPOKAN ( ASOSIATIF )
Pada sifat asosiatif berlaku ketentuan (a + b)+ c = a + (b + c)
Contoh :
(1 + 2) + 3 = 1 + (2 + 3)
3 + 3 = 1 + 5
6 = 6
24
5. SIFAT INVERS PENJUMLAHAN (Lawan Suatu Bilangan)
a invers nya – a
-a inversnya a
Berlaku ketentuan:
a + (-a ) = 0
( -a ) + a = 0
25
C. Sifat-Sifat Operasi Pengurangan Bilangan Bulat
1. Sifat Tertutup
Untuk memahami sifat tertutup pada pengurangan bilangan
bulat, perhatikan contoh-contoh di bawah ini.
a) 9 – 2 = 7
■ 9 dan 2 adalah bilangan bulat
■ Hasil penjumlahannya 7 juga merupakan bilangan bulat
b) (-11) – (-9) = -2
■ (-11) dan (-9) adalah bilangan bulat
■ Hasil penjumlahannya -2 juga merupakan bilangan bulat
c) -12 – 25 = -37
■ -12 dan 25 adalah bilangan bulat
■ Hasil penjumlahannya -37 juga merupakan bilangan bulat
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengurangan bilangan bulat akan
selalu menghasilkan bilangan bulat juga.
26
2. SIFAT INVERS PENGURANGAN (Lawan Suatu Bilangan)
Jika a adalah bilangan positif, maka –a adalah bilangan negatif.
Jika b adalah bilangan negatif maka –b adalah bilangan
positif.
Perhatikan penjelasan berikut ini.
Jika a = 5 (bilangan positif) maka –a = –5 (bilangan negatif).
Jika b = –8 (bilangan negatif) maka –b = –(–8) = 8 (bilangan
positif).
27
Contoh:
a) 2 – (–3) = 2 + 3 = 5
b) –2 – (–3) = –2 + 3 = 1
c) –2 – 3 = –5
Contoh:
1. 3 × 2 = ….
Jadi, 3 × 2 = 6
30
2. −3 × 2= ….
Jadi, −3 × 2= −6
3. −3 × −2= ….
Jadi, −3 × −2 = 6 31
Operasi Hitung Perkalian Bilangan Bulat dalam Tahap
Pengenalan secara Semi Konkret atau Semi Abstrak
32
B. Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Bulat
Sifat Perkalian Bilangan Bulat
Sifat tertutup
Sifat komutatif (pertukaran)
Sifat asosiatif
Sifat Identitas Perkalian 1
Sifat distribusi perkalian
33
D. Persamaan dan Pertidaksamaan dengan Satu Peubah
Persamaan satu peubah
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari :
1. x + 3 = 10
Penyelesaian:
X + 3 = 10
X + 3 – 3 = 10 – 3
X=7
HP = {7}
2. 3x - 2 = 2x + 10
Penyelesaian:
3x – 2 = 2x + 10
3x - 2 - 2x = 10
X - 2 = 10
X = 10 + 2
X = 12
HP = {12}
34
3. Suatu persegi panjang diketahui panjangnya (x+3) cm dan lebarnya (x+2) cm
a. Nyatakan keliling dalam bentuk sederhana
b. Bila keliling 42 cm, hitunglah x
c. Berapa cm panjang dan lebar persegi panjang tersebut?
Penyelesaian :
a. K =2(p + l) = 2((x + 3) +(x + 2) ) = 2(2x + 5) = 4x + 10
b. 4x + 10 = 42
4x = 42 – 10
4x = 32
X=
X=8
c. Panjang = (x + 3) = (8 + 3) = 11 cm
Lebar = (x + 2) = (8 + 2) = 10 cm
35
Pertidaksamaan satu peubah
Contoh:
Tentukan Himpunan penyelesaian:
1. x + 5 < 13 dengan x bilangan bulat
Penyelesaian:
X + 5 < 13
X + 5 – 5 < 13 -5
X<8
HP = {….,-3,-2,1,2,3,4,5,6,7}
37