Anda di halaman 1dari 36

MODUL 7

SISTEM KOORDINAT
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD
KELOMPOK 6
1. NUR MAULIA ULFAH NIM 857203387
2. SARJIYANTI NIM 857201939
3. DESNA MULTI NIM 857204142
4. R. YAYAN KUSYANA NIM
857202909
KB 1
SISTEM
BILANGAN
REAL DAN
KOORDINAT
A. SISTEM BILANGAN REAL
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan
rasional dan himpunan bilangan irasional.
 

Himpunan bilangan rasional (Q) adalah bilangan yang dinyatakan sebagai


perbandingan dua bilangan bulat a dan b, ditulis a/b dengan syarat b bukan nol (b ≠ 0).

Q=
• Bilangan-bilangan rasional 4/5, 1/7, 3/8, 6/7, 5/11,
…, a/b… disebut bilangan-bilangan rasional • Bilangan rasional dapat juga ditulis sebagai
pecahan biasa atau sering disebut pecahan biasa desimal dengan deret angka yang berulang
teratur. Anda dapat memperhatikan beberapa
contoh berikut :
1/8 = 0,125000 …. (0 berulang teratur)
• Bilangan-bilangan rasional 2 1/2, 476/3, 75/6, 23 1/3 = 0, 333333 … (3 berulang teratur )
1/8, …. C a/b disebut bilangan-bilangan rasional 1/4 = 0,250000 …. (0 berulang teratur )
pecahan sempurna atau sering disebut pecahan 2/3 = 0,66666 …... (6 berulang teratur)
campuran
Himpunan-himpunan berikut yang ada didalam himpunan bilangan rasional:
• Himpunan bilangan asli (natural numbers – N) = {1,2,3,4,….}
• Himpunan bilangan cacah (whole numbers – W) = {0,1,2,3,4,5,….)
• Himpunan bilangan bulat (Integers – J) = {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}
 
Himpunan bilangan irrasional (H) adalah bilangan yang tidak rasional. Bilangan
irasional adalah bukan merupakan bilangan bulat dan juga bukan merupakan bilangan
pecahan

H=
Contoh :
bilangan irasional √3 = 1,732050807 yang ternyata tidak mempunyai pola berulang
secara teratur, dan tidak akan berakhir bilangan √3 merupakan salah satu contoh
bilangan irasional.

Bilangan-bilangan, π (phi) merupakan contoh- contoh lain bilangan irasional dengan π


= 3,14
Diagram Venn Sistem
Bilangan
B. SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
Sistem koordinat kartesius pada bidang dua
Bidang Koordinat
dimensi dibentuk oleh dua garis bilangan
real yaitu garis horizontal dan garis vertical
yang saling berpotongan tegak lurus dititik
nol dari setiap garis.
• Titik potong tersebut disebut titik asal.
• Dua garis yang saling tegak lurus disebut
sumbu koordinat.
• Sumbu yang horizontal dinamakan
sumbu x
• Sumbu yang vertical dinamakan sumbu y
• Sumbu x dan sumbu y membagi bidang
koordinat menjadi 4 wilayah yang disebut Kuadran I dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y positif
Kuadran II dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y positif
kuadran. Kuadran III dibatasi oleh sumbu x negatif dam sumbu y negatif
Kuadran IV dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y negatif
• Setiap titik pada koordinat posisinya
dapat dinyatakan oleh sepasang bilangan
yang disebut pasangan terurut
( ordered pair ).
• Bilangan pertama dari pasangan terurut
merupakan ukuran jarak horizontal titik
pasangan terurut tersebut terhadap sumbu
y dan selanjutnya disebut absis.
• Bilangan kedua dari pasangan terurut
merupakan jarak vertical titik pasangan
terurut terhadap sumbu x disebut
ordinat.
• Bilangan bilangan dalam pasangan
terurut yang berhubungan dengan titik
pada bidang koordinat disebut koordinat
dari titik.
C. RUMUS JARAK (DISTANCE)

Ketika dua titik dihubungkan dengan garis lurus, bagian garis antara dua titik
disebut ruas garis.
Panjang ruas garis tersebut menunjukkan jarak antar dua titik dikedua ujung
ruas garis tersebut.
Untuk menentukan Panjang ruas garis yang tidak sejajar dengan sumbu
koordinat dapat menggunakan Teorema Phytagoras.
D. PERSAMAAN LINGKARAN

