Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Dosen Pengampu :
Drs. H. Mahlan Asmar, M.Pd./Ari Hidayat, M. Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Nursyahriawati 1610125320134
Nurul Hidayah 1610125320135
Puput Safitri 1610125320140
Riska Ayudia 1610125320152
Syifa Anissa 1610125320175
Uswatun Hasanah 1610125320179
Wandrianor 1610125310180
Kelas 7 F PGSD

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIKAN GURU PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang model diskusi meja bundar. Dan juga kami berterima kasih pada bapak
Drs. H. Mahlan Asmar, M.Pd. dan bapak Ari Hidayat, M. Pd. Selaku dosen mata
kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran.

Banjarmasin, 11 September 2019

kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulis.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table .................................... 3
B. Langkah-langkahPembelajaranTipe Round Table ....................................... 4
C. Kelebihan Model Pembelajaran Tipe Round Table ..................................... 5
D. Kekurangan Model Pembelajaran Tipe Round Table .................................. 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 7
A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan, memperbaiki, mengubah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan pembinaan
pengajaran dan pelatihan (Zainuddin, 2008: 1). Kondisi dunia pendidikan di
Indonesia hingga kini masih memprihatinkan. Persoalan pendidikan tidak hanya
berkutat pada masalah gedung sekolah yang hampir runtuh, tetapi juga pada pada
persoalan klasik lainnya, yakni kurangnya tenaga guru (Rendikawati, 2008: 56).
Alternatif kebijakan lain yaitu tetap mempertahankan sekolah-sekolah kecil
dengan pembelajaran kelas rangkap (PKR)/Multigrade Teaching.
Pembelajaran Kelas Rangkap atau Multigrade Model merupakan strategi
pembelajaran dengan menerapkan perangkapan kelas (dua kelas atau lebih) dan
perbedaan tingkat kemampuan yang dilakukan oleh seorang guru dalam waktu
yang bersamaan (Ian, 2010: 2). Dengan model ini, jumlah siswa yang tidak
memenuhi ambang batas dibiarkan seperti apa adanya, kemudiaan dilakukan
penggabungan dua atau tiga tingkat dalam sekolah yang sama dengan satu guru.
Yang digabung justru dua atau tiga tingkat dalam sekolah yang sama dengan satu
guru. Pembelajaran kelas rangkap juga sering disebut multigrade teaching (MGT)
atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah pembelajaran kelas rangkap
(Ruslan, 2011: 2).
Pembelajaran kelas rangkap atau multigrade dikhususkan untuk para peserta
didik yang tinggal di daerah-daerah pedesaan dan terpencil dengan jumlah
penduduknya yang jarang dan kurang beruntung (disadvantaged). Hal ini
dimaksudkan untuk (1) mengurangi kesenjangan pendidikan antara anak-anak di
daerah perkotaan dan pedesaan serta (2) memberikan layanan pendidikan yang
dapat diakses dengan mudah oleh anak-anak usia sekolah dalam rangka
pelaksanaan Pendidikan Dasar. Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas
rangkap, kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu
sumber belajar sangatlah penting (Abidin, 2011: 7).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model diskusi meja bundar?
2. Bagaimana langkah-langkah model diskusi meja bundar?
3. Apa kelebihan model diskusi meja bundar?
4. Apa kekurangan model diskusi meja bundar?

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui pengertian dari model diskusi meja bundar.
2. Mengetahui langkah-langkah dari model diskusi meja bundar.
3. Mengetahui kelebihan dari model diskusi meja bundar.
4. Mengetahui kekurangan dari model diskusi meja bundar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table


Salah satu tipe yang ditawarkan pembelajaran kooperatif adalah pembelajam
tipe round table. Dalam perkembangannya, model pembelajaran kooperalif tipe
round table ini sering kali digunakan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan
karena model seperti ini dirasa lebih efektif memberikan keutungan lebih dalam
penyelesaian pemasalahan. Tidak hanya itu.model pembelaja kooperatif tipe
round table ini juga digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Salah satunya
pembelajaran matematika dengan metode round table.
Menurut Saputra (2008:76). Model pembelajaran Round Table merupakan
pembelajaran yang beraktifitas untuk menganalisis. mensintesis. Dan
mengevaluasi.Kegiatan menganalisis, dan mengevaluasi.Ini terjadi pada saat
semua siswa memeriksa kembali hasil pekerjaan anggota kelompoknya.
Menurut aqib yang dikutip oleh rizka mengalakan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe round Table merupakan model yang mempunyai maksud agar
masing-masinga nggota kelompok siswa mendapat kesempatan untuk
memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dam pemikiran
anggota lainnya. Dalam kegiatan kelompok ini masing-masing anggota kelompok
mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan
mendengarkan pandangan dan pemikiran angota yang lain.
Model pembelajaran kooperatif tipe Round Table merupakan model yang
memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk
menyumbangkan pikiran nya secara bergiliran untuk memecahkan masalah yang
ada.model ini dapat digunakan untuk melatih siswa untuk merespon dan
memberikan jawaban terhadap masalah.
Model kooperaif tipe round table ini berbeda dengan diskusi pada umumnya.
Diskusi satu kelompok dalam model pembelujaran round table ini menuntut siswa
untuk berkonsentrasi tinggi dalam pemecahan masalah. Diskusi siswa akan lebih
terarah dan focus pada pokok permasalahan. Pemecahan masalah bias lebih

