Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATEMATIKA MODUL

BILANGAN BULAT

NAMA: DEDE ASRIA


NIM : 855762185
MK : MATEMATIKA
TUTOR : IBU TOYIBAH
Kegiatan Belajar 1
 Pembelajaran materi bilangan bulat di
SD serta ragam permasalahannya

proses pada himpunan bilanghan asli


sperti 2+5=7. diketahui 5 dan 2
meripakan bilangan asli sedangkan
penjumlah 7 anggota himpunann dari
bilnagn asli.
A. Operasi hitungan pada bilangan
bulat (penjumlahan dan pengurangan)
1. Tahap pengenalan konkret
 Alat peraga manik-manik
 Proses penggabungan di sebut penjumlahan
 Proses pemisahana di sebut dengan pengurangan
 Contohnya 3-5 =

B. Pendekatan hokum kekekalan panjang alat peraga balaok


bilangan panjang dengan prinsip :

 Posisi awal benda pada skla 0


 Positif muka model menghadap kanan,negatif muka menghadap kiri
 Maju berarti tambah, mundur berarti berkurang . Tergantung
bilangan penambah dan pengurangannya.
 Contohnya 3-5+
2. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret
atau semi abstrak
 Di arahkan menggunakan garis bilngan
 B. Sifat-sifat operasi hitung penjumlahan pada
bilangn bulat
1. Tertutup
 Menjumlahkan 2 bilangan bulat hasilnya bulat
 1+3=4
 1+(-3)= -2
2. Pertukaran /komulatif
 Berlaku ketentuan
 A+b = b + a
 5+3=3+5
 8+8
3. pengelompokkan /as0siatif
- (a + b) + c =a=(b+c)
(1+2)+3 =1+(2+3)
3+3=1+5
6+6
4. Bilangan nol/unsur identitas
 Hasil selalusama/tidak berubah
 A+0= 0+A
 3+0+3
 (-2)+0= -2
 c. Sifat-sifat operasi hitung penguranganb pada
bilangan bulat
 Tertutup
 Pemgurangan bilangan bulat selalu
menghasilakn bilangan bulat
 9-3 = 7
 -12 – 25 = 37
2. Lawan suatau bilangan
 Jika a positif maka –a adalah bilangan negatif
 Jika b adalah bilangan negatif maka –b adalah
bilngan positif
 A=5 , -A = -5
 B=(-5)
 -B = -(-5) =5
 3. Pengurangan sebagai bentuk penjumlahan dengan
lawan pengurangannya.
 A – b = a + (-b)
 -a – b = -a + (-b)
 8-5= 8+(-5) + 3
 -1- 4 = -12q + 4 (-4) = -5
4. Tanda kurang sebagai prioritas
 Jika pada operasi gabungan antara pengurangan
terdapat tanda kurung maka operasi bilangnan dalam
tanda kurung harus di kerjakan terlebih dahulu
 - 27 – 12 ++ ( 52 – 42 ) =
 15 + 10 + 25
 5. Anti komulatif
 Hasil pengurangan bilangan buylat yang
berbeda tidak pernah sama ketika letak
bilangan bulat di tukar
 A –b ≠≠ b+ a
6. Anti asosiatif
 Operasi pengurangan bilangan bulat, bilangan-
bilangan tersebut tidak dapat di kelompokkan
secara manual ( kecuali sudah ketentuan soal)
dan di tulis dalam bentuk :
- (a + b) + c ≠≠a + b + c)
 D. Tahap pengenalan konsep secara abstrak

 Penggunaan alat peraga garis bilangan mempunyai


keterbatasan yang tidak dapat menjangkau bilangan
besar
 Pengenalan secar abstrak berarti penggenalan tanpa
menggunakan alat bantu.
 Dengan memperhatikan contoh kita pemahaman kepada
anak
 Misalnya :
 2+5=7
 2 + (-5) = -3 atau (-5) + 2 = -3
 (-2) + 5 = 3 atau 5 + (-2)) =3
 (-2 + (-5) -7
E. Ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat di
SD