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x,y)


pada bidang yang berjarak sama terhadap satu titik
tetap yang disebut pusat lingkaran, jarak titik-titik
(x,y) terhadap titik pusat disebut jari-jari (radius)
dilambangkan r.
Jika titik pusat lingkaran P(a,b) dan jarak titik-titik
Q(x,y) terhadap titik pusat P berjarak r, maka dengan
rumus jarak kita akan memperoleh hubungan antara
titik Q(x,y), P(a,b) dan r.
E. SISTEM KOORDINAT KUTUB

Sistem koordinat kutub dalam suatu bidang terdiri


dari satu titik tetap O yang disebut titik asal atau
titik kutub dan sebuah garis berarah yang bermula
dari titik asal tersebut, yang disebut dengan sumbu
kutub.

Dalam koordinat kutub, setiap titik P dinyatakan dalam


pasangan (r, θ), di mana r adalah jarak titik P ke titik
asal, dan θ adalah sudut dari sumbu kutub ke garis OP.

Bilangan r disebut koordinat radial dan q disebut


koordinat angular atau sudut kutub dari P. Sudut
dinyatakan dalam angka positif jika diukur berlawanan
jarum jam dan dinyatakan dengan angka negatif jika
diukur searah jarum jam.
F. HUBUNGAN KOORDINAT KUTUB DENGAN
KOORDINAT KARTESIUS
 Jika sumbu-sumbu pada sistem koordinat kutub dan
sistem koordinat kartesius dihimpitkan hingga saling
menutupi, maka letak suatu titik pada sistem
koordinat kutub yang ditandai dengan pasangan
terurut (r, dan titik pada sistem koordinat kartesius
yang ditandai dengan pasangan terurut (x,y) dapat
dihubungkan dengan persamaan berikut.
KB 2
PERSAMAAN
DAN
PERTIDAKSA
MAAN LINIER
A. PERSAMAAN LINEAR

Bentuk umum fungsi linear f(x) = ax + b  y = ax + b

Bentuk y = ax + b disebut sebagai persamaan linear (persamaan garis) dalam dua variable x dan y
dimana pangkat dari kedua variable adalah 1, sedangkan

ax + b y = c , x dan y ϵ {bilangan Real}

Juga merupakan persamaan linear, karena dapat ditulis menjadi

 
y = ( - ) dengan b
Titik Potong Garis terhadap sumbu x dan y (x dan y intercept)

Untuk dapat menggambar garis dengan hanya menentukan dua titik yang merupakan titik-titik potong garis
dengan sumbu-sumbu koordinat. Kedua titik tersebut dinamakan intercept.
Intercept – x adalah titik dimana garing memotong sumbu x
Intercept – y adalah titik dimaan garis memotong sumbu y
Kemiringan (Slope) atau Gradien Garis

Gradien garis lurus didefinisikan sebagai laju perubahan koordinat-y dari suatu titik pada suatu garis lurus terhadap oordinat-
x.
Untuk semua bilangan real m (gradien), gambar dalam bidang koordinat dari persamaan y = mx adalah garis yang
mempunyai gradien m dan melalui titik asal (0,0)
Menentukan Persamaan Garis yang melalui Titik dengan
Gradien tertentu
●  
Jika () adalah titik pada garis dan (x , y) adalah titik lain pada garis yang sama, maka gradien dari () ke (x, y) adalah
Persamaan tersebut dapat diubah menjadi y - = m ( x -
Koordinat x dan y adalah variable dari titik pada garis dan persamaan y - = m ( x - mewakili hubungan antara x dan y.
dengan demikian

  y- =m(x-

Adalah persamaan garis dengan gradien m adalah melalui titik ()


Menentukan Persamaan Garis dengan y-intercept dan
Gradien Diketahui
Secara umum, jika garis memotong sumbu-y (y-intercept) di b, maka titik potong tersebut adalah (0,b). Persamaan garis
yang melalui titik (0, b) dengan gradien m adalah
y – b = m (x – 0)
y – b = mx
y = mx + b

y = mx + b

Merupakan persamaan garis dengan m adalah gradien dan b adalah titik


potong garis terhadap sumbu y (y-intercept)
Menentukan Persamaan Garis yang melalui Dua Titik