3
mendalam dam lebih mudah dengan mengghubungkan ide ide atau gagasan yang
muncul. Sangat kecil kemungkinan siswa yang hanya menggantungkan pekerjaan
pada siswa lain. Tidak ikut berperan dalam kelompok nya karena semua siswa
dalam diskusi satu kelompok round table dituntut untuk menyumbangkan satu
atau lebih idenya. Di samping itu.dapat menumbuhkan rasa solidaritas dalam diri
siswa karena siswa yang kurang mampu dapat dibantu oleh siswa yang mampu.
Dengan penerapan model kooperatif tipe round table ini diharapkan dapat
memecahkan permasalahan yang ada dan tujuan pembelajaran matematika dapat
tercapai dengan baik.
Pembelajaran kooperatif tipe round table dalam peleksanaannya membagi
siswa dalam tiap kelompok yang hetrogen. Siswa berdiskusi dalam satu kelompok
di sebuah meja bundar untuk memecahkan permasalahan.Tiap kelompok terdiri
dari 4-6 orang siswa yang mempunyai kemampuan lebih dalam menulis deskripsi
dikelompokkan dengan siswa yang kemampuannya kurang. Meja bundar juga
bias digunakan untuk pemikiran kreatif penerapan sederhana atau memeriksa. Ini
memperkuat keterampilan kreatif seperti mengambil giliran dan mendengarkan
tanpa interupsi. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe round
table tersebut diharapkan akan tercipta peer tutor (tutor teman sebaya).
Pembelajaran kooperatif tipe round table sama halnya dengan pembelajaran
keliling kelompok dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkat kelas.

B. Langkah-langkahPembelajaranTipe Round Table


Langkah-langkah pembelajaran Round Table menurul Aqib yang dikutip oleh
Rilka Amalia Azizah yaitu: a) Salah satu siswa dari masing-masing kelompok
menilai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang
sedang mereka kerjakan. b) Siswa berikutnya juga ikut memberikan
kontribusinya, c) Demikian seterusnya.
Berdasarkan uraian langkah-langkah di atas. Langkah-langkah model
pembelajaran tipe round table dalam penelitian ini.yaitu:

4
1. Guru memberikan penyampaian tujuan dari proses pembelajaran yang
akan disampaikan kepada siswa serta menjelaskan tugas yang akan
didiskusikan.
2. Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang
beranggotakan 4-6 orang, berdasar kantingkat kemampuun.siswa yaitu
siswa yang memiliki kemampuan tinggi. Sedang dan kurang
3. Setiap anggota memegang selembar kertas yang berisi pertanyaan yang
berbeda-beda. Selanjutnya pertanyaan tersebut dianalisis dan dicari solusi
pemecahannya. Pada tahap ini siswa dilatih untuk berpikir dan
bertanggung jawab terhadap tugas yang dibeikan.
4. Dalam waktu yang sudah ditentukan, lembar jawaban alas pertanyaan itu
dlberikan kepada anggota lain untuk dianalisis dan dievaluasi. Pada tahap
ini siswa dilatih kecermatan dan ketelitiannya untuk menganalisis jawaban
dan anggota kelompok yang lain dan memberikan konstribusinya
5. Begitu seterusnya,sampai semua pertanyaan itu selesai dijawab dan
dianalisis. Kemudian dilakukan diskusi kelompok untuk menarik
kesimpulan. Pada tahap ini siswa dilatih untuk berani mengemukakan
pendapatnya dan pada tahap ini pula terjadi interaksi siswa
6. Dilakukan diskusi kelas untuk mengemukakan. Mengemukakan, hasil
pekerjaannya dengan giliran bicaram sesuai arah putaran jarum jam. Disini
siswa dilatih untuk berani mengemukakan dan mengemukakan hasil
pekerjaannya.
7. Selanjutnya guru memberikan umpan balik dari proses diskusi dan
mengevaluasi hasil kerja siswa.

C. Kelebihan Model Pembelajaran Tipe Round Table


Kelebihan dalam penggunaan model koopratif tipe round table sebagai
berikut:
1. Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berfikir kritis dan
bekerjasama kelompok.
2. Adanya saling ketergantungan yang positif

5
3. Adanya tanggungjawab pribadi dimana setiap anggota kelompok harus
memiliki konstribusi aktif dalam bekerja kelompok.

D. Kekurangan Model Pembelajaran Tipe Round Table


kekurangan dalam penggunaan model koopratif tipe round table sebagai
berikut:
1. Siswa cenderung mengandalkan teman sekelompoknya dalam memberikan
pendapat.
2. Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa
saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerjasama. Tapi tidak
menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberiaan kuis
individu dan penghargaan kelompok.
3. Membutuhkan waktu yang panjang.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perkembangannya, model pembelajaran kooperalif tipe round table ini
sering kali digunakan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan karena model
seperti ini dirasa lebih efektif memberikan keutungan lebih dalam penyelesaian
pemasalahan. Tidak hanya itu.model pembelaja kooperatif tipe round table ini
juga digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Salah satunya pembelajaran
matematika dengan metode round table.
B. Saran
Makalah ini dibuat agar dapat membantu pendidik untuk lebih memahami
tentang model diskusi meja bundar dalam penggunaannya sebagai model untuk
kelas rangkap. Apabila terdapat kesalahan dalam hal pengetikan maka penulis
meminta maaf sebesar-besarnya karena penulis juga manusia biasa, kritik dan
sarannya sangat berguna demi kesempurnaan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, R. (2014). Model Cooperative Learning Tipe Round Table Dan Hasil
Belajar Siswa. Skripsi , 17-20.
Ningsih, M. F. (2015). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Round Table Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa. Skripsi , 20-22.

Anda mungkin juga menyukai