1. Penggunaan Garis Bilangan Yang Prinsipnya TIDAK


KONSISTEN
2. Masih banyak guru yang salah menafsirkan bentuk :
 a+(-b) sebagai a-b
 A- (-b) sebagai a + b
3. Masih banyak guru dan siswa yang tidak dapat membedakan
tanda – atau + sebagai operasi hitung dengan tanda – atau +
sebagai jenis suatau bilangan
 8 + (-5) bertarti + 8 + -5
 8 – 5 berarti + 8 + + 5
4. Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat
5. Sulitnya maupun secar abstark ( tanpa menggunakan alat
bantu )
Kegiatan belajar 2
 Perkaluian dan pembagian pada bilangan bulat
serta system persamaan linier
1. Operasi hitung perkalian pada bilangan bulat
dalam tahap pengenalan konsep secara konkret
 Memahami konsep perkalian contoh : 3 x4 di
artikan dengan 4 + 4 + 4 = 12
 Dapat di simpulkan axb = b + b + b sebanyaknya
kali
 Dari konsep ini guru dapat menjelaskan konsep
perkaliab bilangan bulat dengan balok garis
 Operasi hitung perkalian pada bagian bulat pada tahap
pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak
 - di arahkan kepada
bagaiman penggunaan garis
bilanagn
 Prinsip sama dengan balok
garis
 B. Sifat perkalian pada bilangan bulat

1. Perkalian bilangan bulat hasilnya juga bilangan bulat


2. Semua bilanagn bualat jika di kalikan 0 hasilnya 0
3. Semua bilangan bualat jiak di kalikan dengn 1 hasilnya
bilangan bulat itu sendiri
4. Perkalian bilangan bulat menunjukan sifat komunikatif
→ axb = axb
5. Perkalian bilanagn bulat bersifat asosiatif → (a x b) x c
= ax ( b x c )
6. Perkalian bilangan bulat bersifat distbuutuve perkalian
baik trhadap pengurangan maupun penjumlahan → (a
x b) x c = ( a x c ) + ( b x c )
 Selain juga menemukan bahwa hasil kali 2 buah
bilangan bulat adalah bilamgan bulat positif
 C. Operasi pembagian pada bilangan bulat
1. Pada dasarnya sam dengan mencarai faktor ( bilangan )
yang belum di ketahui
2. Pengenalan konsep pembegian secara konkret dapat
didekati dengan menggunakanalat peraga balok garis
bilangan dengan ketentuan :
a. Untuk menunjukan bilangan yang akan di bagi misal : a
b. Dengan skala bilangan pembagiannya misal : B
c. Jika b>0 ( bilangan positif awal model menghadap ke
bilangan positif
d. Jika b<0 ( bilangan negatif ) a posisi model menghadap
ke bilangan negatif
e. Bilangan yanga merupakan hasil pembagiannya di
tentukan dari jumlah langkah
f. Jenis bilangan yanga di tentukan oleh gerakan maju
atau mundur model
 3. Dapat kita ringkas menjadi
 ( bilngan bulat positif) : ( bilngan bulat
positif ) = ( bilangan bulat positif)
 ( bilangan bulat positif) : ( bilangan bulat
negatif) = ( bilangan bulat negatif)
 (bilangan bulat negatifa) : ( bilangan
bulat positif) = ( bilangan bulat negatif)
 (bilangan bulat negatif) : (bilangan bulat
negatif) = ( bilangan bulat positif)
4. Pembagian dengan bilangan 0 tidak di
denefisikan
 D. Persamaan dan pertidaksamaan dengan 1 perubahan

1. Kaliamat terbuka, pernyataan, perubahan, konstata


a. Sebuah kubus mempunyai titik sudut
b. 12 – (-18) = 40
c. X + 5 = 9
d. Jakarta adalah ibu kota RI
(a)Dan (c) merupakan kaliamat terbuka
(b)Dan (d) merupakan kaliamat pernyatan
Huruf p pada kaliamt (a) dan x pada kaliamat (c)
merupakan perubahan/variabel sedangakan “5” dan “9”
pada kaliamt (c) merupakan konstante. Jika nialai
perubahan x pada kaliamt (c) diganti :4” maka bentuk
kaliamat merubah menjadi 5 + 5 = 9 dan ini benar,
dimana “4” sebut pengganti
 Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai