PDGK4108/MATEMATIKA/ 4 SKS
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
Silakan bapak/ibu mahasiswa mengerjakan tugas 1 boleh diketik kemudian di-upload dalam
bentuk pdf di tempat yang sudah disediakan sesuai dengan jadwal.
Mohon untuk tidak menyalin atau mengcopy jawaban mahasiswa lain, jika dilanggar maka
mahasiswa akan memperoleh nilai minimum.
NIM : 859419163
MATKUL : PDGK4108/MATEMATIKA
Jawaban
b. Disjungsi (p ∨ q) Nilai kebenarannya adalah benar jika salah satu atau kedua
pernyataan benar. Nilai kebenarannya: Benar (karena 13 adalah bilangan asli,
meskipun 25 tidak kelipatan 3).
2. Modus Tollens adalah sebuah aturan dalam logika proposisional yang menyatakan
bahwa jika sebuah implikasi (If-Then) dan konsekuensinya (kesimpulan) tidak benar,
maka antiseden (premis pertama) juga harus tidak benar. Jadi, untuk menggunakan
Modus Tollens, kita perlu dua premis: implikasi dan penyangkal dari konsekuensinya.
Misalnya: Premis 1 (Implikasi): Jika hujan turun, jalanan akan basah. (p → q) Premis 2
(Penyangkal konsekuensi): Jalanan tidak basah. (¬q)
Dari kedua premis ini, kita bisa menggunakan Modus Tollens untuk menyimpulkan:
Karena jalanan tidak basah (¬q) dan menurut premis 1 (p → q) bahwa jika hujan turun
(p), maka jalanan akan basah (q), kita dapat menyimpulkan bahwa hujan tidak turun
(¬p).
Premis 1: Jika hujan turun, jalanan akan basah. (p → q) Premis 2: Jalanan tidak basah.
(¬q)
b. A ∩ B (Irisan) Irisan dari dua himpunan adalah himpunan yang berisi elemen-elemen
yang ada di kedua himpunan tersebut. A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} B = {1, 3, 5, 7, 9} Jadi,
A ∩ B = {1, 3, 5, 7, 9}.
4. a. (f o g)(x) Ini berarti kita akan terlebih dahulu menerapkan fungsi g(x), kemudian
menerapkan hasilnya ke fungsi f(x). f(x) = x^2 - 2x + 1 g(x) = x + 3
b. (g o f)(x) Ini berarti kita akan terlebih dahulu menerapkan fungsi f(x), kemudian
menerapkan hasilnya ke fungsi g(x).
Jadi, (g o f)(x) = g(f(x)) = g(x^2 - 2x + 1)
c. (g o f)(5) Kita akan menggantikan nilai x dengan 5 dalam ekspresi yang sudah kita
dapatkan untuk (g o f)(x).
Dalam tabel ini, setiap elemen pada baris dan kolom adalah hasil penjumlahan
bilangan jam delapanan. Misalnya, 16+8=2416+8=24, 24+8=3224+8=32, dan
seterusnya.
b. Untuk menunjukkan bahwa �8x8 dengan sistem penjumlahan jam delapanan (+8)
membentuk suatu sistem, kita perlu memastikan bahwa operasi penjumlahan tersebut
memenuhi properti tertentu, seperti tertutup, asosiatif, komutatif, memiliki identitas,
dan memiliki lawan.
c. Elemen identitasnya adalah 00, dan lawan dari setiap elemen �n adalah −�−n.
Misalnya, lawan dari 88 adalah −8−8, lawan dari 1616 adalah −16−16, dan
seterusnya.