●  
() dan () adalah titik-titik pada satu garis dan (x , y) adalah titik lain pada garis yang sama dengan gradien. Gradien garis dari
(() ke (x , y) adalah dan gradien garis dari () ke () adalah , yaitu

  𝑦− 𝑦 1 𝑦2− 𝑦1
𝑚 1= dan 𝑚2=
𝑥− 𝑥1 𝑥2 − 𝑥1
Karena titik (x , y), () dan () terletak pada garis yang sama maka gradien garis dari () ke (x , y) sama dengan gradien garis
dari () ke () sehingga di peroleh

𝑚1=𝑚
 
𝑦 − 𝑦 1 𝑥− 𝑥 1
2 atau =
𝑦2 − 𝑦 1 𝑥 2 − 𝑥1
A. PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda < , ≤ , > , ≥ dan ≠. Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum
diketahui kebenarannya atau kalimat yang masih memuat variable. Pertidaksamaan Linear adalah suatu pertidaksamaan
yang variablenya memiliki pangkat tepat satu
TES FORMATIF 1 (HAL. 7.32)

1. Jarak
●   antara titik-titik P(6,4) dan Q(-3,5) adalah … satuan.

dAB =

Diketahui :
P(6,4) 
Q(-3,5) 

Jadi,

= (A)
3. Persamaan
●   lingkaran yang berpusat di (-5,4) dan berjari-jari 4 adalah …..

Jari-jari ( r ) = 4

P(-5,4)  a= -5 , b= 4

Disubstitusikan a dan b

+ +10 - 8 + 25 +16 – 16 = 0

+ +10 - 8 + 25 = 0 ( C )
4. Persamaan lingkaran dengan pusat A(3,4) dan melalui titik B(6,7) adalah ….

   

Diketahui
A(3,4)  a= 3 , b= 4
B(6,7)  x=6 , y=7

Disubstitusikan x=6 , y=7

=0 (D)

9+9=
= 18
TES FORMATIF 2 (HAL. 7.67)
1. Pasangan terurut berikut yang merupakan penyelesaian dari persamaan 2x - 5y = 20 adalah ….
Semua pilihan yang ada disubstitusikan ke persamaan 2x – 5y = 20

A. (5, -2)  x = 5, y= -2
B. (-5, 2)  x = -5, y= 2
2x -5y = 20
2x -5y = 20
2(5) – 5(-2) = 20
2(-5) – 5(2) = 20
10 +10 = 20
-10 - 10 = 20
20 = 20
-20 = 20

C. (5, 2)  x = 5, y= 2 D. (-5, -2)  x = -5, y= -2

2x -5y = 20 2x -5y = 20
2(5) – 5(2) = 20 2(-5) – 5(-2) = 20
10 - 10 = 20 -10 + 10 = 20
0 = 20 0 = 20
2. Titik potong persamaan 6x + 2y = 12 terhadap sumbu x dan sumbu y adalah ….

   
Titik potong terhadap sumbu Titik potong terhadap sumbu
y = 0  ( , 0) = 0  ( , y)
Disubstitusikan Disubstitusikan
6x + 2y = 12 6x + 2y = 12
6x + 2(0) = 12 6(0)+ 2y= 12
6x + 0 = 12 0+ 2y = 12
6x = 12 2y = 12
= 12/6 = 12/2
=2 =6

Jadi, titik potongnya (0, 6) dan (2, 0) ( C )


●  
3. Persamaan garis dari gambar di samping adalah ….

Persamaan garis yang melalui (2, 0) dan (0, 2)


(2, 0 )  0
(0, -2 )  -2

(y – 0 ) (-2) = – 2)
-2y = -2x + 4

=- +2
= –2 (D)
●  
4. Gradien garis yang melalui titik (-3, 4) dan (7, -3) adalah ….

Diketahui :
Titik (-3, 4)  4
Titik (7, -3)  -3

(B)
●  
5. Persamaan garis yang melalui titik (2, -3) dan (-4, -3) adalah ….

Diketahui :
Titik (2 , --3)  -3
Titik (-4 , -3)  -3

-6 (y+3) = 0 (x-2)
-6y – 18 = 0
-6y = 18
y = 18/-6
y = -3 ( A )
THANK YOU!!

Anda mungkin juga menyukai