Pembelajaran Matematika SD
Modul 3: Bilangan Bulat
Drs. Elang Krisnadi
Setelah mempelajari Modul 3 ini diharapkan mahasiswa akan mampu:
1. menjelaskan cara menanamkan pengertian bilangan bulat secara tepat;
2. memilih suatu media atau alat peraga yang sesuai dengan tahap pengenalan konsep;
3. menggunakan media atau peragaan yang tepat untuk menyampaikan konsep-konsep operasi hitung
pada pembelajaran bilangan bulat;
4. melakukan abstraksi terhadap konsep-konsep bilangan bulat;
5. menentukan sifat-sifat dasar operasi hitung bilangan bulat;
6. melakukan proses pembelajaran bilangan bulat yang sesuai tahap perkembangan mental berpikir
anak dengan strategi yang tepat;
7. mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam pembelajaran bilangan bulat;
8. menjelaskan pengertian persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah;
9. menggunakan media yang tepat untuk menyelesaikan sistem persamaan dan pertidaksamaan dengan
satu peubah;
10. menyelesaikan sistem persamaan dan pertidaksamaan dengan satu peubah yang merupakan
himpunan bilangan bulat.
Kegiatan Belajar 1 :
Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD serta Ragam Permasalahannya
Bilangan bulat terdiri dari:
1. Bilangan-bilangan yang bertanda negatif (-1, -2, -3, -4,…) yang selanjutnya disebut bilangan bulat
negatif.
2. Bilangan 0 (nol), dan
3. Bilangan-bilangan yang bertanda positif (1, 2, 3, 4,…) yang selanjutnya disebut bilangan bulat positif.
Perluasan himpunan bilangan asli menjadi bilangan bulat untuk keperluan proses penghitungan yang lebih
luas lagi dalam kehidupan nyata, seperti: untuk melakukan pembukuan, pemasaran, perdagangan, industri,
dan iptek. Selain itu tumbuh pula untuk melakukan proses hutang piutang, maju-mundur, atas bawah
seperti pernyataan-pernyataan di atas
Penjelasan keberadaan bilangan negatif memang perlu, misalkan untuk, mengetahui kedalaman laut,
pengukuran suhu (temperatur) yang negatif setelah diukur dengan termometer, dan lain sebagainya
A. Operasi Hitung pada Bilangan Bulat (Penjumlahan dan Pengurangan)
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat dilakukan melalui 3 tahap,
yaitu:
1. tahap pengenalan konsep secara konkret,
2. tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak,
3. tahap pengenalan konsep secara abstrak
1. Tahap Pengenalan Konsep secara Konkret
Pertama, yaitu model yang menggunakan pendekatan himpunan (dalam hal ini menggunakan alat peraga
manik-manik
- -
+ Bila digabung netral = 0
+
Proses penggabungan dalam konsep himpunan dapat diartikan sebagai penjumlahan, sedangkan proses
pemisahan dapat diartikan sebagai pengurangan
Contoh
a. 3 + (-5) = ....? Hasilnya – 2
- -
+
-
+
Karena
penjumlahan
maka digabung
-
+
-
b. 3 - 5 = ....? Hasilnya – 2
-
+ +
-
+ +
+ Karena
pengurangan
maka diambil /
dipisah positif
Kedua, dengan Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, dan Balok Garis Bilangan
1. Posisi awal benda yang menjadi model harus berada pada skala nol.
2. Jika bilangan pertama bertanda positif, maka bagian muka model menghadap ke bilangan positif dan
kemudian melangkahkan model tersebut ke skala yang sesuai dengan besarnya bilangan pertama
tersebut. Proses yang sama juga dilakukan apabila bilangan pertamanya bertanda negatif.
3. Jika model dilangkahkan maju, dalam prinsip operasi hitung istilah maju diartikan sebagai tambah (+),
sedangkan jika model dilangkahkan mundur, istilah mundur diartikan sebagai kurang (-).
4. Gerakan maju atau mundurnya model tergantung dari bilangan penambah dan pengurangnya. Untuk
gerakan maju, jika bilangan penambahnya merupakan bilangan positif maka model bergerak maju ke
arah bilangan positif, dan sebaliknya jika bilangan penambahnya merupakan bilangan negatif, maka
model bergerak maju ke arah bilangan negatif. Untuk gerakan mundur, apabila bilangan pengurangnya
merupakan bilangan positif maka model bergerak mundur dengan sisi muka model menghadap ke
bilangan positif, dan sebaliknya apabila bilangan pengurangnya merupakan bilangan negatif, maka
model bergerak mundur dengan sisi muka menghadap ke bilangan negatif
Contoh 1 Contoh 2
a. 3 + (-5) ....? b. 3 – 5 = ....?
Hasilnya – 2 Hasilnya – 2
2 Jawab: 4 – 9 = ....?
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jawab: – 2 + (– 3) = ....?
B. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA BILANGAN BULAT
1. Sifat Tertutup
Bila sebarang dua buah bilangan bulat, maka jumlah kedua bilangan itu merupakan bilangan bulat lagi
5. Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada bilangan bulat
secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat bantu)
Kegiatan Belajar 2
Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat serta Sistem Persamaan Linear
A. Operasi Hitung Perkalian pada Bilangan Bulat dalam Tahap Pengenalan Konsep Secara Konkret
Untuk mencari hasil dari a x b sama halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Contoh 2 Contoh 4
b. 3 x - 2 = ....? d. - 3 x - 2 = ....?
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pada tahap pengenalan konsep secara semi konkret, prosesnya diarahkan kepada bagaimana "menggunakan
garis bilangan". Prinsipnya sama dengan konsep konkret.
Pada perkalian bilanganbilangan cacah, tentunya Anda sudah mengenal beberapa sifat berikut,
yaitu:
1. komutatif, artinya untuk setiap bilangan cacah a dan b berlaku a x b = b x a.
2. asosiatif, artinya untuk setiap bilangan cacah a, b dan c berlaku (a x b) x c = a x (b x c).
3. adanya unsur identitas, yaitu 1, artinya untuk setiap bilangan cacah a berlaku a x 1 = 1 x a = a.
Selanjutnya, dengan menggunakan pengertian perkalian dan sifat-sifat bilangan cacah
akan kita bahas mengenai perkalian pada sistem bilangan bulat dengan cakupan:
1. Perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif.
2. Perkalian antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
3. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif.
4. Perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif.
B. SIFAT-SIFAT PERKALIAN PADA BILANGAN BULAT
Dari uraian di atas, secara umum dapatlah dikatakan bahwa operasi perkalian dalam himpunan bilangan bulat
memenuhi sifat:
1. tertutup;
2. komutatif (pertukaran); a x b = b x a
3. asosiatif (pengelompokan); a x ( b x c ) = (a x b ) x c
4. memiliki unsur identitas perkalian yaitu 1;
5. distributif perkalian terhadap penjumlahan dan distributif perkalian terhadap pengurangan
a x ( b + c ) = a x b + a x c dan a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
C. OPERASI PEMBAGIAN PADA BILANGAN BULAT
Operasi Pembagian pada Bilangan Bulat dalam Tahap Pengenalan Konsep Secara Konkret yang digunakan sebagai
patokan adalah bilangan pembaginya.
Contoh 1 Contoh 2
a. -6 : 2 = ....? b. -6 : -2 = ....?